PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • pe psl. 7 hlm. 69-75
  • Mengapa Kita Ada Di Sini

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mengapa Kita Ada Di Sini
  • Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • EVOLUSI ATAU PENCIPTAAN?
  • BAGAIMANA ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA
  • MENGAPA ALLAH MENARUH MANUSIA DI SINI
  • MENGAPA KITA MENJADI TUA DAN MATI
  • Ketika Manusia Diam Bersama Allah di Firdaus
    ”Maksud-Tujuan Kekal” dari Allah Sekarang Terlaksana untuk Kebaikan Manusia
  • Pernahkah Anda Bertanya-tanya?
    Sedarlah!—1994
  • Kematian dan Kebangkitan Yesus—Pengaruhnya bagi Anda
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
  • Saudara Dapat Percaya akan Bumi Firdaus
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2003
Lihat Lebih Banyak
Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
pe psl. 7 hlm. 69-75

Pasal 7

Mengapa Kita Ada Di Sini

1. Kesimpulan apa yang dicapai oleh orang-orang yang suka berpikir?

SUDAH sejak lama manusia ingin mengetahui apa arti hidup di bumi ini. Mereka memandang langit yang maha luas penuh dengan bintang-bintang. Mereka mengagumi terbenamnya matahari dengan aneka warna serta keindahan pemandangan di desa. Orang-orang yang suka berpikir menarik kesimpulan bahwa pasti ada suatu maksud yang mulia bagi semuanya ini. Akan tetapi, sering kali mereka bertanya-tanya apa peranan mereka.—Mazmur 8:4, 5.

2. Pertanyaan-pertanyaan apa yang diajukan orang-orang?

2 Suatu waktu dalam hidup ini, kebanyakan orang bertanya: Apakah kita sekedar hidup untuk waktu yang singkat, menikmati sebanyak mungkin dari kehidupan, dan kemudian mati? Ke manakah tujuan kita sebenarnya? Apakah kita dapat mengharap lebih daripada sekedar siklus yang singkat, yaitu lahir, hidup dan mati? (Ayub 14:1, 2) Yang akan membantu kita mengerti soal ini adalah jawaban atas pertanyaan: Bagaimana caranya kita ada?

EVOLUSI ATAU PENCIPTAAN?

3. Apa ajaran evolusi itu?

3 Di beberapa tempat, pada umumnya diajarkan bahwa segala sesuatu yang kita lihat ada dengan sendirinya, timbul secara kebetulan atau tidak disengaja. Dikatakan bahwa selama berjuta-juta tahun kehidupan mengalami evolusi, atau berkembang dari bentuk-bentuk yang lebih rendah sampai akhirnya umat manusia muncul. Di banyak bagian dari bumi teori evolusi ini diajarkan seolah-olah suatu fakta. Akan tetapi, apakah benar bahwa kita berasal dari seekor binatang yang menyerupai kera yang hidup jutaan tahun yang lalu? Apakah alam semesta yang luas ini terjadi secara kebetulan?

4. Mengapa kita dapat percaya bahwa “Allah menciptakan langit dan bumi”?

4 Alkitab mengatakan: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1) Fakta-fakta ilmu pengetahuan juga setuju bahwa langit, dengan bermiliar-miliar bintang yang ada, dan bumi kita mempunyai permulaan. Semua itu diciptakan. Peredaran bintang-bintang dan planet-planet demikian teraturnya sehingga bahkan bertahun-tahun sebelumnya kedudukan mereka dapat ditentukan dengan sangat saksama. Bintang-bintang dan planet-planet bergerak di alam semesta selaras dengan hukum-hukum dan prinsip-prinsip matematika. Seorang profesor matematika dari Universitas Cambridge, P. Dirac, berkata dalam majalah Scientific American: “Keadaan ini mungkin dapat dilukiskan dengan mengatakan bahwa Allah adalah ahli matematika yang sangat tinggi tingkatannya, dan Ia menggunakan matematika yang sangat tinggi dalam menciptakan alam semesta.”

