PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w91 1/12 hlm. 32
  • Penduduk AsingBagian II (Lanjutan)

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Penduduk AsingBagian II (Lanjutan)
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
w91 1/12 hlm. 32

Penduduk Asing

Bagian II (Lanjutan)

Penduduk asing, karena tidak memiliki tanah warisan, mungkin adalah pedagang atau pekerja upahan. Beberapa diantaranya adalah budak. (Im 25:44-46) Ada kemungkinan mereka menjadi kaya. (Im 25:47; Ul 28:43) Akan tetapi, secara umum, Taurat menggolongkan mereka sebagai bagian dari orang miskin dan menggaris-besarkan pengaturan untuk melindungi dan memelihara mereka. Penduduk asing mendapat bagian dari persepuluhan yang disediakan setiap tiga tahun. (Ul 14:28, 29; 26:12) Hasil panen dari ladang dan kebun anggur disisakan bagi mereka. (Im 19:9, 10; 23:22; Ul 24:19-21) Ia dapat menerima manfaat dari hasil bumi yang tumbuh selama tahun Sabat. (Im 25:6) Ia diberikan perlindungan yang sama dengan Israel asli sebagai seorang pekerja upahan. Seorang Israel yang miskin mungkin menjual dirinya sebagai budak kepada seorang penduduk asing yang kaya, dalam hal ini orang Israel itu hendaknya diperlakukan dengan baik, seperti tenaga upahan, dan dapat dibeli kembali setiap saat oleh dirinya sendiri atau oleh sanak keluarganya atau, pada akhirnya, dibebaskan pada tahun yang ketujuh masa kerjanya atau pada tahun Yobel.—Im 25:39-54; Kel 21:2; Ul 15:12.

Selama periode raja-raja, penduduk asing terus menikmati hubungan yang baik. Pada waktu pembangunan bait di Yerusalem, mereka ditarik sebagai pekerja konstruksi. (1 Taw 22:2; 2 Taw 2:17, 18) Ketika raja Asa bertindak untuk memulihkan ibadat sejati di Yehuda, penduduk asing dari seluruh Tanah Perjanjian berkumpul di Yerusalem bersama Israel asli, untuk bergabung menyatakan perjanjian istimewa dalam mencari Yehuwa dengan segenap hati dan jiwa. (2 Taw 15:8-14) Setelah membersihkan bait, Raja Hizkia mengumumkan perayaan Paskah di Yerusalem pada bulan kedua. Ia mengirimkan undangan ke seluruh Israel, dan banyak penduduk asing menyambut.—2 Taw 30:25.

Menyusul pemulihan sisa Israel dari pembuangan di Babel, penduduk asing, termasuk kelompok-kelompok seperti Netinim (artinya ”Yang Diberkati”), budak-budak, penyanyi profesional pria maupun wanita, dan anak-anak laki-laki dari budak-budak Salomo, sekali lagi bergabung bersama mereka dalam ibadat sejati di bait. Netinim termasuk kaum Gibeon yang ditugaskan Yosua untuk melayani di bait secara permanen. (Ezr 7:7, 24; 8:17-20; Yos 9:22-27) Penduduk asing yang disebut belakangan, adalah penyembah-penyembah yang tidak terpisahkan dari ibadat Yehuwa yang benar, melayani bersama sisa dari Israel pribumi yang setia yang telah kembali dari Babel. (Neh 11:3, 21) Dalam masa postexilic (masa antara setelah akhir pembuangan di Babel sampai tahun 1 M.), nabi-nabi Yehuwa mengulangi pernyataan perjanjian Taurat yang melindungi hak dari penduduk asing.—Za 7:10; Mal 3:5.

Nabi Yehezkiel menubuatkan saat manakala penduduk asing akan menerima warisan tanah seperti seorang pribumi di antara anak-anak Israel. (Yeh 47:21-23) Setelah kedatangan Yesus Kristus injil Kerajaan diberitakan kepada bangsa Yahudi dan proselit, dan mereka dapat menjadi anggota yang sederajat dari sidang Kristen. Kemudian, pada zaman Kornelius (36 M.), seorang Kafir yang tidak bersunat dan seisi rumahnya diterima oleh Yehuwa, menerima karunia berupa roh. (Kis 10) Sejak saat itu, orang Kafir yang tak bersunat, yang telah menerima Kristus, diterima ke dalam sidang Kristen, ”dalam hal ini tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu”. (Kol 3:11; Gal 3:28) Wahyu 7:2-8 menggambarkan Israel rohani yang terdiri dari 12 suku yang masing-masing beranggota 12.000. Selanjutnya, ayat 9 sampai 17 menceritakan suatu kumpulan besar yang tidak terhitung banyaknya, orang-orang dari segala bangsa, suku, kaum dan bahasa yang mengelu-elukan Raja yang ditahtakan dan Anak Domba-Nya dan menerima perkenan dan perlindungan Allah.

Pendatang. Pendatang adalah penghuni sebuah tanah atau negara yang bukan miliknya. Kata Ibrani untuk pendatang (toh·shavʹ) berasal dari akar kata kerja yashavʹ, yang berarti ”menetap”. (Kej 20:15) Jelaslah, beberapa dari pendatang di Israel menjadi proselit; yang lainnya berpuas dengan menetap bersama bangsa Israel dan mematuhi hukum-hukum dasarnya, tetapi tidak menjadi penyembah Yehuwa sebagaimana proselit yang bersunat. Pendatang dibedakan dengan orang asing, yang pada umumnya adalah tamu sementara dan hanya menerima keramah-tamahan yang umumnya diberikan kepada para tamu di belahan Timur.

Pendatang tidak bersunat yang menghuni negeri tidak ikut makan pada Paskah atau hal-hal suci lainnya. (Kel 12:45; Im 22:10) Ia menerima manfaat bersama dengan penduduk asing dan orang-orang miskin selama tahun Sabat dan tahun Yobel dengan diperbolehkan mendapat bagian dari hasil tanah. (Im 25:6, 12) Ia atau keturunannya dapat dibeli sebagai budak oleh bangsa Israel dan diturunkan sebagai warisan permanen tanpa hak dibeli kembali atau manfaat pada pembebasan Yobel. (Im 25:45, 46) Sebaliknya, seorang Israel dapat menjual dirinya sebagai budak kepada pendatang atau kepada anggota keluarga pendatang, dan tetap mendapatkan hak untuk dibeli kembali sewaktu-waktu, demikian juga dengan pembebasan di tahun ketujuh masa kerjanya, atau pada tahun Yobel.—Im 25:47-54; Kel 21:2; Ul 15:12.

Sementara hanya Israel asli memiliki warisan tanah, Yehuwa adalah pemilik yang sebenarnya dan dapat memberi atau mencabut tanah milik jika memang Ia kehendaki. Sehubungan dengan penjualan tanah, Ia berkata, ”Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagiKu.”—Im 25:23.—Cuplikan dari Insight on the Scriptures.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan