PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • sg pel. 32 hlm. 158-163
  • Tekanan Arti dan Modulasi

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Tekanan Arti dan Modulasi
  • Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • **********
  • Modulasi
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Tekanan Arti yang Tepat
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Variasi Suara
    Teruslah Bersungguh-sungguh dalam Membaca dan Mengajar
  • Nasihat yang Membina
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
Lihat Lebih Banyak
Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
sg pel. 32 hlm. 158-163

Pelajaran 32

Tekanan Arti dan Modulasi

1, 2. Apa peranan tekanan arti dalam suatu khotbah?

1 Tekanan arti disertai modulasi dapat menghasilkan khotbah yang penuh arti dan hidup. Tanpa kedua hal ini, buah pikiran akan membingungkan dan minat pun hilang. Dari antara kedua sifat ini, tekanan arti biasanya lebih mudah dikuasai, maka kita akan memperhatikan sifat ini lebih dulu.

2 Ingatlah apa yang hendak dicapai dengan tekanan arti. Tekanan arti dimaksud untuk menandaskan kata-kata atau buah-buah pikiran sedemikian rupa sehingga dapat menyampaikan arti yang tepat dan menunjukkan kepada hadirin pentingnya kata-kata atau buah-buah pikiran tersebut secara relatif. Kadang-kadang tekanan yang dibutuhkan itu berat, atau ringan, tetapi ada kalanya diperlukan tekanan yang lebih halus.

3-7. Ceritakan bagaimana tekanan arti yang baik dapat dikuasai.

3 Menekankan kata-kata yang mengandung buah pikiran dalam kalimat. Menempatkan tekanan pada dasarnya adalah soal kata-kata mana yang perlu diberi tekanan. Ini mencakup mengenali kata-kata yang mengandung buah pikiran itu dan, dengan tekanan yang tepat, membuat kata-kata itu menonjol dibandingkan kata-kata lain. Jika kata-kata lain yang tidak mengandung buah pikiran diberi tekanan, maka artinya akan jadi kabur atau membingungkan.

4 Dalam percakapan sehari-hari yang wajar, banyak orang akan membuat maksud mereka jelas. Jika saudara tidak mempunyai kebiasaan tutur kata tertentu, seperti misalnya selalu memberi tekanan pada setiap kata depan, corak ini sebenarnya tidak akan menimbulkan problem yang sulit. Kelemahan apapun yang nyata dalam soal memberi tekanan, umumnya disebabkan karena kebiasaan semacam itu. Jika itu problem saudara, berusahalah mengatasinya dengan tekun. Kebiasaan-kebiasaan demikian biasanya tidak dapat dihilangkan dengan mengucapkan khotbah satu atau dua kali, maka penasihat tidak akan mengekang kemajuan saudara jika kesalahan dalam memberikan tekanan tidak terlalu mencolok sehingga mengacaukan penjelasan. Namun untuk khotbah yang paling berhasil dan efektif, teruslah berusaha sampai saudara betul-betul menguasai cara menempatkan tekanan dengan tepat.

5 Biasanya lebih banyak perhatian perlu diberikan kepada tekanan arti dalam persiapan untuk membacakan di hadapan umum daripada untuk khotbah yang semata-mata ekstemporer. Demikian halnya pada pembacaan ayat-ayat dalam sebuah khotbah, juga dalam pembacaan paragraf pada perhimpunan pelajaran Menara Pengawal. Alasan mengapa lebih banyak perhatian perlu diberikan kepada tekanan arti dalam pembacaan adalah karena bahan yang kita baca biasanya ditulis oleh orang lain. Maka kita perlu mempelajarinya dengan saksama, menganalisa buah-buah pikiran dan mengulangi istilah-istilahnya secara terpisah sampai hal itu menjadi wajar bagi kita.

6 Cara bagaimana penandasan atau tekanan arti dilakukan? Ada berbagai cara, dan sering kali dikombinasikan: dengan volume suara yang lebih besar, dengan lebih banyak semangat atau perasaan, dengan merendahkan nada suara, dengan meninggikan nada suara, dengan pengucapan secara lambat dan hati-hati, dengan menambah kecepatan, dengan beristirahat sebelum atau sesudah keterangan (atau keduanya), dengan isyarat serta perubahan air muka.

7 Mula-mula perhatikan apakah penandasan ditempatkan dengan benar dan cukup kuat untuk menonjolkan kata-kata kunci. Maka dalam mempersiapkan bahan, garis bawahi kata-kata kunci jika saudara akan membacanya. Jika saudara berbicara secara ekstemporer, camkan buah-buah pikirannya dengan jelas. Gunakan kata-kata kunci dalam catatan dan kemudian beri tekanan pada kata-kata itu.

8, 9. Mengapa penting memberi tekanan pada pokok-pokok utama?

8 Menekankan pokok-pokok utama dalam khotbah. Corak dari tekanan arti macam inilah yang sering kurang. Dalam keadaan demikian tidak ada puncak-puncak dalam khotbah. Tidak ada sesuatu yang menonjol dibanding semua hal lain. Bila khotbah telah selesai, sering kali orang tidak dapat mengingat apa-apa sebagai sesuatu yang istimewa. Bahkan jika pokok-pokok utama cukup dipersiapkan untuk membuatnya menonjol, kegagalan untuk memberi tekanan yang benar dalam persembahan dapat melemahkan pokok-pokok itu sedemikian rupa sehingga bisa jadi pokok-pokok tersebut akan hilang.

9 Untuk mengatasi problem ini, saudara pertama-tama harus menganalisa bahan dengan teliti. Pokok apakah yang paling penting dari khotbah ini? Apa pokok penting yang kedua? Andaikata saudara diminta memberikan sari dari khotbah itu dalam satu atau dua kalimat, apa yang akan saudara katakan? Inilah salah satu cara terbaik untuk menonjolkan bagian-bagian yang penting. Setelah saudara mengetahui semuanya ini, tandailah dalam catatan atau naskah saudara. Saudara kemudian dapat menyusun khotbah dengan pokok-pokok ini sebagai puncak-puncaknya. Ini merupakan puncak-puncak dalam khotbah, dan jika saudara telah membuat rangka yang baik dari bahan, dan saudara menyampaikannya dengan tekanan yang kuat, pokok-pokok utama akan dapat diingat. Itulah tujuan saudara dalam berkhotbah.

**********

10-12. Terangkan apa artinya modulasi.

10 Tekanan arti yang sederhana memungkinkan hadirin mengerti apa yang saudara katakan, tetapi variasi dalam tekanan yang dihasilkan oleh modulasi dapat membuat mereka senang mendengarkan. Apakah saudara menggunakan modulasi dengan baik dalam dinas pengabaran dan dalam khotbah-khotbah yang merupakan hak istimewa bagi saudara untuk menyampaikannya di sidang?

11 Modulasi adalah suatu variasi secara berselang dalam tinggi rendah nada suara, kecepatan dan kekuatan, yang dimaksudkan untuk memelihara minat orang dan menunjukkan buah-buah pikiran saudara yang progresif dan emosi saudara sebagai pembicara. Agar saudara mendapat hasil yang baik, modulasi hendaknya meliputi semua corak variasi yang dimungkinkan oleh bahan khotbah apapun. Pada tingkat yang paling tinggi dari modulasi secara berturut-turut dalam kekuatan yang berkurang, saudara dapat menunjukkan kegairahan, semangat dan minat yang sungguh. Pada tingkat menengah, minat yang lembut, sedangkan dalam tingkat yang paling bawah, kesungguhan dan kekhidmatan.

12 Saudara tentu tidak mau seolah-olah bersandiwara dengan ekspresi yang ekstrim. Percakapan kita hendaknya hidup, tidak terlalu khidmat seperti kaum pendeta yang ortodoks, tidak pula secara histeris yang tidak terkendali seperti dilakukan oleh para penginjil di tanah lapang. Wibawa serta respek yang sepatutnya terhadap berita Kerajaan akan mencegah cara-cara yang bukan Kristen semacam itu.

13, 14. Apa yang dimaksud dengan variasi dalam kekuatan suara?

13 Variasi dalam kekuatan. Mungkin cara termudah untuk mendapat modulasi ialah dengan kekuatan suara yang bervariasi. Inilah satu cara untuk mengarahkan khotbah kepada klimaks-klimaksnya dan menandaskan pokok-pokok utama dari khotbah. Tetapi, menambah kekuatan suara saja tidak selalu akan menonjolkan pokok-pokoknya. Kadang-kadang hal itu dapat membuat pokok-pokok itu lebih menonjol, tetapi dengan menambah kekuatan suara pada waktu menyampaikannya, maksud saudara mungkin akan gagal. Boleh jadi pokok-pokok saudara lebih membutuhkan kehangatan serta perasaan dan bukan nada suara yang bersemangat. Dalam hal ini, kurangi volume saudara tetapi tingkatkan semangat. Demikian juga jika saudara sedang menyatakan rasa kuatir atau takut.

14 Sekalipun variasi dalam kekuatan suara memang perlu untuk modulasi, hendaknya saudara berhati-hati agar jangan berbicara terlalu pelan sehingga ada orang yang tidak dapat mendengar. Kekuatan suara juga jangan diperbesar begitu rupa sehingga kedengaran tidak enak.

15-17. Bagaimana variasi dalam kecepatan khotbah meningkatkan mutu khotbah?

15 Variasi dalam kecepatan. Tidak banyak pembicara baru yang akan membuat variasi dalam kecepatan suara di mimbar. Sebenarnya kita terus melakukan hal itu dalam percakapan sehari-hari, karena kata-kata kita secara spontan keluar dari mulut langsung pada waktu kita memikirkan atau membutuhkannya. Tetapi, di mimbar, pembicara yang baru biasanya tidak dapat melakukan hal ini. Ia menyiapkan kata-kata serta ungkapan-ungkapan dengan terlalu teliti, sehingga semua kata keluar dengan kecepatan yang sama. Berbicara dari rangka akan membantu memperbaiki kelemahan ini.

16 Kecepatan berbicara yang umum dalam khotbah hendaknya sedang saja. Pokok-pokok yang kurang penting, penuturan, kebanyakan dari ilustrasi, dan sebagainya, memungkinkan saudara untuk menambah kecepatan. Argumen-argumen yang lebih berbobot, puncak-puncak serta pokok-pokok utama biasanya memerlukan penyampaian yang lebih lambat. Dalam beberapa hal, untuk penandasan yang khususnya kuat, saudara dapat memberi tekanan dengan lambat dan hati-hati. Saudara bahkan dapat sama sekali berhenti, dengan istirahat, yang sama sekali mengubah kecepatan.

17 Sedikit peringatan. Jangan berbicara begitu cepat sehingga merusak pengucapan. Suatu cara berlatih yang paling baik selama waktu-waktu latihan pribadi adalah mencoba membaca dengan suara keras secepat yang dapat saudara lakukan tanpa tersandung. Baca paragraf yang sama berulang kali, dengan terus menambah kecepatan tanpa tersandung atau merusak lafalan. Lalu, cobalah membaca selambat mungkin. me-man-jang-kan bu-ny-i hu-ru-f hi-du-p-nya, dan tidak menelan kata-kata. Kemudian tambah atau kurangi kecepatan secara silih berganti dan tidak teratur, sampai suara jadi lentuk dan akan menuruti kemauan saudara. Sekarang bila saudara berbicara, perubahan kecepatan saudara akan terjadi secara otomatis, sesuai dengan arti dari apa yang saudara katakan.

18-20. Terangkan bagaimana kemahiran dalam tinggi rendah suara dapat diperoleh.

18 Variasi dalam tinggi rendah suara. Perubahan dalam tinggi rendah suara mungkin adalah cara yang paling sukar dari modulasi, maksudnya, dalam tingkat manapun. Memang, kita selalu menandaskan kata-kata dengan sedikit meninggikan suara, biasanya disertai suara yang sedikit lebih keras. Kita seolah-olah memukul kata itu.

19 Tetapi jika saudara ingin mendapat faedah terbesar dari segi modulasi ini, dibutuhkan lebih banyak perubahan dalam tinggi rendah suara. Cobalah membaca dengan dengan suara keras Kejadian 18:3-8 dan 19:6-9. Perhatikan banyaknya variasi, dari kecepatan maupun tinggi rendah suara yang dituntut dalam membaca ayat-ayat ini. Kegairahan dan semangat selalu dinyatakan dengan suara yang lebih tinggi daripada kesedihan dan kekuatiran. Bila emosi-emosi demikian ada dalam bahan saudara, nyatakanlah sesuai dengan itu.

20 Salah satu sebab utama dari kelemahan dalam segi tutur kata ini adalah kurangnya tingkat nada suara yang memadai. Jika itu kesulitan saudara, berusahalah mengatasinya. Cobalah latihan yang serupa dengan apa yang disarankan sebelumnya dalam pelajaran ini. Namun dalam hal ini, usahakan untuk mengubah tinggi rendah suara dan bukan kecepatannya.

21-24. Mengapa modulasi harus cocok dengan buah pikiran atau emosi?

21 Modulasi sesuai dengan buah pikiran atau emosi. Dari pembicaraan kita begitu jauh mengenai sifat ini, sudah jelas bahwa variasi tidak dapat diperoleh hanya dengan mengubah suara. Ekspresi saudara harus sesuai dengan suasana hati dari apa yang saudara ucapkan. Kalau begitu, di manakah modulasi harus dimulai? Jelas, ini dimulai dengan bahan yang telah saudara persiapkan untuk disampaikan. Jika dalam khotbah hanya ada argumen atau hanya anjuran saja, persembahan saudara akan memiliki sedikit sekali variasi. Maka analisalah rangka khotbah itu setelah saudara selesai dan pastikan bahwa saudara sudah mempunyai semua bahan untuk menyampaikan persembahan yang bersemangat dan juga penuh arti.

22 Tetapi kadang-kadang di tengah-tengah khotbah, saudara merasa perlu mengubah kecepatan. Saudara merasa bahwa khotbah saudara terlalu lambat. Apa yang dapat saudara lakukan? Di sini kita melihat lagi keuntungan dari khotbah ekstemporer. Saudara dapat mengubah sifat dari bahan seraya saudara terus berbicara. Cara bagaimana? Satu cara adalah dengan berhenti berbicara dan mulai membacakan sebuah ayat dari Alkitab. Atau saudara dapat mengubah suatu pernyataan tertentu menjadi pertanyaan, disertai istirahat untuk menandaskan. Mungkin saudara dapat menyisipkan suatu ilustrasi sebagai pengganti yang cocok dengan argumen dalam rangka saudara.

23 Teknik-teknik ini yang digunakan selama khotbah, tentunya bagi pembicara yang berpengalaman. Tetapi saudara dapat memakai saran-saran yang sama ini dalam menyiapkan bahan sebelum penugasan.

24 Kata orang, modulasi adalah bumbu dalam suatu khotbah. Jika cara yang benar digunakan dan dalam jumlah yang tepat, modulasi dapat membuat bahan saudara dinikmati sepenuhnya dan menyenangkan bagi hadirin.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan