PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • gt psl. 33
  • Menggenapi Nubuat Yesaya

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Menggenapi Nubuat Yesaya
  • Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Bahan Terkait
  • Yesus Melakukan Apa yang Dinubuatkan Yesaya
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Apakah Saudara akan Memadamkan Sumbu yang Redup?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • ”Orang Pilihanku, kepadanyalah Jiwaku Berkenan!”
    Nubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia II
  • Yehuwa​—Pencinta Keadilbenaran dan Keadilan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
Lihat Lebih Banyak
Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
gt psl. 33

Pasal 33

Menggenapi Nubuat Yesaya

SETELAH Yesus mengetahui bahwa orang Farisi dan orang Herodian merencanakan untuk membunuh dia, ia beserta murid-muridnya menyingkir ke Laut Galilea. Banyak orang dari seluruh penjuru Palestina, dan bahkan dari daerah di luar perbatasan kota, datang kepadanya. Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua orang yang menderita penyakit berdesak desakan untuk menyentuh dia.

Karena ada begitu banyak orang, Yesus menyuruh murid-muridnya menyediakan sebuah perahu yang dapat ia gunakan untuk seterusnya. Dengan meninggalkan pantai, ia dapat mencegah orang banyak yang menghimpitnya. Ia dapat mengajar mereka dari atas perahu atau pergi ke daerah lain di sepanjang pantai untuk membantu orang-orang di sana.

Matius sang murid memperhatikan bahwa kegiatan Yesus menggenapi ”firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya”. Matius kemudian mengutip nubuat yang tergenap atas diri Yesus:

”Lihatlah, itu HambaKu yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadaNya jiwaKu berkenan; Aku akan menaruh rohKu ke atasNya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suaraNya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskanNya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkanNya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan padaNyalah bangsa-bangsa akan berharap.”

Yesus, memang, adalah hamba yang dikasihi, yang Allah perkenan. Yesus menjelaskan apa hukum yang benar itu, yang dikaburkan oleh tradisi dari agama palsu. Karena hukum Allah tidak diterapkan dengan benar, orang Farisi bahkan tidak mau membantu orang yang sakit pada hari Sabat! Dengan menjelaskan keadilan Allah, Yesus membebaskan orang-orang dari beban tradisi yang tidak adil, dan karena inilah, para pemimpin agama berupaya membunuh dia.

Apa artinya bahwa ’ia tidak akan membantah, atau berteriak supaya didengar di jalan-jalan’ ? Ketika Yesus menyembuhkan orang-orang, ia ’dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa dia’. Ia tidak ingin memperkenalkan dirinya di jalan-jalan atau menjadi desas-desus menyimpang yang dengan antusias disampaikan dari mulut ke mulut.

Yesus juga menyampaikan berita yang menyenangkan kepada orang-orang yang digambarkan seperti buluh yang patah terkulai, dibengkokkan dan dicampakkan ke tanah. Mereka seperti sumbu yang pudar nyalanya yang hampir padam. Yesus tidak meremukkan buluh yang patah terkulai atau memadamkan rami yang membara dan berasap. Akan tetapi, ia dengan lemah lembut dan kasih serta terampil membantu orang yang rendah hati. Sesungguhnya, Yesus adalah pribadi kepada siapa bangsa-bangsa dapat berharap! Matius 12:15-21; Markus 3:7-12; Yesaya 42:1-4.

▪ Bagaimana Yesus menjelaskan keadilan, tanpa bertengkar atau berteriak di jalan-jalan?

▪ Siapa yang digambarkan seperti buluh yang patah terkulai dan sumbu yang pudar nyalanya, dan bagaimana Yesus memperlakukan mereka?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan