PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w89 1/6 hlm. 32
  • Korban Anak-Anak​—Bukan Dari Allah

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Korban Anak-Anak​—Bukan Dari Allah
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
w89 1/6 hlm. 32

Korban Anak-Anak​—Bukan Dari Allah

DI LUAR tembok Yerusalem, pada zaman purba ada sebuah tempat yang disebut Tofet. Di sana, orang-orang Israel yang murtad, termasuk Raja Ahas dan Raja Manasye, mempraktikkan kebiasaan yang mengerikan berupa mengorbankan anak. Akhirnya, raja yang setia, Yosia, menghentikan praktik itu dengan menjadikan Tofet tempat yang tidak layak bagi upacara-upacara keagamaan.—2 Raja 23:10; 2 Tawarikh 28:1-4; 33:1,6.

Mengapa tempat ini disebut Tofet? Asal kata ini diperdebatkan, tetapi menarik untuk memperhatikan apa yang dikatakan sarjana Yahudi David Kimhi (kira-kira 1160-1235) mengenai tempat itu. Sewaktu membahas 2 Raja 23:10, yang menyebutkan Tofet, ia menulis: ”Nama dari tempat mereka membuat anak-anak mereka melewati [api] menuju Molokh. Nama tempat itu adalah Tofet, dan kata orang tempat itu disebut demikian karena pada saat penyembahan mereka menari dan memukul rebana [Ibrani tup.pim’] agar sang ayah tidak mendengar jeritan anaknya ketika mereka membuat anak itu melewati api, dan agar hatinya tidak menjadi gelisah memikirkan dia dan mengambil si anak dari tangan mereka. Dan tempat ini adalah lembah milik seseorang yang bernama Hinom, dan disebut ’Lembah Hinom’ dan ’Lembah Ben-Hinom’ . . . Yosia menghancurkan tempat itu, menjadikannya tempat yang najis, membuang bangkai-bangkai dan semua kotoran di sana, sehingga dalam hati orang tidak lagi timbul niat untuk melemparkan anaknya laki-laki dan perempuan ke dalam api bagi Molokh.”

Pada zaman modern, dewa Molokh hanya tinggal sejarah yang aneh, dan pasti banyak orang merasa sulit memahami mengapa orang membunuh anak-anak mereka untuk dia. Tetapi, orang-orang di zaman sekarang kelihatannya masih bersedia membunuh anak mereka jika hal itu mereka anggap perlu. Selama abad ini, jutaan anak muda telah dikorbankan di atas mezbah peperangan. Tiap tahun, jutaan bayi yang belum lahir dibunuh dengan sengaja melalui aborsi, banyak di antaranya karena hasil hubungan seks bebas atau karena kelahiran mereka dianggap akan mengganggu gaya hidup orangtua mereka. Jadi, anak-anak ini menjadi korban bagi dewa-dewa kebebasan seks dan materialisme.

Yehuwa mengatakan bahwa membakar anak-anak bagi Molokh adalah sesuatu yang sangat Ia benci. (Yeremia 7:31) Apakah pandangan-Nya berbeda terhadap pembunuhan anak-anak tanpa alasan dalam generasi kita?

[Gambar di hlm. 32]

Pengorbanan anak kepada ilah palsu Molokh sebagaimana yang digambarkan 75 tahun yang lalu dalam ”Drama-Foto Penciptaan”

Lembah Hinom sekarang dilihat dari sebelah timur

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan