PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g94 8/10 hlm. 30-32
  • Menciptakan Lapangan Pekerjaan di Negara-Negara Berkembang

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Menciptakan Lapangan Pekerjaan di Negara-Negara Berkembang
  • Sedarlah!—1994
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Bisnis Makanan​—Ala Afrika
  • Industri Jasa
  • Menggunakan Kreativitas
  • Membagikan Harapan Kristen di Senegal
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2000
  • ’Menyediakan Kebutuhan bagi Rumah Tangga’​—Menghadapi Tantangan di Negeri-Negeri Berkembang
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Bagaimana Saya Dapat Memperoleh Penghasilan?
    Sedarlah!—1998
  • Ayo, Kunjungi Pasar Afrika
    Sedarlah!—2010
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1994
g94 8/10 hlm. 30-32

Menciptakan Lapangan Pekerjaan di Negara-Negara Berkembang

OLEH KORESPONDEN SEDARLAH! DI SENEGAL

AYAH seorang gadis belasan tahun sudah meninggal dunia ketika ia masih kecil, meninggalkan ibunya beserta keluarga besar yang terdiri dari delapan anak. Kini, setelah ibunya bertambah tua, gadis remaja ini harus ikut menyokong keluarganya dengan mencari pekerjaan. Sirnalah cita-citanya untuk melanjutkan sekolah. Ia harus bekerja, meskipun ia tidak memiliki keterampilan atau pendidikan formal.

Situasi seperti ini umum di negara-negara berkembang. Pekerjaan sangat langka, bahkan bagi orang-orang yang memiliki pendidikan universitas. Meskipun demikian, dengan tekad dan kreativitas yang baik, banyak orang telah mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri mereka sendiri. Pekerjaan demikian mungkin tidak akan membuat seseorang hidup dalam kemewahan, namun Alkitab mengatakan di 1 Timotius 6:8, ”Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”

Dengan mengingat baik-baik nasihat ini yang membantu seseorang untuk tetap seimbang, mari kita lihat beberapa cara kreatif yang telah diterapkan oleh orang-orang Kristen untuk tetap hidup dan berhasil di negara-negara berkembang.

Bisnis Makanan​—Ala Afrika

Makanan selalu dibutuhkan. Di sini, di Afrika Barat, wanita-wanita yang kreatif telah menemukan berbagai cara yang sangat menarik untuk menghasilkan keuntungan dari fakta ini. Misalnya, beberapa orang mendirikan sebuah bedeng di dekat sebuah lokasi pembangunan dan memasak makanan siang bagi para pekerja. Yang lain-lain menyediakan makanan bagi orang-orang yang akan pergi bekerja pada pagi hari. Mereka meletakkan sebuah meja kecil dengan bangku-bangku, memasak air dengan menggunakan arang kayu, dan menyediakan sarapan yang sederhana​—kopi panas beserta roti segar dan mentega. Pada petang hari mereka membuka kembali usahanya dan menyediakan makanan ringan bagi para pekerja di akhir hari kerja mereka. Dibutuhkan jadwal yang ketat untuk menangani restoran macam ini, namun ini memungkinkan orang yang rajin mendapatkan nafkah.

Juga terbuka kesempatan untuk menjual makanan-makanan kecil. Beberapa wanita menjual kacang panggang di tempat ramai dekat sebuah pasar. Fatayas​—pastel daging kecil yang dihidangkan dengan saus pedas​—juga sangat laris dijual. Demikian pula roti berisi daging dengan saus daging yang berbumbu pedas. Ini merupakan makanan yang cepat terjual di negara-negara Afrika seperti Gambia dan Mali.

Di Guinea-Bissau dan Senegal, cukup banyak anak muda Saksi-Saksi Yehuwa menyokong diri mereka sendiri dalam pelayanan sepenuh waktu dengan membuat dan menjual makanan populer lainnya: kue-kue kecil. Moses, seorang penduduk ibukota Senegal, Dakar, menjelaskan, ”Saya dan istri dahulu melayani sebagai perintis istimewa [penginjil sepenuh waktu] sewaktu kami mulai memiliki anak-anak. Sekarang saya harus mencari jalan untuk menghidupi mereka, maka timbullah ide untuk membuat dan menjual kue-kue kecil.

”Saya hanya memiliki sedikit uang untuk memulainya, maka saya harus berhati-hati memisahkan uang yang dapat saya simpan sebagai laba dan uang yang saya butuhkan sebagai modal untuk membeli lagi bahan-bahan, seperti terigu dan telur. Kini saya dapat menjual cukup banyak kue untuk memenuhi sebagian besar dari kebutuhan keluarga kecil saya.

”Untuk membantu kebutuhan finansial, Esther, istri saya, menjahit baju di rumah. Hal ini memungkinkannya berada di rumah bersama dua anak lelaki kami yang masih kecil. Maka kami berdua bersama-sama dapat memelihara keluarga kami dengan cukup baik, meskipun fakta bahwa kita hidup di masa-masa yang sukar.”

Ada ide lain lagi untuk usaha kecil-kecilan: Karena orang-orang yang bekerja sangat sibuk dan sering tidak mempunyai waktu untuk pergi ke pasar, mereka lebih suka berbelanja di warung-warung kecil setempat yang menjual buah atau sayur-mayur. Beberapa pemilik warung bahkan menyediakan jasa pengiriman, dengan membawa sayur-mayur yang segar langsung ke rumah pelanggan. Karena Anda jujur dan menjual produk yang berkualitas, maka usaha Anda dapat cepat diketahui orang. Akan tetapi, berhati-hatilah, jangan menjual terlalu mahal, karena orang-orang nanti akan kembali ke pasar biasa.

Industri Jasa

Jika menjual produk tidak menarik bagi Anda, cobalah menawarkan berbagai jasa. Pekerjaan rumah tangga, seperti membersihkan, memasak, dan mencuci serta menyetrika pakaian, selalu dibutuhkan. Dan ada banyak kesempatan lain pula.

Misalnya, apakah Anda tinggal dekat laut atau dekat pasar ikan? Mengapa tidak mencoba menawarkan diri untuk membersihkan ikan​—dengan cepat dan ongkos sedikit? Apa yang Anda butuhkan hanyalah balok kayu yang baik dan pisau ikan yang tajam. Mencuci mobil juga merupakan usaha lain yang menguntungkan. Perlengkapan yang dibutuhkan? Ember, air, sedikit sabun, dan secarik kain bersih. Di Dakar, anak-anak muda yang berpikiran bisnis melakukan jasa ini dapat terlihat di hampir setiap tempat parkir dan di banyak jalan yang teduh.

Apakah air bersih susah didapat di tempat Anda? Kadang-kadang para wanita antre selama berjam-jam di pancuran air umum untuk mengisi ember mereka. Kemudian mereka harus mengangkut ember yang berat di atas kepala mereka sampai ke rumah. Karena itu, banyak orang bersedia membayar seseorang yang mau mengantarkan air bagi mereka. Cara terbaik adalah pergi ke pancuran air pagi-pagi sekali agar Anda dapat mengisi ember-ember Anda dan mengangkutnya dengan gerobak yang didorong dengan tangan atau yang ditarik oleh keledai. Kini Anda siap mengantar air ke rumah-rumah atau ke tempat-tempat kerja.

Apakah Anda memiliki pendidikan duniawi? Mungkin Anda dapat menawarkan diri untuk mengajar anak-anak kecil pada akhir pekan. Ruang-ruang kelas cenderung penuh sesak di negara-negara berkembang, dan para orang-tua mungkin bersedia membayar agar anak mereka mendapatkan perhatian pribadi.

Keterampilan berguna lainnya yang mungkin sudah Anda miliki adalah seni mengepang rambut. Karena gaya rambut yang dikepang cukup populer di antara kaum wanita di Afrika, maka ada cukup potensi untuk menghasilkan uang bagi orang-orang yang memiliki keterampilan ini.

Menggunakan Kreativitas

Di zaman Alkitab, seorang istri yang cakap dapat menemukan cara-cara yang kreatif untuk mendapatkan penghasilan. Amsal 31:24 mengatakan, ”Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.” Demikian pula, banyak orang di negara-negara berkembang telah mendapat sukses dalam menjalankan industri rumah, atau usaha kecil-kecilan. Misalnya, seorang tukang kayu mungkin dapat mendirikan sebuah tempat usaha kecil dan membuat kursi bangku yang sederhana, dan barang-barang rumah tangga lainnya. Yang dibutuhkan hanyalah alat-alat pertukangan yang paling mendasar. Jika Anda memiliki keahlian di bidang pertanian, mungkin Anda dapat memulai di bidang usaha unggas dan menjual telur serta ayam.

Kreativitas adalah syarat penting untuk memulai industri kecil-kecilan. Beberapa orang mengubah peti-peti kemas timah yang telah dibuang menjadi kopor dan peti berwarna-warni. Orang-orang lain membuat sandal dari ban mobil. Sedangkan yang lain membuat timba dari ban dalam yang sudah tua. Kemungkinan-kemungkinan lainnya bergantung pada imajinasi Anda sendiri.

Di negara-negara berkembang, dibutuhkan keterampilan maupun imajinasi untuk tetap hidup, namun Anda juga membutuhkan kesabaran dan sikap yang positif. Jangan mudah menyerah. Hendaklah fleksibel, siap untuk mengganti pekerjaan jika perlu. Jika memulai suatu usaha atau menawarkan jasa, jangan lupa memeriksa undang-undang dan peraturan setempat. Orang-orang Kristen dituntut untuk merespek hukum negara.​—Roma 13:1-7.

Sebelum berupaya menawarkan suatu produk atau jasa, bertanyalah pada diri sendiri: Apa kebutuhan dan kebiasaan setempat? Bagaimana keadaan ekonomi setempat? Sanggupkah pelanggan membayar apa yang saya tawarkan? Berapa banyak orang yang sudah menawarkan produk atau jasa yang sama? Apakah saya benar-benar memiliki keterampilan, energi, prakarsa, disiplin pribadi, dan bakat organisasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan usaha ini? Berapa banyak modal yang dibutuhkan? Haruskah saya meminjam uang untuk memulai usaha? Dapatkah saya melunasi pinjaman?

Pertanyaan Yesus di Lukas 14:28 sangat tepat, ”Siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?”

Memang, tidak semua orang memiliki keterampilan atau bakat berwiraswasta. Namun Allah Yehuwa dapat memberkati prakarsa dan upaya Anda yang sungguh-sungguh jika itu dilakukan dengan motif yang benar. (Bandingkan 2 Petrus 1:5.) Maka berupayalah sebaik mungkin untuk mendapatkan lapangan pekerjaan​—meskipun Anda sendiri harus menciptakannya!

[Gambar di hlm. 30, 31]

Menjahit pakaian, mencuci mobil, mengantarkan air bersih, dan membersihkan ikan adalah beberapa cara yang dilakukan orang untuk mencari nafkah

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan