PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • g 4/14 hlm. 3
  • Mengamati Dunia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengamati Dunia
  • Sedarlah!—2014
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Amerika Serikat
  • Dunia
  • Pulau Midway
  • Afrika Selatan
  • Kembalinya si Burung Putih Besar
    Sedarlah!—1998
  • ”Mesin Terbang Hidup yang Paling Mengesankan”
    Sedarlah!—2010
  • Bagaimana Masa Depan Albatros?
    Sedarlah!—1997
  • Memonitor​—Satwa Liar
    Sedarlah!—2002
Lihat Lebih Banyak
Sedarlah!—2014
g 4/14 hlm. 3

MENGAMATI DUNIA

Amerika Serikat

Menyinkronkan lampu-lampu lalu lintas di sepanjang jalan kota

Kota Los Angeles, Kalifornia, telah menghubungkan hampir 4.500 lampu lalu lintasnya yang tersebar di seluas kira-kira 1.215 kilometer persegi sehingga bisa menyala serentak. Menurut The New York Times, Los Angeles adalah ”metropolis pertama yang melakukannya”.

Dunia

Sebuah evaluasi kesehatan sedunia mendapati ada lonjakan 82 persen angka obesitas antara tahun 1990 dan 2010. Kelebihan berat badan telah menyebabkan kematian tiga kali lebih banyak daripada kekurangan gizi​—meski kekurangan makanan masih menjadi masalah banyak negeri. Sebenarnya, ”kita telah beralih dari suatu dunia 20 tahun silam saat orang-orang kekurangan makanan ke dunia sekarang di mana kelebihan makanan dan makanan tidak sehat—bahkan di negeri-negeri berkembang—membuat kita sakit”, kata Majid Ezzati, salah satu peneliti utama.

Pulau Midway

Burung albatros Laysan

Seekor Albatros Laysan, yang dinyatakan sebagai ”burung liar tertua di dunia”, kembali menetaskan anak-anaknya. Berapa umur sang induk? Ketika pertama kali diberi tanda pada 1956, ia berusia paling tidak lima tahun, berarti sekarang usianya lebih dari 60 tahun. Burung ini kemungkinan besar telah terbang sejauh tiga sampai empat juta kilometer​—sama dengan empat hingga enam kali bolak-balik dari bumi ke bulan.

Afrika Selatan

Seorang wanita Afrika Selatan mengoles krim pemutih wajah

Sebuah penelitian memperlihatkan bahwa sepertiga wanita Afrika Selatan memakai sabun dan krim pemutih agar kulit lebih terang. Pemutih kulit seperti itu berbahaya, dan beberapa negeri telah melarangnya. Bahayanya antara lain berbagai jenis kanker, kerusakan ginjal, depresi, kecemasan, ruam, dan luka.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan