PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ip-2 psl. 13 hlm. 180-193
  • ”Bersoraklah dengan Sukacita secara Serempak”!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Bersoraklah dengan Sukacita secara Serempak”!
  • Nubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia II
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ”Kenakanlah Kekuatanmu, hai, Zion!”
  • ”Umatku Akan Mengenal Namaku”
  • ”Orang yang Membawa Kabar Baik”
  • ”Para Penjagamu Telah Berseru”
  • Persyaratan yang Mendesak
  • ’Sebuah Nama Baru’
    Nubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia II
  • Mengidentifikasi Utusan yang Benar
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Melayani sebagai para Utusan Perdamaian Ilahi
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Buku Alkitab Nomor 23​—Yesaya
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
Lihat Lebih Banyak
Nubuat Yesaya—Terang bagi Seluruh Umat Manusia II
ip-2 psl. 13 hlm. 180-193

Pasal Tiga Belas

”Bersoraklah dengan Sukacita secara Serempak”!

Yesaya 52:1-12

1. Mengapa kata-kata nubuat Yesaya pasal 52 adalah sumber sukacita, dan dua penggenapan apa dimiliki nubuat ini?

KEBEBASAN! Adakah prospek lain yang lebih menggembirakan bagi bangsa yang ditawan? Karena tema utama buku Yesaya adalah pembebasan dan pemulihan, tidak mengherankan bahwa selain Mazmur, buku Alkitab ini memuat lebih banyak ungkapan sukacita daripada buku-buku lain. Yesaya pasal 52 khususnya memberi umat Allah alasan untuk bersukacita. Kata-kata nubuatnya digenapi atas Yerusalem pada tahun 537 SM. Dan, nubuat itu memiliki penggenapan yang lebih besar yang berkaitan dengan ”Yerusalem yang di atas”, organisasi surgawi Yehuwa yang terdiri dari makhluk-makhluk roh, yang kadang-kadang digambarkan sebagai seorang ibu dan istri.​—Galatia 4:26; Penyingkapan 12:1.

”Kenakanlah Kekuatanmu, hai, Zion!”

2. Kapan Zion bangun, dan bagaimana hal ini terjadi?

2 Melalui Yesaya, Yehuwa berseru kepada kota-Nya yang tercinta, Zion, ”Bangunlah, bangunlah, kenakanlah kekuatanmu, hai, Zion! Kenakanlah pakaianmu yang indah, hai, Yerusalem, kota kudus! Karena orang yang tidak bersunat dan najis tidak akan datang lagi kepadamu. Kebaskan debu darimu, bangkitlah, duduklah, hai, Yerusalem. Lepaskan pengikat-pengikat di lehermu, hai, putri Zion yang ditawan.” (Yesaya 52:1, 2) Karena penduduknya telah membangkitkan kemarahan Yehuwa, Yerusalem ditelantarkan selama 70 tahun. (2 Raja 24:4; 2 Tawarikh 36:15-21; Yeremia 25:8-11; Daniel 9:2) Sekaranglah waktunya bagi dia untuk bangun dari masa ketidakaktifan yang panjang dan mengenakan pakaian kebebasan yang indah. Yehuwa telah menggerakkan hati Kores untuk membebaskan ”putri Zion yang ditawan” sehingga bekas penduduk Yerusalem dan anak-anak mereka dapat meninggalkan Babilon, kembali ke Yerusalem, dan memulihkan ibadat sejati. Di Yerusalem, tidak boleh ada orang yang tidak bersunat maupun yang najis.​—Ezra 1:1-4.

3. Mengapa sidang orang Kristen terurap dapat disebut ”putri Zion”, dan dalam arti apa mereka dibebaskan?

3 Kata-kata Yesaya ini juga mempunyai penggenapan atas sidang Kristen. Sidang orang Kristen terurap dapat digambarkan sebagai ”putri Zion” zaman modern, karena ”Yerusalem yang di atas” adalah ibu mereka.a Setelah dibebaskan dari ajaran-ajaran kafir dan doktrin-doktrin murtad, kaum terurap harus memelihara kedudukan yang bersih di hadapan Yehuwa, bukan, bukan dengan bersunat pada daging, melainkan bersunat pada hati mereka. (Yeremia 31:33; Roma 2:25-29) Hal ini termasuk memelihara kebersihan secara rohani, mental, dan moral di hadapan Yehuwa.​—1 Korintus 7:19; Efesus 2:3.

4. Sekalipun ”Yerusalem yang di atas” belum pernah tidak taat kepada Yehuwa, apa saja yang dialami wakil-wakilnya di bumi yang serupa dengan pengalaman penduduk Yerusalem pada zaman dahulu?

4 Memang, ”Yerusalem yang di atas” belum pernah tidak taat kepada Yehuwa. Namun, selama perang dunia pertama wakil-wakilnya di bumi—orang-orang Kristen terurap—tanpa sengaja melanggar hukum Yehuwa karena mereka tidak mengerti betul kenetralan Kristen yang sesungguhnya. Karena kehilangan perkenan ilahi, mereka ditawan secara rohani oleh ”Babilon Besar”, imperium agama palsu sedunia. (Penyingkapan 17:5) Keadaan mereka dalam perbudakan memuncak pada bulan Juni 1918 ketika delapan anggota staf Lembaga Menara Pengawal dipenjarakan karena tuduhan-tuduhan palsu, termasuk tuduhan bersekongkol. Pada saat itu, pemberitaan kabar baik yang terorganisasi hampir terhenti. Namun, pada tahun 1919 seruan yang lantang untuk bangun secara rohani dikumandangkan. Orang-orang Kristen terurap mulai memisahkan diri lebih sepenuhnya dari kenajisan moral dan rohani Babilon Besar. Mereka bangkit dari debu penawanan, dan ”Yerusalem yang di atas” akhirnya memiliki kesemarakan ”kota suci” yang di dalamnya tidak terdapat kenajisan rohani.

5. Mengapa Yehuwa berhak sepenuhnya membeli kembali umat-Nya tanpa memberikan kompensasi kepada penawan-penawan mereka?

5 Pada tahun 537 SM maupun 1919 M, Yehuwa berhak sepenuhnya untuk membebaskan umat-Nya. Yesaya menjelaskan, ”Inilah firman Yehuwa, ’Dengan cuma-cuma kamu sekalian dijual, maka tanpa uang pembayar kamu akan dibeli kembali.’” (Yesaya 52:3) Babilon zaman dahulu maupun Babilon Besar tidak membayar sepeser pun ketika mereka mengambil umat perjanjian Allah sebagai budak. Karena tidak terjadi transaksi keuangan, Yehuwa masih menjadi Pemilik sah umat-Nya. Haruskah Ia merasa berutang kepada seseorang? Tentu saja tidak. Dalam kedua kasus itu, Yehuwa berhak membeli kembali para penyembah-Nya tanpa memberikan kompensasi apa pun kepada penawan-penawan mereka.​—Yesaya 45:13.

6. Hal apa saja yang musuh-musuh Yehuwa tidak pelajari dari sejarah?

6 Musuh-musuh Yehuwa sama sekali tidak belajar dari sejarah. Kita membaca, ”Inilah firman Tuan Yang Berdaulat Yehuwa, ’Mula-mula umatku pergi ke Mesir untuk berdiam di sana sebagai orang asing; dan tanpa alasan, Asiria menindas mereka.’” (Yesaya 52:4) Firaun Mesir memperbudak orang Israel, yang semula diundang untuk tinggal sebagai tamu di negerinya. Namun, Yehuwa menenggelamkan Firaun dan bala tentaranya di Laut Merah. (Keluaran 1:11-14; 14:27, 28) Ketika Raja Sanherib dari Asiria mengancam Yerusalem, malaikat Yehuwa menewaskan 185.000 prajurit raja. (Yesaya 37:33-37) Demikian pula, Babilon zaman dahulu maupun Babilon Besar tidak dapat meluputkan diri karena menindas umat Allah.

”Umatku Akan Mengenal Namaku”

7. Apa pengaruh penawanan umat Yehuwa terhadap nama-Nya?

7 Keadaan umat Yehuwa yang tertawan berpengaruh atas nama-Nya, sebagaimana diperlihatkan nubuat ini, ”’Sekarang, apa kepentinganku di sini?’ demikian ucapan Yehuwa. ’Karena umatku dibawa dengan cuma-cuma. Orang-orang yang berkuasa atas mereka terus berteriak-teriak,’ demikian ucapan Yehuwa, ’dan sepanjang hari namaku terus diperlakukan dengan tidak hormat. Karena alasan itulah umatku akan mengenal namaku, ya, karena alasan itu pada hari itu, sebab akulah Pribadi yang berbicara. Lihat! Akulah dia.’” (Yesaya 52:5, 6) Apa kepentingan Yehuwa dalam situasi ini? Apa urusan-Nya dengan penawanan Israel di Babilon? Yehuwa harus bertindak karena Babilon telah menawan umat-Nya dan menyerukan pekik kemenangan atas mereka. Kesombongan seperti itu menyebabkan Babilon memperlakukan nama Yehuwa dengan tidak hormat. (Yehezkiel 36:20, 21) Babilon tidak mengakui bahwa keadaan Yerusalem yang telantar adalah akibat ketidaksenangan Yehuwa terhadap umat-Nya. Sebaliknya, Babilon memandang diperbudaknya orang Yahudi sebagai bukti kelemahan Allah mereka. Belsyazar, selaku penjabat raja di Babilon, bahkan mencemooh Yehuwa dengan menggunakan perkakas bait-Nya pada sebuah pesta untuk menghormati dewa-dewi Babilon.​—Daniel 5:1-4.

8. Bagaimana nama Yehuwa diperlakukan sejak kematian para rasul?

8 Bagaimana semua ini terjadi atas ”Yerusalem yang di atas”? Sejak kemurtadan berakar di kalangan orang-orang yang mengaku Kristen, dapat dikatakan bahwa ”nama Allah dihujah di antara bangsa-bangsa oleh karena [orang-orang itu]”. (Roma 2:24; Kisah 20:29, 30) Sehubungan dengan hal ini, orang Yahudi mulai menghindari penggunaan nama ilahi karena percaya kepada takhayul. Orang-orang Kristen yang murtad mengikuti haluan ini dan berhenti menggunakan nama pribadi Allah segera setelah kematian para rasul. Sebagai akibat kemurtadan, berkembanglah Susunan Kristen, bagian utama Babilon Besar. (2 Tesalonika 2:3, 7; Penyingkapan 17:5) Perbuatan amoral yang tak terkendali dan utang darah Susunan Kristen yang teramat besar mendatangkan cela ke atas nama Yehuwa.​—2 Petrus 2:1, 2.

9, 10. Pengertian lebih dalam apa yang dimiliki umat perjanjian Allah pada zaman modern tentang standar-standar Yehuwa dan tentang nama-Nya?

9 Pada waktu Kores Yang Lebih Besar, Yesus Kristus, membebaskan umat perjanjian Allah dari penawanan Babilon Besar pada tahun 1919, mereka memperoleh pengertian yang lebih baik tentang tuntutan-tuntutan Yehuwa. Mereka sudah membersihkan diri dari banyak ajaran Susunan Kristen yang berakar pada kekafiran zaman pra-Kristen, seperti Tritunggal, jiwa yang tidak berkematian, dan siksaan kekal dalam neraka yang bernyala-nyala. Lalu, mereka mulai menyingkirkan semua bekas pengaruh yang bersifat Babilon. Mereka juga menyadari pentingnya untuk tetap netral sehubungan dengan mendukung urusan-urusan dunia ini. Mereka bahkan ingin memurnikan diri dari utang darah apa pun yang mungkin telah terjadi.

10 Hamba-hamba Allah pada zaman modern juga memperoleh pengertian yang lebih dalam mengenai pentingnya nama Yehuwa. Pada tahun 1931, mereka menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa, dan dengan demikian mengumumkan bahwa mereka mendukung Yehuwa dan nama-Nya. Selain itu, dengan diterbitkannya New World Translation (Terjemahan Dunia Baru) sejak tahun 1950, Saksi-Saksi Yehuwa telah memulihkan nama ilahi pada tempatnya yang benar dalam Alkitab. Ya, mereka menghargai nama Yehuwa dan memberitakannya sampai ke ujung-ujung bumi.

”Orang yang Membawa Kabar Baik”

11. Mengapa seruan ”Allahmu telah menjadi raja!” memang cocok sehubungan dengan peristiwa-peristiwa pada tahun 537 SM?

11 Sekarang, perhatian kita beralih kembali ke Zion dalam keadaannya yang masih telantar. Seorang utusan datang dengan kabar baik, ”Betapa indah kaki orang yang membawa kabar baik, yang berjalan di atas gunung-gunung, yang memberitakan damai, yang membawa kabar baik tentang sesuatu yang lebih baik, yang memberitakan keselamatan, dan yang mengatakan kepada Zion, ’Allahmu telah menjadi raja!’” (Yesaya 52:7) Pada tahun 537 SM, bagaimana dapat dikatakan bahwa Allah Zion telah menjadi Raja? Bukankah Yehuwa selamanya adalah Raja? Sesungguhnya, Ia adalah ”Raja kekekalan”! (Penyingkapan 15:3) Namun, seruan ”Allahmu telah menjadi raja!” memang cocok karena kejatuhan Babilon dan pengumuman kerajaan untuk membangun kembali bait di Yerusalem dan memulihkan ibadat murni di sana merupakan suatu perwujudan baru jabatan Yehuwa sebagai raja.​—Mazmur 97:1.

12. Siapa yang mengambil pimpinan dalam ”membawa kabar baik”, dan bagaimana?

12 Pada zaman Yesaya, tidak ada orang maupun kelompok yang disebut sebagai ”orang yang membawa kabar baik”. Namun dewasa ini, identitas pembawa kabar baik telah dikenal. Yesus Kristus adalah utusan perdamaian yang terbesar dari Yehuwa. Sewaktu di bumi, ia memberitakan kabar baik tentang akan adanya pembebasan dari segala pengaruh dosa yang diwariskan Adam, termasuk penyakit dan kematian. (Matius 9:35) Yesus menjadi teladan yang bergairah dalam memberitakan kabar baik tentang sesuatu yang lebih baik ini; ia dengan sigap memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengajar orang tentang Kerajaan Allah. (Matius 5:1, 2; Markus 6:34; Lukas 19:1-10; Yohanes 4:5-26) Dan, murid-muridnya mengikuti teladannya.

13. (a) Bagaimana rasul Paulus meluaskan arti ungkapan ”Betapa indah kaki orang yang menyatakan kabar baik tentang hal-hal yang baik”? (b) Mengapa dapat dikatakan bahwa kaki para utusan itu ”indah”?

13 Dalam suratnya kepada orang-orang Roma, rasul Paulus mengutip Yesaya 52:7 untuk menonjolkan pentingnya pekerjaan pemberitaan kabar baik. Ia mengajukan serangkaian pertanyaan yang menggugah pikiran, termasuk ’Bagaimana orang-orang akan mendengar tanpa ada yang memberitakan?’ Ia kemudian berkata, ”Sebagaimana ada tertulis, ’Betapa indah kaki orang yang menyatakan kabar baik tentang hal-hal yang baik!’” (Roma 10:14, 15) Dalam bahasa Yunaninya, Paulus meluaskan penerapan Yesaya 52:7 dengan menggunakan kata ”orang” dalam bentuk jamak, sebaliknya daripada bentuk tunggalnya, sebagaimana yang tercantum dalam teks asli buku Yesaya. Dengan meniru Yesus Kristus, semua orang Kristen adalah utusan kabar baik perdamaian. Mengapa kaki mereka dapat dikatakan ”indah”? Yesaya berbicara seolah-olah sang utusan sedang berjalan mendekati Yerusalem dari pegunungan Yehuda di dekat situ. Dari kejauhan, mustahil untuk melihat kaki sang utusan. Maka itu, yang disorot di sini adalah sang utusan; kaki memaksudkan utusan itu sendiri. Sebagaimana Yesus dan murid-muridnya merupakan pemandangan yang indah bagi orang-orang yang lembut hati pada abad pertama, Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini merupakan pemandangan yang menyenangkan bagi orang-orang rendah hati yang mengindahkan kabar baik keselamatan.

14. Bagaimana Yehuwa telah menjadi Raja pada zaman modern, dan sejak kapan hal ini telah diumumkan kepada umat manusia?

14 Sejak kapan, pada zaman modern ini, seruan ”Allahmu telah menjadi raja” dapat didengar? Sejak tahun 1919. Pada tahun itu, di kebaktian di Cedar Point, Ohio, J. F. Rutherford, presiden Lembaga Menara Pengawal pada waktu itu, menggugah hati para pendengarnya dengan khotbah berjudul ”Imbauan bagi Sesama Pekerja”. Khotbah itu, yang berdasarkan Yesaya 52:7 dan Penyingkapan 15:2, menganjurkan seluruh hadirin untuk ambil bagian dalam pekerjaan pemberitaan. Dengan demikian, ’kaki yang indah’ mulai muncul di ”gunung-gunung”. Pertama, orang-orang Kristen terurap dan kemudian rekan-rekan mereka dari ”domba-domba lain” dengan bergairah pergi memberitakan kabar baik bahwa Yehuwa telah menjadi Raja. (Yohanes 10:16) Bagaimana Yehuwa telah menjadi Raja? Ia kembali menyatakan jabatan-Nya sebagai raja pada tahun 1914 ketika Ia mentakhtakan Putra-Nya, Yesus Kristus, sebagai Raja Kerajaan surgawi yang baru didirikan. Dan, Yehuwa membuat pernyataan lain lagi sehubungan dengan jabatan-Nya sebagai raja pada tahun 1919 ketika Ia membebaskan ”Israel milik Allah” dari Babilon Besar.​—Galatia 6:16; Mazmur 47:8; Penyingkapan 11:15, 17; 19:6.

”Para Penjagamu Telah Berseru”

15. Siapakah ’para penjaga’ yang berseru pada tahun 537 SM?

15 Apakah seruan ”Allahmu telah menjadi raja!” mendapat tanggapan? Ya. Yesaya menulis, ”Dengarkanlah! Para penjagamu telah berseru. Secara serempak mereka terus bersorak dengan sukacita; karena mereka akan melihat, mata dengan mata, pada waktu Yehuwa mengumpulkan kembali Zion.” (Yesaya 52:8) Tidak ada penjaga harfiah yang bertugas di Yerusalem pada tahun 537 SM untuk menyambut rombongan pertama orang-orang buangan yang pulang. Kota itu sudah ditinggalkan telantar selama 70 tahun. (Yeremia 25:11, 12) Jadi, ’para penjaga’ yang berseru itu pastilah orang-orang Israel yang sebelumnya telah menerima berita tentang pemulihan Zion dan yang bertanggung jawab untuk menyebarkan berita itu kepada anak-anak Zion yang lain. Ketika melihat Yehuwa menyerahkan Babilon ke tangan Kores pada tahun 539 SM, tidak ada keraguan dalam pikiran para penjaga bahwa Yehuwa sedang membebaskan umat-Nya. Bersama orang-orang yang menanggapi seruan mereka, para penjaga terus bersorak dengan sukacita, dan secara serempak, memperdengarkan kabar baik kepada orang lain.

16. Dengan siapa para penjaga melihat ”mata dengan mata”, dan dalam arti apa?

16 Para penjaga yang siaga itu menjalin hubungan pribadi yang akrab dengan Yehuwa, melihat Dia ”mata dengan mata”, atau dapat dikatakan, muka dengan muka. (Bilangan 14:14) Pergaulan mereka yang akrab dengan Yehuwa dan dengan satu sama lain menonjolkan persatuan mereka dan nada gembira berita mereka.​—1 Korintus 1:10.

17, 18. (a) Bagaimana golongan penjaga zaman modern berseru? (b) Dalam arti apa golongan penjaga berseru secara terpadu?

17 Dalam penggenapannya pada zaman modern, golongan penjaga, ”budak yang setia dan bijaksana”, berseru bukan hanya kepada orang-orang yang sudah berada di dalam organisasi Allah yang kelihatan melainkan juga kepada orang-orang yang berada di luarnya. (Matius 24:45-47) Sebuah seruan dikumandangkan untuk mengumpulkan kaum sisa terurap pada tahun 1919, dan pada tahun 1922 seruan tersebut diperkuat dalam kebaktian di Cedar Point, Ohio, dengan imbauan ”umumkan, umumkan, umumkan, Raja dan kerajaannya”. Sejak tahun 1935, perhatian diarahkan kepada pengumpulan kumpulan besar orang-orang yang seperti domba. (Penyingkapan 7:9, 10) Pada tahun-tahun belakangan ini, pengumuman tentang jabatan Yehuwa sebagai raja semakin gencar. Dengan cara bagaimana? Pada tahun 2000, kira-kira enam juta orang turut memberitakan tentang jabatan Yehuwa sebagai raja di lebih dari 230 negeri dan daerah. Selain itu, Menara Pengawal, sarana utama dari golongan penjaga, menyerukan berita gembira ini dalam lebih dari 130 bahasa.

18 Untuk berpartisipasi dalam pekerjaan yang terpadu ini dituntut kerendahan hati dan kasih persaudaraan. Agar seruan ini efektif, semua yang ikut serta harus mengabarkan berita yang sama, yang menonjolkan nama Yehuwa, penyediaan tebusan-Nya, hikmat-Nya, kasih-Nya, dan Kerajaan-Nya. Seraya orang Kristen di seluruh dunia bekerja bahu-membahu, ikatan pribadi mereka dengan Yehuwa diperkuat untuk menyerukan berita gembira ini secara terpadu.

19. (a) Bagaimana ”tempat-tempat yang hancur di Yerusalem” menjadi ceria? (b) Dalam arti apa Yehuwa ”menelanjangi lengannya yang kudus”?

19 Sewaktu umat Allah bersorak dengan sukacita, bahkan tempat tinggal mereka bersuasana gembira. Nubuat itu selanjutnya mengatakan, ”Bergembiralah, bersoraklah dengan sukacita secara serempak, hai, tempat-tempat yang hancur di Yerusalem, karena Yehuwa telah menghibur umatnya; ia telah membeli kembali Yerusalem. Yehuwa telah menelanjangi lengannya yang kudus di depan mata semua bangsa; dan semua ujung bumi akan melihat keselamatan dari Allah kita.” (Yesaya 52:9, 10) Tibanya orang-orang yang kembali dari Babilon membuat ceria tempat-tempat telantar yang terlihat suram di Yerusalem karena sekarang ibadat murni Yehuwa dapat dipulihkan. (Yesaya 35:1, 2) Jelas, ada campur tangan Yehuwa dalam hal ini. Ia telah ”menelanjangi lengannya yang kudus”, seakan-akan menyingsingkan lengan baju-Nya untuk mengerahkan diri dalam tugas menyelamatkan umat-Nya.​—Ezra 1:2, 3.

20. Apa yang telah dihasilkan dan yang akan dihasilkan oleh tindakan Yehuwa menelanjangi lengan-Nya yang kudus pada zaman modern?

20 Pada ”hari-hari terakhir” ini, Yehuwa telah menelanjangi lengan-Nya yang kudus untuk menghidupkan kembali kaum sisa terurap, ’kedua saksi’ yang dicatat dalam buku Penyingkapan. (2 Timotius 3:1; Penyingkapan 11:3, 7-13) Sejak tahun 1919, mereka ini telah dibawa masuk ke dalam suatu firdaus rohani, kawasan rohani yang kini mereka nikmati bersama jutaan rekan mereka, yakni domba-domba lain. Akhirnya, Yehuwa akan menelanjangi lengan-Nya yang kudus untuk membawa keselamatan bagi umat-Nya di ”Har–Magedon”. (Penyingkapan 16:14, 16) Kemudian, ”semua ujung bumi akan melihat keselamatan dari Allah kita”.

Persyaratan yang Mendesak

21. (a) Apa persyaratan bagi orang-orang yang ”membawa perkakas Yehuwa”? (b) Mengapa tidak ada alasan bagi orang Yahudi yang berangkat dari Babilon untuk panik?

21 Ada sebuah persyaratan yang harus dipenuhi orang-orang yang keluar dari Babilon untuk pulang ke Yerusalem. Yesaya menulis, ”Berpalinglah, berpalinglah, keluarlah dari sana, jangan menyentuh apa pun yang najis; keluarlah dari tengah-tengahnya, jagalah dirimu tetap tahir, hai, kamu yang membawa perkakas Yehuwa. Karena kamu sekalian tidak akan keluar dengan panik, dan kamu tidak akan pergi dengan berlari. Karena Yehuwa akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi barisan pengawal belakangmu.” (Yesaya 52:11, 12) Orang-orang Israel yang berangkat dari Babilon harus meninggalkan segala sesuatu yang berbau ibadat palsu Babilon. Karena mereka membawa perkakas Yehuwa yang berasal dari bait di Yerusalem, mereka harus bersih, tidak hanya di luar, secara ritual, tetapi terutama dalam hati mereka. (2 Raja 24:11-13; Ezra 1:7) Selain itu, Yehuwa berjalan di depan mereka, maka mereka tidak perlu panik atau berlari tunggang langgang seolah-olah dibuntuti orang-orang yang haus darah. Allah Israel adalah barisan pengawal belakang mereka.​—Ezra 8:21-23.

22. Bagaimana Paulus menandaskan perlunya kebersihan di kalangan orang-orang Kristen terurap?

22 Kata-kata Yesaya tentang menjaga diri bersih mempunyai penggenapan utama atas anak-anak ”Yerusalem yang di atas”. Pada waktu Paulus memperingatkan orang-orang Kristen di Korintus untuk tidak memikul kuk secara tidak seimbang bersama orang-orang yang tidak percaya, ia mengutip kata-kata Yesaya 52:11, ”’Karena itu keluarlah dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu,’ kata Yehuwa, ’dan berhentilah menyentuh perkara yang najis.’” (2 Korintus 6:14-17) Seperti orang-orang Israel yang berjalan pulang dari Babilon, orang Kristen hendaknya bebas dari ibadat palsu yang bersifat Babilon.

23. Bagaimana hamba-hamba Allah dewasa ini berupaya menjaga diri bersih?

23 Hal ini khususnya dilakukan oleh para pengikut terurap Yesus Kristus yang melarikan diri dari Babilon Besar pada tahun 1919. Secara progresif, mereka membersihkan diri dari sisa-sisa ibadat palsu. (Yesaya 8:19, 20; Roma 15:4) Mereka juga semakin sadar akan pentingnya kebersihan moral. Sekalipun Saksi-Saksi Yehuwa selalu menjunjung standar moral yang luhur, pada tahun 1952 The Watchtower memuat artikel yang menandaskan perlunya mendisiplin orang-orang yang amoral demi kebersihan sidang. Tindakan disiplin seperti itu juga membantu menyadarkan si pelaku kesalahan akan perlunya pertobatan yang tulus.​—1 Korintus 5:6, 7, 9-13; 2 Korintus 7:8-10; 2 Yohanes 10, 11.

24. (a) Pada zaman modern, apa yang disebut ”perkakas Yehuwa”? (b) Mengapa orang Kristen dewasa ini yakin bahwa Yehuwa akan terus berjalan di depan mereka dan menjadi barisan pengawal belakang mereka?

24 Orang-orang Kristen terurap bersama kumpulan besar domba-domba lain bertekad untuk tidak menyentuh apa pun yang najis secara rohani. Keadaan mereka yang dimurnikan dan bersih membuat mereka memenuhi syarat untuk menjadi pembawa ”perkakas Yehuwa”—berbagai persediaan berharga yang Allah berikan berupa dinas suci dalam pelayanan dari rumah ke rumah dan pengajaran Alkitab serta corak-corak kegiatan Kristen lainnya. Dengan memelihara kedudukan yang bersih, umat Allah dewasa ini dapat yakin bahwa Yehuwa akan terus berjalan di depan mereka dan menjadi barisan pengawal belakang mereka. Sebagai umat Allah yang bersih, mereka mempunyai banyak alasan untuk ’bersorak dengan sukacita secara serempak’!

[Catatan Kaki]

a Lihat Pasal 15 dari buku ini untuk pembahasan yang lebih ekstensif tentang hubungan antara ”Yerusalem yang di atas” dan anak-anaknya yang terurap di bumi.

[Gambar di hlm. 183]

Zion akan dibebaskan dari penawanan

[Gambar di hlm. 186]

Sejak tahun 1919, ’kaki yang indah’ kembali muncul di ”gunung-gunung”

[Gambar di hlm. 189]

Saksi-Saksi Yehuwa berbicara secara terpadu

[Gambar di hlm. 192]

Orang-orang yang ”membawa perkakas Yehuwa” harus bersih secara moral dan rohani

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan