PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g89_No29 hlm. 2
  • Halaman Dua

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Halaman Dua
  • Sedarlah!—1989 (No. 29)
Sedarlah!—1989 (No. 29)
g89_No29 hlm. 2

Halaman Dua

ORANG MAKIN lebih menyadari betapa parah polusi atas bumi ini. Para ilmuwan memperingatkan tentang akibat-akibatnya. Hujan asam yang mematikan pohon-pohonan dan ikan, kaleng-kaleng semprotan yang melubangi lapisan ozon, zat-zat kimia beracun yang meracuni tanah, pembuangan sampah dan tumpahan minyak yang merusak samudra, bahan bakar yang mengubah bumi menjadi sebuah rumah kaca—banyak buku mengenai pokok itu tidak dapat mencatat semua kerusakan yang telah dilakukan. Apa yang tidak disadari kebanyakan orang adalah awal penyebab polusi itu—keruntuhan moral. Ini pernah terjadi sebelumnya. ”Tanah menderita karena dosa-dosa umatnya. Bumi merana, panen layu, langit menolak memberikan hujan. Tanah dicemari oleh kejahatan; umat itu telah memutarbalikkan hukum-hukum Allah dan melanggar perintah-perintah-Nya yang kekal.”—Yesaya 24:4, 5, BIS.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan