PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g99 22/1 hlm. 9-12
  • Kelainan Perilaku Makan​—Apa yang Dapat Membantu?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kelainan Perilaku Makan​—Apa yang Dapat Membantu?
  • Sedarlah!—1999
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Pandangan yang Seimbang Mengenai Bentuk Tubuh
  • Mencari ”Seorang Sahabat”
  • Bila Perlu Dirawat di Rumah Sakit
  • Hidup Tanpa Kelainan Perilaku Makan
  • Apa Penyebab Kelainan Perilaku Makan?
    Sedarlah!—1999
  • Apakah Aku Punya Kelainan Perilaku Makan?
    Sedarlah!—2006
  • Bila Makanan Menjadi Musuh Anda
    Sedarlah!—1999
  • Bagaimana Saya Dapat Berhenti Terobsesi Akan Berat Badan?
    Sedarlah!—1999
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1999
g99 22/1 hlm. 9-12

Kelainan Perilaku Makan​—Apa yang Dapat Membantu?

JIKA putri Anda menderita kelainan perilaku makan, ia perlu pertolongan. Jangan menunda-nunda dengan berasumsi bahwa masalah akan berlalu dengan sendirinya. Kelainan perilaku makan adalah suatu penyakit yang kompleks, yang terdiri dari komponen fisik dan emosi.

Tentu saja, para pakar telah mengajukan beragam perawatan yang membingungkan untuk mengatasi kelainan perilaku makan. Beberapa pakar menganjurkan pemberian obat. Pakar-pakar yang lain mendukung psikoterapi. Banyak pakar mengatakan bahwa kombinasi keduanya adalah yang paling efektif. Kemudian, ada juga bimbingan dan penyuluhan untuk keluarga, yang menurut beberapa pakar khususnya penting bila si penderita masih tinggal serumah.a

Meskipun para pakar mungkin berbeda pendekatan, kebanyakan di antara mereka sepakat, paling tidak dalam satu hal: Kelainan perilaku makan bukan hanya masalah makanan. Marilah kita memeriksa beberapa masalah yang lebih dalam yang biasanya perlu diangkat ke permukaan sewaktu seseorang sedang dibantu untuk pulih dari anoreksia atau bulimia.

Pandangan yang Seimbang Mengenai Bentuk Tubuh

”Saya berhenti sama sekali membeli majalah-majalah mode sewaktu saya berusia 24 tahun,” kata seorang wanita. ”Membanding-bandingkan diri saya dengan para model berdampak sangat besar dan negatif.” Seperti yang telah dibahas, media dapat menyimpangkan konsep seorang gadis berkenaan dengan kecantikan. Memang demikian, ibu seorang gadis yang menderita kelainan perilaku makan berbicara tentang ”publisitas tak kenal lelah dalam surat kabar dan majalah serta televisi yang mengiklankan untuk menjadi kurus, kurus, kurus”. Ia mengatakan, ”Saya maupun putri saya senang bila tubuh kami ramping, tetapi kami merasa serangan bertubi-tubi itu membuat keinginan untuk menjadi kurus sebagai hal yang paling utama dalam hidup ini, jauh di atas segala-galanya.” Jelaslah, memulihkan diri dari kelainan perilaku makan mungkin mengharuskan kita mengikuti kepercayaan baru berkenaan dengan apa yang menghasilkan kecantikan yang sejati.

Alkitab dapat membantu dalam hal ini. Rasul Kristen, Petrus, menulis, ”Janganlah dandananmu apa yang tampak dari luar dengan mengepang rambut dan dengan memakai perhiasan emas atau memakai pakaian luar, tetapi hendaklah itu merupakan pribadi tersembunyi yang ada dalam hati dengan pakaian yang tidak fana berupa roh yang senyap dan lemah lembut yang sangat bernilai di mata Allah.”​—1 Petrus 3:3, 4.

Yang Petrus maksudkan adalah bahwa kita harus lebih memperhatikan sifat-sifat batiniah kita daripada penampilan luar. Ya, Alkitab meyakinkan kita, ”Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” (1 Samuel 16:7) Hal ini sungguh menghibur, karena walaupun kita tidak dapat mengubah aspek-aspek tertentu pada penampilan fisik kita, kita selalu dapat memperbaiki kepribadian kita.​—Efesus 4:22-24.

Karena kelainan perilaku makan dapat dengan mudah berkembang pada orang yang sangat kurang percaya diri, Anda mungkin perlu mengevaluasi diri Anda sebagai seorang manusia. Memang, Alkitab memberi tahu agar kita berpikir wajar, tidak muluk-muluk, tentang diri kita sendiri. (Roma 12:3) Tetapi, Alkitab juga memberi tahu kita bahwa seekor burung pipit pun bernilai di mata Allah, dan kemudian menambahkan, ”Kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit.” (Lukas 12:6, 7) Jadi, Alkitab dapat membantu kita memperkembangkan respek terhadap diri sendiri secara sehat. Jika Anda menghargai tubuh Anda, Anda tentu akan merawatnya.​—Bandingkan Efesus 5:29.

Tetapi, bagaimana seandainya Anda memang perlu menurunkan berat badan? Mungkin, diet yang sehat atau suatu program olahraga bisa membantu. Alkitab memang menyatakan bahwa ’pelatihan jasmani bermanfaat’, walaupun terbatas. (1 Timotius 4:8) Akan tetapi, jangan pernah terobsesi oleh berat badan Anda. Sebagaimana disimpulkan suatu survei mengenai bentuk tubuh, ”Mungkin jalan yang terbaik adalah berolahraga yang cukup​—dan terimalah diri Anda apa adanya daripada mencoba mencetak diri Anda menurut suatu bentuk ideal berdasarkan definisi yang sempit dan berubah-ubah menurut selera orang.” Seorang wanita berusia 33 tahun di Amerika Serikat mendapati pendekatan ini berguna. ”Saya mempunyai satu aturan sederhana,” katanya. ”Perbaikilah apa yang dapat Anda ubah secara realistis, dan jangan menghabiskan waktu untuk mencemaskan selebihnya.”

Jika Anda mempunyai pandangan positif tentang kehidupan dan memperlengkapinya dengan diet yang sehat dan program olahraga yang masuk akal, kemungkinan besar, berat badan yang harus diturunkan akan turun dengan sendirinya.

Mencari ”Seorang Sahabat”

Setelah mempelajari sejumlah bulimik, Profesor James Pennebaker menyimpulkan bahwa sampai suatu taraf yang tinggi, siklus makan dan membuang makanan telah memaksa wanita-wanita ini menjalani kehidupan bermuka dua. Ia mengatakan, ”Hampir semua yang diwawancarai secara spontan menyatakan betapa banyaknya waktu dan upaya yang dibutuhkannya untuk menyembunyikan kebiasaan makannya dari teman dekat dan keluarga. Mereka semua hidup dalam kebohongan dan mereka membenci hal itu.”

Oleh karena itu, suatu langkah besar untuk kesembuhan adalah jangan diam saja. Para anoresik dan bulimik perlu membicarakan masalah itu. Tetapi kepada siapa? Sebuah amsal Alkitab menyatakan, ”Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” (Amsal 17:17) ”Sahabat” tersebut mungkin adalah orang-tua atau orang dewasa lain yang matang. Beberapa orang juga merasa perlu mengutarakan diri kepada seseorang yang berpengalaman merawat penderita kelainan perilaku makan.

Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai sumber lain​—para penatua di sidang. Pria-pria ini bisa menjadi ”seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus”. (Yesaya 32:2) Tentu saja, para penatua bukan dokter, jadi, selain mendapat nasihat-nasihat tambahan yang berguna dari mereka, mungkin Anda masih perlu perawatan medis. Meskipun demikian, pria-pria yang memenuhi syarat secara rohani ini dapat menjadi pendukung yang sangat berarti bagi Anda untuk pemulihan diri Anda.b​—Yakobus 5:14, 15.

Akan tetapi, Pencipta Anda bisa menjadi sahabat yang paling dapat Anda percayai. Sang pemazmur menulis, ”Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.” (Mazmur 55:23) Ya, Allah Yehuwa berminat akan anak-anak-Nya di bumi. Jadi, jangan pernah lalai berdoa kepada-Nya tentang kekhawatiran Anda yang terdalam. Petrus mengingatkan kita, ’Lemparkanlah semua kekhawatiranmu kepadanya, karena ia memperhatikan kamu.’​—1 Petrus 5:7.

Bila Perlu Dirawat di Rumah Sakit

Perawatan di rumah sakit saja, tidak bisa langsung menyembuhkan. Akan tetapi, jika seorang gadis telah kekurangan gizi karena menderita anoreksia yang parah, mungkin ia perlu mendapatkan perawatan ahli. Harus diakui, tidak mudah bagi orang-tua untuk mengambil langkah ini. Perhatikan Emily, yang putrinya harus dirawat di rumah sakit setelah kehidupan menjadi, seperti yang dikatakan Emily ”sukar untuk ditoleransi olehnya dan oleh kami”. Ia menambahkan, ”Memasukkannya ke rumah sakit dalam keadaan menangis adalah hal terberat yang pernah saya lalui, hari terburuk yang pernah saya alami.” Demikian pula dengan Elaine, yang juga harus memasukkan putrinya ke rumah sakit. ”Menurut saya, saat terburuk yang bisa saya ingat,” katanya, ”adalah sewaktu ia di rumah sakit dan tidak mau makan sehingga harus diberi makan secara paksa. Saya merasa seolah-olah mereka telah melawan keinginannya.”

Perawatan di rumah sakit mungkin kelihatannya bukan gagasan yang menyenangkan, tetapi dalam beberapa kasus mungkin memang perlu. Bagi beberapa penderita kelainan perilaku makan, hal ini membuka jalan untuk kesembuhan. Emily mengatakan tentang putrinya, ”Ia memang perlu dirawat di rumah sakit. Perawatan di rumah sakit itulah yang membantunya untuk mulai menjadi lebih baik.”

Hidup Tanpa Kelainan Perilaku Makan

Sebagai bagian dari penyembuhan, si anoresik atau bulimik harus belajar hidup tanpa kelainan perilaku makan. Hal ini bisa sulit. Kim, misalnya, memperkirakan sewaktu ia menjadi anoresik, ia kehilangan 18 kilogram dalam sepuluh bulan. Namun, untuk memulihkan 16 kilogram, ia memerlukan waktu sembilan tahun! ”Dengan amat sulit,” kata Kim, ”saya belajar untuk hidup normal lagi, tanpa pernah menghitung setiap kalori, tidak hanya memakan makanan yang ’aman’, tidak panik jika saya tahu mengenai bumbu kaserol atau hidangan pencuci mulut, atau tidak hanya makan di restoran-restoran yang menyediakan salad.”

Tetapi, bagi Kim, penyembuhannya mencakup sesuatu yang lain. ”Saya belajar mengenali dan mengutarakan perasaan dengan kata-kata daripada dengan tindakan atau perilaku yang berkaitan dengan makanan,” katanya. Menyadari cara-cara baru untuk menghadapi dan menuntaskan pertikaian dengan orang lain membuka jalan kepada hubungan yang lebih dekat dengan teman-teman dan keluarga.”

Jelaslah, memulihkan diri dari kelainan perilaku makan merupakan suatu tantangan, tetapi Anda tidak akan rugi. Itulah yang diyakini oleh Jean, yang kata-katanya dikutip pada artikel pertama dalam rangkaian artikel ini. ”Kembali pada perilaku makan yang menyimpang,” katanya, ”adalah seperti kembali ke ruang isolasi setelah hidup bebas untuk sementara.”

[Catatan Kaki]

a Sedarlah! tidak menganjurkan perawatan tertentu. Orang Kristen harus membuat keputusan mereka sendiri dan memastikan bahwa perawatan apa pun yang mereka jalani tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Alkitab. Orang-orang lain hendaknya tidak mengkritik atau menghakimi keputusan mereka.

b Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang cara menolong anoresik dan bulimik, lihat artikel ”Membantu Penderita Kelainan Perilaku Makan”, di Awake! terbitan 22 Februari 1992, dan rangkaian artikel ”Kelainan Perilaku Makan​—Apa yang Bisa Dilakukan?”, pada Awake! terbitan 22 Desember 1990.

[Kotak di hlm. 11]

Membubuh Dasar untuk Pemulihan

APAKAH yang harus Anda lakukan jika Anda melihat gelagat bahwa putri Anda menderita kelainan perilaku makan? Yang pasti, Anda tidak boleh mengabaikan situasi itu. Tetapi, bagaimana cara mengangkat persoalan ini ke permukaan? ”Menanyai sang anak secara langsung kadang-kadang berhasil, tetapi, sering kali akhirnya kita merasa berhadapan dengan suatu dinding batu,” demikian hasil pengamatan Michael Riera, seorang pengarang.

Karena itu, suatu pendekatan yang lebih halus mungkin lebih efektif. ”Jika Anda berbicara dengan putri Anda,” saran Riera, ”ia perlu mengerti dan merasa bahwa Anda tidak sedang menuduh dia melakukan suatu kesalahan. Jika Anda dapat menciptakan suasana semacam ini, banyak remaja akan menjadi terbuka dan jujur kepada Anda, bahkan merasa lega. Beberapa orang-tua telah berhasil dengan cara menulis surat kepada anak remaja mereka, berisi kepedulian dan dukungan mereka. Dengan demikian, pada waktu mereka mengadakan percakapan, dasar telah dibubuhkan.”

[Kotak di hlm. 12]

Tantangan bagi Orang-Tua

MEMILIKI anak yang menderita suatu kelainan perilaku makan memperhadapkan orang-tua pada sejumlah tantangan. ”Anda harus sangat kuat untuk bisa membantunya,” kata seorang ayah. ”Anda sedang melihat anak Anda hancur di depan mata Anda.”

Jika Anda mempunyai seorang anak yang menderita kelainan perilaku makan, mau tidak mau adakalanya Anda akan dilanda perasaan frustrasi karena perilakunya yang membandel. Tetapi, bersabarlah. Jangan pernah berhenti menunjukkan kasih. Emily, yang putrinya menderita anoreksia, mengakui bahwa melakukan hal ini tidaklah selalu mudah. Selanjutnya, ia mengatakan, ”Saya berupaya selalu membelainya; memeluknya; dan menciumnya. . .Saya pikir, jika saya berhenti menunjukkan kehangatan kepadanya dan berhenti menunjukkan kasih saya kepadanya, kami tidak akan pernah pulih.”

Salah satu cara terbaik untuk membantu anak Anda pulih dari kelainan perilaku makan adalah berkomunikasi dengannya. Pada saat itu, Anda harus lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Dan, hilangkan hasrat untuk memotong kata-katanya dengan pernyataan-pernyataan seperti, ”Itu tidak benar” atau, ”Kamu seharusnya tidak merasa demikian”. Ya, janganlah ’menutup telingamu bagi jeritan orang lemah’. (Amsal 21:13) Bila jalur komunikasi terbuka, seorang anak muda akan punya tempat untuk mengadu selama masa-masa yang sulit sehingga kemungkinannya lebih kecil untuk mencari pelarian pada pola makan yang tidak sehat.

[Gambar di hlm. 10]

Perlu kesabaran, pengertian, dan berlimpah kasih sayang untuk membantu para penderita kelainan perilaku makan

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan