PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g 8/12 hlm. 4-5
  • Tergila-gila pada Kekerasan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Tergila-gila pada Kekerasan
  • Sedarlah!—2012
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Dapatkah Kekerasan di Media Memengaruhi Anda?
  • Bagaimana Perasaan Allah terhadap Kekerasan?
    Sedarlah!—2002
  • Kekerasan
    Sadarlah!—2015
  • TV​—”Pengajar yang Terselubung”
    Sedarlah!—2006
  • Apa yang Telah Terjadi dengan Hiburan?
    Sedarlah!—1997
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—2012
g 8/12 hlm. 4-5

Tergila-gila pada Kekerasan

DUNIA sekarang tergila-gila pada kekerasan. Ya, kekerasan selalu mewarnai dunia hiburan. Namun, ”belakangan ini”, kata Jaringan Kesadaran Media, ”sesuatu telah berubah dalam hal kekerasan di media. Antara lain, itu semakin bertambah”. Juga, itu ”semakin gamblang, semakin erotis, dan semakin sadis”. Perhatikan hal berikut.

Musik: Lagu-lagu yang liriknya semakin penuh kekerasan ”telah dianggap normal di industri musik”, kata sumber di atas. Dengan bahasa kotor, beberapa lagu mengagung-agungkan pembunuhan dan pemerkosaan, bahkan terhadap para istri dan ibu.

Video Game: ”Fakta yang mengusik adalah, dalam berbagai video game, ada obsesi yang tidak sehat akan pertumpahan darah,” kata sebuah majalah video game di Inggris. Majalah itu menambahkan, ”Sampai taraf tertentu, orang yang sangat menyukai video game juga sangat menyukai kekerasan.” Misalnya, dalam sebuah game yang digemari, pemainnya bisa menyimulasi pemukulan terhadap wanita hingga tewas dengan tongkat bisbol. Beberapa pakar percaya bahwa ketimbang TV, video game​—karena bersifat interaktif—​boleh jadi lebih berdampak negatif pada anak-anak.

Film: Penelitian menunjukkan bahwa kekerasan, seks, dan ketidaksenonohan kian meningkat dalam film-film, dan kategori suatu film tidak bisa dijadikan patokan. Selain itu, bukan hanya tokoh jahatnya yang melakukan kekerasan. Menurut sebuah penelitian, hampir setengah dari kekerasan yang ditayangkan di TV, film, dan video musik dilakukan oleh tokoh yang baik.

Berita: Bagi banyak produser berita TV, prinsipnya adalah ”semakin sadis, semakin laris”. Berita adalah bisnis besar, dan para wartawan tahu bahwa kekerasan memikat banyak pemirsa, dan banyaknya jumlah penonton menarik para pengiklan, yang menjadi sumber pendapatan program TV di banyak negeri.

Situs Web: Gambar-gambar penyiksaan, pembuntungan, mutilasi, dan pembunuhan​—simulasi maupun nyata—​ada di Internet. Banyak anak-anak mengunjungi situs-situs ini.

Dapatkah Kekerasan di Media Memengaruhi Anda?

Apakah kekerasan di televisi, film, buku, musik, dan bentuk hiburan lainnya berpengaruh terhadap orang-orang? Memang, pihak-pihak yang mendapat keuntungan dari kekerasan di media berkilah bahwa produk mereka tidak berdampak buruk. Tetapi, pikirkan ini: Dunia bisnis mengeluarkan biaya milyaran dolar untuk iklan yang mungkin hanya berdurasi 30 detik untuk memengaruhi cara berpikir orang-orang. Lantas, masuk akalkah untuk beranggapan bahwa film berdurasi 90 menit, yang para jagoannya boleh jadi amoral dan kejam, sedikit atau sama sekali tidak ada pengaruh, khususnya bagi anak-anak yang masih berpikiran polos?

Pencipta kita, Allah Yehuwa, jauh lebih memahami sifat kita ketimbang kita sendiri. Apa yang Ia beri tahukan kepada kita mengenai pergaulan dengan orang yang melakukan kekerasan—termasuk, pada dasarnya, orang yang menghibur kita melalui media yang populer? Perhatikan ayat-ayat berikut:

● ”Yehuwa memeriksa orang adil-benar maupun orang fasik, dan jiwa-Nya pasti membenci siapa pun yang mengasihi kekerasan.”​—Mazmur 11:5.

● ”Jangan berteman dengan siapa pun yang lekas marah; dan jangan bergaul dengan orang yang kemurkaannya mudah meledak, agar engkau tidak terbiasa dengan jalan-jalannya dan benar-benar menjadi jerat bagi jiwamu.”​—Amsal 22:24, 25.

Tentu, kita tidak bisa terhindar dari semua hal yang berpengaruh buruk. Tetapi, kita bisa memilih hiburan dan teman bergaul kita. Jadi, renungkanlah, ’Saya ingin menjadi orang seperti apa?’ Lalu, bergaullah dengan orang-orang seperti itu, yang memiliki nilai serta tujuan yang sama dengan kita.​—Amsal 13:20.

Pilihan kita akan teman bergaul dan hiburan bisa memengaruhi sikap kita terhadap kekerasan, tetapi faktor-faktor lain juga bisa memengaruhi kita. Apa sajakah itu?

[Gambar di hlm. 4, 5]

Pilihan hiburan kita bisa memengaruhi sikap kita terhadap kekerasan

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan