PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • my cerita 14
  • Allah Menguji Iman Abraham

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Allah Menguji Iman Abraham
  • Buku Cerita Alkitab
  • Bahan Terkait
  • Iman Abraham Diuji
    Belajarlah dari Cerita-Cerita di Alkitab
  • Siapakah Abraham?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
  • Yehuwa Menyebut Dia ”Sahabatku”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2016
  • Bukti Terbesar Kasih Allah
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
Lihat Lebih Banyak
Buku Cerita Alkitab
my cerita 14
Abraham siap mengorbankan Ishak; seekor domba tersangkut di semak belukar

CERITA 14

Allah Menguji Iman Abraham

DAPATKAH kaulihat apa yang sedang dilakukan Abraham di sini? Ia memegang sebuah pisau dan kelihatannya seolah-olah ia hendak membunuh anaknya. Mengapa ia sampai berbuat demikian? Terlebih dahulu, mari kita lihat bagaimana Abraham dan Sarah telah memperoleh anak lelaki mereka.

Ingatlah, Allah telah berjanji kepada mereka, bahwa mereka akan memperoleh seorang anak lelaki. Tetapi kelihatannya tidak mungkin, karena Abraham dan Sarah sudah tua sekali. Walaupun demikian, Abraham percaya bahwa Allah sanggup melakukan sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin. Jadi apa yang telah terjadi?

Setelah Allah membuat janji-Nya, setahun penuh sudah berlalu. Kemudian, ketika Abraham berumur 100 tahun dan Sarah berumur 90 tahun, mereka memperoleh seorang anak lelaki yang diberi nama Ishak. Allah telah menepati janji-Nya!

Tetapi, ketika Ishak menjadi besar, Yehuwa menguji iman Abraham. Ia memanggil, ’Abraham!’ Dan Abraham menjawab, ’Inilah saya!’ Lalu Allah berkata, ’Bawa anakmu, anakmu yang tunggal, Ishak, dan pergilah ke sebuah gunung yang akan Kutunjukkan kepadamu. Di situ engkau bunuhlah anakmu dan persembahkanlah ia sebagai korban.’

Alangkah sedihnya Abraham mendengar kata-kata itu, karena Abraham sangat mengasihi anaknya. Dan ingat, Allah telah berjanji bahwa anak-anak Abraham akan tinggal di tanah Kanaan. Tetapi bagaimana hal itu dapat terjadi jika Ishak sudah meninggal? Abraham tidak mengerti, tetapi ia tetap menaati Allah.

Ketika Abraham sudah sampai ke gunung, ia mengikat Ishak dan menaruhnya di atas mezbah yang ia telah buat. Setelah itu ia mengeluarkan pisau untuk membunuh anaknya. Tetapi tepat pada waktu itu malaikat Allah berseru, ’Abraham, Abraham!’ Dan Abraham menjawab, ’Inilah saya!’

’Jangan menyakiti anakmu dan jangan kau apa-apakan dia,’ Allah berkata. ’Sekarang Aku tahu bahwa engkau beriman kepada-Ku, karena engkau rela menyerahkan anakmu, anakmu yang tunggal, kepada-Ku.’

Alangkah besarnya iman Abraham kepada Allah! Ia percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Yehuwa dan bahwa Yehuwa tentu dapat membangkitkan Ishak dari kematian. Tetapi sebenarnya Allah tidak menghendaki Abraham membunuh Ishak. Maka Ia membuat seekor domba tersangkut di semak belukar, dan Ia menyuruh Abraham mengorbankan domba itu sebagai pengganti anaknya.

Kejadian 21:1-7; 22:1-18.

Pertanyaan Pelajaran

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan