PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g 12/12 hlm. 19-21
  • Kaukasus—”Daerah Segunung Bahasa”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kaukasus—”Daerah Segunung Bahasa”
  • Sedarlah!—2012
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Keanekaragaman yang Mengagumkan
  • Menghadapi Banjir di Kaukasus
    Sedarlah!—2003
  • Orang-Orang ”dari Segala Bahasa” Mendengar Kabar Baik
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
  • Timur Tengah (Timur Dekat) kuno
    Daftar Istilah
  • Bahasa
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—2012
g 12/12 hlm. 19-21

Kaukasus​—”Daerah Segunung Bahasa”

BAYANGKAN Anda sedang berada di kawasan yang sebagian besarnya pegunungan dan sangat luas. Anda tercengang karena menemukan beragam bangsa dengan bahasanya masing-masing. Di beberapa tempat, penduduk dari desa-desa yang bertetangga tidak saling mengerti! Para ahli geografi abad pertengahan pasti tercengang juga, karena salah satu dari mereka menggambarkan kawasan itu​—Kaukasus—​sebagai ”daerah segunung bahasa”.

Kawasan ini, yang terbentang di Pegunungan Kaukasus antara Laut Hitam dan Laut Kaspia, berada di persimpangan benua dan peradaban sehingga Kaukasus punya sejarah yang panjang dan kebudayaan yang kaya. Orang-orangnya terkenal merespek orang yang lebih tua, suka menari, dan amat ramah. Tetapi, bagi banyak pelancong, hal yang paling menarik dari Kaukasus adalah kelompok etnik dan bahasanya yang sangat beragam—bahkan lebih banyak daripada jumlah bahasa yang digunakan di kawasan Eropa lain yang sama luasnya.

Keanekaragaman yang Mengagumkan

Pada abad kelima SM, sejarawan Yunani Herodotus melaporkan, ”Banyak dan segala macam suku bangsa tinggal di Kaukasus.” Kira-kira pada awal abad pertama M, sejarawan Yunani lainnya, Strabo, menulis tentang 70 suku di kawasan itu. Tiap suku punya bahasanya sendiri dan mereka berniaga di Dioskuria, sekarang kota modern Sukhumi, di Laut Hitam. Puluhan tahun kemudian, Plinius Tua, seorang sejarawan Romawi, menulis bahwa orang Romawi butuh 130 juru bahasa untuk berjual beli di Dioskuria.

Dewasa ini, lebih dari 50 kelompok etnik masih tinggal di Kaukasus dan memiliki kebudayaan masing-masing serta pakaian, kesenian, dan arsitektur yang khas. Setidaknya, ada 37 bahasa daerah yang digunakan di situ​—beberapa oleh jutaan orang, yang lainnya hanya digunakan di desa-desa tertentu. Kawasan yang paling beragam bahasanya, Republik Dagestan di Rusia, adalah tempat tinggal dari sekitar 30 kelompok etnik. Hingga saat ini, hubungan linguistik antara bahasa-bahasa ini dan hubungannya dengan kelompok bahasa lainnya masih belum bisa dipastikan.

Maukah Anda melihat bahasa-bahasa Kaukasia? Situs Web resmi Saksi-Saksi Yehuwa, www.jw.org/id, tersedia dalam lebih dari 400 bahasa. Di antaranya, ada juga bahasa yang digunakan di Kaukasus, kawasan menawan yang cocok disebut ”daerah segunung bahasa”.

MOSAIK HURUF DAN BUNYI

Bahasa-bahasa Kaukasia menggunakan beragam bentuk tulisan. Bahasa Armenia dan Georgia masing-masing punya alfabet yang unik. Yang lainnya menggunakan sistem penulisan berdasarkan huruf Sirilik atau alfabet Latin yang dimodifikasi.

Bahasa-bahasa Kaukasia barat laut punya huruf mati terbanyak di dunia, tetapi sedikit huruf hidup. Menurut sebuah ensiklopedia, bahasa-bahasa itu menggunakan huruf mati yang ”dihasilkan dari hampir semua titik di mulut dan tenggorokan”. Ubykh, sebuah bahasa Kaukasia yang penutur terakhirnya meninggal pada 1992, konon memiliki setidaknya 80 huruf mati dan barangkali hanya 2 huruf hidup.

Ada legenda tentang seorang sultan Turki yang mengutus seorang cendekiawan ke Kaukasus untuk belajar bahasa Ubykh. Saat kembali, untuk menjelaskan mengapa ia gagal mempelajari bahasa itu, sang cendekiawan mengambil sekantong kerikil dan menyerakkannya ke lantai marmer di hadapan sang sultan. Ia berkata, ”Coba dengar ini. Bagi orang asing, memahami ujaran Ubykh sama sulitnya seperti memahami suara-suara itu.”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan