PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g94 8/6 hlm. 12-16
  • Apakah Anda Menderita Nyeri Tulang Belakang?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah Anda Menderita Nyeri Tulang Belakang?
  • Sedarlah!—1994
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Siklus Rasa Nyeri
  • Mengapa Tulang Belakang Terasa Sakit
  • Apa yang Dapat Anda Lakukan untuk Mengurangi Rasa Nyeri
  • Mencari Pengobatan
  • Rasa Sakit yang Tidak Akan Ada Lagi
    Sedarlah!—1994
  • Kemajuan dalam Mengobati Rasa Sakit
    Sedarlah!—1994
  • Perjuangan Saya Menghadapi RSD
    Sedarlah!—1997
  • Lebih daripada Musuh yang Kejam
    Sedarlah!—1994
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1994
g94 8/6 hlm. 12-16

Apakah Anda Menderita Nyeri Tulang Belakang?

”Sakitnya luar biasa. Rasanya seperti seseorang menyulut korek api dan membakar tulang belakang saya! Sejauh yang saya ingat, waktu itu saya sedang membungkuk untuk menjauhkan keponakan saya yang masih kecil dari pecahan kaca, dan tiba-tiba seluruh tulang belakang saya rasanya seperti terbakar. Saya tidak dapat berkutik selama beberapa hari, tidak dapat meluruskan badan. Saya belum pernah merasakan nyeri seperti ini,” demikian cerita Karen, 32 tahun, seorang ibu rumah tangga dan ibu dari dua orang anak.

NYERI tulang belakang menempati peringkat kedua setelah sakit kepala dalam hal jumlah penderita di Amerika Serikat. Ia merupakan penyebab utama dari ketidakmampuan jangka panjang orang-orang yang berusia di bawah 45 tahun dan penyebab utama ketiga di kalangan orang-orang yang berusia di atas 45 tahun. Para penderita menghabiskan sekitar 24 miliar dolar AS setahun untuk mencari pengobatan​—empat kali jumlah yang dihabiskan untuk pengobatan AIDS pada tahun 1991.

Menurut Dr. Alf L. Nachemson, seorang peneliti penyakit tulang belakang, dua miliar pasien di seluruh dunia telah menderita nyeri tulang belakang ringan selama sepuluh tahun yang lalu. ”Sekali waktu dalam kehidupan aktif kita, 80 persen dari antara kita akan mengalami nyeri tulang belakang hingga taraf tertentu,” katanya.

Siklus Rasa Nyeri

Nyeri tulang belakang tidak pilih bulu. Pekerja kasar maupun pekerja kantor rentan terhadap nyeri tulang belakang. Pria dan wanita, tua dan muda, bisa saja merasakan nyeri ini. Ketika rasa nyeri ini kambuh dan tidak mereda, itu dapat mempengaruhi pekerjaan, pendapatan, keluarga, dan tugas seseorang di dalam keluarga, juga menimbulkan penderitaan secara emosi. Bagaimana?

Orang-orang mendapati diri mereka mengalami siklus rasa nyeri, demikian pernyataan buku The Fight Against Pain. Nyeri fisik menimbulkan kekhawatiran dan depresi yang bisa jadi menyebabkan bahkan rasa nyeri yang hebat dan berkepanjangan. Misalnya, orang-tua yang masih muda atau seorang pencari nafkah mungkin harus menghadapi tekanan dari pekerjaan, keluarga, dan teman-teman karena ketidakmampuan akibat nyeri tulang belakang.

”Saya mendapati problem yang terbesar adalah kurangnya pengertian dan empati dari pihak keluarga dan teman-teman saya. Orang-orang cenderung meremehkan rasa nyeri tersebut, tidak memahami betapa Anda sungguh-sungguh menderita,” kata Pat, 35 tahun, seorang sekretaris yang mendapat serangan pertama dari serangan-serangan nyeri tulang belakang pada tahun 1986. ”Karena Anda tidak tahu kapan atau di mana rasa nyeri ini akan muncul, Anda cenderung tidak mau melakukan banyak kegiatan. Anda bisa jadi tampak sangat tidak ramah, tidak menerima undangan, tidak mau menggendong bayi seseorang yang baru lahir, tidak mau tersenyum, semua karena Anda sedang kesakitan. Rasa nyeri ini, jika Anda biarkan, dapat mengendalikan Anda.”

Mengapa Tulang Belakang Terasa Sakit

Apakah nyeri tulang belakang tidak dapat dihindari? Apa yang dapat Anda lakukan untuk meringankan atau mencegahnya? Kapan Anda harus mencari pertolongan medis bagi tulang belakang Anda? Meskipun nyeri tulang belakang yang berlangsung lama dapat menjadi tanda dari banyak penyakit dalam, pembahasan ini akan dipusatkan pada dua sumber nyeri tulang belakang​—burut cakram antar ruas tulang belakang dan kejang-kejang otot.

Burut cakram adalah penyebab utama nyeri tulang belakang di kalangan anak-anak muda dan orang-orang usia setengah baya. Cakram-cakram demikian sering disebut sebagai ”cakram-cakram bergeser”, istilah yang keliru, karena mereka tidak dapat bergeser dari tempatnya.

Seraya seseorang mencapai usia 20-an tahun, bagian dalam yang lembut dari cakram-cakram tersebut mulai hilang elastisitas dan kelembapannya, yang menyebabkan cakram menyusut. Tetapi biasanya ini tidak menyebabkan rasa nyeri. Meskipun demikian, bagi beberapa orang, rasa nyeri yang hebat timbul ketika sebagian dari bagian dalam yang lembut tersebut keluar, atau menonjol, menembus gelang jaringan ikat.

Majalah Fortune memberikan komentar mengenai cakram ini, ”Sekali mereka mundur melampaui titik tertentu, tekanan sedikit saja​—hal yang sepele seperti bersin atau membungkuk untuk memindahkan alat stereo​—dapat menjadi penyebab yang merobeknya.”

Cakram-cakram berfungsi sebagai penyerap kejutan di antara 24 vertebrae atau ruas-ruas tulang belakang. Tulang-tulang ini ditumpuk di atas satu sama lain dan membentuk sebuah saluran vertikal, saluran tulang belakang, yang dilalui sumsum tulang belakang. Di antara setiap pasang ruas tulang belakang, terdapat lubang kecil yang dilalui berkas saraf yang disebut akar saraf, meninggalkan saluran, satu berkas pada masing-masing sisi. Sebuah cakram dapat mengalami burut dan menekan saraf tertentu. Tekanan ini dapat mengganggu sinyal-sinyal saraf yang meneruskan rangsangan ke dan dari bagian-bagian lain dari tubuh.

Kondisi yang sangat menyakitkan yang dikenal sebagai skiatika, misalnya, dapat timbul jika ada tekanan yang mendesak akar-akar dari saraf skiatika. Beberapa akar saraf yang muncul dari bagian bawah tulang belakang membentuk saraf skiatika. Ada satu saraf pada masing-masing sisi, menjulur ke bawah bagian belakang masing-masing paha sampai lutut kemudian menyebar menjadi saraf-saraf lain. Rasa nyeri skiatika biasanya dimulai dari tulang belakang bagian bawah dan menyebar ke dalam pinggul dan bokong lalu bagian belakang paha, kadang-kadang sampai betis dan telapak kaki. Sebagai akibatnya, seseorang mungkin mengalami foot drop​—berjalan dengan kaki menyeret karena otot kaki tidak dapat mengangkat jari-jari kaki. Seorang penderita mungkin juga merasa seperti ditusuk-tusuk, mati rasa, dan kelemahan otot pada kaki.

Jika cakram-cakram menekan akar-akar saraf pada cauda equina (tulang ekor), sekelompok saraf tepat di bawah pinggang yang melayani kandung kemih dan usus besar, seseorang mungkin mengalami kesulitan buang air kecil dan buang air besar. Orang yang mengalami gejala-gejala ini hendaknya segera berkonsultasi dengan dokter, karena hal itu bisa jadi merupakan tanda-tanda dari problem-problem serius yang berkaitan dengan saraf.

Ketika berkontraksi dan merenggang, otot-otot tulang belakang bersama urat-urat berperan mendukung, menahan tulang belakang agar tidak jatuh dan memungkinkannya menekuk dan menggeliat. Akan tetapi, di bawah tekanan, otot yang secara fisik tidak baik dapat mengejang, mengencang begitu keras sehingga menjadi gumpalan yang keras. Karena timbul secara mendadak dan melumpuhkan seseorang sementara waktu, serangan-serangan kejang otot-otot tulang belakang dapat sangat menyiksa. Seorang penderita menggambarkan rasa nyeri tersebut bagaikan ”rentetan gempa bumi yang muncul di tulang belakang Anda”.

Para dokter sependapat bahwa kejang otot timbul untuk memberi peringatan kepada seseorang akan munculnya kerusakan lebih parah sampai melemahnya otot-otot. Sebuah buku terbitan Time-Life, The Fit Back, menyatakan, ”Dengan membuat tulang belakang tidak berdaya, kejang-kejang memaksa Anda mengambil tindakan terbaik dan berbaring. Posisi ini tidak hanya akan mengurangi ketegangan pada tulang belakang Anda, tetapi juga membiarkan jaringan yang meradang memperbaiki diri sendiri.”

Dalam upaya mencegah peregangan otot-otot yang sering memicu kejang-kejang, maka otot-otot tulang belakang, perut, dan paha perlu kencang dan kukuh. Otot-otot perut yang kendur, misalnya, bisa jadi membuat tulang belakang regang karena otot-otot tersebut tidak memberikan dukungan yang semestinya dan tidak sanggup menahan tarikan berat badan pada tulang belakang. Jika otot-otot perut terlatih dengan baik, otot-otot tersebut membuat ”korset” yang mencegah tulang belakang bagian bawah melengkung menjadi posisi bungkuk. Pembungkukan tulang belakang bagian bawah yang melengkung berlebihan, mendorong ruas-ruas tulang belakang bagian bawah ke luar dari jajarannya.

Apa yang Dapat Anda Lakukan untuk Mengurangi Rasa Nyeri

Sikap tubuh yang buruk, kegemukan, otot-otot yang lemah, dan ketegangan adalah empat faktor yang menyumbang kemungkinan rasa nyeri pada tulang belakang bagian bawah. Kegiatan umum yang dilakukan dengan tidak benar, seperti duduk, berdiri, atau mengangkat, merupakan faktor lainnya yang mempengaruhi.

Terdapat hubungan yang saling menguntungkan antara sikap tubuh yang baik dan otot perut serta otot tulang belakang yang kuat. Sikap tubuh yang benar memungkinkan otot bekerja dengan sepatutnya, sementara kekencangan otot sangat penting bagi sikap tubuh. Suatu susunan yang mengikuti bentuk lengkung S yang wajar diperlukan untuk sikap tubuh yang baik. Sikap tubuh yang baik tidak berarti tulang belakang lurus yang kaku.

Jika sikap tubuh yang tidak baik diperbaiki, rasa nyeri yang bersumber dari sikap tubuh dapat dihilangkan, kata Robin McKenzie dalam bukunya Treat Your Own Back, sambil menambahkan, ”Akan tetapi, seraya waktu berlalu, jika tidak diperbaiki, kebiasaan sikap tubuh yang buruk menyebabkan perubahan pada struktur sendi-sendi, keausan yang berlebihan terjadi, dan ini mengakibatkan sendi-sendi menua sebelum waktunya.”

Kelebihan berat badan, terutama di perut, juga dapat menyebabkan keregangan pada otot-otot tulang belakang karena hal itu menjadi tarikan gaya berat pada otot-otot yang mendukung tulang belakang. Program olahraga yang teratur adalah kunci untuk tulang belakang bugar dan sehat. Bahkan jika rasa nyeri tidak lagi dialami, olahraga penting karena nyeri tulang belakang yang telah hilang cenderung untuk kambuh sewaktu-waktu. Pemeriksaan medis yang lengkap dianjurkan sebelum memulai suatu program olahraga. Dokter mungkin menyarankan olahraga yang sesuai untuk masalah tulang belakang seseorang, atau ia mungkin merujuk seorang pasien ke fisioterapi.

Banyak peneliti percaya bahwa stres juga dapat membuat seseorang rentan terhadap masalah tulang belakang. Stres mungkin memicu kejang otot pada beberapa orang karena tekanan yang tak henti-hentinya mengeraskan otot, mengakibatkan nyeri tulang belakang. Mengatasi atau menghilangkan sumber stres dapat membantu mengurangi risiko nyeri tulang belakang.

Orang-orang yang lebih banyak duduk sewaktu sedang bekerja atau sedang dalam perjalanan jarak jauh bisa jadi mengalami keregangan otot tulang belakang. Lebih banyak beban dikerahkan pada tulang belakang bagian bawah ketika sedang duduk, menurut sebuah penelitian Swedia. Sayang sekali, risiko bertambah karena penggunaan kursi kantor dengan pendukung tulang belakang yang tidak memadai. Mungkin bermanfaat untuk menyelingi duduk dengan berdiri atau berjalan-jalan selama beberapa menit pada selang-selang waktu tertentu.

Sewaktu mengangkat beban yang berat atau ringan, orang-orang hendaknya berhati-hati agar tidak menggunakan otot tulang belakang mereka. Menekukkan lutut disarankan ketika mengangkat beban sehingga otot tulang belakang tidak menanggung semua tekanan.

Seseorang yang bekerja dengan posisi yang sangat buruk kemungkinan juga mengalami problem tulang belakang. Para pekerja di ban berjalan, perawat-perawat, tukang listrik, pramuwisma, dan petani semuanya perlu membungkuk untuk waktu yang lama dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Untuk memperkecil risiko cedera tulang belakang, para fisioterapist menganjurkan istirahat secara tetap tentu atau mengubah posisi. Orang-orang yang berdiri untuk jangka waktu yang lama dinasihatkan untuk menggunakan kursi kecil tanpa sandaran atau tempat istirahat bagi kaki dan mengangkat satu kakinya sedikit untuk meluruskan tulang belakang bagian bawah.

Mencari Pengobatan

Bagi mayoritas penderita nyeri tulang belakang yang disebabkan karena otot, para dokter menyarankan pengobatan secara konservatif​—istirahat total, manfaatkan panas, pijatan, olahraga, dan mula-mula obat-obat anti radang yang menghilangkan rasa sakit. Mengenai yang terakhir ini, Dr. Mark Brown dari University of Miami School of Medicine menyampaikan peringatan. Ia menyatakan bahwa di Amerika Serikat, penggunaan obat dalam jangka waktu yang lama merupakan penyebab utama dari penderitaan nyeri tulang belakang, yaitu, karena pengaruh sampingan obat-obatan. Orang-orang harus waspada terhadap timbulnya toleransi terhadap obat yang dapat mengakibatkan peningkatan dosis, yang mungkin menyebabkan kecanduan.

Fisioterapi dan pengobatan khiropraktik (manipulasi ruas-ruas tulang belakang) mungkin juga memberikan bantuan dan pertolongan kepada beberapa penderita. Jumlah pengobatan khiropraktik kira-kira dua pertiga dari seluruh kunjungan pasien untuk nyeri tulang belakang di Amerika Serikat, demikian laporan jurnal HealthFacts.

Pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki masalah atau untuk menghilangkan rasa nyeri yang berkaitan dengan cakram yang mengalami burut. Akan tetapi, lebih sering, para dokter mula-mula akan menganjurkan pengobatan konservatif bagi mayoritas penderita nyeri tulang belakang. Orang-orang yang diberi tahu bahwa mereka membutuhkan pembedahan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter yang kedua atau ketiga.

Bagi jutaan penderita, nyeri tulang belakang yang terus-menerus tetapi masih dapat ditanggung merupakan bagian dari kehidupan. Banyak yang menyerah kepada rasa nyeri tersebut tetapi berupaya tidak membiarkan hal ini mengganggu kegiatan sehari-hari. Mereka waspada terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan dapat mengambil tindakan pencegahan atau menetralkannya. Mereka berolahraga secara tetap tentu, menjaga berat badan yang seimbang, memperbaiki sikap tubuh mereka, serta mengurangi stres dalam kehidupan mereka. Meskipun menderita rasa nyeri yang berulang-ulang karena cakram yang bergeser dan karena otot yang mengejang, Karen, yang disebutkan permulaan, dengan riang mempertahankan jadwal yang ketat, menggunakan banyak waktu dalam kegiatan pengabaran dan pengajaran dari Saksi-Saksi Yehuwa. Seperti Karen, banyak penderita memelihara sikap positif dan bekerja untuk menguasai nyeri tulang belakang mereka.

[Kotak di hlm. 13]

Beberapa Saran untuk Mencegah Nyeri Tulang Belakang

☞ Hindari mengangkat sesuatu dengan tergesa-gesa, dan tersentak-sentak. Sebaliknya daripada membungkukkan pinggang, tekuklah lutut.

☞ Mintalah bantuan sewaktu mengangkat barang-barang yang berat.

☞ Sewaktu membawa beberapa bingkisan barang, seimbangkan beban di masing-masing sisi. Jika membawa satu barang yang berat, bawalah dengan kedua tangan di depan, berdekatan dengan badan; atau jika membawanya di salah satu sisi, bawalah secara bergantian.

☞ Selama perjalanan, gunakan alat pengangkut barang yang dapat dilipat dan/atau tas yang ringan dengan tali bahu.

☞ Sewaktu mengangkat bingkisan barang dari bagasi mobil, dekatkan paket tersebut dengan tubuh sebelum mengangkatnya.

☞ Sewaktu menyapu debu, gunakan sapu yang memiliki pegangan yang panjang. Sebaliknya daripada membungkukkan pinggang untuk menyapu debu di kolong, berlututlah dengan salah satu lutut, gunakan bantalan lutut. Jika Anda harus membungkukkan pinggang, maka apabila mungkin, gunakan satu tangan untuk menyangga diri Anda pada sesuatu.

☞ Sewaktu mengerjakan pekerjaan kantor, selingi duduk di meja tulis dengan berdiri melakukan pekerjaan di permukaan setinggi pinggang.

☞ Berlututlah sewaktu berkebun, dan bagi pekerjaan menjadi bagian-bagian yang singkat. Sewaktu berdiri jangan membungkukkan pinggang.

☞ Lakukan olahraga untuk punggung dengan gerakan dasar biasa, sekalipun hanya selama 10 sampai 15 menit sehari. Lakukan olahraga yang sepatutnya sesuai pertambahan usia Anda.

☞ Sewaktu mengatur sprei, berlututlah dengan satu lutut di atas tempat tidur, jangan meraih sisi seberang tempat tidur dengan kedua tangan, tetapi sangga tubuh Anda dengan salah satu tangan. Sewaktu melebarkan atau menyelipkan sprei di bawah kasur, berlututlah di lantai pada masing-masing sisi tempat tidur.

☞ Sewaktu mengemudi jarak jauh, berhentilah untuk beristirahat. Jika tempat duduk di belakang mobil tidak menyenangkan, gunakan sebuah bantal untuk mengganjal tulang belakang.

☞ Jangan berlari di permukaan yang keras. Gunakan sepatu olahraga yang cocok.

☞ Gunakan bantal atau penyangga punggung lainnya sewaktu duduk di kursi malas atau sofa. Bangun pelan-pelan, gunakan kaki Anda untuk bertolak.

☞ Jika Anda selama beberapa waktu duduk mengerjakan suatu pekerjaan, gunakan kursi yang memiliki bentuk penyangga punggung yang cocok. Bangunlah berdiri sewaktu-waktu, dan putarlah badan.

☞ Jangan membungkuk di laci-laci lemari arsip selama waktu yang lama, tetapi sedapatnya duduklah di kursi.

☞ Jika Anda harus menggunakan sepatu berhak tinggi seharian, bawalah sepasang sepatu yang lebih nyaman untuk dipakai secara bergantian apabila mungkin.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan