PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g92 Agustus hlm. 17-19
  • Apa Salahnya Bercakap-cakap Satu Sama Lain?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apa Salahnya Bercakap-cakap Satu Sama Lain?
  • Sedarlah!—1992
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Bercakap-cakap Atau Berkencan?
  • Bahaya-Bahaya Berkencan Terlalu Dini
  • Lindungi Diri Anda dengan Kesanggupan Berpikir
  • Kapan Aku Boleh Mulai Berpacaran?
    Sedarlah!—2007
  • Apakah Sudah Saatnya Saya Berkencan?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis
  • Sudah Siapkah Aku Berpacaran?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
  • Bagaimana bila Orang-Tua Saya Menganggap Saya Belum Cukup Dewasa untuk Berkencan?
    Sedarlah!—2001
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1992
g92 Agustus hlm. 17-19

Kaum Muda Bertanya . . .

Apa Salahnya Bercakap-cakap Satu Sama Lain?

’KAMI tidak berkencan, kami hanya bercakap-cakap.’ Demikian kata Denny tentang hubungannya dengan Tina.a Mereka berkenalan di kebaktian distrik Saksi-Saksi Yehuwa, dan sejak itu mereka sering berbicara panjang lebar lewat telepon. Denny mengakui bahwa mereka terlalu muda untuk berpacaran secara serius. Namun, ia menganggap tidak salah jika mereka hanya bercakap-cakap satu sama lain.

Banyak remaja yang tidak diizinkan orang-tua mereka untuk pergi berkencan secara formal, diizinkan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis melalui percakapan dan kontak telepon yang sering. Kesenangan yang tidak berbahaya? Barangkali. Namun, beberapa orang-tua merasa khawatir. ”Rupanya, ada problem di sini sehubungan anak-anak muda belasan tahun yang ’menjalin hubungan’ dengan anak-anak muda lainnya,” tulis orang-tua yang berprihatin. ”Mereka tidak berkencan, akan tetapi mereka benar-benar menganggap satu sama lain sebagai pacar.”

Remaja-remaja lain menjalin hubungan antar lawan jenis dengan surat-menyurat. Surat-surat ini mungkin hanya merupakan pernyataan persahabatan biasa. Namun, sering kali, surat-surat itu kian bernada romantis. Keterlibatan secara romantis mungkin juga terjadi apabila anak-anak muda berkorespondensi dengan pribadi-pribadi yang punya reputasi buruk di kalangan kristiani. Boleh jadi korespondensi tersebut pada mulanya dimaksudkan sebagai upaya yang tulus untuk memberi anjuran kepada orang-orang demikian.

Bercakap-cakap Atau Berkencan?

Alkitab tidak mengutuk bercakap-cakap atau surat-menyurat dengan anggota-anggota sidang yang berlawanan jenis. Orang-orang kristiani hendaknya ’mengasihi segenap persekutuan saudara mereka’, dan itu termasuk teman-teman sebaya dari kedua jenis. (1 Petrus 2:17, NW) Alkitab selanjutnya memberi tahu para pemuda untuk memperlakukan ’perempuan-perempuan muda sebagai adik dan dengan penuh kemurnian’. (1 Timotius 5:2) Jika prinsip ini diterapkan, pria-pria dan wanita-wanita muda dapat menikmati hubungan yang bersih dan sehat—ya, persahabatan!

Akan tetapi, remaja-remaja kristiani umumnya menikmati hubungan demikian secara kelompok. Jadi, jika dua muda-mudi memisahkan diri untuk saling memberikan perhatian istimewa, hubungan tersebut mulai menjadi suatu hubungan romantis, berpacaran. Apakah hal ini memang sama dengan berkencan? Banyak remaja mungkin mengatakan tidak. Akan tetapi, para remaja tidak selalu tahu pasti apa yang disebut berkencan oleh orang-orang dewasa.

Ketika sekelompok remaja diminta untuk mendefinisikan berkencan, lebih dari setengah mengatakan itu berarti ’jalan-jalan dengan lawan jenis’. Sebagian remaja mengatakan ’upaya untuk mengenal seseorang secara lebih baik’. Sebuah survai informal di kalangan remaja Kristen menghasilkan jawaban yang sama. Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun berkata, ”Berkencan adalah jika Anda mengajak seorang gadis ke bioskop dan jalan-jalan sampai larut malam dan kemudian mengantarnya pulang.”

Sebuah kamus mendefinisikan kata bahasa Inggris ”date” [kencan] sebagai ”hubungan sosial antara dua orang lawan jenis”. Tidakkah hal ini termasuk bercakap-cakap secara tetap-tentu dengan seseorang? Dan bagaimana dengan percakapan-percakapan, atau hubungan sosial semacam itu, melalui telepon? Seorang pemuda bernama Ivan berkata, ”Itu memang merupakan bentuk kencan, terutama jika Anda mempunyai hari dan waktu khusus untuk menelepon orang tersebut, dan jika percakapan tersebut berkisar masalah-masalah pribadi.”

Buku The Family Handbook of Adolescence menulis, ”Kontak pria-wanita . . . sering dilakukan melalui memo, surat, dan telepon. Masing-masing jenis komunikasi ini disukai [di kalangan remaja] karena memungkinkan keintiman jarak jauh.” Sekalipun demikian, sebagaimana halnya bentuk kencan mana pun, keterlibatan yang serius dapat berkembang. Perhatikan pemuda bernama Jack. Ketika ia tertarik kepada seorang wanita muda sebagai calon teman hidup, ia banyak menggunakan waktu untuk bercakap-cakap bersamanya lewat telepon. ”Kita bisa mengenal seseorang melalui telepon,” kata Jack. ”Anda dapat mengutarakan buah pikiran bahkan perasaan melalui telepon.” Jack dan kekasihnya menikah. Karena berjauhan, banyak pasangan melakukan sebagian besar kencannya melalui telepon dan surat!

Kalau begitu, persoalannya bukanlah apakah suatu pasangan sekadar bercakap-cakap, saling bertemu, atau berkencan, melainkan hubungan macam apa yang mereka pupuk. Dan jika seorang pemuda dan pemudi berdua-duaan, setidaknya ini menunjukkan mulainya hubungan romantis. Dan ini, sering kali lebih daripada yang kelihatan dari luar. Sebagaimana Jane Rinzler, penulis tentang anak-anak belasan tahun, menjelaskan dalam bukunya Teens Speak Out, ”Jika dua orang saling menyukai . . . mereka akan mulai saling mengunjungi. Kemungkinan besar, hal ini dimulai dengan berbicara melalui telepon, mungkin satu kali, mungkin beberapa kali.”

Bahaya-Bahaya Berkencan Terlalu Dini

Sebenarnya, tidak ada salahnya bagi dua insan memulai hubungan romantis, asalkan mereka memang sudah siap untuk menikah. Namun, sedikit pasangan remaja yang berkencan dengan maksud untuk menikah. Menurut buku Adolescent Development, oleh Barbara dan Philip Newman, kencan remaja sering hanya merupakan semata-mata suatu ”bentuk rekreasi”, cara untuk ’mendapat status’ di kalangan remaja lain, dan cara untuk ”belajar mengenal lawan jenis”.

Namun, sejauh itu menyangkut umat kristiani, perkawinan adalah suci, terhormat. (Ibrani 13:4) Oleh karena itu, berpacaran dalam bentuk apa pun merupakan perkara yang serius—bukan suatu bentuk permainan. Dan jika seseorang masih terlalu muda untuk menikah, hubungan dekat dengan seorang lawan jenis dapat dengan mudah berakhir dengan kepahitan dan kesedihan. Alkitab mengatakan sebagai berikut, ”Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya?”—Amsal 6:27.

Ketika Maria berusia 13 tahun, ia mulai coba-coba berkencan lewat telepon. Hal itu menyenangkan untuk sementara. Namun, karena ia belum cukup dewasa untuk menikah, berkencan seperti itu membuatnya kecewa dan frustrasi. ”Harapan yang tertunda menyedihkan hati,” kata Amsal 13:12. Ia juga harus mengatasi stres karena merahasiakan kencan tersebut agar tidak ketahuan orang-tuanya. ”Setiap kali telepon berdering, saya khawatir kalau-kalau orang lain yang mengangkat telepon—terutama ibu saya. Hal itu sangat memalukan sewaktu Ibu bertanya, ’Siapa ini?’ lalu menutup telepon karena tidak ada jawaban.”

Bahkan surat-menyurat ada risikonya. Charlene, misalnya, memupuk perasaan yang dalam terhadap seseorang yang tidak beriman. Ia mengakui, ”Saya mulai menyuratinya, dan kami menjadi lebih daripada sekadar teman. Ia seorang pecandu alkohol, namun saya berupaya sebisa mungkin untuk membantunya. Anda pikir, apakah ada harapan untuk membantu mengurangi kecanduannya?” Upaya Charlene untuk berlagak menjadi penasihat kepada pecandu alkohol tersebut sangat tidak dianjurkan dan kecil kemungkinan akan berhasil. Ia dapat dengan mudah memasuki perkawinan yang menyedihkan.b—2 Korintus 6:14.

Lindungi Diri Anda dengan Kesanggupan Berpikir

Nasihat yang bagus diberikan di Amsal 2:10, 11, ”Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu; kebijaksanaan [”kesanggupan berpikir”, NW] akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau.” Anak-anak muda sering kali membiarkan emosi mereka membimbing keputusan-keputusan mereka. Namun, dengan menggunakan kesanggupan berpikir dan daya pengamatan, Anda dapat berbuat banyak untuk ’membuang kesedihan dari hati dan menjauhkan penderitaan dari tubuh’.—Pengkhotbah 11:10.

Pengamatan membantu Anda menyadari bahwa Anda berada dalam ”kesegaran masa muda”, waktu manakala dorongan seksual dan perasaan romantis sangat kuat. (1 Korintus 7:36, NW) Hubungan yang akrab dengan lawan jenis—secara langsung, melalui telepon, atau bahkan melalui surat—cenderung merangsang keinginan-keinginan itu. Jadi, apa gunanya memilih seseorang untuk diberikan perhatian istimewa? Benar, Anda mungkin ingin belajar bergaul dengan lawan jenis. Namun, biasanya Anda dapat melakukan hal itu dengan menikmati pergaulan dengan lawan jenis secara kelompok. Sekalipun demikian, jangan membatasi diri Anda hanya dalam lingkungan yang kecil. ’Bukalah hati selebar-lebarnya’ dalam pergaulan. (2 Korintus 6:13) Dengan demikian, Anda akan memperkecil kemungkinan terlibat secara romantis.

Apakah ini berarti bahwa Anda sama sekali tidak boleh bercakap-cakap melalui telepon atau surat-menyurat dengan lawan jenis? Tidak. Bahayanya adalah memperkembangkan ikatan emosi dengan satu orang. Namun, berhati-hatilah agar tidak menyakiti seseorang ataupun disakiti. Akan tetapi, apabila perasaan romantis mulai berkembang meskipun Anda sama sekali tidak bermaksud demikian, sebaiknya Anda mengundurkan diri dari hubungan persahabatan tersebut.

Ada baiknya juga untuk membicarakan hal tersebut dengan seorang dewasa yang dapat dipercaya, seperti salah satu dari orang-tua Anda. (Amsal 23:26) Pada mulanya, Anda mungkin merasa enggan atau malu untuk mengungkapkan perasaan Anda. Namun, orang-tua Anda dapat mengerti perasaan Anda lebih baik daripada yang Anda pikir.

Mungkin, butuh waktu bertahun-tahun sebelum Anda siap untuk memupuk minat romantis terhadap seorang lawan jenis. Sementara menunggu, dengan sikap hati-hati dan minat yang tidak mementingkan diri terhadap orang-orang lain, Anda dapat menikmati hubungan yang seimbang dengan lawan jenis.

[Catatan Kaki]

a Beberapa nama telah diganti.

b Lihat pasal 30 dari Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, diterbitkan oleh the Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

[Gambar di hlm. 18]

Apakah bercakap-cakap melalui telepon dapat dianggap berkencan?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan