PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g98 22/12 hlm. 28-29
  • Mengamati Dunia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengamati Dunia
  • Sedarlah!—1998
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Tahun 2000 dan Kristus
  • Ketakutan terhadap ”Mikroba Super”
  • Mahalnya Depresi
  • Lebih Baik di Atas Kertas
  • Tanda Zaman
  • Pembalasan Adalah Bisnis Mereka
  • Kepiting Darat dan Ekologi
  • Nun Jauh di Antariksa
  • Anak-Anak yang Tidak Terdaftar
  • Seberapa Hebatkah Ancamannya?
    Sedarlah!—2003
  • Mengamati Dunia
    Sedarlah!—2003
  • Pembalasan Dendam Mikroba
    Sedarlah!—1996
  • Keberhasilan dan Kegagalan dalam Memerangi Penyakit
    Sedarlah!—2004
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1998
g98 22/12 hlm. 28-29

Mengamati Dunia

Tahun 2000 dan Kristus

”Dalam suatu jajak pendapat didapati tidak sampai satu dari enam orang Inggris yang menghubungkan tahun 2000 dengan Kristus,” demikian pernyataan ENI Bulletin. Suatu survei Gallup ”menyingkapkan begitu banyak orang yang kurang tahu tentang Milenium, 37 persen responden mengatakan bahwa mereka tidak tahu apa yang diperingati . . . , 18 persen mengatakan bahwa perayaan tersebut menandai abad baru dan 17 persen mengatakan bahwa perayaan-perayaan tersebut menandai tahun 2000”. Hanya 15 persen yang melihat kaitan antara tahun 2000 dan kelahiran Kristus. Menurut Profesor Anthony King dari Essex University, bagi kebanyakan orang, milenium ”tidak lebih sebagai kesempatan untuk berdansa, minum sampanye, begadang bersama teman-teman atau bepergian ke luar negeri”. Uskup Anglikan, Gavin Reid berkomentar, ”Kita hidup dalam masyarakat yang telah kehilangan daya ingat budaya dan rohani.”

Ketakutan terhadap ”Mikroba Super”

”Kekebalan ’mikroba super’ terhadap antibiotika yang paling keras seharusnya menjadi peringatan bukan saja bagi para dokter melainkan juga bagi para konsumen,” demikian pernyataan surat kabar Afrika Selatan, Star. Ahli patologi Mike Dove memperingatkan bahwa ”penyakit yang pernah dikendalikan atau nyaris dilenyapkan telah bermutasi dan muncul kembali”. Penggunaan antibiotika secara berlebihan telah mengakibatkan timbulnya tuberkulosis (TBC), malaria, tifus, gonore, meningitis, dan pneumonia dalam versi baru, yang semakin sulit untuk diatasi dan kebal terhadap obat modern. Dalam setahun, lebih dari tiga juta orang meninggal karena TBC saja. Para pasien dapat membantu dengan mengingat hal-hal berikut: Pertama, cobalah pengobatan dengan minum banyak cairan, cukup beristirahat, dan berkumur dengan garam dan air hangat jika Anda menderita sakit tenggorokan. Jangan memaksa dokter Anda untuk memberikan antibiotika​—⁠biarkan dia yang menentukan apakah antibiotika memang dibutuhkan. Jika antibiotika diberikan kepada Anda, hendaknya Anda selalu menghabiskannya, meskipun keadaan Anda sudah membaik. Ingat, antibiotika tidak akan menyembuhkan selesma dan flu, yang disebabkan oleh virus, dan bukan oleh bakteri. ”Semua orang,” kata Dove, ”hendaknya bekerja sama untuk memerangi problem global yang sangat mengkhawatirkan ini, yang dapat menciptakan bencana kesehatan.”

Mahalnya Depresi

”Depresi​—⁠jauh melebihi penyakit fisik​—⁠merupakan penyebab utama absenteisme di tempat kerja dan rendahnya kualitas produksi di dunia,” demikian kata surat kabar Brasil, O Globo. Suatu laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa penyakit mental menyebabkan 200.000 orang meninggal pada tahun 1997. Selain itu, gangguan mental sepele, seperti perubahan suasana hati, berdampak negatif terhadap kegiatan profesional lebih dari 146 juta orang di seluruh dunia​—⁠suatu jumlah yang lebih tinggi daripada 123 juta pekerja yang terganggu karena masalah pendengaran atau 25 juta orang yang mengalami kecelakaan kerja. Menurut suatu penelitian yang diadakan oleh profesor Guy Goodwyn dari Oxford University, masalah depresi akan meningkat pada tahun-tahun mendatang, yang mengakibatkan beban luar biasa besar bagi masyarakat karena hilangnya produktivitas dan naiknya biaya perawatan. Di Amerika Serikat saja, kerugian tahunan yang diakibatkan karena depresi telah mencapai nilai 53 miliar dolar.

Lebih Baik di Atas Kertas

”Teks pada layar monitor tidak dapat dibaca semudah bahan tercetak,” lapor kantor berita Jerman dpa-Basisdienst. Membaca teks pada kertas dan bukan pada layar monitor membuat orang melakukan jauh lebih sedikit kesalahan dan membaca lebih cepat. Pengujian memperlihatkan bahwa membaca teks pada layar monitor rata-rata lebih lama 10 persen dibandingkan dengan membaca teks pada kertas. Walaupun hasilnya membaik jika digunakan monitor dengan kualitas terbaik dengan meningkatkan kontras dan resolusi dan mengurangi pendarannya, tetapi masih tidak dapat menandingi hasil-hasil karena membaca pada kertas. ”Siapa pun yang bekerja di depan monitor menghabiskan waktunya untuk melihat langsung ke sumber cahaya yang menyilaukan, berpendar-pendar, dan memantul,” kata psikolog Martina Ziefle, dari Aachen, Jerman. ”Kontur karakternya kalah tajam, dan kalah kontras.” Kesimpulan dpa, ”Jika Anda membeli komputer, hendaknya lebih memperhatikan mutu monitornya.”

Tanda Zaman

”Satu lagi budaya unik Kanada akan punah dalam beberapa minggu ini manakala polisi [di Newfoundland] mulai membawa pistol untuk pertama kali,” lapor The Toronto Star. Kesatuan Kepolisian Kerajaan di Newfoundland, yang dibentuk pada tahun 1729, adalah ”kesatuan polisi terakhir di Amerika Utara yang berpatroli tanpa senjata api dalam jangkauan tangan”. Undang-undang baru membatalkan kebijakan sebelumnya. Dalam kebijakan sebelumnya, petugas diharuskan meminta izin dari atasannya untuk mempersenjatai diri. Jika izin diberikan, petugas itu harus menyimpan senjatanya dalam kotak terkunci di bagasi mobil patrolinya. Maka, jika senjata itu dibutuhkan dalam suatu panggilan darurat, ia harus memarkir mobilnya, membuka bagasi, membuka kotak itu, dan mengisi senjatanya. ”Hal itu unik dan lain daripada yang lain, tetapi tidak praktis bila kesatuan polisi terlatih yang profesional pada tahun 1998 tidak diperbolehkan menggunakan senjata mereka,” kata Perdana Menteri Brian Tobin. Newfoundland yang sering dikenal dengan sebutan The Rock, masih bangga karena memiliki tingkat kejahatan terendah di negeri itu dan tidak ada petugas yang tewas sewaktu bertugas.

Pembalasan Adalah Bisnis Mereka

Dengan menjanjikan ”kerahasiaan dijamin” dan menyanggupi untuk memberikan jasa di seluruh Jepang, sebuah perusahaan di Tokyo, memasang iklan, ”Kami akan membalasnya untuk Anda.” Falsafah dasarnya adalah ”menyebabkan penderitaan yang sama kepada pribadi yang dahulu membuat klien mereka menderita”, kata pria yang menjalankan jasa itu. Sebagaimana dilaporkan Asahi Evening News, perusahaan itu akan ”memberikan ganjaran yang sah”, seperti memastikan agar ”seseorang kehilangan pekerjaan dan keluarganya”, memutuskan hubungan, dan ”menjamin pemecatan seorang teman dari pekerjaannya atau membuat seorang atasan yang melakukan pelecehan seksual dipermalukan”. Dari antara kira-kira 50 orang yang menelepon perusahaan itu setiap hari, 20 orang menanyakan tentang kontrak untuk pembunuhan; tetapi aturan umum dari perusahaan itu adalah tidak akan menggunakan kekerasan atau melanggar hukum, ”meskipun kadang-kadang nyaris”. Jasa ini mempekerjakan puluhan pekerja, yang kebanyakan bekerja sepenuh waktu di tempat lain. Beberapa di antara mereka adalah orang-orang yang pernah dirugikan dan ingin membantu orang lain untuk mengadakan pembalasan. ”Siapa tahu Anda pernah menyakiti hati orang lain di masa lampau. Berhati-hatilah,” pemilik perusahaan itu mengingatkan.

Kepiting Darat dan Ekologi

Semut, rayap, dan cacing mengurai dedaunan dan sisa-sisa sampah di hutan, namun apa yang terjadi di hutan tropis yang mengalami banjir berkala? Kepiting darat yang melakukan pekerjaan itu. Seorang ekolog dari Michigan University, Amerika Serikat, terkejut sewaktu menemukan suatu wilayah hutan yang sangat luas di Pesisir Pasifik, Kosta Rika yang di atas tanahnya tidak ada daun, namun terdapat banyak lubang. Ia mengamati bahwa selama malam hari, kepiting darat​—⁠diperkirakan berjumlah 60.000 ekor per hektar​—⁠muncul untuk mengumpulkan dedaunan, buah, dan tunas-tunas yang mati, kemudian dibawa ke dasar liang mereka yang berkedalaman 1 meter. Kepiting berukuran 20 sentimeter ini, yang memiliki insang yang termodifikasi untuk bernapas dan hanya mengadakan kunjungan berkala ke laut untuk berkembang biak, membantu memupuk pohon-pohon yang berakar sampai jauh di dalam tanah. Seluruh ekologi hutan itu ditentukan oleh apa yang dilakukan makhluk-makhluk ini, demikian laporan The Times, London.

Nun Jauh di Antariksa

”Voyager 1 telah tercantum dalam buku rekor sebagai objek buatan manusia yang letaknya paling jauh,” demikian pernyataan majalah Astronomy. ”Pemegang rekor sebelumnya adalah Pioneer 10, yang bertolak ke arah yang nyaris berlawanan pada kecepatan yang lebih rendah.” Seberapa jauhkah Voyager 1? Pada tanggal 17 Februari 1998, Voyager 1 berada kira-kira 10,4 miliar km dari bumi. Pesawat ruang angkasa itu diluncurkan pada tanggal 5 September 1977; melewati Yupiter pada tanggal 5 Maret 1979; dan terbang di dekat Saturnus pada tanggal 12 November 1980. Pesawat itu terus mengirimkan data mengenai angin dan medan magnet matahari. ”Di kemudian hari, instrumennya mungkin merupakan instrumen pesawat ruang angkasa pertama yang bisa mendeteksi heliopause​—⁠perbatasan antara tempat berakhirnya pengaruh medan magnet matahari dan mulainya ruang antarbintang,” kata NASA (National Aeronautics and Space Administration).

Anak-Anak yang Tidak Terdaftar

”Mungkin sepertiga dari semua bayi yang lahir tidak memiliki akta kelahiran, status mereka tidak jelas, sehingga dapat kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan,” lapor The New York Times. Angka pendaftaran kelahiran yang terendah terdapat di negara-negara Afrika sub-Sahara dan di beberapa negara Asia, seperti Kamboja, India, Myanmar, dan Vietnam. ”Tidak memiliki akta kelahiran hampir sama saja dengan tidak dilahirkan,” kata Carol Bellamy, direktur eksekutif Dana Anak-Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), lembaga yang mengadakan survei seluas dunia tersebut. Banyak negeri mewajibkan pencatatan kelahiran sebelum seorang anak dapat menerima perawatan di pusat layanan kesehatan atau agar dapat didaftarkan di sekolah, dan anak-anak yang tidak memiliki akta kemungkinan besar akan terpaksa menjadi buruh anak-anak atau dieksploitasi sebagai pekerja seks. Artikel tersebut menambahkan, ”Laporan menunjukkan bahwa kemiskinan bukanlah satu-satunya faktor penentu tinggi-rendahnya tingkat pendaftaran, terbukti dengan tingginya tingkat pendaftaran di kebanyakan negara Amerika Latin, Asia bagian tengah dan Afrika Utara.”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan