PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g85_No14 hlm. 21
  • Siapa Bilang Itu Buah Apel?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Siapa Bilang Itu Buah Apel?
  • Sedarlah!—1985 (No. 14)
  • Bahan Terkait
  • ”Sebutir Apel Sehari Sehat Setiap Hari”
    Sedarlah!—1996
  • Apel
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Seperti Apa Kehidupan di Firdaus?
    Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya
  • Apa Dosa Asal Itu?
    Sedarlah!—2006
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1985 (No. 14)
g85_No14 hlm. 21

Siapa Bilang Itu Buah Apel?

Kata Ibrani tap·puʹach, biasanya diterjemahkan ”apel,” muncul beberapa kali dalam Alkitab. Tetapi itu tidak digunakan untuk melukiskan ”pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.” (Kejadian 2:9, 17; 3:6) Kalau begitu, dari mana asal mulanya tradisi bahwa apel adalah buah terlarang?

Menurut Plants of the Bible, oleh H. N. Moldenke, gagasan ini, ”pasti merupakan pengaruh dari seniman-seniman abad Pertengahan dan ’Renaissance’ yang melukiskannya secara demikian.” Misalnya mengenai lukisan terkenal The Garden of Paradise (Taman Firdaus) oleh Peter Paul Rubens (1577-1640), yang kini ada di Balai Budaya Hague, Moldenke mengamati: ”Buah pada Pohon Pengetahuan tentang yang Baik dan yang Jahat, dengan ular melingkar pada cabang-cabangnya, nampaknya benar-benar seperti buah-buah apel. Lukisan ini mungkin salah satu penyebab dari konsep yang salah bahwa apel adalah tanaman Alkitab.”

Tentang lukisan Adam dan Hawa (Lihat di atas) oleh pelukis istana Jerman Lucas Cranach the Elder (1472-1553), di mana apel itu digambarkan, Moldenke memberi komentar bahwa pelukis-pelukis jaman ”Renaissance” ”senang mempertahankan hak untuk bersandar kepada daya fantasi mereka.” Mengenai tema yang sama, seniman-seniman lainnya pada jaman itu, seperti Tintoretto dan Titian, melakukan hal yang serupa.

Namun, mungkin di antara orang-orang pertama yang menulis gagasan ini adalah John Milton, penyair Inggris yang terkenal. Dalam sajaknya Paradise Lost (1667), Milton menulis tentang godaan atas Hawa oleh si ular:

’Pada suatu hari, menjelajahi ladang, aku memanjat

Sebuah pohon indah jauh di mata,

Dipenuhi buah beraneka warna,

Merah keemasan. . . .

Demi memuaskan hasratku

Untuk mencicipi Apel-Apel yang lezat itu, aku memutuskan

Untuk tidak menunda-nunda lagi; lapar dan dahaga segera—

Pembujuk Ilahi—tertarik bau harum

Dari buah yang memikat itu, mendesak aku dengan kuatnya.’

Maka, dongeng yang paling populer dalam Susunan Kristen itu bukan berasal dari Alkitab, Firman Allah, melainkan dari khayalan yang keliru, fantasi dari para seniman dan penyair. Apakah buah itu gerangan? Alkitab memang tidak mengatakannya, sebab persoalan yang penting bukanlah buahnya melainkan ketidaktaatan manusia.—Roma 5:12.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan