PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g01 8/12 hlm. 21
  • Nama Allah Memicu Pro dan Kontra

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Nama Allah Memicu Pro dan Kontra
  • Sedarlah!—2001
  • Bahan Terkait
  • Nama Allah dan Para Penerjemah Alkitab
    Nama Ilahi Yang Akan Kekal Selama-lamanya
  • A4 Nama Allah dalam Kitab-Kitab Ibrani
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • A4 Nama Allah dalam Kitab-Kitab Ibrani
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru
  • Nama Allah​—Penggunaan dan Artinya
    Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—2001
g01 8/12 hlm. 21

Nama Allah Memicu Pro dan Kontra

OLEH PENULIS SEDARLAH! DI BELANDA

PARA penerjemah sebuah Alkitab baru berbahasa Belanda telah memicu pro dan kontra di kalangan sarjana Alkitab dan orang awam. Penyebabnya? Keputusan mereka untuk menerjemahkan nama Allah dengan kata Heer, atau ”Tuan”.

Pada bulan Desember 1998, hanya beberapa minggu setelah para penerjemah itu memperkenalkan contoh karya mereka, sekelompok wanita dari Kerk en Wereld (Gereja dan Dunia), sebuah organisasi Protestan, melancarkan kampanye protes melalui surat. Alasannya? Mereka menganggap kata ”Tuan” itu ”terlalu maskulin”. Tak lama kemudian, kelompok-kelompok lain—Katolik dan Protestan—ikut dalam kampanye protes ini. Pada bulan Februari 1999, tiga sarjana menyumbang pendapat mereka dengan menyarankan agar empat huruf Ibrani nama Allah cukup ditransliterasikan menjadi YHWH. Dalam waktu singkat, para sarjana, penerjemah, dan teolog Alkitab berkumpul di Amsterdam untuk membahas masalah itu. Pada akhir pembahasan, semua partisipan diundang untuk memilih terjemahan mana yang mereka sukai.

Di bawah judul ”Demi Menghormati Allah, Jangan Memperdebatkan Nama Allah”, surat kabar Nieuwsblad van het Noorden melaporkan hasilnya, ”Kata TUAN hanya mendapat tujuh suara. Namun, kebanyakan alternatifnya pun tidak lebih baik: Nama itu (1), Pribadi itu (3), Yang Berbelas Kasihan (6), Yang Tidak Bernama (7), Pribadi yang Hidup (10), dan Pribadi yang Kekal (15). Dan, pemenangnya adalah . . . YHWH!” Pada tanggal 15 Maret 2001, Panitia Pengawasan terjemahan Alkitab yang baru ini memutuskan untuk menggunakan HEER (TUAN) dalam huruf kapital kecil sebagai pengganti nama ilahi.

Pro dan kontra ini memperlihatkan bahwa meskipun para pakar tidak sepakat tentang terjemahan nama Allah yang lebih disukai dalam bahasa Belanda, mereka sepakat bahwa Allah memiliki nama pribadi. Dalam bahasa Ibrani, nama itu terdiri dari empat huruf Ibrani, yaitu, יהוה, atau YHWH. Bagaimana Alkitab terjemahan lain dalam bahasa Belanda, dahulu dan sekarang, menerjemahkan YHWH?

Pada tahun 1762, seorang pria Belanda bernama Nicolaas Goetzee menerbitkan sebuah Alkitab terjemahan Staten dalam edisi berukuran folio. Di halaman judul Alkitab tersebut tertera kata-kata berikut ini, ”Untuk alasan yang berbobot dan diketahui dengan baik, kami juga membiarkan Nama Peringatan YEHUWA tidak diterjemahkan.” Para sarjana Belanda lain yang terkenal—seperti Profesor Nicolaas Beets dan Petrus Augustus de Genestet—juga telah menggunakan nama Yehuwa.

Yang menarik, Kitab Suci Terjemahan Dunia Barua secara konsisten menggunakan nama Yehuwa. Apendiks dari Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Belanda menyatakan bahwa terjemahan itu ”terus menggunakan bentuk kata ’Yehuwa’ karena selama berabad-abad nama ini tidak asing lagi. Selain itu, kami mempertahankan . . . empat huruf nama ilahi, YHWH”. Dengan demikian, Terjemahan Dunia Baru telah membantu jutaan orang mengetahui kebenaran tentang nama Allah.

[Catatan Kaki]

a Diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan