PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g96 8/10 hlm. 31
  • Mengunyah Mengakibatkan Mereka Sengsara

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengunyah Mengakibatkan Mereka Sengsara
  • Sedarlah!—1996
  • Bahan Terkait
  • Haruskah Anda Menginang?
    Sedarlah!—2012
  • Apakah Kanker Itu? Apa Penyebabnya?
    Sedarlah!—1986 (No. 19)
  • Permen Karet—Modern sekaligus Kuno
    Sedarlah!—2002
  • Kayu Pembersih Gigi
    Sedarlah!—2003
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1996
g96 8/10 hlm. 31

Mengunyah Mengakibatkan Mereka Sengsara

OLEH KORESPONDEN SEDARLAH! DI INDIA

IKLAN radio yang memikat menganjurkan orang-orang untuk menggunakannya. Bintang-bintang film mempromosikannya di iklan-iklan TV, majalah, dan surat kabar sebagai sesuatu yang mengarah kepada cara hidup yang mewah dan menyenangkan. Tetapi ada tulisan kecil yang memperingatkan bahwa menggunakan produk itu dapat merusak kesehatan Anda. Apa itu? Suatu bahan yang menimbulkan ketagihan dan berbahaya yang dikenal sebagai sirih.

Sirih digunakan di Asia​—sangat luas digunakan di India. Dalam bentuknya yang tradisional, terdiri dari campuran buah pinang yang dihancurkan, tembakau, dan bumbu penyedap lainnya. Tembakau dan buah pinang menimbulkan rasa ketagihan pada sirih. Bahan tersebut dibubuhkan di atas daun sirih yang telah diolesi dengan adonan yang terbuat dari kapur mineral dan gambir, suatu produk tanaman yang mengandung zat astringent (yang dapat mengecilkan pori-pori). Daun itu dilipat untuk memasukkan isinya, kemudian seluruhnya dimasukkan ke dalam mulut. Bentuk yang populer adalah pan masala, bumbu yang sama dicampur dalam bentuk yang kering dan dikemas dalam bungkusan kecil yang mudah dibawa dan digunakan kapan saja.

Mengunyah sirih membutuhkan waktu agak lama sehingga menghasilkan sejumlah air liur yang harus diludahkan pada selang waktu tertentu. Di kebanyakan rumah yang orang-orangnya senang mengunyah sirih terdapat tempolong, tetapi di luar rumah, jalanan atau tembok dipakai sebagai media penampung ludah. Inilah penyebab noda-noda berwarna kecokelat-cokelatan yang dapat terlihat pada tangga dan koridor dari banyak bangunan di India.

Menurut penelitian di Tata Institute of Fundamental Research, 10 persen dari kasus kanker baru di India tiap tahun adalah kanker mulut​—kira-kira dua kali rata-rata dunia. Dr. R. Gunaseelan, ahli bedah mulut dan wajah, beserta para ahli bedah di seluruh India sepakat untuk menimpakan kesalahan sebagian besar pada mengunyah sirih. Ia menyatakan dalam Indian Express, ”Segala bentuk mengunyah sirih berbahaya bagi mulut.” Ia mengatakan bahwa sirih ”secara pasti dapat menyebabkan kanker mulut” dan bahwa ”mengunyah sirih sama seperti mengundang cacat pada wajah”. Maka, mengunyah sirih berarti mengunyah yang mengakibatkan sengsara.

[Gambar di hlm. 31]

Sepuluh persen dari kasus kanker baru di India adalah kanker mulut

[Keterangan]

Foto WHO oleh Eric Schwab

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan