PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g96 22/4 hlm. 30
  • Surat Pembaca

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Surat Pembaca
  • Sedarlah!—1996
Sedarlah!—1996
g96 22/4 hlm. 30

Surat Pembaca

Pembantaian Massal Saya selalu bertanya-tanya mengapa tidak seorang pun angkat suara sehubungan dengan Pembantaian Massal. Artikel seri ”Pembantaian Massal​—Siapa yang Buka Suara?” (8 Agustus 1995) telah menjawab pertanyaan saya. Saksi-Saksi Yehuwa buka suara, dan saya sangat bangga akan rekan-rekan Saksi saya!

C. B., Amerika Serikat

Perkenankan saya​—seorang yang bukan anggota​—mengucapkan selamat kepada Anda atas laporan mengenai pokok Pembantaian Massal. Laporan Anda yang objektif mengenai manifestasi yang keji dari kebiadaban manusia terhadap manusia merupakan sesuatu yang sangat memberikan pencerahan yang pernah saya hadapi. Keberanian dari rekan-rekan Saksi Anda pada waktu itu merupakan sesuatu yang, sangat disesalkan, sedikit sekali diketahui dunia.

L. B., Inggris

Ayah saya meninggal di Sachsenhausen. Saudara tertua saya juga meninggal akibat pemenjaraan oleh Nazi. Saya masih memiliki ingatan yang gamblang berkenaan penganiayaan terhadap Saksi-Saksi Yehuwa oleh Nazi. Karena itu saya tergerak untuk mengungkapkan penghargaan saya atas artikel-artikel itu. Selamat!

F. D. J., Kanada

Saya sangat terkesan akan artikel itu. Tetapi saya tidak setuju bahwa Saksi-Saksi Yehuwa adalah satu-satunya ”suara di tengah-tengah keheningan”. Orang-orang Komunis juga memperingatkan masyarakat berkenaan Hitler sebelum ia berkuasa. Banyak yang meninggal di kamp-kamp konsentrasi.

B. W., Jerman

”Sedarlah!” memang mengakui bahwa Hitler memiliki banyak musuh politik. Akan tetapi, artikel-artikel itu secara spesifik mengacu kepada kegagalan organisasi-organisasi agama, yang sebagian besar darinya bekerja sama dengan rezim Nazi. Orang-orang Nazi itu sendiri menyatakan Saksi-Saksi Yehuwa sebagai musuh mereka yang utama secara keagamaan. Karena itu, Saksi-Saksi merupakan satu-satunya kelompok agama yang diberi simbol tanda pengenal khusus di kamp-kamp konsentrasi​—segitiga ungu yang memalukan.​—RED.

Gempa Bumi di Jepang Saya menangis membaca artikel ”Bencana yang Mendadak di Jepang​—Bagaimana Orang-Orang Menghadapinya”. (8 Agustus 1995) Saya kehilangan saudari Kristen yang saya kasihi pada waktu gempa bumi itu terjadi. Ia sangat bergairah. Saya tahu ia akan dibangkitkan dan saya akan dapat melihatnya lagi. Saya sangat berterima kasih atas semua bantuan rohani maupun materi yang kami terima dari sidang dan Lembaga. Meskipun demikian, saya masih menangis, bila saya berpikir tentang apa yang terjadi pada hari itu.

T. M., Jepang

Tindakan yang terorganisasi dan cepat yang dilakukan oleh Saksi-Saksi benar-benar sangat mengesankan saya. Sewaktu saya membaca berita yang penuh perhatian dari saudara-saudara di sidang di Korea, saya menangis. Saya begitu bahagia bila berpikir bahwa saya bergabung dengan suatu organisasi yang prihatin semacam itu.

M. K., Jepang

Inkwisisi Dalam artikel Anda ”Inkwisisi di Meksiko—Bagaimana Itu Terjadi?” (8 Oltober 1994), Anda mengacu pada ”raja orang-orang Aztec, Netzahualcóyotl”, Akan tetapi Netzahualcóyotl bukanlah seorang raja orang Aztec melainkan raja orang-orang Chichimec.

E. R. C. L., Meksiko

Netzahualcóyotl memang orang Chichimec, bukan Aztec. Meskipun begitu, menarik bahwa beberapa karya referensi seperti ”Nueva Enciclopedia Cultural IEPSA”, memang menyebut dia sebagai ”raja orang-orang Aztec”. Seperti dijelaskan buku ”Historia de México”, Netzahualcóyotl memerintah ”bersama dengan orang-orang Aztec”, yang sudah menjajah orang-orang Chichimec.—RED.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan