PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w17 Maret hlm. 32
  • Nama Tokoh Alkitab pada Sebuah Guci Tua

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Nama Tokoh Alkitab pada Sebuah Guci Tua
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2017
  • Bahan Terkait
  • Esbaal
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Is-bosyet
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Tempayan
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Nama Allah
    Sadarlah!—2017
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2017
w17 Maret hlm. 32
Tulisan dalam bahasa Kanaan pada guci keramik yang berusia 3.000 tahun menunjukkan nama tokoh Alkitab

Nama Tokoh Alkitab pada Sebuah Guci Tua

Guci keramik berusia 3.000 tahun

Pada 2012, para arkeolog menemukan pecahan-pecahan guci keramik yang umurnya 3.000 tahun. Para ahli sangat senang dengan penemuan ini. Mengapa? Karena ada sesuatu yang tertulis pada pecahan-pecahan guci tersebut.

Sewaktu para arkeolog berhasil menyatukan pecahan-pecahan ini, mereka bisa membaca tulisan dalam bahasa Kanaan di guci itu. Tulisannya adalah ”Esbaal Ben Beda”, yang artinya ”Esbaal, anak dari Beda”. Inilah pertama kalinya para arkeolog menemukan nama itu pada benda kuno.

Nama ini juga muncul dalam Alkitab. Tapi, ini adalah orang yang berbeda. Dia adalah salah satu putra Raja Saul. (1 Taw. 8:33; 9:39) Salah satu penemu guci itu, Profesor Yosef Garfinkel, berkata, ”Nama Esbaal muncul dalam Alkitab dan sekarang juga ada dalam catatan arkeologi. Yang menarik, kedua sumber itu menunjukkan bahwa nama itu hanya muncul pada masa pemerintahan Raja Daud.” Ada yang berpendapat bahwa nama itu sering digunakan pada masa itu saja. Ini adalah contoh lain yang menunjukkan bahwa penemuan arkeologi mendukung catatan Alkitab.

Dalam Alkitab, Esbaal putra Saul juga dikenal dengan nama Is-bosyet. (2 Sam. 2:10) Mengapa ”baal” diganti dengan ”bosyet”? Para ahli menjelaskan bahwa penulis buku Dua Samuel sepertinya menghindari penggunaan nama Esbaal. Alasannya, nama itu bisa mengingatkan orang Israel akan Baal, dewa hujan yang disembah orang Kanaan. Tapi, dalam buku Satu Tawarikh di Alkitab, nama Esbaal masih ada.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan