PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g86_No16 hlm. 16-17
  • Bagaimana Perdamaian Dapat Menjadi Kenyataan?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Perdamaian Dapat Menjadi Kenyataan?
  • Sedarlah!—1986 (No. 16)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Peranan Pendidikan
  • Perdamaian di Bumi—Bagaimana Itu Akan Terwujud?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Selamat Tinggal Perang
    Sedarlah!—1999
  • Carilah Perdamaian yang Sejati dan Kejarlah!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • 1995​—Bagaimana dengan Masa Depan Kita?
    Sedarlah!—1995
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1986 (No. 16)
g86_No16 hlm. 16-17

Bagaimana Perdamaian Dapat Menjadi Kenyataan?

Apa beberapa batu sandungan utama yang membuat perdamaian abadi tidak dapat menjadi kenyataan? Dari artikel sebelumnya, kita dapat mengatakan sebagai berikut:

(1) Golongan elite yang berkuasa yang mementingkan diri (politik, militer, perdagangan, dan agama) telah memperalat masyarakat.

(2) Suatu sistem penyesuaian dalam pendidikan berdasarkan nasionalisme yang ekstrim yang mengajarkan ”egoisme suci”, keunggulan bangsa, ketidakpercayaan, dan kebencian.

(3) Pengendalian dan pengarahan secara menyeluruh oleh ’ilah sistem ini, yang membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya’, yaitu, Setan si Iblis.—2 Korintus 4:4, NW.

DALAM skala dunia, harus ada perubahan dalam cara berpikir, perubahan dari hati. Dan itu berarti perubahan pendidikan—mengajar semua orang tentang perdamaian, kasih, dan saling menghormati. Dan itu juga berarti perubahan kepemimpinan seluas dunia menjadi kepemimpinan terpadu yang akan dihormati oleh semua bangsa—suatu pemerintahan dunia yang tidak dapat disuap. Sebaliknya, itu berarti perubahan kekuasaan atas dunia dari pemerintahan Setan kepada pemerintahan Allah! Namun bagaimana perubahan-perubahan ini akan dilaksanakan?

Alkitab menubuatkan lebih dari 2.500 tahun yang lalu bahwa pada masa kesudahan bagi sistem ini ”Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya.” (Daniel 2:44) Inilah Kerajaan abadi yang Yesus ajarkan kepada para pengikutnya agar didoakan, ”Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.” (Matius 6:9, 10) Kerajaan itu berarti suatu pemerintahan yang baru di tangan Kristus Yesus dari surga, untuk seluruh bumi, seperti yang ditulis oleh nabi Daniel, ”Kekuasaannya [atau, kedaulatannya] ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.”—Daniel 7:13, 14.

Pemerintahan sorgawi di tangan Kristus ini adalah penyelenggaraan baru yang akan menggantikan golongan-golongan elite yang memecah-belah dan mementingkan diri yang telah memerintah umat manusia dengan cara yang salah selama ribuan tahun. Ini membentuk bagian pemerintahan dari ”langit yang baru dan bumi yang baru” yang ’kita nantikan sesuai dengan janji Allah, di mana terdapat kebenaran’. (2 Petrus 3:13) Pemerintahan ini adalah ’wadah yang sejati untuk nasib akhir dunia ini di masa depan’, bukan Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, seperti yang dikemukakan oleh Robert Muller, wakil sekretaris jendral PBB. Meskipun PBB mengumumkan tahun 1986 sebagai Tahun Perdamaian Internasional, perdamaian yang sejati hanya dapat terwujud melalui saluran yang disetujui ilahi yaitu Kerajaan Allah.

Peranan Pendidikan

Jutaan orang sudah mempersiapkan diri untuk hidup dalam damai di bawah pemerintahan Kerajaan itu. Selama lebih dari seratus tahun suatu kampanye pendidikan yang luar biasa besarnya telah diadakan di semua bangsa untuk menyampaikan berita tentang Kerajaan itu kepada semua orang. Mungkin anda dikunjungi oleh seorang wakil yang penuh damai dari pemerintahan itu di rumah anda, meskipun pada waktu itu anda tidak menyadari pentingnya kunjungan tersebut. Ia ikut ambil bagian dalam pekerjaan pendidikan yang paling luas yang pernah ada dalam sejarah manusia. Siapakah pengunjung itu? Salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa. Dan mengapa Saksi-Saksi mengunjungi anda?

Saksi-Saksi tersebut menawarkan pelajaran Alkitab kepada setiap orang yang cenderung tulus hati dan ingin belajar jalan Yehuwa ke arah perdamaian. Pendidikan secara cuma-cuma ini telah membantu jutaan orang untuk ”menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas”. Nabi Yesaya mengatakan, ”Bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.”—Yesaya 2:4.

Saksi-Saksi Yehuwa sudah menggenapi nubuat ini bertentangan dengan para anggota Perserikatan Bangsa Bangsa, yang satu sama lain masih mengadakan perang lisan atau fisik. Dan bagaimana Saksi-Saksi dapat melaksanakan hal itu? Dengan mempelajari Alkitab untuk mengetahui pikiran Kristus mengenai persoalannya; dengan belajar bahwa Allah benar-benar kasih dan bahwa mereka harus mencerminkan kasihNya kepada sesama mereka dari segala bangsa dan suku. Karena alasan itu mereka mempertahankan sikap netral yang tegas dalam sengketa politik dan tidak mau ambil bagian dalam peperangan atau konflik apapun, tidak soal apa yang akan terjadi.—1 Yohanes 4:8; Yohanes 13:34, 35.

Menurut nubuat Alkitab yang digenapi, waktunya sudah dekat bagi Kerajaan Allah untuk mengambil tindakan. (Matius 24:3-35) Tidak lama lagi perang Armagedon dari Allah akan mengakhiri pemerintahan Setan dengan semua politiknya yang memecah-belah dan merusak. (Wahyu 16:14-16; 19:17-21) Kinilah waktunya untuk berpaling kepada Allah dan FirmanNya. Saksi-Saksi Yehuwa di sekitar anda dengan senang hati akan membantu anda membuktikan sendiri bahwa perdamaian yang abadi bukan suatu impian yang tak mungkin terwujud melainkan suatu kenyataan yang akan segera terlaksana di seluruh dunia. Atau jangan ragu-ragu menulis kepada penerbit brosur ini untuk mendapat keterangan dan bantuan lebih lanjut.

[Blurb di hlm. 16]

”Sesuai dengan janjiNya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.”—Petrus sang rasul

[Blurb di hlm. 17]

”Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”—Yesus Kristus

[Gambar di hlm. 17]

”Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak . . . bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.”—Yesaya sang nabi

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan