PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • be hlm. 21-hlm. 26 par. 4
  • Kerahkan Diri Saudara untuk Membaca

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kerahkan Diri Saudara untuk Membaca
  • Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Manfaatkan Kesempatan Sebaik-baiknya
  • Membaca dengan Motif yang Patut
  • Pertimbangkan Kecepatannya
  • Belajarlah Berkonsentrasi
  • Membaca untuk Umum
  • Sediakan Waktu untuk Membaca
  • Cara Membaca dan Mengingat
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Mendapat Manfaat dari Pembacaan Alkitab Setiap Hari
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Mengapa Membaca Itu Penting untuk Anak—Bagian 1: Membaca atau Menonton?
    Bantuan untuk Keluarga
  • Perbaikilah Cara Membaca—Anda Dapat Melakukannya!
    Sedarlah!—1985 (No. 13)
Lihat Lebih Banyak
Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
be hlm. 21-hlm. 26 par. 4

Kerahkan Diri Saudara untuk Membaca

BINATANG tidak dapat melakukan kegiatan yang sedang Saudara lakukan saat ini. Satu dari setiap 6 manusia tidak pernah belajar membaca​—sering kali karena tidak punya kesempatan bersekolah​—dan dari antara orang-orang yang bisa membaca, banyak yang tidak membaca secara teratur. Namun, kesanggupan Saudara untuk membaca buku akan memungkinkan Saudara menjelajahi negeri lain, mengenal tokoh-tokoh yang dapat memperkaya kehidupan Saudara, dan menimba pengetahuan praktis guna memecahkan berbagai masalah kehidupan.

[Gambar di hlm. 22]

Apa yang Saudara bacakan kepada anak-anak dapat turut membentuk kepribadian mereka

Kesanggupan membaca seorang pemuda akan sangat menentukan banyak-sedikitnya manfaat yang ia peroleh dari bangku sekolah. Sewaktu ia mencari pekerjaan, kesanggupan membacanya akan mempengaruhi jenis pekerjaan yang mampu ia peroleh dan jumlah jam kerja yang harus ia baktikan untuk mencari nafkah. Ibu rumah tangga yang pandai membaca akan lebih sanggup mengurus keluarganya berkenaan dengan penyediaan gizi yang baik, kebersihan, dan pencegahan penyakit. Selain itu, para ibu yang pandai membaca akan memberi pengaruh yang sangat positif pada perkembangan intelektual anak-anaknya.

Tentu saja, manfaat terbesar membaca adalah bahwa hal itu memungkinkan Saudara untuk ”mendapatkan pengetahuan tentang Allah”. (Ams. 2:5) Banyak corak pelayanan kita kepada Allah menuntut kesanggupan membaca. Alkitab dan publikasi berdasarkan Alkitab dibacakan di perhimpunan. Keefektifan Saudara dalam dinas pengabaran sangat ditentukan oleh cara Saudara membaca. Dan, persiapan untuk kegiatan-kegiatan tersebut membutuhkan kesanggupan membaca. Oleh karena itu, pertumbuhan rohani Saudara sangat bergantung pada kebiasaan membaca Saudara.

Manfaatkan Kesempatan Sebaik-baiknya

Gambar di hlm. 22

Belajarlah menjadi pembaca yang ekspresif untuk umum

Beberapa orang yang sedang mempelajari jalan-jalan Allah mempunyai tingkat pendidikan yang terbatas. Mereka mungkin perlu diajari membaca agar dapat meningkatkan kemajuan rohaninya. Atau, mereka mungkin membutuhkan bantuan pribadi untuk mengembangkan keterampilan membacanya. Apabila terdapat kebutuhan setempat, sidang-sidang berupaya menyelenggarakan kursus baca-tulis berdasarkan publikasi Apply Yourself to Reading and Writing (Kerahkan Diri Saudara untuk Membaca dan Menulis). Ribuan orang telah memperoleh manfaat besar dari penyelenggaraan ini. Mengingat pentingnya kesanggupan membaca yang baik, beberapa sidang menyelenggarakan kursus pengembangan keterampilan membaca yang diadakan bersamaan dengan Sekolah Pelayanan Teokratis. Bahkan sekalipun kursus semacam itu tidak tersedia, seseorang dapat membuat kemajuan bagus dengan menggunakan waktu setiap hari untuk membaca dengan suara keras dan secara rutin menghadiri serta berpartisipasi di Sekolah Pelayanan Teokratis.

Sayang sekali, komik dan televisi telah membuat banyak orang malas membaca. Sering menonton televisi dan jarang membaca dapat menghambat keterampilan membaca seseorang serta menghambat kesanggupannya untuk berpikir dan bernalar dengan jernih, juga untuk mengutarakan diri dengan baik.

Publikasi-publikasi yang membantu kita memahami Alkitab disediakan oleh ”budak yang setia dan bijaksana”. Publikasi-publikasi ini memuat berlimpah informasi tentang perkara-perkara rohani yang penting. (Mat. 24:45; 1 Kor. 2:12, 13) Publikasi-publikasi itu juga membuat kita tetap terinformasi tentang perkembangan dunia yang penting berikut maknanya, membantu kita untuk lebih mengenal alam sekitar kita, dan mengajar kita cara mengatasi berbagai persoalan yang menimpa kita. Namun yang terutama, publikasi-publikasi itu menyoroti cara melayani Allah dengan layak dan cara memperoleh perkenan-Nya. Bacaan yang sehat semacam itu akan membantu Saudara berkembang sebagai manusia rohani.

Tentu saja, kesanggupan membaca yang baik tidak otomatis membuat seseorang menjadi bijak. Keterampilan itu perlu digunakan dengan sepatutnya. Seperti makan, membaca harus dilakukan secara selektif. Buat apa menyantap makanan yang tidak bergizi atau yang bahkan dapat meracuni Saudara? Demikian pula, buat apa membaca bacaan, bahkan sewaktu santai, yang dapat merusak pikiran dan hati Saudara? Prinsip-prinsip Alkitab hendaknya menjadi standar kita untuk menilai semua bahan bacaan yang kita pilih. Sebelum menentukan apa yang akan Saudara baca, camkanlah ayat-ayat seperti Pengkhotbah 12:12, 13; Efesus 4:22-24; 5:3, 4; Filipi 4:8; Kolose 2:8; 1 Yohanes 2:15-17; dan 2 Yohanes 10.

Membaca dengan Motif yang Patut

Pentingnya motif yang patut ketika membaca akan tampak jelas apabila Saudara memeriksa catatan Injil. Di Injil Matius, misalnya, kita mendapati pertanyaan yang Yesus ajukan kepada para cendekiawan agama seperti ”Belum pernahkah kamu membaca?” dan ”Tidak pernahkah kamu baca ini?” sebelum memberi jawaban Alkitab terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka yang menjebak. (Mat. 12:3, 5; 19:4; 21:16, 42; 22:31) Salah satu hikmah dari catatan ini adalah bahwa tanpa motif membaca yang patut, kita dapat menarik kesimpulan yang keliru atau malah sama sekali tidak memahami maknanya. Orang-orang Farisi membaca Alkitab karena mereka menyangka bahwa dengan membaca, mereka akan memperoleh kehidupan abadi. Pahala itu, sebagaimana Yesus tunjukkan, tidak akan diberikan kepada orang-orang yang tidak mengasihi Allah dan yang tidak menerima sarana keselamatan yang Ia sediakan. (Yoh. 5:39-43) Niat orang-orang Farisi itu sangat mementingkan diri; sebagai akibatnya, mereka banyak membuat kesimpulan yang keliru.

Kasih kepada Yehuwa merupakan motif kita yang termurni untuk membaca Firman-Nya. Kasih semacam itu akan menggugah kita untuk mempelajari kehendak Allah, karena kasih ”bersukacita karena kebenaran”. (1 Kor. 13:6) Bahkan meskipun di masa lalu kita tidak gemar membaca, kasih kepada Yehuwa dengan ’segenap pikiran’ akan menggerakkan kita untuk membuka pikiran selebar-lebarnya guna menyerap pengetahuan tentang Allah. (Mat. 22:37) Kasih menimbulkan minat, dan minat merangsang gairah belajar.

Pertimbangkan Kecepatannya

Membaca tidak dapat dipisahkan dengan pemahaman. Bahkan sekarang sewaktu Saudara membaca, Saudara sedang berupaya memahami kata-kata dan mengingat maknanya. Saudara dapat meningkatkan kecepatan membaca jika Saudara memperluas wawasan pemahaman Saudara. Jangan hanya membaca kata demi kata, sebaliknya berupayalah untuk melihat beberapa kata sekaligus. Seraya Saudara mengembangkan kesanggupan ini, Saudara akan mendapati bahwa Saudara dapat memahami apa yang Saudara baca dengan lebih jelas.

Gambar di hlm. 24

Membaca bersama-sama mempererat ikatan anggota keluarga

Akan tetapi, sewaktu membaca bahan bacaan yang lebih berat, Saudara dapat memperoleh manfaat lebih besar jika Saudara menggunakan metode lain. Sewaktu menasihati Yosua tentang pembacaan Alkitabnya, Yehuwa berkata, ”Buku hukum ini hendaknya tidak meninggalkan mulutmu, dan engkau harus membacanya dengan suara rendah.” (Yos. 1:8) Berbicara dengan suara rendah biasanya dilakukan oleh orang yang sedang berupaya menghayati sesuatu. Akan tetapi, istilah Ibrani yang diterjemahkan ’membaca dengan suara rendah’ juga diterjemahkan sebagai ”merenungkan”. (Mz. 63:6; 77:12; 143:5) Orang yang sedang merenung akan berpikir dalam-dalam; ia tidak terburu-buru. Apabila dibaca sambil direnungkan, Firman Allah akan memberi pengaruh yang kuat dalam pikiran dan hati. Alkitab berisi nubuat, nasihat, peribahasa, puisi, pernyataan penghakiman ilahi, perincian sehubungan dengan maksud-tujuan Yehuwa, dan berlimpah contoh kisah hidup—itu semua berguna bagi orang-orang yang ingin menempuh jalan-jalan Yehuwa. Alangkah besar manfaatnya membaca Alkitab dengan cara yang dapat meninggalkan kesan yang kuat dalam pikiran dan hati Saudara!

Belajarlah Berkonsentrasi

Gambar di hlm. 22

Kebiasaan membaca mempengaruhi perkembangan rohani Saudara

Seraya Saudara membaca, bayangkan diri Saudara mengalami sendiri situasi-situasi yang digambarkan. Berupayalah untuk melihat tokoh-tokohnya dengan mata pikiran Saudara, dan libatkan emosi Saudara dalam peristiwa yang mereka alami. Hal ini relatif mudah apabila yang dibaca adalah kisah tentang Daud dan Goliat, yang dicatat di 1 Samuel pasal 17. Tetapi, bahkan perincian di buku Keluaran dan Imamat tentang konstruksi tabernakel atau pelantikan imam akan tampak hidup apabila Saudara membayangkan dimensi dan bahannya atau apabila Saudara membayangkan aroma dupa, biji-bijian yang dipanggang, serta binatang yang diberikan sebagai persembahan bakaran. Bayangkan betapa menakjubkan hak istimewa untuk mengemban dinas keimaman! (Luk. 1:8-10) Menggunakan segenap indera dan emosi Saudara dengan cara ini akan membantu Saudara memahami arti penting hal-hal yang Saudara baca dan akan menjadi sarana untuk mengingat.

Namun, jika Saudara tidak berhati-hati, ketika Saudara mencoba membaca, pikiran Saudara bisa mengembara. Mata Saudara mungkin tertuju pada buku, tetapi pikiran Saudara mungkin berada di tempat lain. Apakah terdengar suara musik? Apakah televisi sedang menyala? Apakah anggota-anggota keluarga sedang bercakap-cakap? Jika memungkinkan, sebaiknya membacalah di tempat yang tenang. Akan tetapi, godaan bisa saja timbul dari dalam diri kita. Barangkali, seharian ini Saudara sibuk melakukan banyak kegiatan. Celakanya, pikiran kita tiba-tiba menghadirkan kembali rekaman kegiatan-kegiatan itu! Tentu saja, adalah baik untuk meninjau kembali peristiwa-peristiwa selama hari itu—tetapi jangan pada saat Saudara membaca. Barangkali, Saudara mulai membaca dengan pikiran terpusat, atau Saudara bahkan mengawali program pembacaan itu dengan doa. Tetapi, seraya Saudara membaca, pikiran Saudara mulai melayang-layang. Cobalah lagi. Disiplinlah diri Saudara untuk memusatkan pikiran pada bahan yang Saudara baca. Secara bertahap, Saudara akan mengalami kemajuan.

Apa yang sebaiknya Saudara lakukan jika menemukan kata yang tidak Saudara mengerti? Beberapa kata yang tidak lazim mungkin diterangkan atau dibahas dalam artikel itu. Atau, Saudara dapat memahami makna istilah itu melalui konteks kalimatnya. Jika masih belum mengerti juga, gunakan waktu untuk mencari arti kata itu di kamus, jika tersedia, atau tandai kata itu supaya Saudara dapat menanyakan artinya kepada seseorang kelak. Hal itu akan memperluas kosakata Saudara dan besar pengaruhnya terhadap pemahaman Saudara sewaktu membaca.

Membaca untuk Umum

Gambar di hlm. 22

Teruslah kerahkan diri dalam hal membaca untuk umum

Sewaktu rasul Paulus memberi tahu Timotius untuk terus mengerahkan diri dalam hal membaca, Paulus khususnya memaksudkan membaca demi kepentingan orang lain. (1 Tim. 4:13) Agar dapat efektif dalam membaca untuk umum, kita dituntut lebih dari sekadar mengucapkan kata-kata yang kita bacakan. Si pembaca perlu mengerti makna kata-kata dan memahami gagasan yang terkandung di balik kata-kata itu. Hanya dengan cara itulah ia dapat menyampaikan gagasan dengan tepat, disertai emosi yang akurat. Tentu saja, hal itu membutuhkan persiapan yang saksama dan latihan. Oleh karena itu, Paulus menganjurkan, ”Teruslah kerahkan dirimu dalam hal membaca [untuk] umum.” Saudara akan mendapat pelatihan yang berharga untuk memperoleh keterampilan ini di Sekolah Pelayanan Teokratis.

Sediakan Waktu untuk Membaca

”Rencana orang yang rajin pasti mendatangkan keuntungan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa pasti menuju kekurangan.” (Ams. 21:5) Alangkah benarnya kata-kata tersebut sehubungan dengan hasrat kita untuk membaca! Agar dapat memperoleh ”keuntungan”, kita perlu merencanakannya dengan sungguh-sungguh sehingga kegiatan lain tidak menggeser jadwal pembacaan kita.

Kapankah waktu terbaik untuk membaca? Apakah Saudara mendapat manfaat besar jika membaca di pagi hari? Atau, apakah Saudara lebih tanggap pada siang hari? Jika Saudara dapat menyediakan waktu 15 hingga 20 menit saja sehari untuk membaca, Saudara akan takjub melihat betapa banyaknya yang dapat Saudara capai. Kuncinya adalah keteraturan.

Mengapa Yehuwa memilih untuk menuangkan maksud-tujuan-Nya yang agung secara tertulis dalam sebuah buku? Agar orang-orang dapat merujuk pada Firman-Nya yang tertulis. Hal itu memungkinkan mereka untuk memikirkan pekerjaan Yehuwa yang menakjubkan, untuk menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan untuk tetap mengingat perbuatan-perbuatan Allah. (Mz. 78:5-7) Cara terbaik untuk memperlihatkan penghargaan atas kemurahan hati Yehuwa ini adalah dengan mengerahkan diri untuk membaca Firman-Nya yang memberi kehidupan.

APA YANG TERCAKUP DALAM PROGRAM PEMBACAAN SAUDARA?

  • Apakah Alkitab menempati prioritas utama?

  • Apakah Saudara secara teratur membaca majalah Menara Pengawal dan Sedarlah!?

  • Apakah Saudara membaca publikasi pelajaran Alkitab yang baru segera setelah Saudara menerimanya?

  • Sewaktu menerima Pelayanan Kerajaan Kita, apakah Saudara membaca saran-saran yang tersedia untuk membantu Saudara dalam pelayanan?

  • Berapa banyak publikasi Saksi-Saksi Yehuwa terbitan lama yang telah Saudara baca?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan