PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • gt psl. 88
  • Orang Kaya dan Lazarus

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Orang Kaya dan Lazarus
  • Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Orang Kaya dan Lazarus Mengalami Perubahan
  • Orang Kaya dan Lazarus Mengalami Perubahan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Orang Kaya dan Lazarus
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Pria Kaya dan Lazarus
    Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Orang Kaya Dalam Hades
    Begini Sajakah Hidup Ini?
Lihat Lebih Banyak
Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
gt psl. 88

Pasal 88

Orang Kaya dan Lazarus

YESUS telah berbicara kepada murid-muridnya mengenai penggunaan yang bijaksana dari kekayaan materi, dengan menjelaskan bahwa kita tidak dapat menghambakan diri kepada pengejaran materi dan pada waktu yang sama menjadi hamba Allah. Orang-orang Farisi juga sedang mendengarkan, dan mereka mulai mencemoohkan Yesus karena mereka sendiri cinta uang. Maka ia berkata kepada mereka, ”Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.”

Waktunya sudah tiba untuk membalikkan keadaan dari orang-orang yang limpah dalam perkara-perkara duniawi, kuasa politik dan pengaruh serta kendali secara agama. Mereka akan direndahkan. Akan tetapi, orang-orang yang sadar akan kebutuhan rohani mereka akan ditinggikan. Yesus menunjuk kepada perubahan demikian ketika ia selanjutnya berkata kepada kaum Farisi,

”Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes [Pembaptis]; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya [”orang memaksakan diri untuk menjadi anggota umat Allah”, BIS]. Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.”

Para ahli Taurat dan orang Farisi bangga akan kepatuhan mereka yang pura-pura kepada Taurat Musa. Ingat ketika Yesus secara mukjizat memberikan penglihatan kepada seorang pria di Yerusalem, dengan sombong mereka berkata, ”Kami murid-murid Musa. Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa.” Namun sekarang Taurat Musa telah memenuhi tujuannya untuk menuntun orang yang rendah hati kepada Raja yang dipilih Allah, Kristus Yesus. Jadi dengan dimulainya pelayanan Yohanes, semua orang, teristimewa yang rendah hati dan yang miskin, berupaya keras untuk menjadi anggota dari Kerajaan Allah.

Karena Taurat Musa kini sedang tergenap, kewajiban untuk memeliharanya akan segera berakhir. Hukum itu membolehkan perceraian atas berbagai alasan, tetapi Yesus sekarang mengatakan, ”Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.” Pernyataan seperti itu pasti sangat mengganggu orang Farisi, teristimewa karena mereka membolehkan perceraian atas beragam alasan!

Yesus melanjutkan tegurannya kepada orang Farisi dan menceritakan suatu perumpamaan yang menyorot dua pria yang kedudukan atau keadaannya pada akhirnya berubah secara dramatis. Dapatkah saudara melihat siapa yang digambarkan oleh kedua pria itu dan apa yang diartikan oleh pembalikan keadaan mereka?

”Ada seorang kaya,” kata Yesus, ”yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.”

Yesus di sini menggunakan orang kaya untuk menggambarkan para pemimpin agama Yahudi, tidak hanya orang Farisi dan para ahli Taurat tetapi juga orang-orang Saduki dan imam-imam kepala. Mereka kaya dalam hak-hak istimewa dan kesempatan rohani, dan mereka membawakan diri persis seperti cara orang kaya. Pakaian mereka yakni jubah ungu melambangkan kedudukan mereka yang lebih beruntung, dan kain halus berwarna putih melambangkan perasaan menganggap diri saleh.

Golongan orang kaya yang sombong ini memandang golongan rakyat biasa yang miskin dengan perasaan jijik, menyebut mereka ‛am ha·’aʹrets, atau orang-orang dari dusun. Jadi si pengemis bernama Lazarus melambangkan orang-orang ini yang oleh para pemimpin agama tidak diberikan penyegaran dan hak-hak istimewa rohani yang sepatutnya. Maka, seperti halnya Lazarus yang penuh dengan borok, rakyat biasa dipandang rendah dan dianggap sakit secara rohani sehingga hanya pantas bergaul dengan anjing-anjing. Namun, mereka dari golongan Lazarus lapar dan haus akan penyegaran rohani dan karenanya berada di pintu gerbang, mencari remah-remah rohani apa pun yang mungkin jatuh dari meja orang kaya itu.

Yesus kemudian menjelaskan perubahan keadaan dari orang kaya itu dan Lazarus. Perubahan-perubahan apa itu, dan apa yang dilambangkan olehnya?

Orang Kaya dan Lazarus Mengalami Perubahan

Orang kaya tersebut menggambarkan para pemimpin agama yang lebih beruntung karena memiliki berbagai hak istimewa dan kesempatan rohani, sedangkan Lazarus menggambarkan rakyat yang lapar akan makanan rohani. Yesus melanjutkan ceritanya, dan menjelaskan perubahan yang dramatis atas keadaan kedua orang ini.

”Kemudian,” Yesus berkata, ”matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.”

Karena orang kaya itu dan Lazarus bukan pribadi-pribadi aksara, melainkan melambangkan golongan orang tertentu, maka masuk akal jika kematian mereka pun bersifat lambang. Apa yang dilambangkan oleh kematian mereka?

Yesus baru saja menunjuk kepada perubahan dalam keadaan dengan mengatakan bahwa ’hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes Pembaptis, namun sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan’. Jadi dengan adanya pemberitaan dari Yohanes dan Kristus Yesus, orang kaya dan Lazarus itu mati dari keadaan mereka semula.

Mereka yang rendah hati dan bertobat dari golongan Lazarus mati dari keadaan rohani semula yang sangat kekurangan dan memperoleh perkenan ilahi. Jika tadinya mereka berpaling kepada para pemimpin agama untuk mendapatkan remah-remah yang jatuh dari meja rohani, sekarang kebenaran-kebenaran Alkitab yang diberikan oleh Yesus memuaskan kebutuhan mereka. Jadi mereka dibawa ke pangkuan, atau kedudukan yang diperkenan, dari Abraham Yang Lebih Besar, Allah Yehuwa.

Di pihak lain, mereka yang membentuk golongan orang kaya, tidak diperkenan ilahi karena terus-menerus menolak untuk menerima berita Kerajaan yang diajarkan Yesus. Jadi mereka mati dari keadaan yang tadinya diperkenan. Sebenarnya, mereka dinyatakan sedang berada dalam siksaan secara simbolik. Selanjutnya dengarkan, orang kaya itu berbicara,

”Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.” Berita penghukuman Allah yang berapi-api yang diumumkan oleh murid-murid Yesus menyiksa pribadi-pribadi dari golongan orang kaya itu. Mereka ingin agar murid-murid tidak lagi membawakan berita-berita ini, sehingga mereka sedikit bebas dari rasa tersiksa.

”Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.”

Betapa adil dan patut pembalikan yang demikian dramatis atas golongan Lazarus dan golongan orang kaya! Perubahan keadaan itu terjadi beberapa bulan kemudian pada hari Pentakosta tahun 33 M., ketika perjanjian Taurat yang lama diganti oleh perjanjian baru. Pada waktu itu menjadi sangat jelas bahwa murid-murid, bukan orang Farisi ataupun para pemimpin agama lainnya, mendapat perkenan Allah. Dengan demikian ”jurang yang tak terseberangi” yang memisahkan orang kaya simbolik dari murid-murid Yesus menggambarkan vonis Allah yang benar dan tidak dapat diubah.

Orang kaya itu kemudian meminta ”bapa Abraham”: ’Suruh [Lazarus] ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku’. Dengan pernyataan ini, orang kaya itu mengakui bahwa ia memiliki hubungan yang lebih dekat dengan bapak yang lain, yang sebenarnya adalah Setan si Iblis. Orang kaya itu memohon agar Lazarus mengencerkan berita penghukuman Allah sehingga tidak menaruh ’kelima saudaranya,’ yaitu rekan sekutu agamanya, dalam ”tempat penderitaan ini”.

”Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.” Ya, ’jika kelima saudara’ itu ingin terhindar dari siksaan, mereka cukup memperhatikan tulisan-tulisan Musa dan para nabi yang memperkenalkan Yesus sebagai Mesias, lalu menjadi muridnya. Akan tetapi, orang kaya itu keberatan, ”Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.”

Akan tetapi, ia diberi tahu, ”Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.” Allah tidak akan memberikan tanda-tanda atau mukjizat istimewa untuk meyakinkan orang. Mereka harus membaca dan menerapkan Alkitab jika ingin mendapat perkenan-Nya. Lukas 16:14-31; Yohanes 9:28, 29; Matius 19:3-9; Galatia 3:24; Kolose 2:14; Yohanes 8:44.

▪ Mengapa kematian orang kaya dan Lazarus pasti bersifat simbolik, dan apa yang dilambangkan oleh kematian mereka?

▪ Dengan dimulainya pelayanan Yohanes, perubahan apa yang terjadi menurut pernyataan Yesus?

▪ Apa yang akan diganti dengan matinya Yesus, dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi soal perceraian?

▪ Dalam perumpamaan Yesus, siapa yang dilambangkan oleh orang kaya dan oleh Lazarus?

▪ Siksaan apa yang diderita oleh orang kaya itu, dan melalui apa ia memohon agar penderitaan itu berakhir?

▪ Apa yang dilambangkan oleh ”jurang yang tak terseberangi”?

▪ Siapa bapa yang sebenarnya dari orang kaya itu, dan siapa kelima saudaranya?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan