PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g 9/12 hlm. 28-29
  • Lemon Si Multiguna

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Lemon Si Multiguna
  • Sedarlah!—2012
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Lemon Berakar di Italia
  • Bukan Sekadar untuk Rasa
  • Si Eksotik Guanabana
    Sedarlah!—2002
  • Daftar Isi
    Sedarlah!—2012
  • Mengamati Dunia
    Sedarlah!—2001
  • Pohon
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—2012
g 9/12 hlm. 28-29

Lemon Si Multiguna

BAYANGKAN sesuatu yang bisa dimanfaatkan sebagai obat, zat pembersih, disinfektan, dan untuk perawatan kecantikan. Itu bisa dimakan, diminum sarinya, dan diekstrak menjadi minyak atsiri. Kemasannya menarik, tersedia di seluruh dunia, dan tidak mahal. Boleh jadi, di dapur Anda pun ada. Apa itu? Lemon!

Konon, lemon berasal dari Asia Tenggara. Dari sana, lemon dibawa ke barat menuju kawasan Mediterania. Pohon-pohon lemon tumbuh subur di daerah-daerah beriklim sejuk. Itu sebabnya, lemon banyak terdapat di tempat-tempat seperti Argentina, Italia, Meksiko, Spanyol, dan sebagian daerah Afrika dan Asia. Setiap tahun, satu pohon dewasa​—bergantung varietas dan lokasinya—​bisa menghasilkan sekitar 200 hingga 1.500 buah. Varietas-varietas yang dibudidayakan berbunga pada musim yang berbeda-beda, sehingga sepanjang tahun selalu ada pohon lemon yang berbuah.

Lemon Berakar di Italia

Apakah orang Romawi kuno membudidayakan lemon adalah topik perdebatan yang hangat. Ada bukti tertulis bahwa orang Romawi tahu tentang jeruk sukade, salah satu keluarga jeruk-jerukan, yang bentuknya sangat mirip dengan lemon berukuran besar. Dalam karyanya Natural History, sejarawan Romawi Plinius Tua secara spesifik menyebutkan pohon jeruk sukade dan buahnya. Namun, para pakar terkemuka percaya bahwa orang Romawi tahu tentang lemon juga. Mengapa? Banyak fresko dan mosaik tampaknya melukiskan buah ini dan bukan jeruk sukade. Salah satu contohnya adalah dari vila yang ditemukan dalam penggalian di Pompeii, yang dengan tepat disebut Rumah Buah-buahan, karena dihiasi dengan fresko bergambar berbagai tanaman, termasuk pohon lemon. Memang, kala itu, buah ini dianggap sebagai tanaman eksotis dan mungkin hanya digunakan sebagai tanaman obat. Sulit untuk menentukan seberapa mudah dan seberapa luas lemon dibudidayakan pada zaman itu.

Pulau Sisilia, dengan musim panas yang panjang dan musim dingin yang sejuk, menjadi penghasil utama berbagai jenis jeruk, termasuk lemon. Tetapi ada juga daerah-daerah lain, kebanyakan di sepanjang pesisir, yang menjadi tempat pembudidayaan lemon yang berkualitas.

Persis di sebelah selatan Napoli, ada kota Sorrento yang indah, dan ke arah selatan kota ini ada pesisir Amalfi​—bentangan garis pantai yang spektakuler sepanjang lebih dari 40 kilometer. Di teluk-teluk sepanjang garis pantai itu terdapat kota-kota Amalfi yang indah, misalnya Positano dan Vietri sul Mare. Lemon-lemon di Sorrento dan pesisir Amalfi memiliki sertifikat Indikasi Geografis untuk menjamin bahwa itu benar-benar dibudidayakan di sana. Sudah selayaknya demikian, karena masyarakat setempat dengan cerdik menanam lemon di lereng-lereng gunung di mana pohon-pohon itu menyerap sinar matahari dan buah-buahnya pun harum serta banyak airnya.

Pohon lemon tidak memerlukan lahan yang luas untuk bertumbuh. Di balkon pun bisa, asalkan terkena matahari. Pohon lemon yang dibonsai bisa ditanam di pot dan menjadi hiasan yang indah. Pohon lemon tumbuh subur di tempat yang banyak mendapat sinar matahari dan tidak berangin di mana mereka menyerap udara yang hangat, terutama di dekat dinding. Tetapi, bila suhunya turun drastis saat musim dingin, pohon lemon perlu diselimuti atau dibawa masuk.

Bukan Sekadar untuk Rasa

Seberapa sering Anda menggunakan lemon? Ada yang memasukkan irisan lemon dalam secangkir teh; yang lain memanfaatkan kulit luarnya atau sarinya sebagai bahan untuk membuat kue. Anda mungkin memeras buahnya untuk dijadikan minuman. Para koki di seputar dunia selalu menggunakan lemon dalam hampir setiap masakannya. Tetapi, pernahkah Anda menggunakan lemon sebagai disinfektan atau untuk menghilangkan noda?

Ada yang menggosokkan potongan lemon ke talenan untuk membersihkan dan mensterilkannya. Alih-alih memakai bahan kimia untuk menghilangkan noda atau membersihkan bak cuci piring, beberapa orang memakai campuran lemon dan soda kue. Dan, potongan lemon yang ditaruh di kulkas atau mesin pencuci piring konon bisa menghilangkan bau tak sedap dan menjaga aroma di dalamnya tetap segar.

Lemon adalah sumber asam sitrat, yang digunakan sebagai pengawet alami dan memberi rasa asam pada makanan dan minuman. Empulur dan kulit lemon menghasilkan pektin, yang digunakan oleh industri makanan sebagai bahan pengental, pengemulsi, dan pembentuk gel. Selain itu, minyak yang diekstrak dari kulitnya digunakan dalam industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Masih ada banyak lagi kegunaan lemon. Sungguh buah yang penuh warna, kaya rasa, dan multiguna.

Vitamin C

Vitamin C sangat penting bagi perkembangan tubuh dan kesehatan. Bagusnya, itu terkandung dalam banyak makanan, seperti sayur-sayuran hijau, tomat, paprika, beri hitam, dan stroberi. Jeruk-jerukan adalah penghasil utama vitamin C, dan lemon salah satunya. Ada banyak faktor yang memengaruhi jumlah kandungan vitamin C dalam satu buah lemon, seperti kondisi iklim, kematangannya, bahkan letaknya di pohon.

Di beberapa negeri, asupan vitamin C per hari yang disarankan untuk orang dewasa yang sehat adalah sekitar 100 miligram. Lemon yang berukuran sedang bisa menyediakan kira-kira setengah jumlah vitamin C yang disarankan bagi orang dewasa.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan