PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • be hlm. 71-hlm. 73 par. 3
  • Berkomunikasi Lewat Surat

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Berkomunikasi Lewat Surat
  • Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Memberi Kesaksian lewat Surat
  • Format Surat
  • Nada yang Tepat
  • Contoh Surat
    Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Lembar Pelajaran—2019
  • Cara Menulis Surat
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Lebih Terampil dalam Pelayanan—Menulis Surat yang Baik
    Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Lembar Pelajaran—2019
  • Kotak Pertanyaan
    Pelayanan Kerajaan Kita—1996
Lihat Lebih Banyak
Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
be hlm. 71-hlm. 73 par. 3

Berkomunikasi Lewat Surat

SURAT telah mempengaruhi kehidupan dan perilaku jutaan orang. Sebagian besar buku dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen pada dasarnya adalah surat. Dewasa ini, kita dapat menulis surat untuk menguatkan orang-orang yang masih baru dalam kebenaran, memelihara hubungan persahabatan, memberikan dorongan moril kepada saudara-saudari yang mengemban tanggung jawab khusus, menguatkan mereka yang menghadapi kesulitan, dan menyampaikan informasi yang dibutuhkan untuk menangani kegiatan sidang.—1 Tes. 1:1-7; 5:27; 2 Ptr. 3:1, 2.

Selain itu, menulis surat merupakan cara efektif untuk memberi kesaksian. Di beberapa tempat, banyak orang tinggal di apartemen yang dijaga ketat atau di hunian mewah yang tidak dapat dikabari dengan leluasa. Ada pula orang-orang yang hampir sepanjang hari melakukan kegiatan di luar rumah sehingga kita tidak pernah dapat menemui mereka dalam kesaksian dari rumah ke rumah. Ada pula yang tinggal di tempat-tempat terpencil.

Penyakit, cuaca buruk, atau pemberlakuan jam malam mungkin dapat membuat Saudara tidak dapat keluar rumah. Dapatkah Saudara menulis surat atau memberikan kesaksian lebih lanjut kepada sanak keluarga atau kepada seseorang yang telah Saudara beri kesaksian tidak resmi? Apakah salah seorang pelajar Alkitab Saudara telah pindah? Bisa jadi, surat yang Saudara kirimkan merupakan sarana yang ia butuhkan untuk tetap menghidupkan minat rohaninya. Atau, mungkin Saudara dapat membagikan informasi Alkitab yang cocok kepada orang-orang yang baru menikah, yang baru dikaruniai anak, atau yang sedang berdukacita atas meninggalnya orang yang dikasihi.

Memberi Kesaksian lewat Surat

Sewaktu menulis surat berisi kesaksian kepada orang yang belum pernah Saudara jumpai, pertama-tama perkenalkanlah diri Saudara. Saudara dapat menjelaskan bahwa Saudara berpartisipasi dalam pekerjaan sukarela internasional. Jika keadaannya cocok, sebutkan bahwa Saudara adalah Saksi-Saksi Yehuwa. Beritahukan pula mengapa Saudara menulis surat dan bukannya berkunjung secara pribadi. Tulislah surat itu sedemikian rupa seolah-olah Saudara sedang berbicara empat mata dengan si penerima. Namun, selaras dengan petunjuk untuk ’berhati-hati seperti ular namun polos seperti merpati’, pikirkan dengan serius seberapa banyak informasi pribadi yang perlu Saudara tuliskan.—Mat. 10:16.

Dalam surat itu, sebutkan hal-hal yang akan Saudara sampaikan apabila Saudara dapat mengunjungi dia. Saudara mungkin dapat menyadur kata pengantar dari buku Bertukar Pikiran atau menggunakan sebuah persembahan Alkitab dari terbitan terbaru Pelayanan Kerajaan Kita. Saudara dapat mengajukan pertanyaan dan menganjurkan si penerima surat untuk memikirkan pertanyaan itu. Beberapa penyiar menjelaskan dengan sederhana bahwa kita mempunyai program cuma-cuma untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Alkitab dan kemudian mengutip beberapa judul pasal dari salah satu alat bantu pengajaran kita. Contoh surat untuk memberi kesaksian terdapat di halaman 73. Saudara boleh mengambil gagasan dari surat itu, tetapi sebaiknya variasikanlah isinya. Kalau tidak, bisa jadi si penerima akan memperoleh banyak surat yang bernada sama.

Beberapa orang merasa enggan membaca surat yang panjang lebar dari orang yang tak dikenal. Jadi, sebaiknya surat Saudara singkat saja. Akhirilah surat itu sebelum si penerima bosan membacanya. Mungkin cocok untuk melampirkan undangan tercetak untuk menghadiri perhimpunan di Balai Kerajaan. Saudara dapat juga melampirkan risalah, brosur, atau terbitan Menara Pengawal atau Sedarlah! dan menjelaskan bahwa publikasi-publikasi itu tersedia secara berkala jika si penerima ingin berlangganan. Atau, Saudara dapat menanyakan kemungkinan berkunjung ke rumahnya untuk membicarakan lebih jauh pokok yang dibahas.

Format Surat

Gambar di hlm. 73

Sekarang, lihatlah contoh surat terlampir. Perhatikan hal-hal berikut: (1) Tampilannya rapi, tidak berantakan. (2) Bahkan meskipun amplopnya tertukar, si penerima tetap mendapatkan alamat pengirim dan alamat posnya. (3) Tujuan surat itu dinyatakan secara langsung dan sederhana pada paragraf pertama. (4) Tiap-tiap gagasan utama dikembangkan pada paragraf tersendiri. (5) Mengingat tujuannya, isi surat itu tidak terlalu santai, tidak pula terlalu resmi.

Dalam surat yang lebih resmi, seperti misalnya surat yang dikirimkan sekretaris sidang ke kantor cabang, nama sidang akan dicantumkan, berikut nama sekretaris sidang, alamat posnya, dan tanggal kirimnya. Nama dan alamat pribadi atau organisasi yang dikirimi surat itu juga dicantumkan. Kemudian, surat itu diawali dengan salam yang sepatutnya. Di akhir surat, pernyataan seperti ”Hormat kami” dituliskan di bagian atas tanda tangan. Tanda tangan hendaknya berupa tulisan tangan.

Dalam surat apa pun, perhatikan baik-baik faktor-faktor seperti ejaan, tata bahasa, tanda baca, dan tentu saja, kerapian. Dengan demikian, hal-hal itu akan mengangkat martabat surat Saudara dan berita yang dimuatnya.

Pada bagian muka amplop, cantumkan selalu alamat pengirim—sebaiknya alamat pos Saudara sendiri. Jika Saudara merasa kurang bijaksana untuk memberikan alamat Saudara sendiri sewaktu menulis surat kepada orang yang tak dikenal, mintalah izin kepada para penatua untuk menggunakan alamat Balai Kerajaan setempat. Alamat Lembaga Menara Pengawal tidak boleh digunakan untuk tujuan itu, karena hal itu dapat menimbulkan kesalahpahaman bahwa surat-surat Saudara dikirim dari salah satu kantor Lembaga dan akan menimbulkan kebingungan. Jika Saudara tidak mencantumkan alamat pengirim tetapi surat itu dilampiri lektur, ini pun bisa memberi kesan yang keliru seolah-olah Lembaga-lah pengirimnya.

Pastikan bahwa Saudara membubuhkan perangko yang cukup, khususnya jika Saudara melampirkan lektur. Jika biaya posnya kurang, si penerima akan dikenai denda, dan ini dapat mengurangi nilai dari berita Saudara. Ingatlah bahwa di banyak negeri, apabila brosur atau majalah dilampirkan, biaya kirimnya jauh lebih mahal daripada sekadar surat.

Nada yang Tepat

Setelah Saudara selesai menulis surat, bacalah lagi untuk mengevaluasi isinya. Bagaimana kedengarannya? Apakah kata-katanya ramah dan bijaksana? Kasih dan kebaikan hati merupakan sifat yang harus tercermin sewaktu kita berurusan dengan orang lain. (Gal. 5:22, 23) Jika Saudara menangkap nada negatif atau pesimis, ubahlah susunan katanya.

Surat dapat mencapai tempat-tempat yang tak terjangkau oleh Saudara. Fakta ini membuktikan bahwa surat dapat menjadi sarana penting bagi pelayanan. Karena surat Saudara mencerminkan kepribadian Saudara dan nilai-nilai yang Saudara junjung, pikirkan baik-baik kata-katanya, penampilannya, dan nadanya. Barangkali itulah yang dibutuhkan untuk menggugah, menguatkan, dan menganjurkan jiwa yang berharga untuk mulai menempuh jalan kehidupan.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan