PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g02 8/1 hlm. 26-27
  • Grup Musik Rumput yang Mengagumkan dari Kepulauan Solomon

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Grup Musik Rumput yang Mengagumkan dari Kepulauan Solomon
  • Sedarlah!—2002
  • Bahan Terkait
  • Kecintaan Saya pada Musik, Kehidupan, dan Alkitab
    Sedarlah!—2007
  • Rumput​—Bukan Sekadar Hijau di bawah Kaki Anda
    Sedarlah!—2002
  • Kehidupan pada Zaman Alkitab​—Alat Musik dan Pemainnya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
  • Rumput
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—2002
g02 8/1 hlm. 26-27

Grup Musik Rumput yang Mengagumkan dari Kepulauan Solomon

Oleh penulis Sedarlah! di Kepulauan Solomon

PERNAHKAH Anda mencoba memainkan panpipe (sejenis alat musik tiup)? Teknik bernapas untuk memainkannya dapat membuat Anda pusing. Namun, bayangkan kalau Anda memainkan buluh yang panjangnya 2 meter serta diameternya 5 sentimeter, dan untuk menghasilkan sebuah nada, Anda harus menggerakkan seluruh tubuh. Jika 40 buah instrumen seperti itu digabung, terbentuklah salah satu grup musik rumput yang mengagumkan dari Kepulauan Solomon. Ya, setiap instrumen dalam grup musik ini terbuat dari rumput! Sangat beragamnya varietas rumput di hutan-hutan tropis yang lebat di Kepulauan Solomon memungkinkan buluh-buluh ini menghasilkan nada mulai dari sopran yang tertinggi sampai bas yang terendah.

Mari kita kunjungi sebuah gudang di Honiara, tempat para Peniup Narasirato mempersiapkan instrumen mereka dan berlatih sebelum berangkat ke Taiwan untuk konser. Beberapa instrumen terdiri atas rangkaian tiga buluh, yang disetem untuk menghasilkan suatu akor. Para pemusik memegang ketiga buluh itu dan mengetukkannya ke sebuah batu pipih untuk memastikan bahwa nadanya harmonis. Jika nadanya sumbang, ujung buluh yang sumbang dipotong sedikit. Buluh-buluh ini tidak ditiup. Ujung bawah setiap buluh diikat dengan karet, dan semuanya secara bersamaan dipantulkan ke batu pipih. Pasti sungguh mengagumkan akor yang dihasilkannya!a

Suara yang dihasilkan sewaktu buluh-buluh ini mulai ”bernyanyi” sulit untuk dilukiskan. Kadang suaranya sangat lembut; kadang memekakkan telinga. Setiap komposisi harus dikoreografikan dan sambil memainkan alat musik ini, para musisi terus bertukar tempat. Musik ini paling sering menghasilkan nada entakan kaki gembira, meskipun kadang-kadang bernada mencekam. Barangkali suatu hari nanti Anda dapat mengunjungi kami dan mendengar sendiri salah satu grup musik rumput yang luar biasa dari Kepulauan Solomon ini!

[Catatan Kaki]

a Buluh-buluh lainnya dibunyikan dengan cara dipukul dengan sepotong karet tebal.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan