PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • be pel. 12 hlm. 121-hlm. 123 par. 3
  • Ekspresi Gerak dan Ekspresi Wajah

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Ekspresi Gerak dan Ekspresi Wajah
  • Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Terkait
  • Gerak-Isyarat
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Menggunakan Ulangan dan Isyarat
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Salam
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bungkuk, Membungkuk
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
Lihat Lebih Banyak
Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
be pel. 12 hlm. 121-hlm. 123 par. 3

PELAJARAN 12

Ekspresi Gerak dan Ekspresi Wajah

Apa yang perlu Saudara lakukan?

Gunakan gerakan tangan, bahu, atau seluruh tubuh untuk mengekspresikan gagasan, perasaan, atau sikap.

Gunakan mata dan mulut serta posisi kepala untuk menandaskan kata-kata yang diucapkan dan untuk menyampaikan perasaan.

Mengapa Penting?

Ekspresi gerak dan ekspresi wajah menambahkan penandasan visual dan emosional pada ujaran Saudara. Ekspresi tubuh dapat menggugah perasaan Saudara dan oleh karenanya membuat suara Saudara terdengar hidup.

MASYARAKAT di beberapa kebudayaan berekspresi gerak lebih leluasa dibandingkan dengan masyarakat di kebudayaan lainnya. Namun, pada dasarnya, semua orang berekspresi sewaktu berbicara, baik melalui perubahan air muka maupun gerakan. Hal itu terbukti benar, baik dalam percakapan pribadi maupun sewaktu berbicara di hadapan umum.

Ekspresi gerak adalah hal yang wajar bagi Yesus dan murid-muridnya di masa awal. Pada suatu peristiwa, seseorang melaporkan kepada Yesus bahwa ibu dan adik-adik lelaki Yesus ingin berbicara dengannya. Yesus menjawab, ”Siapakah ibuku, dan siapakah saudara-saudara lelakiku?” Kemudian, Alkitab menambahkan, ”Sambil mengulurkan tangannya ke arah murid-muridnya, ia mengatakan, ’Lihat! Ibuku dan saudara-saudara lelakiku!’” (Mat. 12:48, 49) Dari antara referensi lainnya, Alkitab memperlihatkan di Kisah 12:17 dan 13:16 bahwa rasul Petrus dan rasul Paulus juga berekspresi gerak secara spontan.

Gagasan dan perasaan dikomunikasikan bukan hanya lewat suara melainkan juga lewat ekspresi gerak dan ekspresi wajah. Jika tidak berekspresi dengan baik, si pembicara akan memberi kesan bahwa ia bersikap masa bodoh. Tetapi, apabila ekspresi-ekspresi itu dipadukan dengan serasi, kata-kata si pembicara akan semakin efektif. Bahkan meskipun Saudara berbicara lewat telepon, jika Saudara menggunakan ekspresi gerak dan ekspresi wajah yang cocok, suara Saudara akan mengungkapkan dengan lebih leluasa pentingnya berita yang Saudara sampaikan serta perasaan pribadi Saudara berkenaan dengan apa yang Saudara katakan. Oleh karena itu, tidak soal Saudara berkhotbah secara ekstemporer atau membaca di hadapan umum, tidak soal hadirin Saudara sedang memperhatikan Saudara atau sedang membaca Alkitabnya, ekspresi gerak dan ekspresi wajah sangat diperlukan.

Ekspresi gerak dan ekspresi wajah hendaknya dilakukan secara wajar. Saudara tentu tidak pernah mempelajari caranya tertawa atau caranya menunjukkan ketidaksenangan. Ekspresi gerak hendaknya juga mengekspresikan perasaan dalam diri Saudara. Semakin spontan ekspresi gerak Saudara, semakin baik hasilnya.

Ekspresi gerak dapat digolongkan menjadi dua kategori umum: untuk menggambarkan dan untuk menandaskan. Ekspresi gerak untuk menggambarkan bertujuan untuk mengungkapkan suatu tindakan atau memperlihatkan dimensi dan tempat. Di Sekolah Teokratis, apabila Saudara ditugasi untuk mengupayakan penggunaan ekspresi gerak, jangan berpuas dengan memperlihatkan hanya satu atau dua ekspresi gerak. Berupayalah berekspresi gerak secara wajar di sepanjang khotbah Saudara. Jika Saudara merasa sulit melakukannya, Saudara mungkin dapat mencari kata-kata yang menunjukkan arah, jarak, ukuran, lokasi, atau letak. Akan tetapi, sering kali, yang harus Saudara lakukan adalah menghayati khotbah Saudara, bukannya terlalu memikirkan kesan apa yang ingin Saudara buat, melainkan mengungkapkan gagasan dengan kata-kata dan ekspresi gerak seperti yang biasa Saudara lakukan sehari-hari. Jika Saudara tenang, ekspresi gerak akan muncul dengan wajar.

Ekspresi gerak untuk menandaskan bertujuan untuk menyatakan perasaan dan keyakinan. Fungsinya adalah untuk menekankan, menghidupkan, dan menguatkan suatu gagasan. Ekspresi gerak untuk menandaskan sangatlah penting. Tetapi, waspadalah! Ekspresi gerak jenis ini dapat dengan mudah menjadi kebiasaan yang berlebihan. Jika Saudara menggunakan ekspresi gerak yang sama berulang kali, yang hadirin perhatikan adalah ekspresi gerak tersebut, bukannya khotbah Saudara. Jika pengawas sekolah Saudara menunjukkan bahwa Saudara mempunyai kesulitan dalam hal ini, berupayalah membatasi diri selama beberapa waktu untuk menggunakan hanya ekspresi gerak untuk menggambarkan. Setelah itu, mulailah lagi menggunakan ekspresi gerak untuk menandaskan.

Untuk menentukan sejauh mana Saudara hendaknya menggunakan ekspresi gerak untuk menandaskan dan jenis ekspresi gerak yang cocok, pertimbangkan perasaan lawan bicara Saudara. Menunjuk-nunjuk hadirin dapat membuat mereka merasa tidak nyaman. Di beberapa kebudayaan, ekspresi gerak tertentu seperti menutup mulut dengan tangan sebagai tanda keterkejutan, dianggap kurang pantas bagi kaum pria karena ekspresi itu dianggap kewanita-wanitaan. Di beberapa bagian dunia, wanita dianggap kurang sopan jika terlalu banyak berekspresi gerak dengan tangan. Jadi, di daerah-daerah itu saudari-saudari khususnya perlu banyak menggunakan ekspresi wajah. Dan, di hampir semua bagian dunia ini, seseorang yang berekspresi gerak secara berlebihan di hadapan sekelompok kecil orang dapat dianggap sedang melucu.

Seraya Saudara semakin berpengalaman dan dapat menguasai diri sewaktu berkhotbah, semua ekspresi gerak untuk menandaskan yang Saudara gunakan akan mengungkapkan perasaan batin Saudara secara wajar, menunjukkan keyakinan dan ketulusan Saudara. Hal itu akan membuat ujaran Saudara lebih bermakna.

Ekspresi Wajah. Dibanding anggota tubuh lainnya, wajah Saudara lebih sering mengekspresikan bagaimana perasaan Saudara sesungguhnya. Mata Saudara, bentuk mulut Saudara, kecondongan kepala Saudara, semuanya berperan. Tanpa kata-kata pun wajah Saudara dapat mencerminkan perasaan acuh tak acuh, muak, bingung, takjub, atau senang. Apabila ekspresi wajah tersebut menyertai kata-kata yang diucapkan, ekspresi itu menambahkan unsur visual dan emosi. Sang Pencipta telah menempatkan sejumlah besar otot di wajah Saudara​—semuanya lebih dari 30. Hampir separuhnya berfungsi sewaktu Saudara tersenyum.

Tidak soal Saudara sedang berbicara di mimbar atau sedang berpartisipasi dalam dinas pengabaran, Saudara sedang berupaya membagikan kepada orang-orang berita yang menyenangkan, berita yang dapat membuat hati mereka bersukacita. Senyuman yang hangat meneguhkan hal itu. Di pihak lain, jika wajah Saudara tanpa ekspresi, itu dapat membuat orang meragukan ketulusan Saudara.

Lebih dari itu, senyuman memperlihatkan bahwa Saudara mempunyai perasaan yang ramah terhadap orang lain. Hal ini teramat penting dewasa ini mengingat orang-orang sering kali merasa takut terhadap orang yang tak dikenal. Senyum Saudara dapat membantu orang lain untuk tenang dan lebih tanggap terhadap apa yang Saudara sampaikan.

POKOK-POKOK UNTUK DIINGAT

  • Ekspresi gerak dan ekspresi wajah yang paling efektif terpancar dari hati. Amatilah bagaimana orang lain berekspresi, tetapi tidak perlu meniru mereka hingga sekecil-kecilnya.

  • Pelajarilah bahan khotbah Saudara sampai Saudara benar-benar menguasainya. Rasakanlah itu, bayangkanlah itu, dan kemudian gunakan suara Saudara, tangan Saudara, dan wajah Saudara untuk mengekspresikannya.

LATIHAN: (1) Bacalah Kejadian 6:13-22. Dengan kata-kata sendiri, gambarkanlah pembangunan bahtera dan pengumpulan binatang. Tidak usah terlalu mementingkan perincian; ceritakan saja apa yang Saudara ingat. Seraya bercerita, gunakan ekspresi gerak untuk menggambarkan. Mintalah seseorang untuk mengamati Saudara dan memberikan komentar. (2) Berbicaralah seolah-olah Saudara sedang memberikan kesaksian kepada seseorang tentang Kerajaan Allah dan berkat-berkat yang akan dihasilkan oleh Kerajaan itu. Pastikan agar ekspresi wajah Saudara mencerminkan apa yang sesungguhnya Saudara rasakan tentang hal-hal yang Saudara gambarkan.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan