PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g95 8/10 hlm. 4-7
  • Menjadi Orang-tua Tunggal yang Berhasil

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Menjadi Orang-tua Tunggal yang Berhasil
  • Sedarlah!—1995
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Membeli Semua Waktu
  • Berpuaslah Dengan Kebutuhan
  • Untuk Mendapat Teman, Bersikaplah Ramah
  • Bertindak sebagai Ibu dan Ayah
  • Keluarga dengan Orang-Tua Tunggal Dapat Berhasil!
    Rahasia Kebahagiaan Keluarga
  • Beri Perhatian kepada Orang Tua Tunggal
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2010
  • Orang Tua Tunggal, Banyak Tantangannya
    Sedarlah!—2002
  • Suka-Duka Membesarkan Anak-Anak—Tanpa Teman Hidup
    Sedarlah!—1980 (No. 3)
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1995
g95 8/10 hlm. 4-7

Menjadi Orang-tua Tunggal yang Berhasil

”Satu hal yang tidak pernah cukup dimiliki oleh semua orang-tua tunggal adalah waktu.”​—The Single Parent’s Survival Guide.

”Kekurangan uang adalah problem yang paling serius.”​—The London Times.

’Kesepian adalah sumber stres yang utama bagi orang-tua tunggal.’​—Give Us a Break, survei tentang kesempatan bersantai bagi orang-tua tunggal.

SEMUA orang-tua menghadapi tantangan, sukacita, dan problem. Tetapi orang-tua tunggal menghadapinya tanpa teman hidup. Karena itu, waktu, uang, dan kesepian sering kali menjadi aspek-aspek penting dalam kehidupan mereka.

Meskipun realitas dalam hidup mereka mungkin tidak menyenangkan, orang-tua tunggal dapat berhasil dalam kehidupan keluarga mereka, dan banyak yang demikian. Hal ini banyak bergantung pada standar mana yang mereka ambil dan betapa kuat mereka bertekad untuk melakukan hal itu.

Menarik, Alkitab lama berselang telah meramalkan kekacauan moral dan sosial dewasa ini. Perhatikan bagaimana rasul Kristen Paulus membuat waspada Timotius, murid yang masih muda itu, mengenai hal ini. ”Akan tetapi, ketahuilah ini,” ia memperingatkan, ”pada hari-hari terakhir akan tiba masa kritis yang sulit dihadapi. Karena orang-orang akan menjadi pencinta diri sendiri, . . . tidak taat kepada orang-tua, tidak berterima kasih, tidak loyal, tidak memiliki kasih sayang alami, tidak mau bersepakat.”​—2 Timotius 3:1-3.

Alkitab bukan sekadar buku yang secara akurat menubuatkan sikap-sikap yang ada dewasa ini. Buku ini justru memuat prinsip-prinsip yang bila diikuti, akan menjamin keberhasilan dalam kehidupan keluarga. (2 Timotius 3:16, 17) Pertimbangkan bagaimana beberapa dari prinsip-prinsip ini dapat membantu orang-tua tunggal menghadapi problem berkenaan waktu, uang, dan kesepian.

Membeli Semua Waktu

Betapa pun terorganisasinya Anda, waktu adalah komoditas yang sulit diperoleh. Agar dapat menggunakan waktu Anda dengan baik, pertama-tama Anda perlu mengidentifikasi apa sebenarnya yang terjadi dengan waktu. Maka Anda akan dapat memutuskan aktivitas mana yang paling penting bagi Anda. ”Buatlah ’catatan harian waktu’,” demikian saran sebuah organisasi bagi orang-tua tunggal. ”Di dalam buku itu Anda dapat mencatat segala sesuatu yang Anda lakukan sepanjang hari atau selama sepekan, dan lihatlah berapa banyak waktu yang digunakan. Setelah itu, Anda dapat mempertimbangkan waktu mana yang dapat dihemat, atau digunakan dengan lebih baik, dengan mengatur kembali segala sesuatu atau dengan tidak melakukan hal-hal tertentu.”

Saran bagus semacam itu mencerminkan hikmat Alkitab yang ada di balik instruksi sang rasul, ”Teruslah perhatikan dengan ketat agar cara kamu berjalan bukan seperti orang yang tidak berhikmat tetapi seperti yang berhikmat, membeli semua waktu yang tepat bagi dirimu sendiri, sebab hari-hari ini adalah fasik.”​—Efesus 5:15, 16.

Misalnya, apakah menonton TV menyita bagian yang besar dalam rutin Anda sehari-hari? Mengurangi hal ini akan memberi Anda waktu ekstra untuk bercakap-cakap dengan anak-anak Anda dan melakukan berbagai hal bersama-sama. Itu dapat membantu membangun hubungan yang baik dengan mereka.

’Upaya saya untuk duduk dan bercakap-cakap dengan anak-anak saya hanya menghasilkan suasana hening yang panjang tanpa kata-kata,’ Anda mungkin mengatakan. Bisa jadi demikian, tetapi jangan biarkan hal itu menghalangi Anda. Para penasihat bagi orang-tua tunggal menyarankan agar Anda memahami perasaan di dalam percakapan anak-anak Anda sehari-hari, seperti komentar yang mereka berikan mengenai teman-teman sekolah mereka atau apa yang mereka rencanakan untuk dilakukan. Tetapi Anda tidak akan dapat melakukan hal itu bila TV mencengkeram perhatian Anda, bukan? Meskipun Anda membiarkan TV menyala tanpa menontonnya, hal itu mungkin akan merampas perhatian Anda dari informasi penting mengenai pikiran dan emosi yang paling dalam dari anak-anak Anda. Maka luangkanlah waktu bagi anak-anak Anda. Lakukan tugas-tugas rumah tangga bersama-sama, dan seraya Anda mengerjakannya, bercakap-cakaplah dengan mereka​—dan dengarkan sewaktu mereka berbicara!

Bacalah bersama-sama mereka juga. Riset memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara kemampuan membaca dan menulis seorang anak pada usia lima tahun dengan prestasinya di kemudian hari. Itu merupakan alasan tambahan untuk membeli semua waktu untuk membaca bersama-sama. Beberapa menit sebelum tidur, atau lebih awal pada malam hari sebelum Anda merasa terlalu letih, merupakan waktu yang bijaksana untuk dimanfaatkan.

Berpuaslah Dengan Kebutuhan

Banyak orang-tua tunggal mendapati diri mereka terjebak dalam lingkaran setan finansial. Bagaimanapun juga mereka harus mendapat cukup uang untuk membayar rumah, makanan, dan pakaian yang layak. Tetapi pergi bekerja menimbulkan masalah dalam pengasuhan yang baik bagi anak-anak.

Fasilitas pengasuhan anak tidak selalu mudah didapat, dan juga tidak murah. Beberapa orang-tua tunggal berhasil dengan meminta bantuan dari sanak saudara mereka​—kakek-nenek, bibi, dan paman. Orang-orang lain mengandalkan sekolah-sekolah untuk bayi, tempat-tempat bermain, dan fasilitas pengasuhan anak yang disediakan oleh majikan mereka. Tunjangan pemerintah, jika tersedia, tidak selalu dapat menutupi biaya yang mungkin dibutuhkan untuk pengasuhan anak semacam itu. Di beberapa negeri, beberapa orang-tua tunggal yang mempunyai anak-anak kecil mungkin dapat memilih untuk tidak mencari pekerjaan melainkan tinggal di rumah dan hidup dari uang yang disediakan oleh pemerintah.

Dengan bertambahnya jumlah orang-tua tunggal yang harus diurus, pemerintah, sebaliknya, berpaling kepada orang-orang yang mereka anggap harus bertanggung jawab. Di Inggris, hal ini telah mengarah kepada pengawasan yang ketat terhadap ayah-ayah yang lalai memberikan tunjangan finansial kepada anak-anak mereka. Lembaga-lembaga yang mengurus tunjangan anak mencari ayah-ayah yang tidak bertanggung jawab untuk menyuruh mereka membayar tunjangan yang lalai mereka berikan. Jika ibu-ibu tunggal tidak mau membantu lembaga-lembaga mencari sang ayah, mereka kemungkinan tidak akan mendapat manfaat finansial tertentu. ”Di Swedia, diperkirakan 40 persen dari orang-orang yang tidak memenuhi kewajibannya ditangkap melalui lembaga-lembaga asuransi sosial setempat, dan di Prancis pengadilan memberlakukan perintah untuk memberikan tunjangan dan pencarian terhadap orang-orang yang tidak memenuhi kewajibannya,” demikian laporan The Times dari London.

Dengan atau tanpa perintah pengadilan, dengan atau tanpa bantuan pemerintah, banyak orang-tua tunggal menemukan cara-cara untuk membantu diri sendiri terus hidup dengan lebih sedikit uang dibandingkan dengan sebelumnya. Bagaimana? Dengan membuat anggaran belanja secara berbeda.

Belajar membuat anggaran belanja secara berbeda merupakan keterampilan. Hal ini biasanya berarti mengubah prioritas perbelanjaan​—misalnya, menyisihkan dahulu uang untuk rekening rumah dan pemanas, kemudian untuk membeli makanan, dan kemudian untuk melunasi pinjaman. ”Dengan mempunyai makanan dan pelindung,” rasul Paulus menjelaskan, ”kita akan puas dengan perkara-perkara ini.”​—1 Timotius 6:8.

Apakah Anda pernah mempertimbangkan untuk menanggung beberapa biaya bersama orang lain? Membeli makanan dan barang-barang rumah tangga dalam jumlah banyak bersama orang-tua lain dapat menghemat uang Anda. Apa pun cara Anda membuat anggaran belanja, ingatlah bahwa Anda perlu duduk dan menghitung pengeluaran Anda. (Bandingkan Lukas 14:28.) Mengapa tidak meminta bantuan anak-anak Anda dalam mengerjakan anggaran belanja? Maka mereka dapat menganggapnya suatu hak istimewa untuk membantu Anda berpegang pada anggaran itu. Anda mungkin bahkan akan mendapati bahwa Anda dapat menyisihkan uang sebagai tabungan.

Untuk Mendapat Teman, Bersikaplah Ramah

”Praktekkan memberi, dan orang-orang akan memberi kepadamu,” Yesus menasihati. ”Dengan takaran yang kamu gunakan untuk menakar, mereka akan menakar kamu sebagai balasan.” (Lukas 6:38) Demikian pula berkenaan hubungan pribadi. Minat Anda kepada orang-orang lain dapat memenangkan tanggapan yang ramah. Cara terbaik untuk menaklukkan kesepian adalah mengambil inisiatif untuk berteman. Mungkin Anda dapat menemukan teman-teman yang dapat diandalkan yang mau menjaga anak-anak Anda sehingga Anda dapat pergi berkunjung. Namun, lebih baik lagi, mengapa tidak meminta teman-teman mengunjungi Anda?

Tetapi dalam hal ini suatu kata peringatan perlu. Ingatlah, ”pergaulan yang buruk merusak kebiasaan-kebiasaan yang berguna”. (1 Korintus 15:33) Kesepian hanya dapat ditaklukkan secara memuaskan bila persahabatan yang Anda buat benar-benar membangun dan mendatangkan kepuasan.

Bertindak sebagai Ibu dan Ayah

Orang-tua tunggal harus berperan sebagai ibu maupun ayah bagi anak-anak mereka​—bukan tugas yang mudah bagi siapa pun. Dan jangan lupa, anak-anak suka meniru. Mereka belajar cara menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dengan memperhatikan apa yang dilakukan orang-orang dewasa yang bertanggung jawab. Karena itu, sebagian besar ini bergantung pada anutan macam apa yang Anda berikan kepada anak-anak Anda. Mengomentari tidak adanya ayah bagi sejumlah besar anak-anak lelaki yang dibesarkan di pusat-pusat kota di Amerika, The Sunday Times dari London menyatakan, ”Kekerasan dan kekacauan sosial . . . memberi tahu kita bagaimana suatu generasi pria-pria bertingkah laku apabila kira-kira setengah dari mereka tumbuh dewasa tanpa mengetahui apa artinya menjadi seorang pria dewasa, yang akan membatasi tindak tanduk mereka.”

Jika anak-anak dibesarkan oleh orang-tua tunggal, kesehatan dan pekerjaan sekolah mereka dan bahkan prospek ekonomi mereka dapat dipengaruhi secara tidak baik, kata Duncan Dormor dalam The Relationship Revolution. Para peneliti lain membantah penemuan ini. Mereka menyalahkan kemiskinan dan tidak adanya kesosialan. Namun, banyak orang setuju dengan penilaian Charles Murray, seorang ilmuwan di bidang sosial, ”Anak yang memiliki ibu tetapi tidak memiliki ayah, yang hidup di lingkungan ibu-ibu tanpa adanya ayah-ayah, menilai melalui apa yang ia lihat. Anda dapat mengirim para pekerja sosial dan guru-guru sekolah dan pemimpin agama untuk memberi tahu seorang pria muda bahwa bila ia tumbuh dewasa ia harus menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya. Tetapi ia tidak tahu apa artinya itu jika ia tidak melihatnya.” Ya, anak-anak lelaki membutuhkan ibu dan juga ayah, demikian pula anak-anak perempuan.

Di Mazmur 68:​6, Alkitab melukiskan Allah Yehuwa sebagai ”Bapa bagi anak yatim”. Ibu yang berpaling kepada Allah untuk memperoleh bimbingan mendapatkan dalam diri-Nya teladan terbaik bagi anak-anak mereka. Ayah-ayah yang membesarkan anak-anak mereka sendirian menghargai bantuan dari para wanita yang bertanggung jawab dan matang. Ya, apa yang dibutuhkan oleh semua orang-tua tunggal adalah dukungan yang pengasih. Mungkin dalam segi ini Anda dapat membantu!

[Kotak di hlm. 6]

Ayah yang Juga Bertindak sebagai ”Ibu”

Pria-pria yang menjadi kepala dari keluarga-keluarga dengan orang-tua tunggal merupakan suatu minoritas. Tetapi dengan semakin banyaknya perceraian, semakin lebih banyak pria memutuskan untuk mengurus anak-anak mereka sendirian. ”Salah satu kesulitan terbesar yang tampaknya dihadapi pria-pria dalam situasi ini adalah anak perempuan yang sedang menginjak masa remaja,” demikian The Single Parent’s Survival Guide menjelaskan. Karena malu, beberapa ayah menghindar untuk membahas masalah-masalah seksual. Yang lain-lain mengatur agar sanak saudara wanita yang dapat dipercaya berbicara kepada anak-anak perempuan mereka. Semua orang-tua tunggal, pria maupun wanita, akan mendapat manfaat besar dengan membaca bersama anak-anak mereka buku Pertanyaan Kaum Muda​—Jawaban yang Praktis.a Publikasi ini berisi bagian-bagian yang berjudul ”Seks dan Moral” dan ”Berkencan, Cinta, dan Lawan Jenis”. Masing-masing pasal diakhiri dengan bagian yang disebut Pertanyaan-Pertanyaan untuk Diskusi, yang dirancang untuk memastikan suatu tinjauan yang saksama bahkan berkenaan masalah-masalah yang paling bersifat pribadi.

[Catatan Kaki]

a Diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

[Gambar di hlm. 7]

Menggunakan waktu dengan anak-anak Anda membangun hubungan yang baik

[Gambar di hlm. 7]

Apa pun cara Anda membuat anggaran belanja, duduklah dan hitunglah pengeluaran Anda

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan