PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g94 8/9 hlm. 22-25
  • Hari-Hari bagi Setanisme Telah Dihitung

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Hari-Hari bagi Setanisme Telah Dihitung
  • Sedarlah!—1994
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Hari-Hari di Bumi Firdaus Tidak Akan Terhitung Jumlahnya!
  • Apakah Ini Terlalu Muluk untuk Dipercaya?
  • Para Penguasa di Alam Roh
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Apa Maksud-tujuan Allah bagi Bumi?
    Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?
  • Pemberontakan di Dunia Roh
    Roh Orang Mati—Dapatkah Membantu Anda atau Mencelakakan Anda? Apakah Benar-Benar Ada?
  • Hidup Selama-lamanya dalam Firdaus di Bumi
    Apa Tujuan Hidup Ini? Bagaimana Saudara Dapat Menemukannya?
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1994
g94 8/9 hlm. 22-25

Hari-Hari bagi Setanisme Telah Dihitung

ALLAH Yehuwa menciptakan Adam dan Hawa, menempatkan mereka di taman firdaus, dan menyuruh mereka berkembang biak dan memenuhi bumi dengan keturunan yang adil-benar. Mereka harus memelihara taman itu, memperindah dan memeliharanya, serta hidup selamanya, semuanya itu jika mereka mengindahkan satu persyaratan sederhana: ’Jangan kamu makan dari pohon tertentu di tengah-tengah taman. Jika kamu memakannya, kamu akan mati.’—Kejadian 1:27, 28; 2: 8, 9, 15-17; Yesaya 45:18.

Seorang malaikat yang perkasa memberontak melawan Allah dan menjadi Setan, yang artinya ”Penentang”, karena ia ingin merampas kekuasaan. Ia ingin mendapatkan penyembahan dari umat manusia bagi dirinya sendiri. Ia mempengaruhi Hawa untuk makan buah yang terlarang, mengatakan bahwa itu adalah makanan yang baik dan bahwa Hawa tidak akan mati melainkan akan seperti Allah, dapat memutuskan bagi diri sendiri apa yang baik dan apa yang jahat. Keputusan Hawa yang pertama adalah buruk; ia memutuskan bahwa baik untuk memakan buah terlarang itu. Hawa memakan buah itu, memberikan sebagian buah itu kepada Adam dan ia pun memakannya, sehingga keduanya akhirnya mati. Dengan demikian, Adam mendatangkan dosa dan kematian ke atas keturunan mereka, yang telah sekarat sejak saat itu. (Kejadian 3:1-6; Roma 5:12) Pasangan manusia pertama ini memilih untuk mengikuti Setan dan menjadi pengikut pertama dari pemujaan Setan. Hingga hari ini, jutaan orang telah memutuskan bahwa agama dari orang-tua mereka yang semula itu cukup baik bagi mereka. ”Apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati.”—Roma 6:16; Yohanes 17:15, 16; 1 Yohanes 5:19.

Yehuwa mengumumkan kebinasaan akhir Setan, namun membiarkannya hidup untuk sesaat. Hal ini akan memberikan Setan kesempatan untuk membuktikan tantangannya, bahwa Allah tidak dapat menempatkan manusia yang terbukti setia kepada Dia di bumi di bawah ujian—suatu tantangan yang dilukiskan dan dijawab secara dramatis bagi pihak Yehuwa dalam sengketa tersebut di dua pasal pertama dari buku Alkitab, Ayub. Di bawah serangan yang kejam dan licik dari Setan, Ayub sendiri memilih untuk memelihara integritas kepada Allah, dengan demikian membuktikan Setan pendusta. (Kejadian 3:15; Keluaran 9:16; Ayub 42:7) Ibrani pasal 11 juga mencatat daftar panjang dari Saksi-Saksi yang berpihak pada Yehuwa dalam sengketa kedaulatan universal tersebut.

Kristus Yesus adalah pribadi luar biasa yang dalam setiap waktu memberikan jawaban lengkap bagi pihak Yehuwa dalam sengketa besar kedaulatan universal dan integritas manusia kepada Allah. Hal ini merupakan kekalahan yang menghancurkan bagi Setan. Yesus dengan tegas menampik tawaran Setan untuk memberikannya kekuasaan atas seluruh bumi sebagai imbalan dari satu tindakan penyembahan saja kepada Setan. Yesus juga dengan tabah menanggung cobaan yang mengerikan sewaktu ia mati di tiang siksaan. Ia mengalahkan Setan dan dunia Setan, memberikan kita teladan sempurna untuk diikuti.—Matius 4:8-10; 27:50; Yohanes 16:33; Ibrani 5:7-10; 1 Petrus 2:21.

Mengingat kita sedang hidup di masa-masa yang penuh bencana, mungkin tampaknya Setan semakin kuat dibanding dengan sebelumnya dan Setanisme sendiri sedang meningkat. Akan tetapi, buku Alkitab, Wahyu, menyatakan hal yang sama sekali bertentangan di pasal 12, ayat 7-9, 12,

”Timbullah peperangan di sorga. Mikhael [Kristus Yesus] dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.”

Hari-Hari di Bumi Firdaus Tidak Akan Terhitung Jumlahnya!

’Mengetahui bahwa waktunya sudah singkat,’ Setan meningkatkan kegiatan hantu-hantunya di ”hari-hari terakhir” ini. (Yakobus 5:1-3) Namun akhirnya ada titik terang di tengah-tengah kekelaman dewasa ini. Wahyu 21:1, 3-5 menyingkapkan hal itu, ”Aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: ’Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.’ Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: ’Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!’ Dan firman-Nya: ’Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.’”

Dengan demikian, Kristus Yesus akan memerintah selama seribu tahun, yang pada masa itu Yehuwa akan mewujudkan maksud-tujuan-Nya yang semula dalam menciptakan bumi dan menempatkan manusia di sana. (Wahyu 20:1, 2, 6) Anda tentunya ingat bahwa manusia pada mulanya diciptakan untuk memenuhi bumi dengan keturunan yang adil-benar, merawat bumi, memelihara tumbuhan dan satwanya, hidup dalam damai, dan mengasihi satu sama lain. Penggenapan maksud-tujuan itu telah ditunda untuk membiarkan upaya Setan dalam membuktikan tantangannya bahwa ia dapat memalingkan semua orang dari Allah Yehuwa. Ia telah memperbudak miliaran orang, namun ia telah gagal memalingkan beberapa juta pemelihara integritas.—Roma 6:16.

Selama masa pemulihan, belas kasihan Yehuwa melalui Kristus Yesus akan diperluas bahkan kepada orang-orang yang ada di dalam kuburan, memberikan kesempatan kehidupan kekal dalam bumi firdaus kepada miliaran orang yang telah meninggal selama ribuan tahun yang lalu, ”Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.”—Yohanes 5:28, 29.

Siapa pun yang pada waktu itu menolak menyelaraskan diri dengan lingkungan yang adil-benar di bumi baru tersebut tidak akan dibiarkan mencemari atau membinasakan bumi, tumbuhan dan satwanya, perdamaian umat manusia, atau ibadat sejati kepada Allah Yehuwa. Mazmur 37:10, 11, 29 menegaskan hal ini, ”Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi. Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.”

Mikha 4:2-4 menjanjikan perdamaian dan keamanan sejati, ”Banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: ’Mari, kita naik ke gunung [Yehuwa], ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman [Yehuwa] dari Yerusalem.’ Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang. Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut [Yehuwa] semesta alam yang mengatakannya.”

Perdamaian ini juga akan berlaku bagi binatang, seperti dikatakan Hosea 2:17, ”Aku [Yehuwa] akan mengikat perjanjian bagimu pada waktu itu dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di udara, dan binatang-binatang melata di muka bumi; Aku akan meniadakan busur panah, pedang dan alat perang dari negeri, dan akan membuat engkau berbaring dengan tenteram.” Yehezkiel 34:25 juga berbicara mengenai suatu perjanjian yang meniadakan keberadaan ”binatang buas”.

Lebih jauh, Yesaya 11:6-9 menjanjikan perdamaian antara binatang di Firdaus, ”Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan [Yehuwa], seperti air laut yang menutupi dasarnya.”

Orang-orang yang rendah hati akan mewarisi bumi. Mereka akan memelihara udara, air, dan tanah. Mata air dan sungai akan membasahi di tanah yang gersang. Hutan akan menyelimuti gunung-gunung yang telah digunduli untuk memperoleh keuntungan yang mementingkan diri. Hutan akan tumbuh subur dan tanah yang dahulunya gurun akan bersemi seperti mawar. Orang buta akan melihat, orang tuli akan mendengar, yang timpang akan berjalan, dan yang bisu akan berbicara. (Yesaya 35:1-7) Penghargaan akan gunung dan lembah Yehuwa yang megah, pantai-Nya yang membatasi laut dan lautan yang bergelora tidak akan membiarkan keserakahan umat manusia untuk kembali merusakkan bumi. Halnya akan mudah dan wajar bagi umat manusia yang sempurna, yang penuh dengan buah-buah roh Allah, untuk menyenangkan satu sama lain, dengan mengasihi sesama seperti diri sendiri, dan yang terutama, mengasihi Yehuwa dengan sepenuh hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan. Ya, seluruh umat manusia akan menghasilkan buah-buah roh ”kasih, sukacita, kedamaian, panjang sabar, kebaikan hati, kebaikan, iman, kelemahlembutan, pengendalian diri”.—Galatia 5:22, 23, NW.

Apakah Ini Terlalu Muluk untuk Dipercaya?

Sekarang, mungkin ada pembaca yang mengatakan, ’Ini semua kedengarannya terlalu muluk untuk dipercaya.’ Namun, tidak, kondisi yang ada sekarang terlalu bejat untuk dibiarkan. Kita sedang berada di ”hari-hari terakhir”, demikian dinyatakan Alkitab. Lihat sekitar Anda, Anda pun akan setuju bahwa memang demikianlah halnya. ”Pada hari-hari terakhir,” kata Firman Allah, ”akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! Sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.”—2 Timotius 3:1-5, 13.

Bahkan dengan gambaran yang jelas mengenai zaman kita, banyak orang tetap mengejek. Ini pun dapat diharapkan. Ejekan mereka sendiri merupakan bagian yang cocok dengan pola yang membuktikan bahwa kita sedang hidup di hari-hari terakhir, ”Pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: ’Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.’ . . . Langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik. . . . Sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.”—2 Petrus 3:3, 4, 7, 13.

Yehuwa berjanji bahwa, dalam dunia baru-Nya yang adil-benar, sistem tua yang jahat dari dunia Setan ini tidak akan pernah diingat lagi, ”Sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan.” (Yesaya 65:17, 18) Hari-hari bagi Setanisme telah dihitung dan pada waktu yang Allah tentukan, Setan sendiri akan dibinasakan untuk selamanya.—Wahyu 20:1-3, 7-10.

Sebenarnya, kondisi-kondisi yang penuh berkat yang akan datang di bumi Firdaus tidak terlalu muluk untuk dipercaya; Yehuwa menganggap kondisi sekarang dari sistem tua di bawah kendali Setan sudah terlalu bejat untuk dibiarkan.

[Gambar di hlm. 23]

Kondisi-kondisi penuh berkat yang akan datang di bumi Firdaus tidak terlalu muluk untuk dipercaya

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan