PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g87_No21 hlm. 10-13
  • Bersyukur untuk Apa yang Saya Miliki

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bersyukur untuk Apa yang Saya Miliki
  • Sedarlah!—1987 (No. 21)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Kasih Mengatasi Keadaan Tidak Berdaya
  • Bantuan yang Pengasih
  • Bantuan untuk Mengatasi Kehilangan
  • Begitu Banyak yang Harus Disyukuri
  • Yehuwa Memberi Saya Kekuatan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Mendapat Kekuatan di Saat Lemah
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2014
  • Bersyukur atas Dukungan Yehuwa yang Tak Habis-habisnya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Saya Akan ”Mendaki seperti Rusa”
    Sedarlah!—2006
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1987 (No. 21)
g87_No21 hlm. 10-13

Bersyukur untuk Apa yang Saya Miliki

Bagaimana seorang mengatasi keadaan bila terjadi suatu tragedi dan ia menjadi tidak berdaya? Apakah iman yang kuat kepada Allah dan janji-janjiNya ada pengaruhnya? Bagaimana tanggapan keluarga? Apakah mereka semua dapat memelihara pandangan yang positif? Berikut ini kisah perjuangan suatu keluarga dalam mengatasi keadaan.

TANGGAL 1 Juni 1957 adalah hari terakhir yang ”normal” dalam kehidupan saya. Hari itu diawali sama seperti hari-hari yang lain: Saya bangun pagi dan pergi bekerja sebagai penebang pohon di Deer Lake, Newfoundland. Semua kelihatannya berjalan dengan baik.

Tiba-tiba, pohon besar yang baru saya tebang, dan yang sudah mulai roboh, dilanda oleh angin yang hembusannya dengan tidak terduga mengubah arah jatuhnya! Tidak ada waktu lagi bagi saya untuk menyingkir. Pohon itu dengan keras menimpa bahu saya, sehingga saya jatuh ke tanah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Belakangan, pada waktu saya sadar kembali, saya tidak dapat bergerak!

Saya dibawa ke rumah sakit di Corner Brook. Setelah diadakan banyak sekali test, ternyata saraf tulang belakang saya sebagian putus, sehingga tiga tulang belakang harus dibuang. Saya menjadi lumpuh dari leher ke bawah!

Kasih Mengatasi Keadaan Tidak Berdaya

Sulit untuk membayangkan keadaan sama sekali tidak berdaya dan frustrasi yang dapat ditimbulkan oleh musibah seperti itu. Saya bahkan tidak dapat menyisir rambut saya atau makan sendiri. Sebenarnya, saya bahkan tidak dapat mengatakan bila saya lapar!

Sebelumnya saya seorang pria yang tegap, kuat dan penuh semangat kerja. Sekarang saya menjadi penyandang cacat yang tidak berdaya. Begitu banyak penyesuaian diperlukan untuk dapat mengatasi keadaan ini. Berapa banyak yang dapat ditanggung seseorang? Saya mendapatkan jawabannya dalam tahun-tahun selanjutnya.

Saya tidak pernah akan dapat bertahan tanpa perawatan yang pengasih dari istri saya Hilda. Alkitab, di Amsal 18:22 (NW), bertanya, ”Apakah seseorang mendapat istri yang baik?” Jika demikian, dikatakan bahwa ”ia telah mendapat sesuatu yang baik”. Memang istri saya suatu berkat bagi saya dan keluarga kami yang terdiri dari tujuh anak.

Anak kami yang paling kecil berumur 18 bulan sewaktu saya mendapat kecelakaan, jadi sampai saat itu sebagian besar dari waktu Hilda digunakan untuk mengurus anak-anak. Kemudian saya menjadi seperti mereka, dan lebih buruk lagi, karena saya tidak bisa dibiarkan sendiri untuk berlari-lari dan bermain setelah dimandikan dan diberi pakaian. Tidak, saya harus dibaringkan di tempat tidur.

Meskipun demikian, kadangkala ada hal-hal yang membuat kami tertawa. Misalnya, istri saya sering membawa saya keluar dengan kursi roda. Pada suatu ketika saya terus-menerus jatuh ke satu sisi dari kursi roda. Istri saya menegakkan tubuh saya lagi, tetapi nampaknya saya tidak bisa duduk tegak hari itu. Akhirnya Hilda mengatakan, ”Lindsay, ada apa?” Akhirnya kami mengetahui penyebabnya pada waktu kami sampai di rumah. Ketika ia memindahkan saya dari kursi roda, di atas tempat duduk saya ada sebuah kaleng bedak yang besar! Karena saya tidak dapat merasakan apa-apa, saya sama sekali tidak mengetahui hal itu. Jadi karena badan saya miring sehingga berat sebelah, saya terus jatuh ke satu sisi.

Bantuan yang Pengasih

Meskipun keadaan saya yang sulit, kasih Allah Yehuwa telah menguatkan saya. Amsal 3:5, 6 menasihati kita untuk ’percaya kepada Yehuwa dengan segenap hati, maka Ia akan meluruskan jalan kita’. Hal itu benar-benar suatu berkat, sebab jika tidak karena kasih Yehuwa dan kebenaran dari Alkitab, saya tidak akan dapat bertahan. Namun saya tidak selalu percaya kepada Yehuwa. Sebenarnya, ada suatu masa manakala saya bahkan tidak mengenalNya.

Saya dilahirkan pada tahun 1911 di sebuah tempat bernama Little Catalina, Trinity Bay, Newfoundland. Karena dibesarkan oleh orang-tua yang saleh, saya menaruh respek kepada Alkitab dan kadang-kadang saya membacanya. Pada waktu membaca, timbul pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran saya, seperti misalnya: Apakah manusia benar-benar akan hidup di bumi untuk selama-lamanya, seperti dikatakan dalam Mazmur 37:29? Untuk mengetahuinya, saya pergi kepada pendeta dan bertanya kepadanya. Jawabnya, ”Kau harus menunggu sampai kau ’menyeberangi Yordan’ untuk mengetahuinya.” Banyak pertanyaan saya yang lain nampaknya mengganggu dia. Maka ia mengatakan kepada saya, ”Problemmu, Lindsay, kau terlalu banyak bertanya.”

Saya baru mendapat jawabannya pada tahun 1948 ketika kami pindah ke Cormack. Di sana saya bertemu dengan Gus Barnes dan Jack Keats, yang adalah Saksi-Saksi Yehuwa. Betapa senang saya ketika mereka memperlihatkan kepada saya jawaban-jawaban dari Alkitab! Saya merasa begitu puas sehingga tahun berikutnya saya dibaptis sebagai lambang pembaktian kepada Yehuwa.

Pada tahun yang sama kami pindah lagi, kali ini ke sebelah utara ke Goose Bay, Labrador, di mana saya bekerja menggunakan alat-alat berat. Tidak lama kemudian majikan saya mengetahui bahwa saya salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa. Dalam waktu dua bulan saya dipecat dan disuruh pindah dari kota itu. Saya menolak untuk pindah dari situ. Pada masa itu orang-orang takut untuk mendengarkan sesuatu yang baru, meskipun berita ini jauh lebih tua daripada usia mereka.

Anak-anak saya juga tidak didiamkan. Mereka mendapat banyak kesulitan di sekolah sampai polisi menemui pimpinan sekolah dan mengingatkan mereka bahwa Saksi-Saksi Yehuwa telah berjuang dan memenangkan kasus pengadilan yang sangat luar biasa di Kanada dalam hal kebebasan beragama. Hasilnya ialah anak-anak saya, dan anak-anak dari agama-agama lain, mendapat jaminan untuk bebas beragama.

Sekarang keadaannya berbeda di daerah itu. Pada tahun 1985 sebuah Balai Kerajaan didirikan dalam waktu yang sangat singkat untuk sidang umat Yehuwa yang sedang berkembang, tempat salah seorang anak perempuan saya tergabung.

Bantuan untuk Mengatasi Kehilangan

Pada tahun 1951 kami pindah ke kota yang menjadi tempat tinggal kami sampai sekarang, Deer Lake. Ketekunan diperlukan selama tahun-tahun yang sulit itu. Namun hal-hal lain terjadi yang menuntut ketekunan yang lebih besar lagi.

Teman hidup saya yang tercinta, Hilda, yang mempunyai problem dengan jantungnya, meninggal karena serangan jantung pada tahun 1963. Pada suatu hari di musim dingin, saya menyaksikan dari kursi roda saya, istri saya dikebumikan. Kesepian yang saya rasakan nampaknya tak dapat ditanggung lagi! Apa yang harus saya lakukan sekarang? Saya sama sekali tidak dapat mengurus diri sendiri, apalagi mengurus keluarga saya.

Tetapi Yehuwa setia, dan Ia selalu memberikan jalan keluar kepada kita jika kita bersandar kepadaNya. (1 Korintus 10:13) Hamba-hambaNya, saudara-saudari Kristen saya, memberikan banyak penghiburan yang menguatkan saya untuk dapat bertahan. Anak perempuan saya Yvonne mengambil alih tugas mengurus diri saya. Ia benar-benar suatu berkat!

Meskipun Yvonne mempunyai keluarga yang harus ia urus juga, dia tetap mengurus kebutuhan saya. Rumah sakit yang terdekat jauhnya 50 kilometer. Banyak kali anak perempuan saya harus membawa saya ke sana untuk dirawat. Bila problem kesehatan saya menjadi serius, saya harus pergi ke rumah sakit dengan pesawat terbang ke. St. John’s, kira-kira 640 kilometer jauhnya. Yvonne selalu menemani saya.

Karena tubuh saya tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, kadang-kadang saya ditimpa penyakit yang serius. Saya pernah menjalani operasi batu ginjal; infeksi, yang sering juga perlu dioperasi; luka-luka lecet yang timbul akibat terlalu lama berbaring membuat saya harus dirawat di rumah sakit selama berbulan-bulan dan di rumah, saya harus tetap berbaring di tempat tidur selama beberapa bulan lagi, dan beberapa dari luka-luka lecet ini menyebabkan saya harus menjalani operasi pemindahan kulit; problem buang air besar mengakibatkan perlunya pembedahan untuk membuat saluran buatan bagi buangan air besar keluar tubuh (colostomy); diabetes juga tidak ketinggalan.

Masalah mengenai transfusi darah sering timbul. Tetapi akhirnya dokter-dokter setuju untuk mengoperasi saya tanpa darah. Karena keahlian dan perhatian mereka yang besar, saya dapat sembuh tanpa transfusi darah.—Kisah 15:29.

Anak perempuan saya dan suaminya serta keluarganya ikut merasakan semua kesulitan saya, mereka bangun pada malam hari untuk merawat saya, memberi makan, memandikan, mengganti pembalut saya, membawa saya ke perhimpunan-perhimpunan dan kebaktian-kebaktian Kristen, di mana saya lebih dikuatkan lagi secara rohani. Kadang-kadang saya bahkan mendapat bagian pada acara kebaktian. Anak-anak yang pengasih benar-benar merupakan berkat yang limpah dari Yehuwa!—Mazmur 127:3.

Begitu Banyak yang Harus Disyukuri

Ya, ada banyak hal yang harus saya syukuri. Meskipun tubuh jasmani saya tidak dapat bekerja, otak saya berfungsi dengan baik, dan saya dapat berbicara. Saya telah menggunakan kemampuan ini untuk mengumumkan nama dan maksud-tujuan Yehuwa kepada orang-orang di rumah sakit yang mau mendengarkan—dokter, perawat, pasien, pendeta yang berkunjung ke rumah sakit, dan teman-teman yang datang mengunjungi saya.

Selain itu, saya sudah mendapat kemajuan dengan memakai kursi roda yang digerakkan oleh baterai 12 volt, yang saya jalankan melalui sebuah tombol pada lengan kursi. Kadang-kadang pada waktu keluar dengan kursi roda, saya bertemu dengan teman-teman dan tetangga dan mendapat kesempatan lebih banyak lagi untuk berbicara kepada mereka tentang maksud-tujuan Allah. Saya berterima kasih bahwa saya dapat melakukan ini.

Beberapa dari anak-anak saya telah membaktikan kehidupan mereka kepada Yehuwa, dan mereka juga melatih anak-anak mereka untuk melayani Allah. Hal itu mendatangkan banyak sukacita kepada saya. Istri saya seorang penyembah Yehuwa yang terbaptis, dan ibu saya, yang dibaptis pada umur 75 tahun, melayani Yehuwa sampai ia meninggal.

Sekarang saya menantikan saat manakala ’Allah akan diam bersama-sama dengan umatNya dan akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan manakala maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita’, dan manakala ”orang lumpuh akan melompat seperti rusa”.—Wahyu 21:3, 4; Yesaya 35:5, 6.

Pada waktu itu perdamaian total akan meliputi bumi, dan mereka yang tunduk kepada pemerintahan Allah akan menuai manfaatnya. Alkitab berjanji, ”Orang yang lemah lembut hatinya itu akan mempusakai tanah itu kelak dan merasai kesukaan dan sejahtera dengan kelimpahannya.” Untuk berapa lama? ”Segala orang yang benar itu akan mempusakai tanah itu, dan mendiami dia sampai selama-lamanya.”—Mazmur 37:11, 29, Klinkert; 72:7.

Itu merupakan perkara-perkara yang menakjubkan untuk dinantikan. Dan sukacita saya akan lengkap pada waktu, dalam sistem baru Yehuwa, bahkan ’orang-orang mati dalam kuburan akan keluar’.—Yohanes 5:28, 29.

Seraya saya berbaring di sini dari hari ke hari, saya mempunyai kesempatan untuk merenungkan kembali kehidupan saya dan melihat apakah saya telah mendapat manfaat dalam hal tertentu. Saya dapat mengatakan tanpa keraguan sedikit pun bahwa saya telah mendapat banyak manfaat. Kerohanian saya sangat bertambah. Saya belajar untuk banyak bersandar kepada Yehuwa. Sebaliknya dari mengeluh tentang keadaan saya dalam hidup ini atau apa yang tidak saya nikmati, saya belajar menghargai apa yang saya miliki. Dan penghargaan saya terhadap keluarga saya yang pengasih benar-benar tumbuh.

Jadi saya benar-benar bersyukur untuk apa yang saya miliki sekarang, dan saya menantikan penggenapan dari harapan yang menakjubkan di masa depan—kehidupan dalam sistem baru Allah. Pada waktu itu saya akan menikmati kesehatan yang sempurna. Betapa bahagianya saat itu kelak!—Diceritakan oleh Lindsay Stead.

[Blurb di hlm. 11]

Kematian istri saya yang tercinta menuntut ketekunan yang lebih besar lagi

[Blurb di hlm. 12]

Anak-anak yang pengasih memang suatu berkat dari Yehuwa

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan