PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g 11/91 hlm. 24-25
  • Apakah Allah Mengutuk Penggunaan Alkohol?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah Allah Mengutuk Penggunaan Alkohol?
  • Sedarlah!—1991
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Penggunaan Anggur dalam Alkitab
  • Kesenangan dan Manfaat Kesehatan?
  • Perlunya Kesahajaan dan Pengendalian Diri
  • Anggur dan Minuman Keras
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Salahkah Minum Minuman Beralkohol?
    Sedarlah!—2006
  • Apakah Minum Berlebihan Memang Buruk?
    Sedarlah!—2004
  • Alkohol
    Sedarlah!—2013
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1991
g 11/91 hlm. 24-25

Pandangan Alkitab

Apakah Allah Mengutuk Penggunaan Alkohol?

’DENGAN tidak mengkhawatirkan tentang kokain, heroin, LSD, dan ganja—alkohol masih merupakan problem masyarakat terbesar yang harus diatasi. Alkohol mengakibatkan jauh lebih banyak kematian dan kehancuran sosial daripada semua penyalahgunaan yang lain jika digabungkan.’ Demikian pernyataan yang diungkapkan pada kongres tiga tahunan yang ke-31 dari Persatuan Wanita Kristen Dunia Pemantang Minuman Keras di Kanada dua tahun lalu.

Delegasi ini mengamati bahwa pertambahan konsumsi alkohol di seluruh dunia menelan korban yang mengerikan dalam kehidupan dan kesehatan manusia, juga jutaan dolar yang akan dihabiskan tiap tahun oleh pemerintah nasional untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh alkohol. Karena yakin bahwa Allah mengutuk penggunaan alkohol, banyak orang yang bermaksud baik mengusulkan agar semua minuman keras dinyatakan tidak sah secara hukum. Namun apakah Alkitab mendukung pandangan demikian?

Penggunaan Anggur dalam Alkitab

Lama berselang Allah berjanji kepada hamba-hamba-Nya yang setia, ”Lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” (Amsal 3:10) Ya, Ia adalah Pribadi yang memberikan kepada kita hasil tanaman anggur, bahkan menyediakan organisme yang sangat kecil sebagai ragi yang melapisi buah anggur ketika mendekati saat pembuatan minuman anggur.

Proses menghasilkan anggur yang baik sebagian dijelaskan oleh nabi Allah, Yesaya. Meninjau berkat-berkat dari dunia baru mendatang yang penuh keadilan, Yesaya menulis, ”[Yehuwa] semesta alam akan menyediakan . . . bagi segala bangsa . . . suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar . . . anggur tua yang disaring endapannya.” (Yesaya 25:6) Pembuat minuman anggur yang mahir tahu bahwa anggur ”yang disaring endapannya”, jika tidak diusik selama periode waktu fermentasi, berangsur-angsur menjernihkan air anggur itu sendiri, menambah aroma dan rasanya.

Kesenangan dan Manfaat Kesehatan?

Allah menyebutkan baik kesenangan maupun manfaat kesehatan yang berasal dari anggur. Nabi-Nya Yotam menyatakan tentang ’air buah anggur yang menyukakan hati Allah dan manusia’. (Hakim 9:13) Raja Salomo menulis tentang ’menyegarkan tubuhnya dengan anggur’. (Pengkhotbah 2:3) Dan cerita yang terkenal tentang pesta perkawinan di Kana, Yesus, dalam mukjizatnya yang pertama, mengubah air yang banyak menjadi ”anggur yang paling baik”, untuk menyenangkan para tamu pesta perkawinan.—Yohanes 2:6, 7, 10, BIS.

Penghargaan Yesus akan manfaat anggur sebagai obat nyata terlihat dalam ilustrasinya tentang orang Samaria yang baik hati. Ketika membalut luka dari seorang pria yang terluka, orang Samaria yang baik hati menyiram luka-luka pria itu dengan ”minyak dan anggur”. (Lukas 10:30-34) Anjuran rasul Paulus kepada Timotius muda untuk ’minum sedikit anggur karena pencernaannya sering terganggu dan tubuhnya sering lemah’ sangat cocok dengan pengakuan modern berkenaan nilai obat dan diet anggur.—1 Timotius 5:23.

Dr. Salvatore P. Lucia, mantan guru besar di Universitas California Fakultas Farmasi, menyebutkan dalam bukunya Wine and Your Well-Being bahwa ”anggur bukan hanya merupakan minuman beralkohol yang menyehatkan tetapi merupakan sarana pengobatan yang paling penting yang digunakan terus-menerus di sepanjang sejarah manusia”. Dan ahli penelitian ilmu gizi Janet McDonald mengatakan bahwa anggur [jika diminum] dalam jumlah yang bersahaja tampaknya efektif sebagai obat penenang yang ringan, perangsang nafsu makan, dan bantuan untuk pencernaan serta untuk penyerapan mineral dalam makanan yang disantap.

Perlunya Kesahajaan dan Pengendalian Diri

Akan tetapi, meskipun adanya keterangan yang baik demikian mengenai anggur dan minuman keras dalam Alkitab maupun obat-obatan secara terpisah, penyalahgunaan alkohol telah menyebabkan kesedihan yang mendalam bagi banyak dari umat manusia. Apakah hal itu membuat Allah bertanggung jawab atas semua tragedi yang timbul sebagai akibat dari penyalahgunaan alkohol? Sebaliknya, di dalam Firman-Nya, Alkitab, Ia telah memberikan petunjuk yang menguraikan banyak hal mengenai penggunaan dan penyalahgunaan anggur.

Perhatikan, misalnya, peringatan keras berikut ini yang menentang penyalahgunaan dari pemberian [Allah] ini, ”Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging.” Tentu hal ini tidak memaksudkan bahwa hanya orang yang berpantang minuman keras yang hanya memakan sayuran saja yang menyenangkan hati Allah, atau mengutuk mereka yang minum sedikit alkohol atau makan daging secukupnya. Sebaliknya, peringatan Alkitab adalah menentang kegelojohan dalam hal makan dan minum. Hal ini jelas sebagaimana amsal lain nyatakan, ”Siapa mengaduh? Siapa mengeluh? Siapa bertengkar? Siapa berkeluh kesah? Siapa mendapat cidera tanpa sebab? Siapa merah matanya? Yakni mereka yang duduk dengan anggur sampai jauh malam.”—Amsal 23:20, 29, 30.

Petrus dan Paulus penulis Alkitab menganjurkan kesahajaan dengan menasihati umat kristiani masa awal agar menghindari ”kemabukan” dan tidak menjadi ”mabuk oleh anggur”. Nasihat ini hendaknya diperhatikan dengan serius, sebagaimana sang rasul memperingatkan, ’Pemabuk tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.’ Dengan kata lain, orang-orang yang biasa menyalahgunakan minuman beralkohol tidak mendapat perkenan Allah dan gagal untuk mendapatkan kehidupan kekal.—1 Petrus 4:3; Efesus 5:18; 1 Korintus 6:9, 10.

Jadi, jika orang-orang kurang mempunyai pengendalian diri dalam penggunaan alkohol, mereka hendaknya sama sekali menjauhkan diri darinya. (Bandingkan Matius 5:29, 30.) Di samping kemunduran fisik, ketagihan alkohol dapat menyebabkan kerugian rohani yang berbahaya. Karena itu, Allah dengan bijaksana memperingatkan kita terhadap kegelojohan dalam [minum] minuman beralkohol.

Bertentangan dengan pandangan orang-orang yang mendukung larangan untuk membuat dan menjual minuman beralkohol, Alkitab tidak memaksa, atau bahkan menyatakan, pantangan total terhadap anggur atau minuman beralkohol bagi semua orang. (Ulangan 14:26) Pemazmur berkata tentang Yehuwa, ”Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah dan anggur yang menyukakan hati manusia.” Sesungguhnya, Allah telah menentukan anggur untuk tujuan yang baik dan mulia jika digunakan dengan sepatutnya.—Mazmur 104:14, 15.

[Keterangan Gambar di hlm. 24]

L’ Absinthe by Edgar Degas, 1877—E.R.L./​Sipa Icono

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan