PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • te psl. 10 hlm. 43-46
  • Seorang Berpenyakit Kusta Memuliakan Allah

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Seorang Berpenyakit Kusta Memuliakan Allah
  • Mendengar kepada Guru yang Agung
  • Bahan Terkait
  • Ingatkah Kamu untuk Mengucapkan Terima Kasih?
    Belajarlah dari sang Guru Agung
  • Dari Sepuluh Penderita Kusta, Hanya Satu yang Berterima Kasih
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Sepuluh Penderita Kusta Disembuhkan pada Perjalanan Yesus Terakhir ke Yerusalem
    Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Sepuluh Orang Disembuhkan Pada Waktu Perjalanan Yesus yang Terakhir ke Yerusalem
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
Lihat Lebih Banyak
Mendengar kepada Guru yang Agung
te psl. 10 hlm. 43-46

Pasal 10

Seorang Berpenyakit Kusta Memuliakan Allah

APAKAH ibumu menyediakan makanan yang enak bagimu hari ini?⁠— Ibu baik sekali membuat demikian bagimu, bukan?⁠— Apakah engkau mengucapkan terima kasih kepada ibu?⁠— Kadang2 kita lupa mengucapkan ”Terima kasih” waktu orang lain melakukan perkara2 yang baik bagi kita, bukankah begitu? Pada waktu Guru yang Agung berada di atas bumi, ada beberapa orang yang berpenyakit kusta yang lupa mengucapkan ”Terima kasih.”

Apakah engkau tahu bagaimana orang yang berpenyakit kusta itu?⁠— Seorang yang berpenyakit kusta (pekung) adalah seorang yang menderita penyakit lepra. Penyakit ini kadang2 bisa menyebabkan daging seseorang lepas dari tubuhnya. Waktu Yesus berada di atas bumi, orang2 yang berpenyakit pekung harus menghindari orang2 lain. Dan jika seorang berpenyakit pekung melihat orang lain sedang mendatanginya, ia harus berteriak: ’Saya seorang lepra. Menjauhlah!’ Jika tidak begitu, orang2 lain akan ditulari penyakitnya.

Yesus sangat baik kepada orang2 yang berpenyakit pekung. Suatu hari ketika ia hendak pergi ke Yerusalem, Yesus harus melalui sebuah kota kecil. Waktu ia sampai ke dekat kota itu, sepuluh orang berpenyakit pekung keluar untuk menemuinya.

Orang2 berpenyakit pekung itu tidak datang ke dekat Yesus. Mereka berdiri jauh2. Tetapi mereka telah mendengar bahwa Yesus memiliki kuasa dari Allah untuk menyembuhkan segala macam penyakit, bahkan sakit lepra. Maka mereka berseru keras kepadanya, ’Yesus, Guru, tolonglah kami!’

Apakah engkau merasa kasihan terhadap orang2 yang sakit?⁠— Yesus demikian. Ia mengetahui betapa sedihnya menjadi orang yang sakit pekung. Maka ia menjawab mereka dan berkata: ’Pergilah dan tunjukkan dirimu kepada imam2 Allah.’

Mengapakah Yesus mengatakan kepada mereka untuk melakukan hal ini?⁠— Karena hukum yang telah diberikan oleh Yehuwa kepada umatNya. Hukum itu berkata bahwa imam Allah hendaknya memeriksa daging seseorang yang berpenyakit pekung. Imam itu akan mengatakan kepada orang yang sakit itu kapan semua penyakitnya telah lenyap dari padanya. Maka ia bisa tinggal bersama orang2 sehat lagi.—Imamat 13:16, 17.

Tetapi kesepuluh orang lepra ini masih memiliki penyakit mereka. Maka apakah mereka akan pergi dan menemui imam sebagaimana dikatakan oleh Yesus?⁠— Ya, mereka melakukannya dengan segera. Orang2 ini tentunya sudah percaya bahwa Yesus akan menghilangkan penyakit mereka.

Dan apakah yang terjadi?⁠— Nah, sewaktu mereka masih dalam perjalanan mereka kepada imam, hilanglah penyakit mereka. Daging mereka sembuh kembali. Mereka sudah sehat lagi! Kepercayaan mereka pada kuasa Yesus diberkati. Mereka sungguh merasa bersukacita!

Tapi, sekarang, apakah yang hendaknya mereka lakukan untuk memperlihatkan terima kasih mereka? Apakah yang engkau akan lakukan?⁠—

Salah seorang yang disembuhkan itu kembali kepada Yesus. Ia mulai memuliakan Yehuwa, me-muji2 Allah. Orang itu juga sujud di hadapan Guru yang Agung dan mengucapkan terima kasih kepadanya. Ia sangat bersyukur atas apa yang dilakukan oleh Yesus baginya.

Tetapi bagaimana dengan kesembilan orang yang lainnya? Yesus bertanya: ’Bukankah ada sepuluh orang yang berpenyakit pekung yang disembuhkan? Di manakah yang sembilan lagi? Apakah hanya seorang yang kembali dan memuliakan Allah?’

Ya, memang benar. Hanya seorang dari kesepuluh penderita itu yang memuliakan Allah, dan kembali berterima kasih kepada Yesus. Dan orang ini adalah orang Samaria, seorang dari negeri lain. Kesembilan orang yang lain itu tidak berterima kasih kepada Allah; dan juga tidak berterima kasih kepada Yesus.—Lukas 17:11-19.

Yang mana dari orang2 itu yang engkau suka?⁠— Kita semuanya ingin seperti orang Samaria itu, bukan?⁠— Jadi, waktu seseorang melakukan sesuatu hal yang baik bagi kita, apakah yang hendaknya kita ingat untuk lakukan?⁠— Hendaknya kita menyatakan terima kasih kita.

Orang2 sering lupa mengucapkan ”Terima kasih.” Tetapi adalah baik untuk mengucapkan ”Terima kasih.” Itu patut untuk dilakukan. Dan jika engkau berbuat itu, Allah Yehuwa dan Putranya senang.

Jika engkau memikirkan tentang hal itu engkau akan ingat bahwa orang2 telah melakukan banyak hal yang baik untuk engkau. Dapatkah kau ingat apakah kau pernah sakit?⁠— Mungkin engkau tak pernah menderita sakit seperti kesepuluh penderita pekung itu. Tapi engkau mungkin pernah menderita pilek hebat, atau sakit perut. Apakah ibu atau ayahmu mengurus engkau?⁠— Apakah engkau senang bahwa mereka membantu engkau untuk menjadi sehat kembali?⁠—

Orang laki2 Samaria itu mengucapkan terima kasih untuk pengobatan dari Yesus, dan ini membuat Yesus senang. Apakah engkau merasa bahwa ayah dan ibumu akan senang jika engkau mengatakan “Terima kasih” waktu mereka melakukan sesuatu hal untukmu?⁠— Ya, mereka akan senang

Se-waktu2 orang2 melakukan hal2 untuk kita setiap hari atau setiap minggu. Mungkin itu merupakan pekerjaan mereka untuk melakukan hal itu. Mungkin mereka senang melakukannya. Tapi mungkin kita lupa mengucapkan terima kasih kepada mereka.

Guru sekolahmu mungkin bekerja keras untuk membantumu belajar banyak perkara. Ini adalah pekerjaannya. Tetapi beliau akan senang jika engkau berterima kasih atas bantuan yang diberikan kepadamu untuk belajar.

Kadang2 orang2 hanya melakukan hal yang kecil saja untukmu. Pernahkah seseorang membukakan pintu untukmu?⁠— Atau pernahkah seseorang mengambilkan makanan untukmu di meja makan?⁠— Adalah baik untuk berkata ”Terima kasih,” bahkan untuk perkara2 kecil ini.

Jika kita ingat mengucapkan ”Terima kasih” kepada orang di bumi ini, maka lebih2 lagi kita akan ingat untuk mengucapkan ”Terima kasih” kepada Bapa kita di surga. Dan betapa banyaknya hal2 yang ada untuk mana kita berterima kasih kepada Yehuwa! Ia memberikan kepada kita kehidupan, dan semua perkara yang baik yang membuat hidup menyenangkan. Jadi kita mempunyai alasan lengkap untuk memuliakan Allah dengan memuji-mujiNya setiap hari.

(Mengenai mengucapkan syukur, baca juga Mazmur 92:1 dan Efesus 5:20.)

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan