Mengapa Kita Harus ”Bergairah untuk Pekerjaan yang Baik”?
Apakah Saudara bergairah dalam melakukan pekerjaan yang baik? Sebagai pemberita Kerajaan, kita pasti merasa begitu. Mengapa? Perhatikan Titus 2:11-14:
Ayat 11: Apa artinya ”kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh”, dan apa manfaatnya bagi kita?—Rm. 3:23, 24.
Ayat 12: Kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh menggerakkan kita untuk melakukan apa?
Ayat 13 dan 14: Karena telah ditahirkan, kita punya harapan apa? Untuk tujuan lebih besar apa kita ditahirkan dari tingkah laku buruk dunia ini?
Bagaimana ayat-ayat di atas membuat Saudara lebih bergairah dalam melakukan pekerjaan baik?