5. Bagaimana tubuh jasmani kita memperlihatkan bahwa kita diciptakan dan bukan hasil evolusi?

5 Alkitab menyatakan: “Ketahuilah bahwa Yehuwalah Allah. Dialah yang menjadikan kita, dan bukan kita sendiri.” (Mazmur 100:3, NW) Tubuh manusiawi kita memperlihatkan rancangan yang begitu menakjubkan sehingga seorang penulis Alkitab tergerak untuk mengatakan kepada Allah: “Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib: . . . Tulang-tulangku tidak terlindung bagiMu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi . . . mataMu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitabMu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk.” (Mazmur 139:14-16) Seorang bayi tumbuh dalam rahim ibunya dengan cara yang mengagumkan. Tentang hal ini majalah Newsweek mengatakan: “Benar-benar suatu mukjizat.” Selanjutnya dikatakan: “Teknik apa pun tidak dapat menunjukkan dengan tepat saat pembuahan yang sangat penting itu. Tidak ada seorang sarjana pun yang dapat mengatakan kekuatan mukjizat apa yang kemudian bertanggung jawab untuk mengembangkan organ-organ tubuh serta ribuan jaringan saraf dari suatu janin manusia.”

6. Mengapa masuk akal bagi kita untuk percaya akan kebenaran penciptaan sebaliknya daripada evolusi?

6 Pikirkan tentang alam semesta kita yang luas, maupun tubuh kita sendiri dengan susunan serta rancangannya yang menakjubkan. Akal sehat seharusnya mengatakan kepada kita bahwa semuanya ini tidak sekedar berevolusi atau muncul sendiri. Harus ada Perancang, Pencipta. Perhatikan hal-hal lain di sekeliling kita. Apabila saudara berada di rumah, tanyalah diri saudara: Apakah meja tulisku, lampu, tempat tidur, kursi, meja, tembok-tembok, atau bahkan rumahku sendiri mengalami evolusi? Atau apakah semua itu membutuhkan seorang pembuat? Tentu harus ada orang-orang yang cerdas untuk membuat barang-barang tersebut! Maka, bagaimana dapat dikatakan bahwa alam semesta kita yang jauh lebih rumit dan kita sendiri tidak membutuhkan pencipta? Dan jika Allah menaruh kita di sini, Ia pasti mempunyai alasan.

7. (a) Bagaimana Yesus memperlihatkan bahwa ia percaya akan kebenaran penciptaan? (b) Apa bukti-bukti lebih jauh bahwa Adam benar-benar ada?

7 Kristus Yesus sendiri mengatakan tentang pria dan wanita pertama: “Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan FirmanNya: ‘Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.’” (Matius 19:4, 5) Di sini Yesus mengutip dari Kejadian 1:27 dan 2:24 berkenaan penciptaan Adam dan Hawa. Jadi ia menyebut kisah Alkitab ini sebagai kebenaran. (Yohanes 17:17) Selain itu, Alkitab menyebut Henokh “keturunan ketujuh dari Adam.” (Yudas 14) Jika Adam tidak benar-benar ada, Alkitab tidak akan menyebutnya dengan begitu spesifik.—Lukas 3:37, 38.

8. Pandangan apa mengenai permulaan manusia tidak diajarkan Alkitab?

8 Beberapa orang mengatakan bahwa Allah menggunakan proses evolusi untuk menciptakan manusia. Mereka menyatakan bahwa Allah mengizinkan manusia mengalami evolusi, dan setelah manusia mencapai titik tertentu Ia menaruh jiwa ke dalamnya. Akan tetapi, gagasan ini sama sekali tidak ada dalam Alkitab. Sebaliknya, Alkitab mengatakan bahwa tumbuh-tumbuhan dan binatang diciptakan “menurut jenisnya.” (Kejadian 1:11, 21, 24, NW) Selain itu, fakta-fakta memperlihatkan bahwa satu jenis tumbuhan atau binatang tidak pernah berkembang menjadi jenis lain. Keterangan untuk membuktikan bahwa kita bukan hasil evolusi dapat diperoleh lebih banyak dalam buku Kehidupan—Bagaimana Asal Mulanya? Melalui Evolusi atau melalui Penciptaan?

BAGAIMANA ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA

9. (a) Bagaimana Alkitab melukiskan penciptaan manusia? (b) Apa yang terjadi ketika Allah menghembuskan “nafas hidup” ke lubang hidung manusia?

9 Allah menciptakan manusia dari bahan yang ada di bumi untuk hidup di bumi, seperti dikatakan Alkitab: “Ketika itulah [Yehuwa] Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk [nyawa, Klinkert; jiwa, NW] yang hidup.” (Kejadian 2:7) Dari ayat ini jelas bahwa manusia adalah ciptaan langsung dari Allah. Dengan cara penciptaan yang khusus, Allah menjadikan manusia suatu pribadi yang lengkap dan utuh. Pada waktu Allah menghembuskan “nafas hidup” ke dalam lubang hidung manusia, paru-paru manusia dipenuhi dengan udara. Namun, bukan itu saja yang dihasilkan. Dengan cara ini Allah memberikan kehidupan kepada tubuh manusia. Daya hidup ini ditunjang, atau dipelihara, dengan pernapasan.

10. Apa jiwa manusia itu, dan bagaimana jiwa itu diciptakan?

10 Namun, perhatikan, Alkitab tidak mengatakan bahwa Allah memberi jiwa kepada manusia. Sebaliknya, dikatakan setelah Allah menyebabkan manusia bernapas, “manusia itu menjadi makhluk [jiwa] yang hidup.” Jadi manusia adalah makhluk atau jiwa, sama seperti seorang yang menjadi dokter adalah seorang dokter. (1 Korintus 15:45) “Debu tanah” yang membentuk tubuh jasmani bukanlah jiwa. Alkitab juga tidak mengatakan bahwa “nafas hidup” itu jiwa. Sebaliknya, Alkitab memperlihatkan bahwa penggabungan dua hal inilah yang membuat ‘manusia menjadi jiwa yang hidup.’

11. Fakta-fakta Alkitab apa mengenai jiwa manusia memperlihatkan bahwa jiwa tidak mungkin suatu bagian halus yang dapat dipisahkan dari seseorang?

11 Karena jiwa manusia adalah manusia sendiri, maka tidak mungkin jiwa suatu bagian halus yang hidup di dalam tubuh atau yang dapat meninggalkan tubuh. Secara sederhana, Alkitab mengajarkan bahwa jiwa saudara adalah saudara sendiri. Misalnya, Alkitab menyebut tentang jiwa yang ingin makan makanan jasmani, dengan mengatakan: “Jiwamu ingin makan daging.” (Ulangan 12:20, NW) Alkitab juga mengatakan bahwa jiwa mempunyai darah yang beredar melalui pembuluh-pembuluhnya dengan menyebut tentang “noda-noda darah dari jiwa-jiwa miskin yang tidak bersalah.”—Yeremia 2:34, NW.

MENGAPA ALLAH MENARUH MANUSIA DI SINI

12. Apa maksud-tujuan Allah bagi umat manusia di atas bumi?

12 Allah tidak bermaksud agar Adam dan Hawa mati setelah beberapa waktu dan kemudian hidup di tempat lain. Mereka dimaksudkan supaya tinggal di sini untuk memelihara bumi dan semua makhluk-makhluk hidup yang ada di dalamnya. Sebagaimana yang dikatakan Alkitab: “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ‘Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.’” (Kejadian 1:28; 2:15) Adam dan Hawa, maupun semua keturunan mereka, sebenarnya dapat berbahagia di bumi untuk selama-lamanya, sambil melaksanakan perkara-perkara yang Allah inginkan untuk mereka lakukan.

13. (a) Bagaimana kita dapat berbahagia? (b) Apa yang membuat kehidupan kita benar-benar punya arti?

13 Perhatikan, “Allah memberkati mereka.” Ia benar-benar memikirkan anak-anak-Nya di bumi. Jadi sebagai Bapa yang pengasih, Ia memberi mereka petunjuk-petunjuk demi kebaikan mereka. Dengan menaati petunjuk-petunjuk itu mereka akan mendapatkan kebahagiaan. Yesus mengetahui hal ini, dan karena itu belakangan ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” (Lukas 11:28) Yesus memelihara firman Allah. “Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepadaNya,” katanya. (Yohanes 8:29) Inilah kuncinya mengapa kita ada di sini. Yaitu untuk menikmati kehidupan yang bahagia dan lengkap dengan hidup menurut kehendak Allah. Kehidupan kita sekarang akan benar-benar punya arti jika kita melayani Yehuwa. Dengan melakukan hal demikian kita akan berada pada jalan menuju hidup kekal dalam Firdaus di bumi.—Mazmur 37:11, 29.

MENGAPA KITA MENJADI TUA DAN MATI

14. Dengan tidak menaati perintah Allah, apa sebenarnya yang dilakukan Adam dan Hawa?

14 Akan tetapi, kini kita semua menjadi tua dan mati. Apa sebabnya? Sebagaimana diuraikan dalam pasal sebelumnya, penyebabnya adalah pemberontakan Adam dan Hawa. Yehuwa memberikan kepada mereka suatu ujian yang memperlihatkan perlunya mereka taat kepada Allah. Ia berkata kepada Adam: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kejadian 2:16, 17) Dengan makan dari pohon ini, Adam dan Hawa berpaling dari Bapa surgawi mereka dan menolak bimbingan-Nya. Mereka tidak taat dan mengambil apa yang bukan milik mereka. Mereka sebenarnya dapat hidup bahagia dalam suatu firdaus untuk selama-lamanya tanpa kemiskinan atau penderitaan, tetapi kini mereka mendatangkan hukuman dari dosa atas diri mereka sendiri. Hukuman ini adalah ketidaksempurnaan dan kematian.—Roma 6:23.

15. Bagaimana dosa Adam sampai kepada kita?

15 Tahukah saudara bagaimana dosa Adam sampai kepada kita? Setelah Adam menjadi tidak sempurna, ia meneruskan kepada semua keturunannya ketidaksempurnaan dan dosa tersebut. (Ayub 14:4; Roma 5:12) Untuk membantu saudara mengerti keadaan ini, perhatikan apa yang terjadi apabila seorang tukang roti memanggang roti dalam sebuah loyang yang cacat atau penyok. Semua roti yang dipanggang di loyang tersebut akan memiliki ciri yang sama. Adam menjadi seperti loyang itu, dan kita seperti roti. Ia menjadi tidak sempurna ketika ia melanggar hukum Allah. Ia seolah-olah mendapat lekukan atau cacat yang jelek. Jadi ketika ia menurunkan anak-anaknya, semuanya mendapat cacat yang sama ini, yaitu dosa dan ketidaksempurnaan.

16, 17. Bagaimana salah satu mukjizat dari Yesus memperlihatkan bahwa penyakit menimpa keluarga manusia disebabkan dosa?

16 Kita sekarang menjadi sakit dan tua karena dosa yang kita semua peroleh dari Adam. Salah satu mukjizat yang diadakan Yesus menunjukkan hal ini. Ketika Yesus mengajar di rumah tempat ia menginap, sekelompok orang banyak berkumpul di sana sehingga ruangan itu penuh sesak. Ketika empat orang membawa seorang lumpuh yang berbaring di atas dipan, ternyata mereka tidak dapat masuk. Maka mereka naik ke atas rumah, lalu membuat lubang dan menurunkan dipan dengan orang yang lumpuh itu tepat di samping Yesus.

17 Melihat betapa besar iman mereka, Yesus berkata kepada orang lumpuh itu: “Dosamu sudah diampuni!” Akan tetapi, beberapa dari orang-orang yang hadir berpikir bahwa Yesus tidak dapat mengampuni dosa. Maka Yesus berkata: “‘Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,’—berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu—: ‘Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!’ Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu.”—Markus 2:1-12.

18. Hamba-hamba Allah dapat menantikan masa depan yang bagaimana?

18 Cobalah renungkan apa arti kuasa Yesus ini bagi kita! Di bawah pemerintahan kerajaan Allah, Kristus akan dapat mengampuni dosa-dosa semua orang yang mengasihi dan melayani Allah. Ini berarti bahwa semua rasa sakit dan penyakit akan dilenyapkan. Tidak seorang pun akan menjadi tua dan mati! Sungguh harapan yang menakjubkan untuk masa depan! Ya, memang jauh lebih banyak yang dapat kita harapkan daripada sekedar lahir, hidup hanya sementara dan kemudian mati. Sebenarnya, kita dapat hidup bahagia untuk selama-lamanya di Firdaus di atas bumi dengan terus belajar tentang Allah dan dengan melayani Dia.

[Gambar di hlm. 69]

Banyak orang ingin tahu apa arti hidup ini

[Gambar di hlm. 70]

Apakah benda-benda ini terjadi karena evolusi, atau ada yang membuatnya?

[Gambar di hlm. 75]

Kisah Alkitab tentang Yesus yang menyembuhkan orang lumpuh memperlihatkan bahwa orang menjadi sakit karena dosa Adam

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan