PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ip-2 psl. 1 hlm. 5-15
  • Nabi Allah Membawa Terang bagi Umat Manusia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Nabi Allah Membawa Terang bagi Umat Manusia
  • Nubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia II
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Terang Bersinar dalam Kegelapan
  • Ada Berapa ”Yesaya”?
  • Bukti bahwa Hanya Ada Satu Penulis
  • Buku Berisi Nubuat yang Andal
  • Yesaya, Buku
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Maukah Saudara Mengatakan, ”Ini Aku, Utuslah Aku”?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1987 (s-41)
  • Nabi Masa Lampau dengan Berita Modern
    Nubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia I
  • Buku Alkitab Nomor 23​—Yesaya
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
Lihat Lebih Banyak
Nubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia II
ip-2 psl. 1 hlm. 5-15

Pasal Satu

Nabi Allah Membawa Terang bagi Umat Manusia

1, 2. Keadaan-keadaan apa dewasa ini yang membuat banyak orang sangat khawatir?

PADA zaman kita ini, tampaknya hampir semua hal dapat dicapai manusia. Perjalanan ke ruang angkasa, teknologi komputer, rekayasa genetika, dan berbagai inovasi sains lainnya telah membuka kemungkinan-kemungkinan baru bagi umat manusia, memberikan harapan untuk suatu kehidupan yang lebih baik—mungkin bahkan yang lebih panjang.

2 Apakah kemajuan-kemajuan seperti ini dapat menjamin keamanan rumah saudara? menghapuskan ancaman perang? menyembuhkan penyakit dan menyingkirkan kepedihan akibat kematian orang-orang yang dikasihi? Sama sekali tidak! Kemajuan yang dicapai manusia mungkin hebat, tetapi terbatas. ”Kita sudah mengetahui cara untuk pergi ke bulan, membuat chip silikon yang lebih hebat, dan melakukan transplantasi gen manusia,” lapor Lembaga Pengamat Dunia (Worldwatch Institute). ”Namun, kita belum dapat menyediakan air bersih untuk satu miliar orang, memperlambat kepunahan ribuan spesies, ataupun memenuhi berbagai kebutuhan energi kita tanpa mengganggu kestabilan atmosfer.” Jadi, tidak mengherankan bila banyak orang khawatir mengenai masa depan, dan tidak tahu ke mana mencari penghiburan dan harapan.

3. Bagaimana situasi di Yehuda pada abad kedelapan SM?

3 Situasi yang kita hadapi dewasa ini sama dengan yang dihadapi umat Allah pada abad kedelapan SM. Pada waktu itu, Allah menugasi hamba-Nya, Yesaya, untuk membawa berita penghiburan kepada penduduk Yehuda, dan memang itulah yang mereka sedang butuhkan. Peristiwa-peristiwa yang meresahkan mengguncang bangsa itu. Imperium Asiria yang kejam tidak lama lagi akan mengancam negeri itu dan hal ini membuat banyak orang merasa gentar. Ke manakah umat Allah dapat mencari keselamatan? Mereka mengakui bahwa Yehuwa adalah Allah mereka, tetapi mereka memilih untuk menaruh kepercayaan kepada manusia.​—2 Raja 16:7; 18:21.

Terang Bersinar dalam Kegelapan

4. Dua jenis berita apa yang harus diumumkan Yesaya?

4 Sebagai akibat dari haluan Yehuda yang suka memberontak, Yerusalem harus dibinasakan, dan penduduk Yehuda dibawa sebagai tawanan ke Babilon. Ya, masa kegelapan akan datang. Yehuwa menugasi nabi-Nya, Yesaya, bukan hanya untuk menubuatkan masa yang mencekam itu, melainkan juga untuk mengumumkan kabar baik. Setelah 70 tahun di pembuangan, orang-orang Yahudi akan dibebaskan dari Babilon! Suatu sisa yang bersukacita akan kembali ke Zion dan mendapat hak istimewa untuk memulihkan ibadat sejati di sana. Dengan berita gembira ini, Yehuwa melalui nabi-Nya membuat terang bersinar dalam kegelapan.

5. Mengapa Yehuwa menyingkapkan maksud-tujuan-Nya begitu jauh di muka?

5 Setelah lebih dari satu abad sejak Yesaya menulis nubuat-nubuatnya, barulah Yehuda ditelantarkan. Kalau begitu, mengapa Yehuwa menyingkapkan maksud-tujuan-Nya begitu jauh di muka? Bukankah orang-orang yang secara langsung mendengar seruan Yesaya sudah lama mati sewaktu nubuat-nubuat itu digenapi? Memang benar demikian. Namun, berkat penyingkapan Yehuwa kepada Yesaya, orang-orang yang hidup pada waktu Yerusalem dibinasakan tahun 607 SM akan mempunyai catatan tentang berita nubuat Yesaya. Catatan ini akan menjadi bukti yang tak dapat disangkal bahwa Yehuwa adalah ”Pribadi yang sejak awal memberitahukan kesudahannya, dan dari masa lampau, hal-hal yang belum terlaksana”.​—Yesaya 46:10; 55:10, 11.

6. Bagaimana Yehuwa lebih unggul daripada manusia mana pun dalam memprediksi masa depan?

6 Hanya Yehuwa yang berhak membuat pernyataan seperti itu. Manusia mungkin dapat memprediksi apa yang akan terjadi dalam waktu dekat berdasarkan pengertiannya tentang iklim politik atau sosial pada waktu itu. Namun, hanya Yehuwa-lah yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang bakal terjadi, bahkan yang jauh di masa depan. Ia juga dapat memberikan kuasa kepada hamba-hamba-Nya untuk menubuatkan berbagai peristiwa, lama sebelum semua itu terjadi. Alkitab mengatakan, ”Tuan Yang Berdaulat Yehuwa tidak akan melakukan sesuatu kecuali ia telah menyingkapkan perkara konfidensialnya kepada hamba-hambanya, para nabi.”​—Amos 3:7.

Ada Berapa ”Yesaya”?

7. Bagaimana para pakar mempertanyakan siapa penulis buku Yesaya, dan mengapa?

7 Permasalahan nubuat adalah salah satu hal yang menyebabkan banyak pakar mempertanyakan siapa penulis buku Yesaya. Para kritikus ini berkeras bahwa bagian akhir dari buku tersebut ditulis oleh seseorang yang hidup pada abad keenam SM, selama pembuangan di Babilon atau setelahnya. Menurut mereka, nubuat-nubuat tentang keadaan Yehuda yang telantar ditulis setelah penggenapannya, dan oleh karena itu, sama sekali bukan suatu prediksi. Para kritikus ini juga berkomentar bahwa setelah pasal 40, buku Yesaya berbicara seolah-olah Babilon sudah menjadi kuasa yang berjaya pada waktu itu, dan orang-orang Israel sedang ditawan di sana. Jadi, mereka berkesimpulan bahwa siapa pun yang menulis bagian akhir buku Yesaya pasti melakukannya pada era itu—abad keenam SM. Apakah cara berpikir demikian mempunyai dasar yang kuat? Sama sekali tidak!

8. Kapan mulainya skeptisisme tentang siapa penulis buku Yesaya, dan bagaimana hal itu menyebar?

8 Penulis buku Yesaya baru dipertanyakan pada abad ke-12 M. Hal ini diajukan oleh komentator Yahudi, Abraham Ibnu Ezra. ”Dalam komentarnya tentang Yesaya,” kata Encyclopaedia Judaica, ”[Abraham Ibnu Ezra] menyatakan bahwa bagian terakhir, mulai dari pasal 40, merupakan karya seorang nabi yang hidup pada masa Pembuangan Babilon dan pada awal dari masa Kembali ke Zion.” Selama abad ke-18 dan ke-19, pendapat Ibnu Ezra diterima sejumlah pakar, termasuk Johann Christoph Doederlein, seorang teolog Jerman yang menerbitkan penjelasan buku Yesaya pada tahun 1775, dan edisi keduanya pada tahun 1789. New Century Bible Commentary mencatat, ”Semua pakar, kecuali yang konservatif, kini menerima hipotesis yang diajukan Doederlein . . . bahwa nubuat-nubuat yang tertulis dalam buku Yesaya pasal 40-66 bukanlah kata-kata dari nabi Yesaya yang hidup pada abad kedelapan melainkan setelahnya.”

9. (a) Bagaimana buku Yesaya dibagi-bagi? (b) Bagaimana seorang komentator Alkitab merangkum kontroversi tentang siapa penulis buku Yesaya?

9 Namun, pertanyaan-pertanyaan tentang siapa yang menulis buku Yesaya tidak berakhir di situ. Teori tentang Yesaya kedua—atau Deutero-Yesaya—memungkinkan munculnya gagasan bahwa ada penulis ketiga yang terlibat.a Kemudian buku Yesaya dibagi-bagi lebih lanjut, sehingga ada pakar yang menganggap pasal 15 dan 16 ditulis oleh nabi yang tidak dikenal, sedangkan pakar yang lain mempertanyakan siapa yang menulis pasal 23 sampai 27. Juga, ada yang berpendapat bahwa Yesaya pasti tidak menulis kata-kata yang terdapat di pasal 34 dan 35. Mengapa? Karena materinya mirip dengan yang terdapat di pasal 40 sampai 66, yang sudah dianggap sebagai karya orang lain dan bukan karya Yesaya yang hidup pada abad kedelapan! Komentator Alkitab Charles C. Torrey dengan lugas merangkumkan hasil proses pemikiran ini. ”’Nabi Masa Pembuangan’ yang pernah dianggap sebagai nabi besar,” katanya, ”telah menyusut menjadi figur yang tidak berarti, terkubur di bawah tumpukan fragmen yang kacau-balau.” Namun, tidak semua pakar setuju bila buku Yesaya dibagi-bagi seperti itu.

Bukti bahwa Hanya Ada Satu Penulis

10. Berikan satu contoh bagaimana konsistensi ungkapan membuktikan bahwa buku Yesaya ditulis oleh satu penulis.

10 Ada alasan yang kuat untuk berkukuh bahwa buku Yesaya merupakan karya satu penulis saja. Salah satu rangkaian bukti berkaitan dengan konsistensi ungkapannya. Misalnya, terdapat 12 kali ungkapan ”Pribadi Kudus Israel” di Yesaya pasal 1 sampai 39 dan 13 kali di Yesaya pasal 40 sampai 66, sedangkan gambaran tentang Yehuwa ini hanya muncul 6 kali dalam Kitab-Kitab Ibrani lainnya. Diulang-ulanginya ungkapan yang sebenarnya kurang populer ini membuktikan bahwa buku Yesaya ditulis oleh satu orang.

11. Persamaan apa saja yang ada antara Yesaya pasal 1 sampai 39 dan pasal 40 sampai 66?

11 Ada persamaan-persamaan lain antara Yesaya pasal 1 sampai 39 dan pasal 40 sampai 66. Kedua bagian ini sama-sama mengandung metafora yang khas, misalnya, wanita yang merasakan sakit bersalin dan ”jalan” atau ”jalan raya”.b Keduanya juga berkali-kali merujuk ke ”Zion”, istilah yang digunakan sebanyak 29 kali di pasal 1 sampai 39 dan 18 kali di pasal 40 sampai 66. Kenyataannya, Zion lebih sering dirujuk di Yesaya daripada di buku Alkitab lain mana pun! Bukti-bukti seperti ini, kata The International Standard Bible Encyclopedia, ”menjadi ciri unik sebuah buku yang sulit dijelaskan” seandainya buku tersebut ditulis oleh dua atau tiga penulis, atau lebih.

12, 13. Bagaimana Kitab-Kitab Yunani Kristen menunjukkan bahwa buku Yesaya adalah hasil karya satu penulis?

12 Bukti terkuat bahwa buku Yesaya ditulis hanya oleh satu penulis terdapat dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen yang terilham. Kitab-kitab ini dengan jelas menunjukkan bahwa orang-orang Kristen pada abad pertama percaya bahwa buku Yesaya merupakan hasil karya satu penulis. Lukas, misalnya, menceritakan tentang seorang pejabat Etiopia yang sedang membaca teks yang sekarang terdapat dalam Yesaya pasal 53, yaitu bagian yang menurut anggapan para kritikus modern ditulis oleh Deutero-Yesaya. Akan tetapi, Lukas mengatakan bahwa orang Etiopia itu sedang ”membaca kitab nabi Yesaya dengan suara keras”.​—Kisah 8:26-28.

13 Berikutnya, perhatikanlah penulis Injil, Matius, yang menerangkan bagaimana pelayanan Yohanes Pembaptis menggenapi kata-kata nubuat yang sekarang kita dapati dalam Yesaya 40:3. Menurut Matius, siapa penulis nubuat ini? Deutero-Yesaya yang tidak dikenal? Bukan, ia mengidentifikasi ”nabi Yesaya” sebagai penulisnya.c (Matius 3:1-3) Pada kesempatan lain, Yesus membaca, dari sebuah gulungan, kata-kata yang sekarang kita dapati dalam Yesaya 61:1, 2. Sewaktu menceritakan hal itu, Lukas mengatakan, ”Gulungan tulisan nabi Yesaya diserahkan kepadanya.” (Lukas 4:17) Dalam suratnya kepada orang-orang Roma, Paulus merujuk kepada bagian awal dan akhir buku Yesaya, tetapi tidak sekali pun ia menyiratkan bahwa ada penulis lain selain penulis yang sama, Yesaya. (Roma 10:16, 20; 15:12) Jelaslah, orang-orang Kristen abad pertama tidak berpendapat bahwa buku Yesaya adalah hasil karya dua atau tiga penulis, atau lebih.

14. Bagaimana Gulungan-Gulungan Laut Mati memberikan titik terang mengenai penulis buku Yesaya?

14 Pertimbangkan juga apa yang diperlihatkan Gulungan Laut Mati—dokumen-dokumen kuno, yang kebanyakan ditulis sebelum zaman Yesus. Sebuah manuskrip buku Yesaya, yang dikenal sebagai Gulungan Yesaya, ditulis pada abad kedua SM, dan gulungan ini menyanggah pendapat para kritikus bahwa Deutero-Yesaya mengambil alih penulisan buku itu mulai pasal 40. Mengapa demikian? Dalam dokumen kuno ini, apa yang kita kenal sebagai pasal 40 dimulai pada baris terakhir sebuah kolom, dan kalimat pembukaan ini diselesaikan pada kolom berikutnya. Jelaslah bahwa si penyalin tidak melihat adanya pergantian penulis ataupun adanya pembagian atas buku ini di bagian tersebut.

15. Apa yang dikatakan sejarawan Yahudi abad pertama, Flavius Yosefus, tentang nubuat-nubuat Yesaya mengenai Kores?

15 Akhirnya, pertimbangkan kesaksian dari sejarawan Yahudi abad pertama, Flavius Yosefus. Ia tidak hanya menunjukkan bahwa nubuat-nubuat Yesaya mengenai Kores ditulis pada abad kedelapan SM, tetapi juga mengatakan bahwa Kores mengetahui nubuat-nubuat ini. ”Hal-hal ini diketahui Kores,” tulis Yosefus, ”melalui pembacaan buku nubuat yang ditulis Yesaya dua ratus sepuluh tahun sebelumnya.” Menurut Yosefus, pengetahuan tentang nubuat-nubuat ini bahkan mungkin turut menyebabkan Kores bersedia menyuruh orang-orang Yahudi pulang ke tanah asal mereka, karena Yosefus menulis bahwa Kores ”didesak oleh keinginan dan ambisi yang kuat untuk melakukan apa yang sudah tertulis”.​—Jewish Antiquities, Buku XI, pasal 1, paragraf 2.

16. Apa yang dapat dikatakan tentang pernyataan para kritikus bahwa di bagian akhir buku Yesaya, Babilon digambarkan sebagai kuasa yang sedang berjaya?

16 Sebagaimana disebutkan sebelumnya, banyak kritikus menjelaskan bahwa dari Yesaya pasal 40 dan seterusnya, Babilon digambarkan sebagai kuasa yang sedang berjaya, dan orang-orang Israel dikatakan sudah berada dalam pembuangan. Bukankah ini menunjukkan bahwa si penulis hidup pada abad keenam SM? Belum tentu. Kenyataannya, bahkan sebelum pasal 40 dari buku Yesaya, Babilon kadang-kadang digambarkan sebagai kuasa dunia yang sedang berjaya. Misalnya, di Yesaya 13:19, Babilon disebut ”hiasan kerajaan-kerajaan” atau, menurut terjemahan Today’s English Version, ”kerajaan yang terindah di antara semua kerajaan”. Kata-kata ini jelas bersifat nubuat, karena baru lebih dari satu abad kemudian, Babilon menjadi kuasa dunia. Seorang kritikus ”mengatasi” apa yang dianggap sebagai problem ini dengan menyatakan secara sembarangan bahwa Yesaya 13 adalah hasil karya penulis lain! Namun, sebenarnya, Alkitab biasa membicarakan peristiwa di masa depan seolah-olah itu sudah terjadi. Teknik kesastraan ini menekankan kepastian digenapinya nubuat tersebut. (Penyingkapan 21:5, 6) Memang, hanya Allah dari nubuat yang benarlah yang dapat membuat pernyataan, ”Hal-hal baru akan kuberitahukan. Sebelum itu semua muncul, aku telah membuat kamu sekalian mendengarnya.”​—Yesaya 42:9.

Buku Berisi Nubuat yang Andal

17. Bagaimana perubahan gaya penulisan dalam Yesaya pasal 40 dan seterusnya dapat dijelaskan?

17 Jadi, kesimpulan apa yang dapat diperoleh dari bukti yang ada? Yakni, buku Yesaya adalah hasil karya satu penulis yang terilham. Seluruh buku ini telah diteruskan selama berabad-abad dalam bentuk sebuah karya yang utuh, bukan dalam dua bagian atau lebih. Memang, ada yang mungkin mengatakan bahwa gaya penulisan buku Yesaya berubah dari pasal 40 dan seterusnya. Tetapi, ingatlah bahwa Yesaya melayani sebagai nabi Allah tidak kurang dari 46 tahun. Dapat dimengerti jika selama itu, isi beritanya dan cara ia menuturkan berita tersebut berubah. Misi yang diberikan Allah kepada Yesaya bukan semata-mata menyatakan peringatan penghukuman yang keras. Ia juga harus menyampaikan kata-kata Yehuwa, ”Hiburlah, hiburlah umatku.” (Yesaya 40:1) Umat perjanjian Allah akan benar-benar terhibur oleh janji-Nya bahwa, setelah 70 tahun di pembuangan, orang-orang Yahudi akan kembali ke tanah asal mereka.

18. Apa salah satu tema buku Yesaya yang akan dibahas publikasi ini?

18 Pembebasan orang-orang Yahudi dari penawanan Babilon menjadi tema sebagian besar pasal-pasal buku Yesaya yang dibahas dalam buku ini.d Di antara nubuat-nubuat ini, ada yang memiliki penggenapan pada zaman modern, sebagaimana yang akan kita lihat. Selain itu, kita akan menemukan nubuat-nubuat yang mendebarkan dalam buku Yesaya yang digenapi dalam kehidupan—dan kematian—satu-satunya Putra Allah yang diperanakkan. Tentu saja, banyak manfaat akan dinikmati hamba-hamba Allah dan orang-orang lain di seluas bumi yang mempelajari nubuat-nubuat penting dalam buku Yesaya ini. Nubuat-nubuat ini benar-benar merupakan terang bagi seluruh umat manusia.

[Catatan Kaki]

a Penulis ketiga yang hipotetis disebut oleh para pakar sebagai Trito-Yesaya, yang diduga menulis pasal 56 sampai 66.

b Wanita yang merasakan sakit bersalin: Yesaya 13:8; 21:3; 26:17, 18; 42:14; 45:10; 54:1; 66:7. ”Jalan” atau ”jalan raya”: Yesaya 11:16; 19:23; 35:8; 40:3; 43:19; 49:11; 57:14; 62:10.

c Dalam catatan paralel, Markus, Lukas, dan Yohanes menggunakan frase yang sama.​—Markus 1:2; Lukas 3:4; Yohanes 1:23.

d Empat puluh pasal pertama buku Yesaya dibahas dalam buku Nubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia I, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.

[Kotak di hlm. 9]

Bukti dari Analisis Diakronis

Penelitian diakronis—yang menelusuri perubahan-perubahan kecil dalam bahasa yang terjadi selama bertahun-tahun—memberikan bukti lebih lanjut bahwa buku Yesaya adalah hasil karya satu orang penulis. Seandainya sebagian dari buku Yesaya ditulis pada abad kedelapan SM dan bagian yang lain 200 tahun kemudian, akan terlihat perbedaan-perbedaan dalam jenis bahasa Ibrani yang digunakan di setiap bagian itu. Namun, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Westminster Theological Journal, ”bukti dari analisis diakronis sangat mendukung fakta bahwa Yesaya 40-66 ditulis sebelum masa pembuangan”. Penulis penelitian ini menyimpulkan, ”Kalau pakar-pakar pengkritik terus berkeras bahwa Yesaya ditulis selama atau setelah masa pembuangan, mereka telah menarik kesimpulan yang bertentangan dengan bukti analisis diakronis.”

[Gambar di hlm. 11]

Sebagian teks buku Yesaya dalam Gulungan Laut Mati. Akhir pasal 39 ditandai dengan panah

[Gambar di hlm. 12, 13]

Kira-kira 200 tahun sebelumnya, Yesaya menubuatkan pembebasan orang-orang Yahudi

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan