PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g97 8/3 hlm. 19-21
  • Popocatepetl—Gunung Berapi yang Megah dan Mengancam di Meksiko

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Popocatepetl—Gunung Berapi yang Megah dan Mengancam di Meksiko
  • Sedarlah!—1997
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Sejarah Gunung Berapi Tersebut
  • Gunung Berapi Bangun
  • Berkunjung ke ”Gunung Api”
    Sedarlah!—2005
  • Gunung Berapi​—Apakah Anda Akan Terkena Risikonya?
    Sedarlah!—1996
  • Kami Luput dari Aliran Lahar yang Sangat Menakutkan!
    Sedarlah!—2002
  • Kepulauan yang Sedang Dibangun
    Sedarlah!—1998
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1997
g97 8/3 hlm. 19-21

Popocatepetl—Gunung Berapi yang Megah dan Mengancam di Meksiko

OLEH KORESPONDEN SEDARLAH! DI MEKSIKO

INGINKAH Anda tinggal di dekat gunung berapi yang indah namun mengancam jiwa Anda? Mungkin Anda akan berpikir dua kali untuk itu. Meskipun demikian, inilah kenyataannya bagi ribuan orang yang tinggal di kota-kota sekitar gunung berapi yang megah bernama Popocatepetl, di Meksiko.

Sejarah Gunung Berapi Tersebut

Namanya dalam bahasa Nahuatl berarti ”Gunung” atau ”Bukit yang Berasap”. Tingginya 5.452 meter dan berlokasi di pegunungan Sierra Nevada, di negara bagian Puebla, dekat perbatasan negara bagian Meksiko dan Morelos. Bentuknya seperti kerucut yang sangat indah lagi megah, dengan puncak diselimuti salju sepanjang tahun. Selama bertahun-tahun, gunung berapi yang mengesankan ini telah mengganggu kehidupan penduduk desa di zona itu dengan erupsinya sebanyak kira-kira 16 kali antara tahun 1347 dan 1927. Akan tetapi, tidak satu pun dari letusan-letusan ini yang cukup berarti.

Gunung berapi tersebut terletak di antara dua daerah kota besar: kota Puebla, terletak 44 kilometer di sebelah timur dan kota Meksiko, terletak kira-kira 70 kilometer di sebelah barat laut. Selain itu, di negara bagian Puebla, terdapat 307 kota, dengan total penduduk 400.000 jiwa, yang tinggal di dekat gunung berapi itu. Meskipun tidak semua dari antara mereka tinggal di daerah berisiko tinggi, pengaruh sosial dan ekonomi yang diakibatkan oleh letusan Popocatepetl bisa jadi sangat buruk bagi daerah itu.

Pada akhir tahun 1994, kegiatan gunung berapi itu mengalami peningkatan yang cukup besar​—sedemikian besar sehingga peringatan pun dikumandangkan dan penduduk langsung diungsikan. Pada tanggal 21 Desember 1994, sekurang-kurangnya tiga lubang muncul di dasar kawah, yang melaluinya gas dan uap air tersembur. Hujan abu, yang turun hingga mencapai kota Puebla, berbobot kira-kira 5.000 ton. Kemudian pemerintah melaksanakan suatu program untuk mengungsikan kira-kira 50.000 jiwa, 30.000 dari antaranya ditampung di tempat-tempat pengungsian.

Saksi-Saksi Yehuwa juga bertindak dengan menyediakan pemondokan untuk mereka yang membutuhkan. (Bandingkan Kisah 4:32-35.) Laporan dari panitia bantuan kemanusiaan Saksi mengatakan, ”Tidak soal waktu dan seberapa mendesaknya situasi, tanggapan saudara-saudara di kota Puebla dan sekitarnya benar-benar luar biasa. Pengaturan dibuat untuk menampung lebih dari 600 orang. Sebuah stasiun televisi mengomentari, ’Saksi-Saksi Yehuwa bertindak dengan sangat gesit. Mereka langsung mengungsikan saudara-saudara mereka dari zona bahaya.’”

Gunung Berapi Bangun

Menurut informasi resmi, pada hari Selasa tanggal 5 Maret 1996, pukul 3.50 dini hari, peningkatan mendadak dari kegiatan seismik gunung berapi itu terdeteksi, kemungkinan berhubungan dengan terbukanya saluran-saluran besar akibat desakan gas dan uap air dari kegiatan pada tanggal 21 Desember 1994. Foto-foto dan informasi yang diperoleh meneguhkan bahwa saluran-saluran ini sebelumnya tersumbat oleh abu, yang menyebabkan peningkatan tekanan di dalam gunung berapi. Selanjutnya, tekanan ini pada akhirnya membuka kembali saluran-saluran itu.

Surat kabar El Universal, terbitan hari Selasa tanggal 9 April 1996, mengomentari, ”Lava mengalir di kawah Popocatepetl, sehingga masyarakat sains dan kalangan berwenang dari Yayasan Perlindungan Sipil bersikap waspada, mengingat peningkatan kegiatan gunung berapi tersebut.” Laporan itu menyatakan bahwa perubahan-perubahan itu ”membentuk seolah-olah sebuah ’kubah’, yang akan menyebabkan terisinya ’saluran-saluran’ Popocatepetl dalam waktu beberapa bulan, yang dapat mengakibatkan aliran lava keluar.”

Pada hari Kamis tanggal 2 Mei 1996, dalam sebuah pertemuan di kota Puebla, dibahas perilaku gunung berapi Popocatepetl pada tahap yang baru ini. Dr. Servando de la Cruz Reyna, seorang anggota Lembaga Geofisika dari National Autonomous University of Mexico, mengomentari, ”Sewajarnya, ini mendapat perhatian besar . . . Tidak tertutup kemungkinan bahwa gunung berapi ini akan dapat meletus secara lebih hebat. Ini dapat terjadi, dan kita sama sekali tidak dapat menyangkalnya.”

Kritikan dilontarkan bahwa meskipun pemerintah berbicara tentang program perumahan dan pengungsian serta mengadakan pertemuan untuk memberikan pengarahan kepada warga, kenyataannya orang-orang yang tinggal di wilayah itu merasa belum menerima tuntunan yang jelas sehubungan dengan apa yang harus dilakukan apabila gunung berapi itu sampai meletus. Misalnya, dalam pertemuan yang disebutkan di atas, berbagai wakil dari kota-kota yang berdekatan dengan gunung berapi memprotes bahwa mereka tidak tahu tempat pengungsian mana yang harus dituju apabila terjadi bencana.

Peringatan-peringatan yang dikeluarkan oleh gunung berapi itu seharusnya ditanggapi dengan serius. Tidak diragukan, orang-orang yang bijaksana akan melakukan sebisa-bisanya untuk melindungi nyawa mereka, meskipun harus mengorbankan perkara-perkara materi. Saksi-Saksi Yehuwa yang tinggal di zona itu telah bersiap-siap untuk mengungsi dari wilayah itu, jika memang dibutuhkan. Suatu panitia bantuan kemanusiaan telah ditugaskan untuk mengunjungi Saksi-Saksi di zona itu dengan tetap tentu, memberikan pengarahan sehubungan dengan apa yang dapat dilakukan apabila terjadi bencana. Beberapa Saksi yang tinggal lebih dekat ke zona bahaya telah dianjurkan untuk meninggalkan wilayah itu sementara masih ada waktu, karena para vulkanolog jelas-jelas telah memperingatkan bahwa gunung berapi itu sedang dalam tahap rawan meletus. Jelaslah, keputusan itu terserah kepada masing-masing keluarga.

Untuk saat ini, orang-orang yang tinggal di sekitar gunung berapi menjalani kehidupan seperti biasa. Akan tetapi, masuk akal bahwa mereka harus senantiasa waspada terhadap peringatan apa pun dari gunung berapi itu atau dari kalangan berwenang yang mungkin mengindikasikan situasi darurat. Adalah tidak bijaksana untuk tetap bersikap masa bodoh terhadap peringatan dari gunung berapi Popocatepetl yang megah namun mengancam.

[Kotak di hlm. 20]

Beberapa Rekomendasi apabila Terjadi Bencana

Pusat Pencegahan Bencana Nasional telah menyediakan suatu urutan langkah yang hendaknya diambil sebelum munculnya bencana:

• Ketahuilah rute pengungsian Anda. (Carilah tempat-tempat yang tinggi, bukan lekukan-lekukan yang dapat dialiri lava, air atau lumpur)

• Sediakan sebuah koper berisi dokumen-dokumen pribadi, obat-obatan, air, pakaian ganti (lebih baik yang tebal dan menutupi seluruh tubuh), topi, saputangan untuk menutupi hidung dan mulut, senter, radio, baterai, dan selimut

• Buatlah pengaturan dengan sanak saudara yang dapat menyediakan akomodasi alternatif dan dengan demikian menghindari penggunaan tempat-tempat pengungsian umum

• Bawalah barang-barang yang penting saja. Jangan bawa binatang peliharaan

• Ketahuilah cara menemukan tempat-tempat pengungsian umum

• Matikan listrik, gas, dan air

• Tetaplah tenang

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan