PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • pe psl. 3 hlm. 25-33
  • Agama Saudara Sungguh-Sungguh Penting

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Agama Saudara Sungguh-Sungguh Penting
  • Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • AGAMA PALSU DEWASA INI?
  • IBADAT YANG DIPERKENAN ALLAH
  • KEIKHLASAN HATI SAJA TIDAK CUKUP
  • MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH PERLU
  • Mengapa Bijaksana untuk Memeriksa Agama Saudara
    Kebenaran yang Membimbing kepada Hidup yang Kekal
  • Ibadat yang Allah Perkenan
    Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?
  • Apakah Semua Agama Membimbing kepada Allah?
    Sedarlah!—2001
  • Apakah Ada Kebaikan dalam Semua Agama?
    Kebahagiaan—Cara Memperolehnya
Lihat Lebih Banyak
Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
pe psl. 3 hlm. 25-33

Pasal 3

Agama Saudara Sungguh-Sungguh Penting

1. Apa yang dipercayai oleh beberapa orang tentang agama?

‘SEMUA AGAMA baik,’ kata banyak orang. ‘Sebenarnya, agama sama saja seperti banyak jalan menuju ke tempat yang sama.’ Jika memang demikian, maka agama saudara tidak begitu penting, sebab itu berarti semua agama diterima oleh Allah. Tetapi apakah memang demikian?

2. (a) Bagaimana orang-orang Farisi memperlakukan Yesus? (b) Siapa yang diakui oleh orang-orang Farisi sebagai bapa mereka?

2 Ketika Kristus Yesus hidup di bumi, ada satu golongan agama yang dikenal sebagai orang-orang Farisi. Mereka mendirikan suatu sistem ibadat. Mereka percaya bahwa sistem tersebut diterima oleh Allah. Akan tetapi, orang-orang Farisi berusaha membunuh Yesus! Maka Yesus mengatakan kepada mereka: “Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Sebagai jawaban, mereka berkata: “Bapa kami satu, yaitu Allah.”—Yohanes 8:41.

3. Apa yang Yesus katakan tentang bapa dari orang-orang Farisi?

3 Apakah memang Allah bapa mereka? Apakah Allah menerima tata cara agama mereka? Sama sekali tidak! Meskipun orang-orang Farisi memiliki Alkitab dan mengira bahwa mereka mengikuti isinya, mereka telah disesatkan oleh Iblis. Dan Yesus mengungkapkan hal itu kepada mereka, dengan berkata: “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, . . . ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”—Yohanes 8:44.

4. Bagaimana Yesus memandang agama orang-orang Farisi?

4 Jelaslah, agama orang-orang Farisi salah. Agama mereka melayani kepentingan Iblis, bukan kepentingan Allah. Jadi Yesus tidak menganggap agama mereka baik, tetapi mengutuknya. Ia berkata kepada orang-orang Farisi: “Kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.” (Matius 23:13) Karena ibadat palsu mereka, Yesus menyebut orang-orang Farisi itu munafik dan ular-ular berbisa. Karena haluan mereka yang jahat, ia mengatakan bahwa mereka akan binasa.—Matius 23:25-33.

5. Bagaimana Yesus memperlihatkan bahwa agama yang begitu banyak bukan jalan yang berbeda-beda menuju ke satu tempat yang sama?

5 Jadi Kristus Yesus tidak mengajarkan bahwa semua agama sama saja seperti banyak jalan menuju tempat keselamatan yang sama. Dalam Khotbah di Bukit yang termasyhur, Yesus berkata: “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” (Matius 7:13, 14) Karena tidak menyembah Allah dengan cara yang benar, kebanyakan orang berada pada jalan kebinasaan. Hanya sedikit saja yang berada pada jalan yang menuju kehidupan.

6. Apa yang dapat kita pelajari dengan memperhatikan ibadat bangsa Israel?

6 Bila kita perhatikan cara Allah berurusan dengan bangsa Israel jelaslah betapa penting untuk menyembah Allah menurut cara yang diperkenan-Nya. Allah memperingatkan agar bangsa Israel menghindari agama palsu dari bangsa-bangsa di sekitar mereka. (Ulangan 7:25) Bangsa-bangsa tersebut mengorbankan anak-anak mereka kepada ilah-ilah, dan terlibat dalam perbuatan-perbuatan seks yang najis, termasuk homoseks. (Imamat 18:20-30) Allah memerintahkan bangsa Israel untuk menjauhi perbuatan-perbuatan ini. Sewaktu mereka tidak taat dan menyembah ilah-ilah lain, Allah menghukum mereka. (Yosua 24:20; Yesaya 63:10) Jadi agama mereka memang penting.

AGAMA PALSU DEWASA INI?

7, 8. (a) Bagaimana kedudukan agama selama peperangan-peperangan dunia? (b) Menurut saudara bagaimana perasaan Allah mengenai apa yang telah dilakukan oleh agama selama masa perang?

7 Bagaimana dengan ratusan agama dewasa ini? Mungkin saudara setuju bahwa banyak hal yang dilakukan atas nama agama tidak diperkenan Allah. Selama peperangan-peperangan dunia belum lama berselang yang dialami oleh jutaan orang yang sekarang masih hidup, agama-agama di kedua belah pihak menganjurkan umatnya untuk membunuh. “Bunuh orang-orang Jerman—bunuh mereka,” kata uskup dari London. Pihak lain, uskup agung dari Cologne mengatakan kepada orang-orang Jerman: “Kami memerintahkan kalian atas nama Allah, untuk berjuang sampai titik darah yang penghabisan demi kehormatan dan kemuliaan negeri ini.”

8 Jadi orang Katolik membunuh orang Katolik atas persetujuan para pemimpin agama mereka, demikian pula orang-orang Protestan. Pendeta Harry Emerson Fosdick mengakui: “Bahkan dalam gereja-gereja kita, bendera-bendera peperangan kita kibarkan . . . Dengan satu sudut mulut kita memuji Pangeran Perdamaian dan dengan sudut lainnya kita memuliakan peperangan.” Menurut saudara, bagaimana perasaan Allah terhadap agama yang mengaku melakukan kehendak-Nya tetapi mengagungkan peperangan?

9. (a) Bagaimana perasaan banyak orang mengenai kejahatan yang dilakukan oleh anggota-anggota dari berbagai agama? (b) Apabila agama menjadikan dirinya bagian dari dunia, bagaimana seharusnya kesimpulan kita?

9 Karena kejahatan-kejahatan yang dilakukan atas nama Allah oleh para anggota dari berbagai macam agama sepanjang sejarah, jutaan orang dewasa ini menjauhi Allah dan Kristus. Mereka mempersalahkan Allah atas peperangan-peperangan agama yang mengerikan, seperti antara orang-orang Katolik dan Muslim yang disebut Perang Salib, peperangan antara orang-orang Muslim dan Hindu, dan peperangan antara orang-orang Katolik dan Protestan. Pembantaian orang-orang Yahudi mereka lakukan atas nama Kristus, demikian pula inkwisisi Katolik yang kejam. Akan tetapi, meskipun para pemimpin agama yang bertanggung jawab atas kejahatan-kejahatan yang mengerikan demikian mengaku Allah sebagai Bapa mereka, bukankah mereka sama seperti orang-orang Farisi yang dikutuk oleh Yesus, menjadi anak-anak si Iblis? Karena Setan adalah ilah dunia ini, bukankah wajar bahwa ia juga mengendalikan agama-agama yang dipraktikkan orang-orang di dunia ini?—2 Korintus 4:4; Wahyu 12:9.

10. Apakah beberapa hal yang dilakukan atas nama agama yang tidak saudara setujui?

10 Pastilah menurut pandangan saudara ada banyak hal yang tidak benar, dilakukan atas nama agama dewasa ini. Sering kali saudara mungkin mendengar tentang orang-orang yang jalan hidupnya sangat amoral, tetapi menjadi anggota-anggota terhormat dari gereja. Bahkan mungkin saudara mengetahui tentang pemimpin-pemimpin agama yang menempuh jalan hidup yang jahat sekali, tetapi masih tetap diterima sebagai pemimpin-pemimpin agama yang dihormati di gereja mereka. Beberapa pemimpin agama mengatakan bahwa homoseks dan hubungan seksual di luar pernikahan tidak salah. Akan tetapi, saudara mungkin tahu bahwa Alkitab tidak mengatakan demikian. Malah, Allah menyuruh agar umat-Nya Israel dijatuhi hukuman mati karena mereka mempraktikkan hal-hal tersebut. Dengan alasan yang sama Ia membinasakan Sodom dan Gomora. (Yudas 7) Tidak lama lagi Ia akan melakukan hal yang sama atas semua agama palsu zaman modern. Dalam Alkitab, agama demikian digambarkan sebagai seorang pelacur karena hubungannya yang amoral dengan “raja-raja di bumi.”—Wahyu 17:1, 2, 16.

IBADAT YANG DIPERKENAN ALLAH

11. Apa yang dituntut jika kita ingin agar ibadat kita diperkenan Allah?

11 Karena Allah tidak memperkenan semua agama, kita perlu bertanya: ‘Apakah saya menyembah Allah dengan cara yang diperkenan-Nya?’ Bagaimana kita dapat mengetahuinya? Bukan manusia, melainkan Allah yang memutuskan apa ibadat yang benar itu. Jadi supaya diperkenan Allah, ibadat kita harus berakar kuat pada Firman kebenaran Allah, yaitu Alkitab. Kita hendaknya mempunyai perasaan yang sama seperti penulis Alkitab yang mengatakan: “Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong.”—Roma 3:3, 4.

12. Mengapa Yesus mengatakan bahwa ibadat orang-orang Farisi tidak diperkenan Allah?

12 Tidak demikian perasaan orang-orang Farisi di abad pertama. Mereka menetapkan kepercayaan dan adat istiadat mereka sendiri dan mengikutinya, sebaliknya daripada mengikuti Firman Allah. Dengan hasil apa? Yesus mengatakan kepada mereka: “Firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: ‘Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripadaKu. Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.’” (Matius 15:1-9; Yesaya 29:13) Jadi jika kita ingin mendapat perkenan Allah, kita perlu memeriksa apakah hal-hal yang kita percayai selaras dengan ajaran-ajaran Alkitab.

13. Apa yang Yesus katakan harus kita lakukan agar diperkenan Allah?

13 Tidak cukup jika kita hanya mengatakan bahwa kita percaya kepada Kristus dan kemudian melakukan apa yang kita anggap benar. Mutlak perlu agar kita menyelidiki apa kehendak Allah dalam hal ini. Ini ditunjukkan oleh Yesus dalam Khotbah di Bukit ketika ia mengatakan: “Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga.”—Matius 7:21.

14. Mengapa Yesus dapat menganggap kita sebagai “pembuat kejahatan” meskipun kita melakukan “perbuatan baik”?

14 Bahkan bisa saja kita melakukan apa yang kita percayai sebagai “perbuatan baik,” dan melakukannya atas nama Kristus. Namun semuanya sia-sia jika kita tidak melakukan kehendak Allah. Keadaan kita akan seperti orang-orang yang Kristus sebutkan selanjutnya: “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga?’ Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:22, 23) Ya, bisa saja kita telah melakukan hal-hal yang kita pikir baik—dan yang mungkin membuat orang-orang lain berterima kasih dan bahkan memuji kita—tetapi jika kita tidak melakukan apa yang benar menurut Allah, kita akan dianggap oleh Kristus Yesus sebagai “pembuat kejahatan.”

15. Mengapa haluan yang diambil oleh orang-orang Berea dahulu suatu haluan yang bijaksana untuk kita ikuti?

15 Karena banyak agama dewasa ini tidak melakukan kehendak Allah, kita tidak dapat begitu saja menganggap bahwa ajaran-ajaran dari organisasi agama yang kita ikuti selaras dengan Firman Allah. Walaupun Alkitab dipakai oleh suatu agama, belum tentu semua hal yang diajarkan dan dipraktikkan oleh agama itu terdapat dalam Alkitab. Penting agar kita sendiri memeriksa apakah hal-hal itu ada dalam Alkitab atau tidak. Orang-orang di kota Berea dipuji karena, setelah mendapat pengabaran dari rasul Kristen Paulus, mereka memeriksa Alkitab untuk memastikan bahwa hal-hal yang ia ceritakan kepada mereka memang benar. (Kisah 17:10, 11) Agama yang diperkenan oleh Allah harus selaras sepenuhnya dengan Alkitab; ia tidak akan menerima bagian-bagian tertentu dari Alkitab dan menolak bagian-bagian lain.—2 Timotius 3:16.

KEIKHLASAN HATI SAJA TIDAK CUKUP

16. Apa yang Yesus katakan untuk memperlihatkan bahwa keikhlasan saja tidak cukup bagi seseorang agar diperkenan Allah?

16 Akan tetapi, seseorang mungkin bertanya: ‘Jika seseorang ikhlas dalam apa yang dipercayainya, apakah Allah tidak akan memperkenan dia meskipun agamanya salah?’ Yesus berkata bahwa ia tidak berkenan kepada para “pembuat kejahatan” meskipun mereka percaya bahwa apa yang mereka lakukan itu benar. (Matius 7:22, 23) Jadi mereka pun tidak akan diperkenan Allah. Yesus pernah mengatakan kepada para pengikutnya: “Akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.” (Yohanes 16:2) Pembunuh-pembunuh orang Kristen tersebut mungkin sungguh-sungguh percaya bahwa dengan berbuat demikian mereka melayani Allah, tetapi jelas bahwa sebenarnya tidak. Allah tidak akan menyetujui apa yang mereka lakukan.

17. Meskipun Paulus ikhlas, apa yang ia lakukan sebelum menjadi seorang Kristiani?

17 Sebelum menjadi Kristen, rasul Paulus membantu pembunuhan Stefanus. Belakangan, ia mencari jalan untuk membunuh lebih banyak orang Kristen. (Kisah 8:1; 9:1, 2) Paulus menjelaskan: “Tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya. Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.” (Galatia 1:13, 14) Ya, Paulus bertindak dengan ikhlas, tetapi hal itu tidak membuat agamanya benar.

18. (a) Paulus memeluk agama apa ketika ia menindas umat Kristen? (b) Mengapa Paulus dan orang-orang lain di zamannya perlu ganti agama?

18 Pada waktu itu, Paulus seorang anggota dari sistem agama Yahudi, yang telah menolak Kristus Yesus, dan sebagai akibatnya, Allah juga menolak sistem tersebut. (Kisah 2:36, 40; Amsal 14:12) Jadi untuk mendapat perkenan Allah, Paulus perlu ganti agama. Ia juga menulis tentang orang-orang lain yang “sungguh-sungguh giat untuk Allah”—yang ikhlas tetapi tidak diperkenan Allah karena agama mereka tidak didasarkan atas pengetahuan yang saksama tentang maksud-tujuan Allah.—Roma 10:2, 3.

19. Apa yang menunjukkan bahwa kebenaran tidak menyetujui adanya berbagai macam doktrin agama?

19 Kebenaran tidak akan menyetujui semua doktrin agama yang berbeda-beda di dunia. Misalnya, apakah manusia mempunyai jiwa yang hidup terus setelah tubuh mati, atau tidak. Apakah bumi ini akan tetap ada untuk selamanya atau tidak. Apakah Allah akan mengakhiri kejahatan atau tidak. Mengenai hal-hal ini dan banyak kepercayaan lain hanya satu yang benar. Yang lainnya pasti salah. Tidak mungkin ada dua kebenaran jika yang satu tidak sejalan dengan yang lainnya. Salah satu kebenaran, bukan kedua-duanya. Mempercayai sesuatu dengan ikhlas dan mempraktikkan kepercayaan itu, tidak akan membuatnya benar jika kepercayaan itu memang salah.

20. Berkenaan agama, bagaimana kita dapat mengikuti “peta jalan” yang benar?

20 Bagaimana seharusnya perasaan saudara jika bukti diberikan bahwa apa yang saudara percayai memang salah? Misalnya, saudara mengendarai mobil sewaktu bepergian ke suatu tempat untuk pertama kalinya. Saudara mempunyai peta jalan, tetapi saudara belum memeriksanya dengan teliti. Ada orang memberi tahu saudara jalan yang harus ditempuh. Saudara percaya kepadanya, karena dengan ikhlas mengira bahwa jalan yang ditunjuknya itu benar. Akan tetapi, misalnya salah. Bagaimana andai kata ada orang lain menunjukkan kesalahannya? Bagaimana jika ia, dengan memakai peta saudara sendiri, menunjukkan bahwa saudara berada di jalan yang salah? Apakah saudara mau bersikap angkuh atau keras kepala sehingga tidak mengakui bahwa saudara salah jalan? Maka, jika ternyata setelah menyelidiki Alkitab sendiri, saudara sedang menempuh jalan agama yang salah, hendaknya saudara rela berubah. Hindarilah jalan lebar yang menuju kebinasaan; tempuhlah jalan sempit yang menuju kehidupan!

MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH PERLU

21. (a) Selain mengetahui kebenaran, apa yang perlu? (b) Apa yang akan saudara lakukan jika saudara tahu bahwa Allah tidak berkenan kepada hal-hal tertentu yang saudara lakukan?

21 Penting untuk mengetahui kebenaran-kebenaran dari Alkitab. Namun pengetahuan ini tidak ada gunanya jika saudara tidak menyembah Allah dalam kebenaran. (Yohanes 4:24) Mempraktikkan kebenaran, melakukan kehendak Allah, itulah yang penting. “Iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati,” kata Alkitab. (Yakobus 2:26) Maka, untuk menyenangkan Allah, agama saudara bukan hanya harus selaras sepenuhnya dengan Alkitab tetapi juga harus diterapkan dalam setiap kegiatan hidup. Karena itu, jika saudara tahu bahwa apa yang saudara lakukan salah menurut Allah, apakah saudara rela berubah?

22. Manfaat apa yang dapat kita nikmati sekarang dan di masa depan, jika kita mempraktikkan agama yang benar?

22 Ada banyak berkat yang menakjubkan tersedia bagi saudara jika saudara melakukan kehendak Allah. Bahkan sekarang saudara akan mendapat manfaat. Mempraktikkan agama yang benar akan membuat saudara menjadi orang yang lebih baik—pria, suami atau ayah yang lebih baik, wanita, istri atau ibu yang lebih baik, anak yang lebih baik. Dalam diri saudara akan dihasilkan sifat-sifat saleh yang akan membuat saudara berbeda dengan orang-orang lain karena saudara melakukan apa yang benar. Akan tetapi, bahkan lebih lagi, hal ini akan berarti bahwa saudara cocok untuk menerima berkat-berkat kehidupan kekal dalam kebahagiaan dan kesehatan yang sempurna di bumi baru yang menjadi firdaus Allah. (2 Petrus 3:13) Sudah sangat jelas, agama saudara memang penting!

[Gambar di hlm. 25]

Apakah kaum ulama yang mencoba membunuh Yesus melayani Allah?

[Gambar di hlm. 26, 27]

Kebanyakan orang berada di jalan lebar menuju kebinasaan, kata Yesus. Hanya sedikit berada pada jalan sempit

[Gambar di hlm. 28, 29]

“Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan . . . menyangkal Dia.”—Titus 1:16.

Dalam Ucapan

Dalam Perbuatan

[Gambar di hlm. 30]

Karena perbedaan agama, Paulus ikut merajam Stefanus, murid Kristus

[Gambar di hlm. 33]

Jika saudara salah jalan, apakah keangkuhan atau keras kepala menghalangi saudara untuk mengakuinya?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan