PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ijwwd artikel 16
  • Kemampuan Ekolokasi Kelelawar

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kemampuan Ekolokasi Kelelawar
  • Apakah Ini Dirancang?
  • Bahan Terkait
  • Si Penabur Bersayap di Hutan Hujan Tropis
    Sedarlah!—2014
  • Kelelawar
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Kelelawar Terkecil di Dunia
    Sedarlah!—2010
  • Indra yang Mengagumkan dalam Dunia Fauna
    Sedarlah!—2003
Lihat Lebih Banyak
Apakah Ini Dirancang?
ijwwd artikel 16
Seekor kelelawar terbang di dalam gua.

APAKAH INI DIRANCANG?

Kemampuan Ekolokasi Kelelawar

Kelelawar memang bisa melihat. Tapi, untuk tahu keadaan di sekitarnya pada malam hari, banyak jenis kelelawar menggunakan kemampuan ekolokasi. Ini adalah kemampuan untuk menentukan jarak dan jenis dari suatu objek berdasarkan pantulan suara. Misalnya, beberapa kelelawar bisa membedakan nyamuk dari kumbang berdasarkan seberapa cepat kepakan sayap serangga itu.

Pikirkan: Kebanyakan kelelawar menghasilkan suara dari laring (pangkal tenggorokan) dan mengeluarkannya dari mulut atau lubang hidung. Saat suara itu mengenai suatu objek dan terpantul kembali, telinga kelelawar yang lebar bisa menangkap pantulan suara itu. Berdasarkan pantulan suara itulah kelelawar seolah-olah bisa melihat keadaan di sekitarnya. Kelelawar bisa tahu posisi, ketinggian, dan jarak dari suatu objek, sekalipun ada kelelawar lain yang mengeluarkan suara di sekitarnya.

Kemampuan ekolokasi dibutuhkan oleh kelelawar untuk menangkap mangsanya. Kelelawar bisa menghitung jarak suatu objek berdasarkan pantulan suara dengan sangat akurat. Tapi, kehebatan ini sempat diragukan oleh beberapa peneliti. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kelelawar bisa dengan mudah menghitung jarak suatu objek sehingga mereka mampu menangkap mangsanya.

Para peneliti meniru kemampuan ekolokasi ini untuk membuat tongkat elektronik bagi para tunanetra. Dengan alat ini, orang yang tunanetra bisa seolah-olah melihat keadaan di sekitarnya, termasuk yang ada di atasnya, misalnya cabang pohon. Brian Hoyle dan Dean Waters, dua peneliti yang merancang alat yang disebut Batcane (tongkat kelelawar), berkata, ”Kami merancang tongkat ini karena terinspirasi oleh kemampuan ekolokasi yang luar biasa dari kelelawar.”

Seorang tunanetra sedang berjalan memakai tongkat elektronik yang menggunakan kemampuan ekolokasi. Tongkat itu memberi tahu dia bahwa ada sebuah hidran di depannya.

Bagaimana menurut Anda? Apakah kemampuan ekolokasi yang hebat dari kelelawar ini hasil evolusi? Atau, apakah ini dirancang?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan