PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g 5/91 hlm. 26-29
  • Gitar—Teknik Pembuatan Mempengaruhi Suaranya

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Gitar—Teknik Pembuatan Mempengaruhi Suaranya
  • Sedarlah!—1991
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Yang Menentukan Mutu
  • Pembuatannya—Langkah demi Langkah
  • Penggunaan Kayu secara Cermat
  • Yang Menghasilkan Musik
  • Tahap Penyelesaian
  • Akhirnya Musik!
  • ’Andaikan Saya Dapat Bermain Musik Sebagus Itu!’
    Sedarlah!—1991
  • Flamenco Spanyol Adalah Hidup Kami Dahulu
    Sedarlah!—1991
  • ”Kutu yang Meloncat” dalam Dunia Musik
    Sedarlah!—1980 (No. 2)
  • Musik, Obat Bius, dan Minuman Keras Adalah Hidup Saya
    Sedarlah!—1997
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1991
g 5/91 hlm. 26-29

Gitar—Teknik Pembuatan Mempengaruhi Suaranya

ANDRÉS Segovia, Carlos Montoya, dan Chet Atkins adalah nama-nama yang dikenal oleh jutaan orang di seluruh dunia. Apa persamaan mereka? Mereka menghibur hadirin dengan memainkan alat musik petik yang halus, terbuat dari kayu—gitar.

Suara gitar dapat didengar di seputar bumi, dimainkan oleh pemain gitar amatir maupun profesional. Salah seorang yang ikut memasyhurkannya adalah almarhum Andrés Segovia, gitaris Spanyol yang biasa bermain di konser-konser dan, menjadikan gitar alat musik untuk konser-konser klasik.

Mengapa gitar begitu populer? Mungkin karena suaranya, tidak soal apakah gaya flamenco, klasik, atau modern, dapat membangkitkan suasana hati yang berbeda. Namun, faktor lainnya adalah gitar mudah dibawa-bawa.

Apa pun alasan gitar begitu populer, cara pembuatannya sangat menentukan suaranya. Gitar yang terbaik biasanya dibuat dengan kecintaan dan ketelitian yang sangat besar oleh orang yang umum dikenal sebagai luthier (pembuat gitar). Marilah kita mengunjungi bengkel seorang luthier di Tennessee, A.S. dan memperhatikan pembuatan sebuah gitar.

Yang Menentukan Mutu

Seraya kami disambut di bengkelnya, perhatian kami tertarik kepada banyak sekali kayu yang ada di sana. Ini bukan kayu biasa. Setiap potong telah dipilih dengan cermat dan disimpan untuk nantinya dijadikan gitar. Kayu spruce (sejenis cemara) dan kayu cedar digunakan untuk bagian atas; rosewood, mahoni, dan maple untuk bagian punggung dan sisinya; dan mahoni serta cedar Spanyol untuk bagian leher. Untuk gitar flamenco, biasanya kayu cypress Spanyol dan sycamore digunakan untuk bagian punggung dan sisi. Kami mengambil sepotong kayu, dan melihat sebuah tanggal tertera di atasnya. Luthier itu menjelaskan, ”Saya condong untuk tidak menggunakan kayu apa pun sebelum dikeringkan secara alami selama kira-kira lima tahun.” Mengapa demikian? ”Karena pengalaman bertahun-tahun membuktikan bahwa usia, kualitas kayu, dan keahlian luthier menentukan karakteristik akhir gitar itu.”

Mari kita mengamati lebih jauh sang luthier membuat sebuah gitar klasik. Gitar umumnya dibagi menjadi dua kategori, klasik, atau Spanyol, dan gitar senar baja. Apa bedanya? Ia menjawab, ”Perbedaan antara keduanya banyak, tetapi pilihan bahan untuk senar adalah cara termudah untuk membedakan masing-masing jenis. Sesuai dengan namanya, gitar senar baja memakai senar dari baja. Jenis ini dibuat dengan berbagai ukuran dan bentuk. Sebaliknya, pada gitar klasik, yang digunakan sebagai bahan senar adalah nilon atau usus binatang, untuk tiga buah senar, dan serat sutera yang dilapisi baja untuk ketiga senar lainnya.”

Sang luthier lebih suka jika masing-masing pelanggan mengunjungi tokonya agar ia dapat mendengar mereka main. Dengan cara ini ia dapat membuat gitar yang cocok untuk pelanggannya. Bagaimana? Ia menjelaskan, ”Saya memperhatikan seberapa kuat mereka memetik senar, jenis suara yang dihasilkan. Saya juga ingin tahu cara mereka menggunakan gitar itu. Maka saya dapat sedikit menyesuaikan prosedur pembuatannya agar sesuai dengan masing-masing individu. Apakah mereka memainkannya dengan lembut? Maka saya akan membuat bagian tertentu dari gitar lebih tipis atau kecil sehingga lebih mudah menghasilkan suara. Apakah mereka agresif? Maka gitarnya harus dibuat sedikit lebih berat.”

Pembuatannya—Langkah demi Langkah

Badan atas, atau papan bunyi: Pembuatannya dimulai dengan memilih kayu yang akan digunakan. Sang luthier dengan cermat memilih di antara tumpukan kayu spruce kadang-kadang mendekatkan sepotong kayu ke telinganya dan mengetuk-ngetuknya dengan jarinya. Ia mendengarkan apakah suaranya jernih, nyaring, musikal, dan tahan lama, atau apakah suaranya redam? Hampir semua bagian atas dan punggung gitar dibuat dari dua potong kayu yang berpadanan. Kayu tersebut digergaji dari sepotong papan dan dibelah dua seperti sebuah buku. Dengan cara ini kedua bagian hampir sama dan mempunyai potensi musikal yang sama.—Lihat foto.

Rosette: Bagian atas ditipiskan sampai kira-kira 3 milimeter dan penguat lubang suara yang indah, atau rosette, ditempatkan tepat pada lubang yang tersedia. Rosette dibuat dari beberapa potongan kayu dengan warna-warni yang berbeda dan merupakan salah satu bagian di mana sang luthier dapat mengekspresikan kepiawaian artistiknya. Sering kali ia harus bekerja seharian untuk membuat dan menatah sebuah rosette. Bila lem dari rosette telah kering benar, bagian atasnya ditipiskan lagi, biasanya sampai kira-kira 2,5 milimeter. Kemudian bagian atas dipotong sesuai dengan garis bentuk gitar, dan semua bingkai penguat atau penyangga dilem dengan bagian bawah. Penyangga-penyangga ini penting untuk suara yang dihasilkan dan ketahanan fisik gitar. Kebanyakan luthier setuju bahwa bagian atas gitar menghasilkan sebagian besar suara dan adalah satu-satunya bagian yang terpenting dari sebuah gitar.

Kayu rosewood dari Brasil biasanya adalah pilihan pertama sang luthier untuk bagian punggung dan sisi karena urat kayunya yang indah, beraneka warna, serta karakteristik dalam menghasilkan suara.

Penggunaan Kayu secara Cermat

Bagian sisi: Kemudian luthier menipiskan bagian sisi dari gitar yang terbuat dari kayu rosewood sehingga kira-kira 2, 4 milimeter. Sekarang tiba salah satu langkah yang paling sulit, yaitu melekukkan bagian sisi menjadi bentuk gitar. Sisi-sisi dari rosewood biasanya direndam dalam air selama 24 jam, kemudian dibentuk dengan menekannya ke pipa panas. Air dalam kayu berubah menjadi uap yang melembekkan kayu, memungkinkannya untuk dibentuk dengan lembut menurut keinginan. ”Oh, ya,” kata sang luthier, ”saya mematahkan beberapa sewaktu masih belajar.” Luthier yang hanya membuat beberapa gitar lebih suka menekukkan sisinya dengan cara ini karena memungkinkan dia untuk sedikit menyesuaikan lengkungan dari masing-masing sisi gitar, dan jarang ada dua gitar buatannya yang persis sama.

Bagian leher: Sekarang tiba pembentukan bagian leher secara kasar. Kayu yang paling sering digunakan adalah mahoni dan cedar Spanyol. Kayu jenis ini dipilih karena kuat, stabil dan relatif ringan. Karena ini gitar klasik, maka pembuatannya mengikuti cara Spanyol, yang berarti bahwa bagian sisi akan direkatkan ke dalam celah-celah yang telah dibuat di bagian leher, dan bagian leher tidak akan dapat dilepas, seperti halnya gitar-gitar lain. Setelah gitar seluruhnya dilem, baru pembentukan tahap akhir dilakukan.

Sekarang bagian atas dilekatkan ke bagian sisi, namun karena bagian sisi terlalu tipis, sebilah kayu yang disebut lapisan ditekuk untuk dibentuk dan direkatkan ke bagian sisi. Kadang-kadang kayu willow yang dipilih karena ringan dan mudah ditekuk sewaktu direndam dalam air.

Bagian punggung: Kemudian, sang luthier mulai mengerjakan bagian punggung yang terbuat dari kayu rosewood Brasil. Kebanyakan luthier lebih senang menggunakan bagian punggung yang warna dan urat kayunya cocok dengan bagian sisi. Dengarkan dengan saksama pada waktu pembuat gitar sedikit menipiskan bagian punggung, memegangnya dan menguji kekakuannya dengan menekuknya, lalu mengetuk serta mendengarkan bunyinya, dan kemudian menipiskannya lagi. Bila kayu sudah cukup tipis, bunyi yang dikeluarkannya seperti dentingan lempengan baja yang diketuk. Kemudian ketiga penyangga silang dilekatkan. Ini biasanya dibuat dari kayu spruce atau mahoni, yang dipilih karena kuat, ringan, dan tidak terpengaruh oleh perubahan kelembaban. Ketahanan penting, karena bagian punggung sangat tipis. Langkah berikut, bagian punggung direkatkan persis sama seperti cara bagian atas.

Sekarang bentuknya mulai tampak seperti sebuah gitar. Bagian atas dan punggung dibiarkan sedikit lebih besar, maka sekarang ini dikikis menjadi bentuk akhir. Untuk melindungi tepi-tepi gitar, potongan-potongan kayu tipis dilem di sekitar tepi-tepi bagian atas dan punggung. Rosewood biasanya dipilih karena indah dan kuat.

Yang Menghasilkan Musik

Papan bilah (fingerboard) dan sisir kuda-kuda (jembatan), Tinggal papan bilah dari ebony dan sisir kuda-kuda dari rosewood yang masih harus direkatkan. Papan bilah ditipiskan sampai 6 milimeter dan digergaji menurut bentuk akhir. Kemudian fret-fret atau bubungan-bubungan dari metal ditempelkan pada celah-celah yang dipahat di papan bilah dengan jarak interval yang tepat dan sama. Interval ditentukan oleh rumus matematika, dan letaknya yang tepat sangat penting. Jika salah ditempatkan, kesalahannya akan segera terdengar oleh telinga, dan orang tidak mau menerima gitar itu. Papan bilah dilekatkan pada bagian leher yang telah dibentuk secara kasar, dan sekarang sang luthier mulai mengerjakan bagian akhir yang penting, yaitu sisir kuda-kuda.

Sisir kuda-kuda adalah sepotong kecil kayu dari rosewood yang direkatkan pada papan bunyi, tempat senar diikat. Lokasinya sama pentingnya dengan jarak fret-fret dan ditentukan oleh rumus matematika yang sama. Tidak, sang luthier tidak perlu menghitung ini untuk setiap gitar. Ia hanya membuat tiap gitar dengan ukuran yang sama dan menggunakan jarak yang sama pada masing-masing gitar. Cara sisir kuda-kuda direkatkan penting. Beberapa gitaris pernah menjadi malu karena ada sisir kuda-kuda yang terlepas. Tidak mengherankan bila Anda mengingat bahwa senar-senar gitar yang dikencangkan dapat menghasilkan tenaga lebih dari 45 kilogram, ditambah lagi dengan tenaga yang dihasilkan oleh getaran senar-senar.

Tahap Penyelesaian

Namun kita sudah terlalu jauh. Ingat pembuatan bagian leher yang masih kasar itu? Nah, ini harus ditatah sampai bentuknya yang terakhir. Sang luthier menjelaskan, ”Saya ingin agar pemesan gitar itu datang pada tahap ini untuk menyatakan apakah ia sudah menyetujui bentuk bagian leher, karena seorang pemain gitar yang baik dapat merasakan perbedaan dalam ketebalan sampai 1 milimeter!”

Sekarang gitar kita hampir selesai. Hanya tinggal dibersihkan, dihaluskan, dan diampelas. Jika luthier kita puas dengan kehalusan dan bentuk dari kreasinya, ia akan memolesnya dengan pelitur untuk melindungi gitar itu.

Pendapat para luthier berbeda mengenai pelitur yang paling baik untuk gitar. Akan tetapi, kebanyakan luthier modern menggunakan pernis yang cepat kering, yang disemprotkan. Bila pernis yang digunakan, ini dapat segera dibubuhkan dan gitar siap untuk dimainkan dalam waktu kira-kira dua minggu. Teknik memelitur apa yang menghasilkan gitar dengan suara terbaik? Teman kita menjawab, ”Ada berbagai pendapat, namun banyak dari gitar-gitar tua yang sangat bagus dari Spanyol dipelitur dengan pelitur Perancis. Akan tetapi, pelitur ini, sering kali perlu diulang sekurang-kurangnya tiap lima tahun.”

Akhirnya Musik!

Kegembiraan kita mencapai puncaknya saat pembuatan selesai! Senar-senar sudah diikatkan pada sisir kuda-kuda di ujung yang satu dan ke penala, atau sekrup kuping, di kepala gitar. Sekarang tibalah saatnya pengujian suara. Senar-senar sudah dikencangkan dan suaranya sudah serasi, dengan nada-nada yang tepat. Akhirnya, setelah proses yang panjang dan lama, kita memiliki sebuah gitar!

Namun gitar ini belum siap untuk digunakan secara profesional. Luthier menjelaskan, ”Biasanya sebuah gitar yang baru akan mencapai taraf yang terbaik setelah dimainkan selama kira-kira enam bulan. Pada umumnya, ada banyak hal yang dapat dikatakan mengenai potensi gitar segera setelah pembuatannya selesai. Apakah nada-nada basnya penuh dan berdentum? Apakah nada-nada tingginya berdenting seperti bunyi lonceng-lonceng kecil dari gelas? Apakah gitar itu mengeluarkan suara yang seimbang tidak soal bagian mana dari papan bilah yang dipetik? Kualitas suara yang dihasilkan oleh pemain musik sangat bergantung pada kemahiran luthier memilih bahan-bahan yang terbaik dan menyatukan semua bahan menjadi suatu rancangan yang menaikkan potensi penuh dari gitar itu sampai semaksimal mungkin.”

Maka lain kali bila Anda dengan penuh pesona mendengarkan seorang gitaris yang brilian, ingat bahwa, teknik pembuatannya, pilihan bahan dan kemahiran sang luthier, sangat menentukan suara yang dihasilkan.—Sumbangan.

[Gambar di hlm. 27]

Kiri: Dari balok kayu inilah kedua bilah kayu untuk papan bilah, dibuat

Kanan: Memasang ”rosette” dan membentuk bagian sisi

[Gambar di hlm. 28]

Atas: Merekatkan bagian sisi. Bawah: Memasang penyangga pada bagian badan atas

[Gambar di hlm. 29]

Memasang fret-fret pada bagian leher

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan