PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g99 8/10 hlm. 28-29
  • Mengamati Dunia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengamati Dunia
  • Sedarlah!—1999
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ”Menara Babel”
  • Binatang Piaraan—Baikkah untuk Kesehatan Anda?
  • Penyusutan Cadangan Air
  • Pengemis Gadungan
  • Penganiayaan Anak di Seluruh Dunia
  • Pekerjaan yang Monoton Tidak Sehat
  • Otak Burung dan Tidur
  • Sama Sekali Tidak Bermanfaat
  • Sepeda untuk Hamster
  • Mengurangi Nyeri Punggung sewaktu Bepergian
  • Melampiaskan Kemarahan
  • Apakah Eropa Benar-Benar Akan Bersatu?
    Sedarlah!—2000
  • Mengapa Tubuh Anda Membutuhkan Tidur
    Sedarlah!—1995
  • Seperti Apakah Moral Dewasa Ini?
    Sedarlah!—2000
  • Mengamati Dunia
    Sedarlah!—2001
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—1999
g99 8/10 hlm. 28-29

Mengamati Dunia

”Menara Babel”

Uni Eropa (UE) memiliki 11 bahasa resmi, dan masih akan ditambah 10 lagi, lapor surat kabar Prancis, International Herald Tribune. Saat ini, Komisi Eropa, badan eksekutif UE, mempekerjakan empat kali lebih banyak penerjemah daripada kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang hanya memiliki lima bahasa resmi. Sementara upaya-upaya penyatuan Eropa dan penyederhanaan operasi-operasi UE terus dilakukan, yang sebaliknyalah yang terjadi dalam hal bahasa. Setiap negara anggota mempertahankan bahasanya sendiri. ”Sebuah Menara Babel sedang menjulang,” komentar surat kabar tersebut. Komisi itu juga menghadapi persoalan ”Eurospeak”​—sebuah bahasa di kalangan sendiri yang penuh dengan jargon dan kata-kata yang sulit dipahami. Menurut seorang penerjemah, upaya mendorong para politisi untuk menyatakan diri dengan jelas merupakan sebuah tantangan, karena ”sering kali tujuan mereka justru adalah agar kata-katanya tidak jelas”.

Binatang Piaraan—Baikkah untuk Kesehatan Anda?

”Kecintaan pada binatang piaraan dapat mencegah seseorang jatuh sakit,” kata The Toronto Star. Selama dekade terakhir ini, berbagai penelitian memperlihatkan bahwa ”binatang piaraan erat kaitannya dengan berkurangnya tingkat stres dan kunjungan ke dokter, serta meningkatnya kemungkinan selamat dari serangan jantung. Seekor binatang dapat membantu para korban stroke memulihkan kekuatan dan membantu para pasien mental menepis rasa cemas.” Dr. Alan Beck, dari Fakultas Kedokteran Hewan Purdue University di Indiana, AS, percaya bahwa ”binatang membuat orang lebih santai. Binatang itu menjadi fokus perhatian, fokus sentuhan”. Pengaruh sedemikian bisa timbul sekalipun binatang itu bukan binatang kesayangan keluarga, itu sebabnya ”terapi menggunakan binatang” mulai populer. Oleh karena itu, beberapa pekerja kesehatan mental menganjurkan para pasien yang memiliki kelainan mental untuk meluangkan waktu bersama binatang piaraan mereka, dan hasilnya positif.

Penyusutan Cadangan Air

”Sekarang, kita hanya memiliki kurang dari setengah persediaan air per kapita yang kita miliki 50 tahun yang lalu,” lapor The UNESCO Courier. Dan, cadangan di seluruh dunia diperkirakan akan terus menyusut. Penurunan yang tajam ini mencerminkan membubungnya permintaan akan air bersih karena bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan pertanian, dan industrialisasi. Para ilmuwan yang memetakan bola bumi ini berdasarkan kelangkaan airnya telah menandai beberapa daerah sebagai ”daerah bencana”. Menurut Courier, ini berarti cadangan air ”tampaknya tidak dapat memenuhi kebutuhan penduduk seandainya terjadi krisis seperti musim kering yang berkepanjangan”. Ditambahkan, ”Lima puluh tahun yang lalu, tidak satu pun negara di dunia yang persediaan airnya dalam ambang bencana. Dewasa ini, sekitar 35 persen penduduk dunia hidup di bawah keadaan ini.”

Pengemis Gadungan

Meskipun banyak pengemis benar-benar miskin, sebuah laporan dalam The Week, majalah yang terbit di India, memperlihatkan bahwa beberapa pengemis sebenarnya gadungan. Di negara bagian Maharashtra, India, seorang pengemis yang berjalan dengan tongkat mendekati sebuah mobil yang berhenti karena lampu merah. Pengemudinya tidak mengacuhkan pengemis itu dan terus berbicara dengan pacarnya. Maka, pengemis itu meminta-minta dengan suara lebih keras. Mendengar hal itu, sang pengemudi menurunkan jendela mobil dan mendorong pengemis ini, sehingga tumpahlah uang receh dari mangkuknya. Si pengemis ”pincang” ini tiba-tiba menjadi sehat dan mulai memukuli kaca depan mobil itu dengan tongkatnya. ”Sekelompok rekan pengemis ini yang ’buta’, ’pincang’, serta ’timpang’, dan tadinya sibuk di sisi kendaraan-kendaraan lain, datang membantunya”, melemparkan batu, kayu, dan tongkat serta akhirnya menarik keluar pemuda itu dari mobilnya, kata The Week. Para pengemis ini lari terbirit-birit ketika ada kendaraan polisi yang kebetulan lewat.

Penganiayaan Anak di Seluruh Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Jenewa, Swiss, memperkirakan 40 juta anak di seluruh dunia dianiaya. Sebagaimana dilaporkan The New York Times, penelitian di 19 negara terhadap anak-anak berusia 14 tahun ke bawah menunjukkan bahwa 29 persen anak laki-laki dan 34 persen anak perempuan yang diteliti ternyata adalah korban penganiayaan seksual. Di Amerika Serikat saja, kata WHO, sekitar dua juta anak cedera akibat penganiayaan setiap tahun.

Pekerjaan yang Monoton Tidak Sehat

Sebuah penelitian terhadap 50.000 karyawan di Jerman menyingkapkan bahwa orang yang terlalu sedikit tuntutan pekerjaannya menghadapi risiko kesehatan yang lebih besar daripada orang yang sibuk. ”Para karyawan yang pekerjaannya monoton dan tidak memiliki keleluasaan kerja ternyata jatuh sakit dua kali lebih sering daripada orang yang tinggi tuntutan pekerjaannya,” kata surat kabar Augsburger Allgemeine. Tidak ada faktor stres lain yang sedemikian mempengaruhi frekuensi dan lamanya absen dari pekerjaan sebagaimana pekerjaan yang terlalu sedikit tuntutannya. Menurut laporan tersebut, orang yang pekerjaannya kurang menantang sering kali menderita ”tekanan darah tinggi, keluhan pada lambung dan usus, serta kelainan pada punggung dan persendian”.

Otak Burung dan Tidur

Menurut sebuah laporan di Toronto Star, para ilmuwan telah lama tahu bahwa burung dapat mengintip secara berkala dengan satu mata di saat tidur, untuk melindungi diri dari para pemangsa. Temuan-temuan baru memperlihatkan bahwa burung dapat memutuskan untuk menidurkan seluruh otak atau membiarkan setengah otaknya terjaga untuk mengendalikan mata yang mengintip tersebut. Penelitian yang diadakan terhadap belibis yang tidur berjejer mendapati bahwa yang berada di ujung-ujung barisan, setengah otaknya terjaga selama sepertiga waktu tidurnya. Sedangkan yang berada di tengah barisan hanya setengah terjaga selama 12 persen waktu tidurnya. Tampaknya, ”bila situasinya berbahaya, burung akan lebih sering tidur dengan setengah otaknya terjaga”, kata Profesor Niels Rattenborg dari Indiana State University.

Sama Sekali Tidak Bermanfaat

”Merokok tidak membuat seseorang langsing,” lapor University of California Berkeley Wellness Letter. ”Banyak wanita muda, khususnya, mulai merokok karena percaya bahwa hal itu dapat membantunya tetap langsing.” Tetapi, suatu penelitian terhadap 4.000 orang dewasa berusia 18 hingga 30 tahun memperlihatkan bahwa ”dalam kurun waktu tujuh tahun, yang umum terjadi adalah pertambahan berat badan (rata-rata lebih dari setengah kilogram selama satu tahun), tidak soal seseorang merokok atau tidak”. Artikel tersebut menyimpulkan, ”Merokok tidak bermanfaat untuk mengendalikan berat badan. Merokok sama sekali tidak bermanfaat.”

Sepeda untuk Hamster

Sebuah perusahaan penghasil kebutuhan binatang piaraan di Hong Kong telah menciptakan ”sepeda untuk binatang piaraan”, lapor majalah New Scientist. Roda depan mainan tersebut dibuat menyerupai roda berjalan hamster, dan jika binatang itu berlari di dalam roda, sepeda itu pun bergerak di tanah. Akan tetapi, jika sang pemilik takut kalau-kalau binatang piaraannya sampai celaka, ia dapat memutar sebuah tuas pada sepeda itu sehingga roda depannya terangkat dari tanah. Jadi, binatang itu dapat berolahraga dengan aman pada posisi stasioner.

Mengurangi Nyeri Punggung sewaktu Bepergian

Perjalanan dapat menyengsarakan para penderita nyeri punggung yang kronis. Akan tetapi, The Toronto Star memberikan beberapa tip berikut ini. Sewaktu berjalan, ”kenakan sepatu sesuai akal sehat. Hak tinggi membuat tubuh anda tidak tegak, memberikan tekanan tambahan pada tulang belakang anda. . . . Sewaktu mengadakan perjalanan dengan mobil, berhentilah secara berkala pada jarak-jarak tertentu untuk meregangkan tubuh dan berjalan-jalan. . . . Gunakanlah ganjalan punggung” pada tempat duduk Anda. Selain itu, ganti-gantilah posisi duduk anda. Star menyatakan bahwa rasa nyeri akibat mengangkat barang dapat dikurangi karena ”sekarang tidak sulit mencari koper dalam berbagai bentuk dan ukuran yang dilengkapi roda sehingga dapat didorong atau ditarik sebaliknya daripada dijinjing. Pastikan kopor Anda memiliki pegangan yang cukup panjang sehingga Anda dapat menariknya dengan nyaman; sekalipun koper itu tidak perlu dijinjing, nyeri punggung Anda tidak akan hilang seandainya Anda malah harus berjalan miring sambil menariknya”.

Melampiaskan Kemarahan

Yang konon disebut katarsis, ”melampiaskan kemarahan pada benda-benda mati​—seperti memukuli bantal atau karung pasir​—justru meningkatkan perilaku agresif, bukan menguranginya”, lapor National Post dari Kanada. Dr. Brad J. Bushman, lektor kepala madya jurusan psikologi di Iowa State University, mengatakan, ”Katarsis telah banyak mendapat dukungan media populer, jauh melebihi dukungan yang diberikan oleh lektur penelitian.” Menurut Post, para peneliti juga mendapati bahwa ”buku-buku dan artikel-artikel yang menganjurkan ’katarsis’ sebagai metode yang bagus untuk mengatasi kemarahan sebenarnya malah menggalakkan sikap garang dengan membuat orang mengendurkan pengendalian diri mereka”.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan