Terpesona akan Apa yang Mereka Lihat
MUSIM panas yang lalu di berbagai bagian Eropa Timur termasuk di wilayah-wilayah yang jauh seperti Kazakhstan dan Siberia, Saksi-Saksi Yehuwa diperhatikan dengan cara yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Penduduk setempat dan para pengunjung kebaktian di tempat-tempat tersebut terkesan, ya, bahkan terpesona akan apa yang mereka lihat.
Kepada para delegasi di Zagreb dikatakan berulang-kali, ”Kami tidak menyangka saudara-saudara akan datang!” Sebagian besar turis menunda rencana wisata mereka—tetapi Saksi-Saksi Yehuwa tidak demikian. Surat kabar The Times London melaporkan jalannya kebaktian, ”Sesungguhnya, ini adalah kebaktian pertama yang diorganisasi oleh Saksi-Saksi Yehuwa di negara yang dilanda perang saudara.”
Pihak kepolisian khususnya amat kagum. Seorang polisi di Zagreb berkata, ”Sebaiknya, apa yang terjadi di stadion ini diperlihatkan kepada media massa, di sini, karena kita menyaksikan orang-orang Serbia, Kroasia, Slovenia, Montenegro, dan orang-orang dari berbagai suku lainnya duduk berdampingan dengan damai.”
Di Budapest, seorang polisi diminta untuk membandingkan Saksi-Saksi yang berhimpun di stadion besar itu dengan penonton sepak bola pada umumnya. Ia tersenyum, menatap dan berkata, ”Perbedaannya bagaikan langit dan bumi.”
”Apa yang Anda maksudkan?”
”Ya!” sahutnya, ”lihat saja. Tidak ada yang merokok, tidak ada sampah bertebaran di mana-mana, dan orang-orangnya begitu tertib. Mereka mau diatur.”
Di Kiev, ibukota Ukraina, 14.654 orang berkumpul di Dynamo Stadium, beberapa orang dapat dilihat pada sampul depan majalah ini. Seorang Saksi di sana menanyakan kapten polisi apakah anak buahnya telah bekerja keras selama kebaktian. ”Tidak, lain kali kami akan mengirimkan dua polisi saja.”
”Mengapa hanya dua?” tanyanya.
”Jika salah seorang tertidur,” kata sang kapten sambil bergurau, ”yang lainnya dapat menjagai dia.”
Masyarakat Kagum
Pesti Hírlap, salah satu surat kabar di Budapest, melaporkan, ”Lebih dari 40.000 orang melewatkan akhir pekan mereka di Népstadion. Tidak ada sobekan kertas, tidak ada remah-remah roti, tidak ada puntung rokok yang tertinggal.” Fehérvár Hírlap, harian lain di kota itu mengatakan, ”Mereka yang kebetulan masuk di Népstadion antara 26 dan 28 Juli pasti terpesona . . . Mereka dapat melihat suatu contoh yang langka dari tingkah laku dan cara hidup kristiani.”
Selama akhir pekan, hujan mengguyur Budapest; dengan curah lebih dari 5 sentimeter. Namun itu tidak menghalangi Saksi-Saksi. ”Benar-benar fantastis! Sungguh tak terbayangkan!” demikian terdengar ucapan seorang polisi. ”Mereka terus berdatangan . . . Tidak ada yang dapat menahan mereka.” Pada hari Senin, salah satu pokok berita sebuah surat kabar berbunyi, ”Doa di Tengah Hujan” dan mengutip kata-kata para delegasi, ”Kami hanya dibasahi oleh hujan, tidak dihanyutkan!”
Di Lvov, tempat 17.531 orang berkumpul di Central Ukraine Stadium, seorang petugas polisi memberi tahu salah seorang dari Saksi-Saksi, ”Untuk kegiatan umum lainnya yang dihadiri begitu banyak orang, kami membutuhkan ratusan polisi. Untuk kebaktian Anda, kami menggunakan sepuluh polisi, dan kehadiran mereka sebenarnya tidak diperlukan.”
Selanjutnya, sang petugas mengaku betapa ia terkesan oleh kebaktian itu, dengan mengatakan, ”Kalian unggul dalam mengajarkan kebaikan kepada orang lain, dan kalian mengajarkan tentang Allah dan kalian tidak terlibat dalam kekerasan. Kami telah mendiskusikan mengapa kami dulu menindas kalian, dan kami menyimpulkan bahwa kami tidak mendengar kata-kata kalian dan tidak tahu apa-apa tentang kalian.”
Setelah mengunjungi kebaktian di Usolye-Sibirskoye, Siberia, seorang reporter wanita untuk surat kabar Soviet Leninskiy Put’ menulis, ”Betapa mengesankan ketika melihat kebaikan serta kemampuan untuk memahami dan menanggapi kebutuhan orang-orang lain yang diperlihatkan hamba-hamba Yehuwa satu sama lain. Saya tidak akan pernah melupakan kata-kata yang disampaikan pada kebaktian: ’Saudara tidak boleh mencuri! Saudara tidak boleh berdusta! Saudara tidak boleh minum minuman beralkohol [secara berlebihan]! Bekerja-keraslah! Bantulah sesama Saudara!’ Bagaimanapun, inilah prinsip-prinsip yang harus diperjuangkan oleh orang-orang pada umumnya. Namun kita sering melupakannya.
”Juga, alangkah mengesankan sikap persaudaraan yang diperlihatkan satu sama lain, kerelaan untuk membantu. Seorang wanita menawarkan kami surat kabar sehingga kami tidak duduk di atas tempat duduk kayu yang berdebu. Ketika hujan mulai turun, seorang wanita muda yang duduk di sebelah saya menawarkan payungnya sambil tersenyum, dan seorang pria di dekat kami menarik anak laki-laki yang basah kuyup ke bawah payungnya. . . .
”Suasana kebaktian itu saja sudah membuat seseorang sedikit lebih baik, sedikit lebih berbudaya, lebih luhur. Rasanya tidak mungkin untuk tidak membalas dengan senyuman atas kebaikan yang diperlihatkan orang-orang yang masih asing. . . . Kami meninggalkan stadion dengan perasaan bersih, perasaan bahwa kita telah bersentuhan dengan sesuatu yang indah.”
Pada kebaktian di Kiev, lebih dari 2.000 orang datang dari Moskow dan sejumlah 4.500 dari Kaukasus. Sebuah meja penerangan diatur di bandar udara, dan bacaan-bacaan Alkitab dipajang. Banyak orang mengajukan pertanyaan yang dijawab dengan ramah. Suatu malam, seorang pria menghampiri dan berkata, ”Saya telah mengamati Anda sekian lama. Saya terkesan akan kebaikan yang menyertai pembicaraan Anda tentang Kerajaan. Izinkanlah saya memberi Anda bunga-bunga ini sebagai hadiah atas pekerjaan Anda yang amat baik.”
Selama acara pembaptisan pada kebaktian di Usolye-Sibirskoye, seorang wartawan terkesan ketika ia melihat sejumlah orang Rusia berpelukan dan mengucapkan selamat kepada seseorang dari masyarakat Buryat yang baru dibaptis. Meskipun Siberia secara umum bebas dari prasangka ras, persahabatan sejati antara orang-orang Rusia dan masyarakat demikian amatlah jarang. ”Bagaimana Anda mampu mengatasi rintangan-rintangan nasional ini?” tanya sang wartawan.
”Dengan menerapkan prinsip Alkitab ’Anda harus mengasihi sesama Anda seperti diri Anda sendiri’,” demikian jawaban yang ia peroleh.
Suatu Persaudaraan Internasional
Yang khususnya amat menghangatkan hati pada tiga kebaktian internasional adalah kasih timbal balik antar para delegasi dari seluruh dunia. Budapest menerima tamu dari 35 negara, sebagian besar dari Polandia dan Jerman, namun utusan-utusan dalam jumlah besar juga datang dari banyak tempat lainnya, termasuk 500 orang dari Uni Soviet. Praha didatangi delegasi dari 39 negara, termasuk 26.000 lebih dari Jerman, hampir 13.000 dari Polandia, 900 lebih dari Italia, 819 dari Belanda, 746 dari Swedia, dan 743 dari Jepang. Zagreb menerima tamu dari 15 negara, meskipun ditengah ancaman perang saudara.
Pada setiap kebaktian internasional, tiga mimbar diatur di lapangan, menghadap ke berbagai sisi stadion. Dari mimbar ini seluruh acara disampaikan secara simultan dalam tiga bahasa. Di Budapest bahasa yang digunakan adalah bahasa Hungaria, Polandia, dan Jerman; di Praha digunakan bahasa-bahasa Ceko dan Slowakia, Polandia, dan Jerman; dan di Zagreb, Kroasia/Serbia, Slovenia, dan Italia. Selama drama Alkitab yang bersifat instruktif, yang diambil dari pengalaman Ezra dan rekan-rekannya di zaman purba, para delegasi dengan bahasa yang berbeda-beda dapat menyaksikan pertunjukan dari salah satu dari tiga bagian bahasa di tempat duduk yang mereka pilih.
Sebagian besar khotbah utama disampaikan dalam bahasa Inggris secara serentak oleh para anggota Badan Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa. Setiap pembicara menyampaikan khotbahnya dari satu di antara tiga mimbar. Khotbah-khotbah ini, tentu saja, diterjemahkan demi kepentingan tiga kelompok bahasa utama, dan di Budapest dan Praha, khotbah-khotbah tersebut juga diterjemahkan ke dalam banyak bahasa.
Berbagai penerjemah dari bahasa-bahasa ini berdiri di lapangan dan langsung menghadap kelompok bahasanya masing-masing. Pengeras suara diarahkan sedemikian rupa pada setiap sektor bahasa yang memungkinkan orang mendengar dalam bahasanya sendiri tanpa terganggu oleh penerjemahan yang ditujukan kepada orang-orang dari bagian bahasa lain. Di Budapest, misalnya, khotbah oleh Badan Pimpinan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, Finlandia, Perancis, Yunani, Italia, Jepang, Norwegia, Spanyol dan Swedia, ditambah lagi bahasa Hungaria, Polandia dan Jerman.
Pada setiap kebaktian internasional, khotbah penutup yang menganjurkan diberikan oleh tiga anggota Badan Pimpinan. Mereka berupaya menyelesaikan khotbahnya pada waktu yang sama. Setelah itu, suara orang-orang dari banyak bangsa berpadu dalam nyanyian, dan akhirnya hati mereka dipersatukan dalam doa syukur yang khidmat berterima kasih kepada Allah Yehuwa yang telah memberkati persekutuan menakjubkan ini dengan sukses.
Sewaktu kata penutup ”Amin!” dikatakan, tidak seorang pun ingin pergi. Air mata mengalir di wajah ribuan orang. Dari seberang stadion besar itu, saputangan, selendang dan payung dilambai-lambaikan sebagai salam perpisahan bagi rekan-rekan yang mereka kasihi yang telah mempertahankan integritas kepada Allah dalam menghadapi tahun-tahun panjang pelarangan dan pemenjaraan. Di Praha, banyak rekan tinggal selama lebih dari satu jam untuk menyanyi dan menikmati persaudaraan.
Sukses yang menakjubkan ini tidak datang tanpa upaya. Sesungguhnya ratusan ribu jam dihabiskan oleh Saksi-Saksi Yehuwa, bukan hanya dalam mempersiapkan diri untuk hadir, tetapi juga dalam mengurus ratusan rincian kecil yang diperlukan untuk menyukseskan kebaktian ini.
Mempersiapkan Fasilitas
Stadion raksasa Strahov di Praha, yang belum pernah digunakan untuk pertemuan selama bertahun-tahun, amat membutuhkan perbaikan. Hanya ada kira-kira 55.000 tempat duduk yang dapat digunakan, tidak cukup untuk menampung hadirin yang diperkirakan hadir pada kebaktian musim panas terbesar di Eropa Timur. Maka sebuah mesin pengetam yang rusak dicari, diperbaiki dan digunakan untuk membangun lebih dari 18 kilometer tempat duduk tambahan untuk menampung kira-kira 30.000 orang lagi.
Membuat dan memasang tempat duduk, tentu saja, hanyalah salah satu bagian pekerjaan. Mengecat, membersihkan, memangkas rumput dan perbaikan secara umum juga dibutuhkan. Akhirnya, stadion didekorasi dengan 8.300 pot yang berisi 33.200 bunga dan 1.357 pohon berdaun jarum. Kadang-kadang, seribu orang pekerja tersedia. Seluruhnya lebih dari 66.000 jam dibaktikan oleh sukarelawan dari 260 sidang Saksi-Saksi Yehuwa.
Pekerjaan serupa dilakukan untuk mempersiapkan stadion-stadion di Budapest, Zagreb dan kota-kota lainnya. Kira-kira 4.000 sukarelawan menghabiskan lebih dari 40.000 jam, mengerjakan tempat kebaktian di Lvov. Pekerjaan mereka dianggap sebagai pembayaran atas pinjaman fasilitas. Semua tempat duduk di stadion diperbaiki dan dicat, dan semua toilet dibersihkan dan diperbaiki. Juga, bangunan dari bata yang panjangnya 33 meter dirancang sebagai tambahan fasilitas kamar kecil. Dengan cara serupa, di Khimik Stadium di Usolye-Sibirskoye, dibangun 52 toilet tambahan untuk digunakan selama kebaktian.
Insinyur kepala di stadion Lvov mengatakan, ”Sepanjang hidup saya, saya tidak pernah melihat orang-orang yang demikian aneh. Kalian bekerja sebagai satu keluarga besar. Saya tidak dapat mengerti, namun bekerja bersama kalian benar-benar menyenangkan.” Pengurus stadion menyiapkan suatu pernyataan terima kasih mereka kepada Saksi-Saksi ”atas komitmen mereka kepada pekerjaan yang mereka lakukan, dan untuk sifat-sifat baik dan rasa tanggung jawab mereka”. Pernyataan tersebut diakhiri dengan kata-kata, ”Kami berharap kebaktian kalian di Lvov berjalan sukses.”
Di Kiev, lantai ruangan tempat kafetaria perlu diperbaiki. Dalam dua hari pekerjaan selesai. Dua pegawai stadion datang untuk melihat ”mukjizat” ini, dan salah seorang berkata kepada yang lainnya, ”Dalam waktu dua hari mereka menyelesaikan tugas yang memakan waktu setengah tahun apabila dikerjakan oleh orang-orang kita.” Presiden dari klub olahraga air berkata kepada pengawas kebaktian, ”Anda mengubah stadion ini begitu banyak sehingga kami tidak mengenalinya lagi.”
Para pengurus stadion di Kiev menuliskan penghargaannya, ”Hati kami tersentuh oleh pengorganisasian kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa. . . . Bagaikan anak-anak sungai di musim semi bersatu membentuk aliran sungai, demikian pula sungai Saksi-Saksi Yehuwa dari yang kecil sampai yang besar mengalir bersama-sama menuju ke kegembiraan mereka. Ini pantas dikagumi. Kami melihatnya untuk pertama kali. Kami berterima kasih bahwa Anda telah mengajarkan sesuatu kepada kami melalui teladan Anda.”
Mengurus para Delegasi
Salah satu dari tugas-tugas terbesar adalah mengatur akomodasi bagi ribuan pengunjung. Saksi-Saksi setempat membuka rumah mereka untuk para delegasi. Pada kebaktian di Praha, Saksi-Saksi di Ceko menampung 6.280 orang dari Polandia di rumah-rumah mereka. Di Budapest, 2.203 delegasi tinggal di rumah-rumah pribadi. Dan 278 Saksi-Saksi di Kiev menampung kira-kira 750 hingga 800 tamu.
Selain itu, banyak sekolah dan aula di Budapest dan Praha digunakan sebagai tempat tinggal. Lebih dari 40 sekolah di Budapest digunakan untuk menampung 7.930 orang. Di Praha, 12.530 tidur di sekolah dan aula. Ribuan kasur-kasur tiup digunakan di fasilitas-fasilitas ini. Lebih dari 29.000 orang yang menghadiri kebaktian di Praha tinggal di asrama pelajar dan penginapan pemuda, dan ribuan lainnya diakomodasikan di hotel-hotel biasa.
Pada beberapa kebaktian, pengaturan dibuat bagi delegasi untuk tidur di kereta api yang mengangkut mereka. Kira-kira dua ribu Saksi-Saksi dari Zakarpatskaya Oblast menggunakan tempat duduk kereta api sebagai alas tidur di Kiev. Orang-orang lain yang datang dari Kaukasus ke Kiev melakukan hal yang sama. Demikian pula Saksi-Saksi dari Lithuania menempuh perjalanan ke kebaktian di Tallinn, Estonia, tidur di kereta api yang mengangkut mereka.
Bahkan setelah mereka tiba, para delegasi dijamu dengan berbagai cara oleh tuan rumah mereka yang baik hati. Misalnya, pengaturan dibuat di Praha untuk mengoperasikan 40 bis guna mendukung jalur yang biasanya dilayani oleh satu bis saja. Selain itu, karena telah dibayar di muka, para delegasi dapat bepergian gratis menggunakan angkutan umum ke kebaktian pada pagi hari dan pulang ke rumah pada malam hari, hanya dengan menunjukkan lencana kebaktian mereka. Di Uni Soviet, 11 bis yang menuju ke tempat kebaktian di Usolye-Sibirskoye dari Angarsk dikawal dengan baik hati oleh dua mobil patroli polisi, satu di depan dan satu di belakang!
Upaya untuk Hadir
Khususnya para delegasi ke kebaktian-kebaktian tertentu di Soviet menempuh perjalanan jauh dengan biaya sendiri yang cukup besar. Beberapa orang menabung selama setahun untuk membiayai perjalanan mereka. Sekelompok delegasi datang dari Vladivostok, kota pelabuhan di Lautan Pasifik, menempuh lebih dari 3.200 kilometer ke Usolye-Sibirskoye. Dua belas delegasi lainnya datang dari Pulau Sakhalin di Lautan Pasifik di utara Jepang. Salah seorang di antaranya adalah remaja berusia 20 tahun yang ditemani oleh tiga remaja lainnya yang ia bantu dalam Pengajaran Alkitab.
Seorang pengemudi bis dari Sayanogorsk, yang berniat dibaptis di Usolye, dengan sikap gigih meminta izin kepada majikannya untuk menghadiri kebaktian selama beberapa hari, namun majikannya tidak bersedia mengizinkannya pergi. Maka pria itu pergi ke kota Abakan dan mengambil sebuah salinan dokumen Soviet tertanggal 27 Maret yang secara resmi mengakui Saksi-Saksi Yehuwa sebagai organisasi keagamaan. Walaupun telah melihat dokumen ini, sang majikan masih tidak memberinya izin untuk pergi. Pagi hari sebelum keberangkatannya, setelah berdoa dengan khidmat, pria tersebut memohon lagi dan akhirnya mendapat izin untuk pergi.
Pembaptisan dan Publikasi Baru
Pembaptisan merupakan corak yang menggetarkan dari seluruh kebaktian di Eropa Timur. Dengan tindakan simbolik yaitu dibenamkan ke dalam air, 18.293 orang yang menghadiri kebaktian berikrar di hadapan saksi-saksi bahwa mereka telah membaktikan kehidupan mereka tanpa syarat untuk melayani Allah Yehuwa. Seorang calon pembaptisan berusia muda di Praha, yang baru-baru ini mendapat tawaran pekerjaan yang menarik berkata, ”Saya merasa bahwa saya memiliki pilihan ilah tritunggal dalam bentuk dollar A.S., mark Jerman, dan shilling Austria di satu pihak dan Yehuwa di lain pihak. Saya memilih Yehuwa dan menolak tawaran tersebut.”
Pembaptisan di Tallinn diselenggarakan di sebuah kolam di luar ruangan dekat Laut Baltik, dengan latar belakang benteng tua yang pernah digunakan sebagai penjara. Di sinilah banyak Saksi-Saksi asal Estonia ditahan sebelum dikirim ke kamp-kamp kerja paksa di Rusia pada awal tahun 1950-an. Betapa menggetarkan, khususnya bagi orang-orang yang lanjut usia ketika melihat 447 orang percaya yang baru melambangkan pembaktian mereka kepada Yehuwa pada suatu upacara umum!
Hal menarik lainnya pada kebaktian-kebaktian tersebut adalah diterbitkannya publikasi baru. Rekan-rekan Lithuania di Tallinn benar-benar bangkit dari tempat duduknya dan menangis ketika mereka diberi tahu bahwa sekarang brosur ”Lihatlah, Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru!” sudah tersedia dalam bahasa mereka. Serupa dengan itu, bagian penting pada kebaktian di Rumania adalah diterbitkannya buku Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat! dalam bahasa Rumania dan bagi orang-orang Ceko dan Slowakia di Praha, mereka menerima New World Translation of the Holy Scriptures dalam bahasa mereka.
Namun, di sebagian besar kebaktian, terbitan yang membawa kegembiraan yang besar adalah buku baru Tokoh Terbesar Sepanjang Masa. Sepuluh juta eksemplar telah dicetak dalam 59 bahasa, termasuk bahasa-bahasa di Eropa Timur yaitu Albania, Kroasia, Hungaria, Makedonia, Polandia, Rusia, Serbia, and Slovenia.
Menggunakan Kemerdekaan dengan Sepatutnya
Dewasa ini, lektur Alkitab disambut di seluruh Eropa Timur, termasuk Uni Soviet. Truk-truk bermuatan Menara Pengawal dan Sedarlah! bertolak dari percetakan besar Saksi-Saksi Yehuwa di Selters/Taunus, Jerman dan diseberangkan melintasi perbatasan ke negara-negara Eropa Timur. Betapa berbeda dari masa-masa manakala Saksi-Saksi harus menyelundupkan lektur ke negara tersebut, di bawah ancaman hukuman penjara!
Untuk menggambarkan perubahan yang menakjubkan, percakapan berikut ini terjadi antara seorang petugas bea cukai dan salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa menjelang waktu kebaktian di Tallinn:
”Apa yang Anda bawa di karton kecil itu?”
”Majalah.”
”Majalah apa? Apakah itu majalah Allah?”
”Oh, ya, memang.”
”Majalah Allah Yehuwa?”
”Ya!”
”Jaa’a, bagus. Anda boleh jalan terus.”
Setelah kebaktian di Budapest, Arpad Goncz, presiden Hungaria, mengundang mampir seorang Saksi yang pernah menjadi rekan satu selnya selama masa penindasan Komunis. Goncz menghabiskan waktu satu jam dengannya dan setelah itu meminta bekas teman satu selnya untuk menyampaikan salam kepada semua Saksi-Saksi Yehuwa. Para pencinta kemerdekaan di mana-mana benar-benar berterima kasih bahwa para pejabat pada masa kini, seperti Mr. Goncz, sekarang memperbolehkan kemerdekaan beribadat di Eropa Timur.
Untuk menunjukkan bahwa umat Yehuwa menggunakan kemerdekaan mereka dengan sepatutnya, The New York Times bulan September ini melukiskan pemandangan di St. Petersburg (dahulu Leningrad), menjelaskan, ”Irama lembut lagu ciptaan Gershwin yaitu ’Summertime’ mengalun melintasi Sungai Neva . . . Nada-nadanya mengapung di atas lingkaran orang-orang yang bermandikan sinar matahari, anak-anak yang baru dapat berjalan mengejar anjing, para penjaja menawarkan peta St. Petersburg tua dan Saksi-Saksi Yehuwa mencari orang-orang yang berminat.”
Ya, Saksi-Saksi dengan bergairah sedang menggunakan kemerdekaan mereka untuk memberitakan kabar baik! Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang berita mereka? Surat kabar Soviet Vostochno-Sibirskaya Pravda menjelaskan, ”Informasi terinci tentang kegiatan mereka dapat diperoleh di tempat-tempat pendidikan Alkitab Saksi-Saksi Yehuwa di kota mana pun.” Di mana pun Anda tinggal di dunia ini, jangan ragu-ragu untuk menyelidiki berita mereka.
[Bagan di hlm. 13]
KEBAKTIAN-KEBAKTIAN DI EROPA TIMUR DAN UNI SOVIET
Negara Puncak Hadirin Yang Dibaptis
Cekoslowakia (Praha) 74,587 2,337
Hungaria (Budapest) 40,601 1,134
Polandia (12 kota) 131,554 4,250
Rumania (8 kota) 34,808 2,260
Uni Soviet (7 kota) 74,252 7,820
Yugoslavia (Zagreb) 14,684 492
Total 30 kebaktian: 370,486 18,293
[Gambar di hlm. 8, 9]
Kanan: Menerjemahkan untuk kelompok bahasa yang berbeda di Praha
Bawah: Stadion Strahov di Praha dipenuhi oleh lebih dari 74.000 delegasi
[Gambar di hlm. 10]
Atas: Kebaktian di Tallinn, Estonia
Kebaktian di Budapest, tidak soal hari hujan atau panas, para delegasi menikmati acara
[Gambar di hlm. 15]
Atas: Beberapa toilet dibangun untuk kebaktian di Usolye-Sibirskoye, Siberia
Mengecat stadion dan membuat tempat duduk tambahan di Praha
[Gambar di hlm. 16]
Drama Alkitab dan pembaptisan di Zagreb
[Gambar di hlm. 17]
Atas: Penahbisan Balai Kerajaan pertama yang dibangun oleh Saksi-Saksi di Hungaria
Tengah: Lebih dari 20.000 orang tidur di sekolah dan aula di Hungaria dan Praha
Bawah: Penyaluran buku ”Tokoh Terbesar sepanjang Masa” di Usolye-Sibirskoye, Siberia