PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • si hlm. 232-233
  • Buku Alkitab Nomor 53​—2 Tesalonika

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Buku Alkitab Nomor 53​—2 Tesalonika
  • “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ISI BUKU DUA TESALONIKA
  • MENGAPA BERMANFAAT
  • Buku Alkitab Nomor 52​—1 Tesalonika
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • ”Janganlah Jemu-Jemu Berbuat Apa yang Baik”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Tesalonika, Surat-Surat kepada Orang-Orang
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Garis Besar 2 Tesalonika
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
Lihat Lebih Banyak
“Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
si hlm. 232-233

Buku Alkitab Nomor 53​—2 Tesalonika

Penulis: Paulus

Tempat Penulisan: Korintus

Selesai Ditulis: ± 51 M.

1. Bagaimana menetapkan waktu dan tempat penulisan, serta apa yang menyebabkan surat kedua kepada jemaat Tesalonika ini ditulis?

SURAT rasul Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika segera menyusul suratnya yang pertama. Kita tahu bahwa surat itu ditulis segera setelah surat yang pertama, dan juga ditulis dari kota yang sama, yaitu Korintus, karena saudara-saudara yang sama, yakni Silwanus (Silas) dan Timotius, sekali lagi bersama Paulus memberikan salam kepada sidang di Tesalonika. Mereka semuanya hamba-hamba keliling dari sidang Kristen pada masa awal, dan tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa mereka bertiga bertemu kembali setelah pertemuan mereka di Korintus. (2 Tes. 1:1; Kis. 18:5, 18) Pokok surat dan cara pembahasan yang dilakukan menunjukkan bahwa Paulus merasa perlu sekali segera mengoreksi sidang berkenaan suatu kesalahan yang telah dilakukan.

2. Apa yang membuktikan autentisitas surat Dua Tesalonika?

2 Autentisitas surat itu dibuktikan sama seperti autentisitas surat Satu Tesalonika. Surat itu juga dikutip oleh Irenaeus (abad kedua M.) dan oleh para penulis yang awal lainnya, termasuk Justin Martyr (juga dari abad kedua), yang rupanya menunjuk kepada 2 Tesalonika 2:3 ketika menulis tentang ”manusia durhaka [berdosa].” Surat itu juga muncul dalam katalog-katalog yang sama pada abad permulaan seperti Satu Tesalonika. Meskipun sekarang tidak terdapat dalam Papirus Chester Beatty No. 2 (P46), pastilah surat itu dimuat dalam dua lembar pertama dari ketujuh lembar yang hilang setelah Satu Tesalonika.

3, 4. (a) Problem apa yang timbul di dalam sidang Tesalonika? (b) Kapan dan di mana surat itu ditulis, dan tujuan apa yang ingin dicapai Paulus dengan surat itu?

3 Apa tujuan surat ini? Dari nasihat Paulus yang diberikan kepada jemaat Tesalonika, kita mengetahui bahwa ada beberapa orang di dalam sidang yang mengatakan bahwa kehadiran Tuhan sudah dekat sekali, bahwa para spekulan ini aktif mengabarkan teori-teori mereka ini, dan bahwa mereka mengakibatkan kekacauan yang tidak sedikit di dalam sidang. Rupanya beberapa orang bahkan menggunakan hal ini sebagai alasan untuk tidak bekerja guna memenuhi kebutuhan mereka sendiri. (2 Tes. 3:11) Di dalam suratnya yang pertama, Paulus menyinggung soal kehadiran Tuhan, dan tidak diragukan ketika orang-orang ini mendengar surat itu dibacakan, mereka cepat memutarbalikkan kata-kata Paulus dan memberikan pengertian yang sangat berbeda. Mungkin juga surat yang dengan keliru dianggap berasal dari Paulus telah diartikan dengan maksud menunjukkan bahwa ”hari Tuhan telah tiba.”—2:1, 2.

4 Rupanya Paulus telah menerima laporan tentang keadaan ini, kemungkinan dari orang yang menyampaikan suratnya yang pertama kepada sidang itu, dan karena itu ia berminat sekali untuk mengoreksi cara berpikir saudara-saudaranya yang sangat ia kasihi. Maka pada tahun 51 M. Paulus, bersama kedua temannya, mengirim sepucuk surat dari Korintus kepada sidang di Tesalonika. Selain mengoreksi pandangan yang keliru tentang kehadiran Kristus, Paulus memberikan anjuran yang hangat agar tetap berdiri teguh dalam kebenaran.

ISI BUKU DUA TESALONIKA

5. Untuk apa Paulus dan teman-temannya bersyukur kepada Allah, jaminan apa yang mereka berikan, dan apa yang mereka doakan?

5 Wahyu dari Tuhan Yesus (1:1-12). Paulus dan teman-temannya bersyukur kepada Allah atas pertumbuhan yang bagus dari iman jemaat Tesalonika dan kasih mereka satu terhadap yang lain. Ketekunan dan iman mereka di bawah penindasan adalah bukti tentang penghakiman Allah yang adil bahwa mereka layak menjadi warga Kerajaan. Allah akan membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas sidang, dan memberikan kelegaan kepada mereka yang menderita. Hal ini akan terjadi pada waktu ”Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya . . . apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya.” (1:7, 10) Paulus dan teman-temannya selalu berdoa bagi jemaat Tesalonika, semoga Allah menganggap mereka layak bagi panggilan-Nya, dan agar nama Tuhan Yesus dimuliakan di dalam mereka dan mereka dalam persatuan dengan Dia.

6. Apa yang harus datang sebelum hari Yehuwa, dan bagaimana caranya?

6 Kemurtadan datang sebelum kehadiran Yesus (2:1-12). Saudara-saudara hendaknya jangan gelisah oleh berita bahwa hari Yehuwa sudah dekat. ”Sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa.” Mereka sekarang mengetahui ”apa yang menahan dia,” namun rahasia kedurhakaan ini sudah bekerja. Apabila penahan ini disingkirkan, ”pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.” Kehadiran si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis dengan perbuatan-perbuatan ajaib dan tipu-daya, dan Allah mendatangkan kesesatan atas orang-orang yang tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang menyebabkan mereka percaya akan dusta.—2:3, 6, 8.

7. Bagaimana saudara-saudara dapat berdiri teguh dan mendapat perlindungan terhadap yang jahat?

7 Berdirilah teguh di dalam iman (2:13–3:18). Paulus melanjutkan: ”Kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan [”Yehuwa,” NW], sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.” Untuk tujuan ini kabar baik diumumkan kepada mereka. Karena itu saudara-saudara hendaknya berdiri teguh dan terus berpegang kepada ajaran-ajaran yang telah diberikan kepada mereka, agar Kristus Yesus dan sang Bapa, yang dengan penuh kasih memberikan penghiburan dan harapan kekal, dapat ”menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.” (2:13, 17) Paulus meminta agar mereka berdoa, ”supaya firman Tuhan [”Yehuwa,” NW] beroleh kemajuan dan dimuliakan.” (3:1) Tuhan, yang setia, akan meneguhkan mereka dan melindungi mereka dari yang jahat, dan Paulus berdoa semoga Tuhan terus membimbing hati mereka dengan penuh sukses ke arah kasih akan Allah dan ketekunan bagi Kristus.

8. Teguran keras apa yang diberikan, dan dalam hal apa Paulus dan kelompoknya memberikan teladan?

8 Teguran yang keras menyusul: ”Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.” (3:6) Rasul itu mengingatkan mereka akan teladan yang diberikan kelompok utusan Injilnya, yang bekerja siang dan malam supaya tidak menjadi beban bagi mereka, sehingga mereka dapat memberikan pesan: ”Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” Tetapi sekarang mereka mendengar bahwa beberapa orang tertentu yang tidak tertib tidak mau bekerja dan mencampuri urusan orang-orang lain. Mereka ini harus bekerja untuk mendapat nafkah mereka sendiri.—2 Tes. 3:10; 1 Tes. 4:11.

9. Apa yang dikatakan Paulus mengenai melakukan apa yang benar dan tentang membuat malu kepada orang yang tidak taat, dan bagaimana ia mengakhiri suratnya?

9 Saudara-saudara hendaknya jangan berhenti berbuat yang benar. Tetapi jika ada salah seorang di antara mereka yang tidak menaati surat Paulus, sidang itu harus membuat dia malu dengan menandai dia dan tidak lagi bergaul dengan dia, pada saat yang sama menegur dia sebagai saudara. Paulus mengucapkan doa supaya Tuhan damai sejahtera memberi mereka ”damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal,” dan ia mengakhiri suratnya dengan salam yang ditulis dengan tangannya sendiri.—2 Tes. 3:16.

MENGAPA BERMANFAAT

10. Beberapa ajaran dan prinsip dasar apa yang dibahas dalam Dua Tesalonika?

10 Surat terilham yang pendek kepada jemaat Tesalonika ini menyinggung rangkaian kebenaran Kristen yang luas sekali, dan semuanya bermanfaat untuk dipertimbangkan. Pikirkanlah pengajaran-pengajaran dan prinsip-prinsip dasar berikut yang tercakup: Yehuwa adalah Allah keselamatan, dan Ia menguduskan dengan Roh dan iman dalam kebenaran (2:13); seorang Kristiani harus bertekun di bawah penderitaan supaya dipandang layak bagi Kerajaan Allah (1:4, 5); umat Kristiani akan dikumpulkan dengan Tuhan Kristus Yesus pada waktu kedatangannya (2:1); Yehuwa akan melakukan penghakiman yang adil atas mereka yang tidak taat kepada Injil (1:5-8); mereka yang mendapat panggilan akan dimuliakan dalam persatuan dengan Yesus Kristus, menurut kasih karunia Allah (1:12); mereka dipanggil melalui pemberitaan Injil (2:14); iman adalah tuntutan yang penting sekali (1:3, 4, 10, 11; 2:13; 3:2); orang patut bekerja guna memenuhi kebutuhannya sendiri di dalam pelayanan; jika seseorang tidak bekerja, ia akan menjadi malas dan mulai mencampuri urusan orang-orang lain (3:8-12); kasih kepada Allah dihubungkan dengan ketekunan (3:5). Betapa banyak keterangan-keterangan membina yang terdapat dalam satu surat terilham yang pendek itu!

11. Keterangan dan jaminan penting apa diberikan sehubungan dengan Kerajaan?

11 Dalam surat ini Paulus menunjukkan perhatian yang dalam akan kesejahteraan rohani saudara-saudaranya di Tesalonika dan terhadap persatuan serta kemakmuran sidang itu. Ia mengoreksi pandangan mereka tentang saat kedatangan hari Yehuwa, dengan menunjukkan bahwa ”manusia durhaka” harus muncul dulu, serta duduk di dalam ”Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.” Akan tetapi, mereka yang dianggap ”layak menjadi warga Kerajaan Allah” akan mempunyai jaminan kuat bahwa Tuhan Yesus pada waktunya akan dinyatakan dari surga, mengadakan pembalasan di dalam api yang bernyala-nyala ”apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudusNya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai.”—2:3, 4; 1:5,10.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan