PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g94 8/2 hlm. 30
  • Apakah Allah Berpihak dalam Olahraga?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah Allah Berpihak dalam Olahraga?
  • Sedarlah!—1994
  • Bahan Terkait
  • Doa dalam Olahraga—Apakah Didengar oleh Allah?
    Sedarlah!—1990 (No. 35)
  • Apakah Saya Sebaiknya Bergabung dengan Tim Olahraga?
    Sedarlah!—1996
  • Tim Olahraga−Apakah Itu Bermanfaat bagi Saya?
    Sedarlah!—1996
  • Perlukah Saya Bergabung dengan Tim Sekolah?
    Sedarlah!—1991
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1994
g94 8/2 hlm. 30

Apakah Allah Berpihak dalam Olahraga?

SEORANG pelari yang menang berlutut dan mengambil sikap berdoa, mengucapkan syukur atas prestasinya. Namun kita pasti menganggap beberapa pelari lainnya dalam pertandingan tersebut juga berdoa kepada Allah meminta kemenangan​—dan kalah.

Dua petinju berlutut di masing-masing sudut ring sebelum ronde pertama pertandingan mereka. Keduanya membuat tanda salib, suatu bentuk doa dalam hati kepada Allah meminta keberhasilan. Kemudian, salah seorang petinju merobohkan lawannya. Pada pertandingan lainnya, hanya satu petinju yang mungkin berdoa kepada Allah meminta kemenangan, namun ia bisa saja kalah sesering ia menang.

Dalam olahraga beregu, kelompok-kelompok pemain mungkin berdoa sebelum, selama, atau bahkan setelah suatu pertandingan. Misalnya, selama detik-detik terakhir final pertandingan football Amerika Super Bowl, seorang penendang bersiap-siap melakukan tendangan penalti yang menentukan yang akan membawa kemenangan bagi regunya atau mengakibatkan kekalahan bila ia gagal melakukannya. Penendang tersebut belakangan berkata, ”Saya berdoa untuk itu.” Namun beberapa anggota regu lawan juga mendoakan hal itu​—untuk maksud yang berlawanan.

Meskipun kedua belah pihak bisa jadi berdoa, salah satu pihak pasti kalah. Bahkan sebuah tim yang menang yang para pemainnya mendoakan kemenangan dapat kalah pada pertandingan berikutnya. Memang, cepat atau lambat, pada akhir musim pertandingan, semua regu lainnya pasti gugur, karena hanya ada satu juara dalam sebuah liga. Meskipun demikian, sebagian besar regu yang kalah tersebut memiliki pemain-pemain yang mendoakan kemenangan.

Dalam sebuah artikel yang berjudul ”Jangan Sia-siakan Doa Anda,” seorang kolumnis olahraga menulis, ”Hanya karena Anda menggembar-gemborkan betapa eratnya Anda dengan Allah, itu tidak harus berarti benar demikian. . . . Pada Perang Dunia II, tentara Jerman memakai sabuk dengan gesper yang bertuliskan: Gott mit uns. Terjemahannya: ’Allah Beserta Kita’.” Penulis lain di bidang olahraga mengamati, ”Allah tidak berpihak dalam pertandingan football. Hal-hal keduniawian seperti ini ditentukan oleh pria-pria dan wanita-wanita, bukan oleh Yang Mahakuasa.”

Rasul Petrus mengatakan, ”Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepadaNya.” Melibatkan diri dalam olahraga yang penuh kekerasan bukanlah ”mengamalkan kebenaran”. (Kisah 10:34, 35; Roma 14:19) Seandainya Allah memang mendengar doa orang-orang yang meminta kemenangan lalu seorang peserta cedera atau bahkan tewas, bukankah Allah akan dipersalahkan?

Firman Allah menyatakan, ”Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya.” (1 Yohanes 5:14) Agar doa-doa dijawab, seseorang harus mengetahui kehendak dan maksud-tujuan Allah, dan tindakan seseorang harus selaras dengannya.​—Bandingkan Matius 6:9, 10.

Tidak, kehendak dan maksud-tujuan Allah tidak ada kaitannya dengan pertandingan-pertandingan olahraga. Jadi, apabila doa-doa meminta kemenangan dipanjatkan pada pertandingan olahraga, apakah Allah mendengarkan? Jelas tidak.

[Keterangan Gambar di hlm. 30]

UPI/Bettmann

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan