PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g97 8/9 hlm. 27
  • Jalan Raya yang Aman bagi Satwa Liar

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Jalan Raya yang Aman bagi Satwa Liar
  • Sedarlah!—1997
  • Bahan Terkait
  • Jumlah Satwa Liar Berkurang 73% dalam 50 Tahun—Apa Kata Alkitab?
    Topik Menarik Lainnya
  • Kemarahan di Jalan​—Bagaimana Menghadapinya?
    Sedarlah!—1997
  • Jalan—Urat Nadinya Peradaban
    Sedarlah!—1998
  • Kelelahan—Perangkap yang Tidak Kelihatan bagi para Pengemudi Truk
    Sedarlah!—1997
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1997
g97 8/9 hlm. 27

Jalan Raya yang Aman bagi Satwa Liar

OLEH KORESPONDEN SEDARLAH! DI INGGRIS

SERATUS ribu ekor rubah dan sekitar seratus ribu ekor landak kecil serta kelinci tewas di jalan raya di Inggris setiap tahunnya, belum lagi 40.000 ekor luak, 5.000 ekor burung hantu lumbung, dan lebih dari sejuta ekor kodok. Kabut musim dingin dan kegelapan turut menyebabkan pembantaian satwa-satwa liar ini oleh mobil-mobil yang melaju di sepanjang jalan raya. Para pengemudi sering kali membanting stir untuk menghindari binatang tetapi akibatnya kendaraan mereka rusak atau bahkan menabrak kendaraan lain yang melaju dari depan. Kadang-kadang ini menelan korban jiwa manusia. Setelah mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa binatang, banyak pengemudi menderita trauma, dan menurut laporan polisi, ratusan pengemudi tidak sanggup lagi meneruskan perjalanan.

Di beberapa jalan raya di Inggris, kalangan berwenang telah memasang pemantul khusus untuk menakut-nakuti kijang agar tidak mendekati jalan. Sewaktu cahaya lampu depan sebuah mobil jatuh ke atas pemantul tersebut, ini tampak bagaikan mata serigala! Di tempat-tempat lain, pohon-pohon ditanam lebih jauh dari jalan dibandingkan dengan biasanya agar pengemudi dapat melihat satwa-satwa di depan mereka dengan lebih baik. Di Amerika Serikat, beberapa pengemudi sepeda motor telah memperlengkapi kendaraan mereka dengan peluit yang menghasilkan bunyi berfrekuensi tinggi saat kendaraan itu melaju di atas kecepatan 55 kilometer per jam. Aliran udara yang melewati peluit tersebut menghasilkan bunyi sekuat 60 desibel pada frekuensi yang tidak terdengar oleh telinga manusia tetapi terdengar jelas oleh satwa-satwa liar. Peralatan ini terbukti paling efektif pada binatang yang telinganya menghadap ke depan. Polisi melaporkan bahwa tabrakan dengan kijang menurun hingga 50 persen pada uji coba peluit tersebut.

Bagaimana Anda dapat menghindari bahaya dan mencegah tertabraknya satwa-satwa liar di jalan raya? Bila Anda mengemudi, khususnya pada musim hujan atau di malam hari, perlambat kendaraan dan patuhi rambu-rambu lalu lintas yang memperingatkan Anda akan adanya binatang-binatang.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan