PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w89 1/1 hlm. 16-17
  • Bangsa-Bangsa Berkumpul di Megido

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bangsa-Bangsa Berkumpul di Megido
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Bahan Terkait
  • Megido
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Megido
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Armagedon​—Awal yang Membahagiakan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
  • Armagedon​—Perang Allah yang Mengakhiri Segala Perang
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
w89 1/1 hlm. 16-17

Pemandangan dari Negeri Perjanjian

Bangsa-Bangsa Berkumpul di Megido

”PARA peneliti tidak dapat mengatakan dengan pasti mengenai Armagedon sedunia,” demikian laporan sebuah artikel ilmiah mengenai apakah suatu perang nuklir akan mendatangkan ”musim dingin nuklir” yang dingin membeku atau ”musim panas nuklir” yang menghanguskan.

Mungkin saudara pernah melihat komentar-komentar seperti itu yang menghubungkan ”Armagedon” dengan jaman kita yang genting. Apa gerangan ”Armagedon”? Saudara mungkin ingin mengetahui, karena kehidupan saudara terlibat.

Lihatlah gambar di atas dari Megido yang diambil dari udara. Ini sebuah lokasi yang strategis di jaman Israel dulu. Rasul Yohanes menggunakan nama Megido ketika ia menulis mengenai ”tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon [Gunung Megido],” atau Armagedon. (Wahyu 16:16) Bila kita mengetahui latar belakang Megido, kata-kata tersebut akan menjadi jelas.

Saudara dapat melihat lokasinya dalam peta di halaman sebelah. Tempat ini sebenarnya terletak di atas dua jalan utama. Pegunungan Karmel menutup rute Utara—Selatan antara Mesir di sebelah selatan dan Damaskus atau kota-kota lain dekat Sungai Efrat di sebelah utara. Jadi pasukan tentara dan para kafilah dagang harus melewati jalan kecil yang rendah di sebelah Megido, yaitu jalan kecil di sebelah kanan foto ini. Jalan Utara—Selatan yang melintasinya bersilangan di Lembah Yizreel dengan rute penting antara Tirus dan Lembah Yordan, atau Samaria dan Yerusalem. Karena terletak di atas rute-rute ini, Megido dapat dengan jelas mengawasi mereka yang lewat, dan lembah di depan Megido menjadi tempat dari pertempuran-pertempuran yang menentukan.

Sebagai contoh, di sinilah Hakim Barak mengalahkan orang-orang Kanaan di bawah panglima Sisera, yang mempunyai 900 kereta perang dengan roda-roda yang diberi pisau besi. (Hakim 4:1-3, 12-16; 5:19) Belakangan, Firaun Nekho memimpin pasukan tentara Mesir yang kuat dengan kereta-kereta perangnya menuju rute di sepanjang pantai (karena itu nama rute ini, Via Maris, atau Jalan Laut) untuk membantu orang-orang Asyur di dekat Sungai Efrat. Karena suatu alasan tertentu, Raja Yosia dari Yudea memutuskan untuk mengadakan konfrontasi internasional dengan Nekho. Tetapi di mana? Walaupun letaknya kira-kira 88 kilometer di sebelah utara Yerusalem, Yosia memilih dataran dekat Megido.—2 Tawarikh 35:20-22; Yeremia 46:2.

Ia tahu bahwa orang-orang Mesir harus lewat di sana, dan ia mungkin merasa bahwa ia mempunyai keuntungan karena berada dekat sebuah benteng Israel. Seperti dapat saudara lihat, Tell (bukit) Megido cukup besar. Kota kuno itu menjulang dengan megah. Salomo membentengi Megido, dan pasti telah membangun tembok-tembok batu yang tebal dan pintu gerbang raksasa sebagai perlindungan.a (1 Raja 9:15) Di sebelah kiri bukit itu saudara dapat melihat sebuah lubang segi empat panjang yang besar, yang merupakan jalan masuk ke suatu sistem persediaan air yang berbelok-belok. Sebuah tangga yang curam menuju terowongan panjang yang digali menembus batu karang yang ada di bawahnya, sehingga orang Israel dapat turun ke mata air yang ada di sana seraya mereka dilindungi terhadap serangan. Para ahli purbakala juga telah menemukan bekas-bekas sebuah kandang kuda untuk kira-kira 450 ekor kuda, mungkin dari jaman pemerintahan Ahab.—Bandingkan 1 Raja 9:19.

Dalam pertempuran yang menentukan dekat Megido, Yosia menderita luka parah, dan ia meninggal dalam perjalanan kembali ke Yerusalem. (2 Raja 23:28-30) Ini mungkin menjadi alasan dari ’ratapan di Lembah Megido’ yang disebutkan dalam Zakharia 12:11. Tidak lama setelah kekalahan Yosia, Babel meluaskan pengaruh militernya ke Yudea yang telah menjadi lemah.—2 Raja 24:1, 2, 12-14; 2 Tawarikh 36:1-6.

Dengan keterangan latar belakang sedemikian, saudara dapat mengerti mengapa dalam Wahyu yang diberikan kepada rasul Yohanes, Megido dapat digunakan dalam menubuatkan pengumpulan ’raja-raja dari seluruh dunia’ ’kepada peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa.’ Tidak ada tempat manapun di bumi, dan sudah jelas bukan lembah yang berada di bawah Tell Megido, yang dapat menampung semua bangsa yang menentang Allah. Tetapi Harmagedon, atau Armagedon, dengan tepat menggambarkan keadaan untuk perang yang menentukan itu.—Wahyu 16:14, 16; 19:11-21.

Jadi biarlah para politikus dan wartawan dengan keliru mengira bahwa Armagedon adalah perang nuklir yang akan menghancurkan bola bumi kita. Mengingat sejarah Megido, saudara dapat mengerti masalahnya dengan lebih saksama. Saudara dapat mengerti bahwa Armagedon adalah keadaan pada waktu bangsa-bangsa tidak lama lagi digiring untuk perang besar manakala Allah akan menghapus sistem jahat yang ada sekarang, dan membuka jalan untuk suatu dunia baru yang adil-benar.—2 Petrus 3:11-13.

[Catatan Kaki]

a Saudara dapat membaca dalam The Watchtower tanggal 15 Agustus 1988, halaman 24-6, kisah yang bagus sekali tentang pintu gerbang Megido.

[Peta di hlm. 17]

(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

Laut Tengah

Ke Damaskus

Ke Tirus

Laut Galilea

Ako

Peg. Karmel

Megido

Via Maris (Jalur Laut)

Yope

Ke Mesir

Bet-Sean

Dotan

Samaria

Sikhem

Ke Yerusalem

Sungai Yordan

Mi 0 10

Km 0 10 20

[Keterangan]

Based on a map copyrighted by Pictorial Archive (Near Eastern History) Est. and Survey of Israel

[Gambar di hlm. 16]

ADA gambar yang lebih besar dari Megido dalam Kalender 1989 dari Saksi-Saksi Yehuwa. Keenam gambarnya akan dibahas tahun ini dalam artikel-artikel Menara Pengawal, yang kami yakin akan saudara simpan bersama kalender itu untuk digunakan di kemudian hari.

[Keterangan]

Pictorial Archive (Near Eastern History) Est.

[Gambar di hlm. 17]

Ukiran Mesir ini dapat membantu saudara membayangkan serbuan Firaun Nekho melalui Megido, tempat ia mengalahkan Raja Yosia

[Keterangan]

Pictorial Archive (Near Eastern History) Est.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan