PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • si hlm. 51-53
  • Buku Alkitab Nomor 8​—Rut

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Buku Alkitab Nomor 8​—Rut
  • “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ISI BUKU RUT
  • MENGAPA BERMANFAAT
  • Pernikahan Tak Lazim Boaz dan Rut
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2003
  • ”Wanita yang Baik Sekali”
    Tirulah Iman Mereka
  • Pokok-Pokok Penting Buku Rut
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
  • ”Wanita yang Baik Sekali”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2012
Lihat Lebih Banyak
“Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
si hlm. 51-53

Buku Alkitab Nomor 8​—Rut

Penulis: Samuel

Tempat Penulisan: Israel

Selesai Ditulis: ±1090 S.M.

Masa yang Ditinjau: 11 tahun dari pemerintahan hakim-hakim

1. (a) Mengapa buku Rut bukan sekedar kisah cinta belaka? (b) Hal yang istimewa apa tentang Rut disebut dalam Alkitab?

BUKU Rut memuat drama yang menarik yang berkembang menjadi kisah cinta yang indah antara Boas dan Rut. Namun ini bukan sekedar kisah cinta belaka. Tujuannya bukan sebagai hiburan. Buku ini mengemukakan maksud-tujuan Yehuwa untuk menghasilkan seorang waris Kerajaan, dan menjunjung tinggi kasih kemurahan-Nya. (Rut 1:8; 2:20; 3:10) Sifat kasih Yehuwa yang tidak terbatas nyata ketika Ia memilih seorang gadis Moab, bekas penyembah ilah kafir Kamos, yang bertobat kepada agama yang benar, untuk menjadi nenek moyang dari Kristus Yesus. Rut adalah salah seorang dari antara empat wanita yang disebutkan namanya dalam garis keturunan mulai dari Abraham hingga Yesus. (Mat. 1:3, 5, 16) Rut, bersama Ester, adalah salah seorang dari dua wanita yang namanya digunakan untuk judul buku-buku di Alkitab.

2. Kapankah peristiwa-peristiwa dalam buku Rut terjadi, kapan buku tersebut ditulis, dan oleh siapa?

2 ”Pada zaman para hakim memerintah . . . ” Dengan kata-kata pembukaan ini, buku Rut memulai kisahnya yang menggetarkan. Dari kata-kata ini dapat disimpulkan bahwa buku itu sendiri ditulis pada suatu waktu belakangan, pada zaman raja-raja Israel. Akan tetapi, peristiwa-peristiwa yang diceriterakan dalam buku ini mencakup jangka waktu kira-kira 11 tahun pada zaman Hakim-Hakim. Meskipun nama penulisnya tidak disebutkan, kemungkinan besar ia adalah Samuel. Rupanya ia juga menulis buku Hakim-Hakim, dan adalah tokoh utama yang setia pada permulaan zaman raja-raja. Karena ayat-ayat penutupnya menunjukkan bahwa Daud sudah menjadi terkemuka, maka buku ini ditulis kira-kira pada tahun 1090 S.M. Samuel, yang mengetahui betul mengenai janji Yehuwa berkenaan ”singa” dari suku Yehuda, dan yang telah digunakan Yehuwa untuk mengurapi Daud dari suku tersebut menjadi raja Israel, tentunya sangat berminat untuk membuat catatan silsilah sampai kepada Daud.—Kej. 49:9, 10; 1 Sam. 16:1, 13; Rut 1:1; 2:4; 4:13, 18-22.

3. Fakta-fakta apakah yang meneguhkan keaslian buku Rut?

3 Keaslian dari buku Rut tidak pernah disangsikan. Buku ini sudah cukup diteguhkan keasliannya sewaktu Yehuwa mengilhamkan untuk mendaftarkan nama Rut dalam silsilah Yesus di Matius 1:5. Buku Rut selalu diakui oleh orang Yahudi sebagai kanon Ibrani. Maka tidak mengherankan bahwa bagian-bagian dari buku tersebut juga terdapat di antara buku-buku kanonik lainnya dalam Gulungan-Gulungan Laut Mati yang diketemukan mulai tahun 1947. Selain itu, buku Rut selaras sepenuhnya dengan maksud-tujuan Yehuwa berkenaan Kerajaan-Nya dan juga dengan peraturan-peraturan Taurat Musa. Meskipun orang Israel dilarang kawin dengan orang Kanaan dan orang Moab yang menyembah berhala, ini tidak termasuk orang-orang asing seperti Rut yang telah memeluk ibadat Yehuwa. Dalam buku Rut, hukum berkenaan penebusan dan perkawinan ipar dipraktikkan dengan segala rinciannya.—Ul. 7:1-4; 23:3, 4; 25:5-10.

ISI BUKU RUT

4. Keputusan apakah yang dihadapi Rut, dan apa yang diperlihatkan oleh pilihannya berkenaan bentuk ibadatnya?

4 Keputusan Rut untuk tetap tinggal bersama Naomi (1:1-22). Kisahnya dimulai ketika terjadi bala kelaparan di negeri Israel. Seorang pria dari Betlehem bernama Elimelekh, menyeberangi Sungai Yordan bersama istrinya, Naomi, dan dua orang putra, Mahlon dan Kilyon. Mereka bermaksud tinggal di negeri Moab selama suatu waktu. Di sana kedua putra itu mengawini wanita bangsa Moab, yaitu Orpa dan Rut. Kemalangan menimpa keluarga ini, mula-mula sang bapa meninggal dan kemudian kedua putranya. Tinggallah ketiga janda yang tidak mempunyai anak, sehingga tidak ada keturunan bagi Elimelekh. Ketika mendengar bahwa Yehuwa memalingkan perhatian-Nya lagi kepada Israel dengan memberi umat-Nya roti, Naomi memutuskan untuk pulang ke negeri asalnya, Yehuda. Kedua menantunya berangkat bersamanya. Naomi membujuk mereka supaya kembali ke Moab, sambil memohonkan kasih kemurahan Yehuwa agar mereka mendapat suami dari bangsa mereka sendiri. Akhirnya Orpa ’pulang kepada bangsanya dan kepada para allahnya,’ tetapi Rut yang tulus dan teguh dalam pertobatannya kepada ibadat Yehuwa, tetap tinggal bersama Naomi. Keputusannya dengan indah sekali dinyatakan dalam kata-kata berikut: ”Ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya [Yehuwa] menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!” (1:15-17) Akan tetapi, Naomi yang telah menjadi janda dan tidak mempunyai anak, yang namanya berarti ”Kesenanganku,” menyarankan agar namanya diganti dengan Mara, yang berarti ”Kepahitan.”

5. Sifat-sifat bagus apa yang diperlihatkan Rut, dan bagaimana Boas menganjurkan dia?

5 Rut memungut sisa tuaian di ladang Boas (2:1-23). Setelah tiba di Betlehem, Rut mendapat izin Naomi untuk memungut sisa tuaian jelai. Boas, pemilik ladang itu, seorang Yahudi yang sudah tidak muda lagi dan saudara dekat dari Elimelekh, mertua Rut, melihatnya. Meskipun menurut hukum Allah ia berhak memungut sisa tuaian, Rut memperlihatkan sikap rendah hati dengan meminta izin untuk bekerja di ladang itu. (Im. 19:9, 10) Dengan senang hati ia diberi izin, dan Boas mengatakan kepadanya untuk memungut sisa tuaian hanya di ladangnya saja bersama pekerja-pekerja wanitanya. Boas mengatakan bahwa ia telah mendengar mengenai tindakan Rut yang loyal terhadap Naomi, dan menganjurkan dia dengan kata-kata berikut: ”[Yehuwa] kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh [Yehuwa], Allah Israel, yang di bawah sayapNya engkau datang berlindung.” (Rut 2:12) Pada petang hari Rut dengan murah hati membagi hasil kerjanya dengan Naomi dan menjelaskan bahwa ia berhasil memungut sisa tuaian karena kebaikan Boas. Naomi melihat bimbingan Yehuwa dalam hal ini, dan mengatakan: ”Diberkatilah kiranya orang itu oleh [Yehuwa] yang rela mengaruniakan kasih setiaNya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati. . . . Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita.” (2:20) Ya, Boas seorang keluarga dekat, yang secara sah dapat memberikan keturunan bagi Naomi atas nama Elimelekh yang telah meninggal. Rut terus memungut sisa tuaian di ladang Boas sampai masa panen gandum dan jelai berakhir.

6. Bagaimana Rut memohon untuk dikawini secara tebusan, dan bagaimanakah reaksi Boas?

6 Boas, sebagai penebus, mengawini Rut (3:1–4:22). Karena Naomi sendiri sudah terlalu tua untuk melahirkan keturunan, ia kemudian menyuruh Rut menggantikan dia dalam perkawinan dengan cara tebusan. Pada musim yang begitu penting, sudah merupakan kebiasaan bahwa pemilik tanah secara pribadi mengawasi penampian gandum, yang dilakukan pada petang hari agar angin sejuk berhembus sesudah hari yang panas terik. Pada malam harinya Boas akan tidur di lantai pengirikan, dan di situlah Rut mendapatkan dia. Dengan diam-diam Rut menghampiri dia, membuka selimut kakinya, dan berbaring di sana. Sewaktu Boas terbangun pada tengah malam, Rut menyatakan diri, dan sesuai dengan kebiasaan yang harus diikuti oleh wanita-wanita pada waktu menuntut hak perkawinan dengan saudara ipar, memohon agar Boas menghamparkan jubahnya ke atas dia.a Boas menyatakan, ”Diberkatilah kiranya engkau oleh [Yehuwa], ya anakku,” dan memujinya karena ia tidak mengejar orang-orang muda karena nafsu atau ketamakan. Rut sama sekali bukan wanita yang mengusulkan perbuatan cabul, melainkan ia mempunyai reputasi sebagai ”seorang perempuan baik-baik.” (3:10, 11) Akan tetapi, seperti yang kemudian dikatakan Boas kepadanya, masih ada penebus lain yang hubungan keluarganya lebih dekat daripada dia; ia akan menghubungi orang ini esok harinya. Rut tetap berbaring di sebelah kaki Boas sampai pagi-pagi sekali. Kemudian Boas memberikan hadiah berupa padi-padian, dan Rut kembali kepada Naomi yang ingin sekali mengetahui tentang hasilnya.

7. Bagaimana Boas merundingkan perkawinan itu, dan berkat-berkat apa yang dihasilkan?

7 Pagi-pagi sekali Boas pergi ke pintu gerbang kota untuk mencari si penebus. Ia membawa sepuluh orang dari tua-tua kota sebagai saksi, dan memberikan keluarga terdekat ini kesempatan pertama untuk membeli segala sesuatu yang merupakan milik Elimelekh. Apakah ia bersedia melakukan hal ini? Ia langsung menjawab ya karena tampaknya ia dapat menambah kekayaannya. Akan tetapi, ketika ia mengetahui tentang syarat perkawinan saudara ipar yang harus ia adakan dengan Rut, ia khawatir akan warisannya sendiri dan secara resmi menyatakan penolakannya dengan menanggalkan sandalnya. Dalam catatan Alkitab orang ini tidak disebut namanya, secara tidak terhormat disebut ”si anu” (Klinkert). Di hadapan saksi-saksi yang sama Boas kemudian menebus Rut sebagai istrinya. Apakah ini karena alasan mementingkan diri? Tidak, melainkan supaya ”nama orang [yang mati, Klinkert] itu tidak akan lenyap.” (4:1, 10) Semua orang yang hadir memohon berkat Yehuwa atas penyelenggaraan yang pengasih ini, dan berkat tersebut ternyata benar-benar sangat menakjubkan! Rut melahirkan seorang putra bagi Boas pada usianya yang lanjut, dan Naomi menjadi pengasuh dari anak tersebut. Anak itu disebut ’seorang anak laki-laki bagi Naomi,’ dan ia diberi nama Obed.—4:17.

8. Apa bukti selanjutnya bahwa Benih yang dijanjikan itu muncul karena diatur oleh Yehuwa?

8 Ayat-ayat penutup dari buku Rut menyebut garis keturunan dari Peres, ke Boas, sampai kepada Daud. Beberapa kritikus mengatakan bahwa tidak semua keturunan terdaftar di situ, karena terlalu sedikit orang yang disebutkan dalam jangka waktu yang panjang. Apakah itu benar? Atau apakah masing-masing telah diberkati dengan umur panjang dan dengan seorang putra pada hari tua mereka? Agaknya kesimpulan yang terakhir itulah yang benar, yang menandaskan bahwa Benih yang dijanjikan muncul karena pengaturan dan kasih kemurahan Yehuwa, dan bukan karena kuasa dari manusia biasa. Pada waktu-waktu lain Yehuwa menggunakan kekuasaan-Nya dengan cara yang sama, misalnya dalam hal kelahiran Ishak, Samuel, dan Yohanes Pembaptis.—Kej. 21:1-5; 1 Sam. 1:1-20; Luk. 1:5-24, 57-66.

MENGAPA BERMANFAAT

9. Dalam hal apa tokoh-tokoh utama dalam drama Rut merupakan teladan bagi kita dewasa ini?

9 Catatan yang bagus ini memang bermanfaat, membantu para pencinta kebenaran untuk membina iman yang kuat. Semua tokoh utama dalam drama yang menggetarkan ini memperlihatkan iman yang besar sekali kepada Yehuwa, dan ”iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian.” (Ibr. 11:39) Mereka menjadi teladan bagi kita dewasa ini. Naomi menunjukkan keyakinan yang dalam akan kasih kemurahan Yehuwa. (Rut 1:8; 2:20) Rut dengan rela meninggalkan negeri tempat asalnya untuk mengikuti ibadat Yehuwa; ia membuktikan diri loyal dan tunduk, serta pekerja yang rajin. Karena Boas sangat menghargai hukum Yehuwa dan dengan rendah hati mengikuti kehendak Yehuwa, dan juga karena kasihnya kepada Naomi yang setia dan Rut yang rajin, ia rela memenuhi hak istimewanya untuk kawin tebusan.

10. Mengapa catatan dalam buku Rut seharusnya meneguhkan keyakinan kita akan janji-janji Kerajaan?

10 Penyelenggaraan Yehuwa untuk perkawinan, dan dalam hal ini perkawinan tebusan, digunakan demi kemuliaan-Nya. Yehuwa-lah Pengatur perkawinan antara Boas dan Rut, dan Ia memberkatinya menurut belas kasihan-Nya; Ia menggunakannya sebagai sarana untuk memelihara keutuhan garis keturunan diraja dari Yehuda sampai kepada Daud dan akhirnya kepada Daud yang Lebih Besar, Kristus Yesus. Perhatian dan pemeliharaan Yehuwa dalam menghasilkan Waris Kerajaan selaras dengan penyelenggaraan hukum-Nya, hendaknya menguatkan keyakinan kita dan membuat kita dengan yakin menantikan penggenapan dari semua janji Kerajaan. Hal ini seharusnya mendorong kita untuk terus sibuk dalam pekerjaan penuaian pada zaman modern, yakin akan mendapat upah yang sempurna dari Yehuwa, Allah Israel rohani, yang di bawah ’sayap-Nya kita datang berlindung’ dan yang maksud-tujuan Kerajaan-Nya sedang mendekati perwujudan lengkap yang gemilang. (2:12) Buku Rut adalah mata rantai penting lain dalam catatan sejarah yang menuju kepada Kerajaan itu!

[Catatan Kaki]

a Insight on the Scriptures, Jil. 2, halaman 829.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan