PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w95 1/1 hlm. 3-4
  • Peliharalah Integritas dan Hiduplah!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Peliharalah Integritas dan Hiduplah!
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Bahan Terkait
  • Pertahankan Integritas Saudara!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2019
  • Integritas Ayub​—Siapa Dapat Menirunya?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-22)
  • Kita Akan Berjalan dengan Integritas!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2010
  • Ayub Menjunjung Tinggi Nama Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
w95 1/1 hlm. 3-4

Peliharalah Integritas dan Hiduplah!

”KUTUKILAH Allahmu dan matilah!” Sampul majalah kita menggambarkan istri Ayub, yang menyerang suaminya dengan kata-kata demikian. Itu diucapkan kira-kira 3.600 tahun yang lalu. Namun serangan lisan atas hamba Allah yang setia itu menonjolkan persoalan yang dihadapi umat manusia hingga hari ini. Ayub yang setia menderita kehilangan yang hebat​—ternaknya, rumahnya, kesepuluh anaknya. Sekarang tubuhnya tersiksa oleh penyakit kronis, yang mengujinya sampai batas ketekunannya. Apa alasannya? Musuh utama Allah dan manusia, Setan si Iblis, mengajukan sebuah tantangan bahwa manusia tidak dapat mempertahankan integritas kepada Allah di bawah ujian yang berat.​—Ayub 1:11, 12; 2:4, 5, 9, 10.

Dewasa ini, sebagaimana zaman Ayub, ”seluruh dunia terletak dalam kuasa si fasik”, Setan si Iblis. (1 Yohanes 5:19) Sesungguhnya, hal itu bahkan lebih nyata dewasa ini, karena sekarang ”yang disebut Iblis dan Setan, yang menyesatkan seluruh bumi yang berpenduduk”, dicampakkan dari surga ke bumi. (Penyingkapan 12:9) Ini menerangkan sengsara hebat yang menimpa umat manusia pada zaman kita. Perang dunia pertama, meletus pada tahun 1914, menandakan ”awal sengat-sengat penderitaan” yang terus berlangsung memasuki abad ke-20 ini.—Matius 24:7, 8.

Dalam dunia yang kejam dan bejat ini, pernahkah saudara merasa bahwa saudara berada pada batas ketekunan manusia? Pernahkah saudara bertanya-tanya, ’Apakah ada tujuan hidup?’ Ayub bisa jadi merasa demikian, namun ia tidak pernah kehilangan iman kepada Allah, meskipun ia membuat kekeliruan. Ia mengekspresikan keteguhan hatinya dalam kata-kata ini, ”Sampai binasa aku tetap mempertahankan bahwa aku tidak bersalah.” Ia percaya bahwa Allah akan ’mengetahui integritasnya’.—Ayub 27:5; 31:6.

Yesus Kristus, Putra Allah sendiri, juga bertekun menghadapi cobaan-cobaan semasa ia di bumi. Setan menyerang Yesus dengan berbagai cara. Ia memanfaatkan kebutuhan jasmani Yesus dan menguji ketergantungan-Nya pada Firman Allah, seperti ketika di gunung tempat Ia digoda. (Matius 4:1-11) Setan menggoda Yesus melalui para penulis yang murtad dan orang-orang Farisi serta orang-orang yang telah mereka tipu sehingga mereka menganiayanya, menuduhnya sebagai penghujah, dan bersekongkol untuk membunuhnya. (Lukas 5:21; Yohanes 5:16-18; 10:36-39; 11:57) Mereka memperlakukan Yesus jauh lebih buruk daripada ketiga penghibur memperlakukan Ayub.—Ayub 16:2; 19:1, 2.

Di taman Getsemani, ketika Yesus berbicara tentang puncak dari ujian ini, ia mengatakan kepada murid-muridnya, ”Jiwaku sangat pedih, bahkan sampai kematian.” Lalu, ”ia menjatuhkan diri pada mukanya, berdoa dan mengatakan, ’Bapakku, jika mungkin, biarlah cawan ini berlalu dariku. Namun, tidak sebagaimana aku kehendaki, melainkan sebagaimana engkau kehendaki.’” Akhirnya, pada tiang siksaan, dalam menggenapi kata-kata nubuat dari Mazmur 22:2, Yesus berseru, ”Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Namun pada akhirnya Allah tidak meninggalkan Yesus karena Yesus memelihara integritas yang sempurna kepada-Nya, menyediakan sebuah contoh bagi semua orang Kristen sejati untuk diikuti. Yehuwa memberi imbalan atas upaya Yesus dalam memelihara integritas dengan membangkitkannya dan mengangkatnya kepada kedudukan yang tertinggi di surga. (Matius 26:38, 39; 27:46; Kisah 2:32-36; 5:30; 1 Petrus 2:21) Allah akan memberi imbalan kepada orang-orang lain yang dengan cara yang sama memelihara integritas kepada-Nya.

Integritas Yesus tidak hanya memberi jawaban lengkap terhadap tantangan Setan tetapi pengorbanan kehidupan manusia sempurnanya menyediakan tebusan, yang menjadi dasar bagi manusia pemelihara integritas untuk mendapat kehidupan kekal. (Matius 20:28) Pertama, Yesus mengumpulkan sebuah ”kawanan kecil” terurap yang menjadi rekan sewaris bersamanya dalam Kerajaan surga. (Lukas 12:32) Kemudian, ”suatu kumpulan besar” dikumpulkan agar selamat dari ”kesengsaraan besar”, keluar untuk mewarisi hidup kekal di wilayah Kerajaan Allah di bumi.—Penyingkapan 7:9, 14-17.

Ayub sang pemelihara integritas akan ada di antara miliaran orang mati yang pada waktu itu akan dibangkitkan untuk menjadi bagian dari masyarakat ”bumi baru” yang penuh damai. (2 Petrus 3:13; Yohanes 5:28, 29) Seperti yang digambarkan di sampul belakang majalah kita, integritas Ayub telah mendatangkan imbalan ketika Yehuwa ”memberkati Ayub dalam hidupnya . . . lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu”. Ia mendapat kekuatan rohani sebagai orang yang ”tidak berbuat dosa dengan bibirnya”. Allah memperpanjang hidupnya 140 tahun lagi. Secara materi, Ia memberi Ayub dua kali lipat dari yang ia miliki sebelumnya, dan Ayub ”mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan”, konon anak-anak perempuannya merupakan yang tercantik di seluruh negeri. (Ayub 2:10; 42:12-17) Namun semua kemakmuran ini hanya sebuah awal dari berkat-berkat yang akan dinikmati para pemelihara integritas dalam Firdaus di ”bumi baru”. Saudara juga dapat turut menikmati kebahagiaan itu, seperti yang akan diterangkan pada halaman-halaman berikut!

[Gambar di hlm. 4]

Yesus memberi teladan yang sempurna sebagai pemelihara integritas

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan