PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • be pel. 40 hlm. 223-hlm. 225 par. 3
  • Keakuratan Pernyataan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Keakuratan Pernyataan
  • Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bahan Terkait
  • Tepat dan Bisa Dipercaya
    Teruslah Bersungguh-sungguh dalam Membaca dan Mengajar
  • Cara Melakukan Riset
    Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Belajar Itu Bermanfaat
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Dapatkan Manfaat dari Pembacaan Alkitab
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
Lihat Lebih Banyak
Memperoleh Manfaat dari Pendidikan Sekolah Pelayanan Teokratis
be pel. 40 hlm. 223-hlm. 225 par. 3

PELAJARAN 40

Keakuratan Pernyataan

Apa yang perlu Saudara lakukan?

Sampaikan informasi yang selaras sepenuhnya dengan fakta.

Mengapa Penting?

Keakuratan pernyataan Saudara mencerminkan diri Saudara, organisasi yang dengannya Saudara melayani, dan Allah yang Saudara sembah.

MENGAPA seorang Kristen bisa sampai mengemukakan pernyataan yang tidak benar? Ia mungkin hanya meneruskan informasi yang ia dengar, tanpa sempat memeriksa fakta-faktanya terlebih dahulu. Atau, ia melebih-lebihkan informasi karena, tanpa ia sadari, ia keliru membaca narasumbernya. Apabila kita secara cermat memperhatikan keakuratan, bahkan dalam hal-hal kecil, pendengar kita akan melihat bahwa mereka dapat menaruh keyakinan pada kebenaran aspek-aspek yang lebih penting dari berita kita.

Dalam Dinas Pengabaran. Karena menyadari bahwa mereka masih perlu banyak belajar, banyak orang merasa waswas sewaktu mulai melakukan dinas pengabaran. Namun, mereka segera mendapati bahwa mereka mampu memberi kesaksian yang efektif, sekalipun hanya dengan menggunakan pengetahuan dasar kebenaran. Apa kuncinya? Persiapan.

Sebelum berdinas, kuasailah pokok bahasan yang hendak Saudara kemukakan. Berupayalah mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan diajukan pendengar Saudara. Persiapkan jawaban yang jitu berdasarkan Alkitab. Hal itu akan mempersiapkan Saudara untuk memberi jawaban yang akurat dengan kerangka pikiran yang tenang. Apakah Saudara hendak memimpin pengajaran Alkitab? Tinjaulah bahan pelajaran dengan saksama. Pastikan bahwa Saudara memahami dasar Alkitab untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tercetak.

Bagaimana jika penghuni rumah atau rekan sekerja mengajukan pertanyaan padahal Saudara sedang tidak siap untuk menjawabnya? Jika Saudara tidak yakin akan fakta-faktanya, lawanlah godaan untuk menjawab berdasarkan rekaan. ”Hati orang adil-benar merenung agar dapat menjawab.” (Ams. 15:28) Saudara dapat menemukan bantuan yang Saudara butuhkan dalam buku Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab dan ”Topik-Topik Alkitab untuk Diskusi”, jika keduanya tersedia dalam bahasa Saudara. Jika Saudara tidak memiliki kedua publikasi itu, tawarkan diri untuk datang kembali dengan membawa hasil riset Saudara. Jika si penanya memang tulus, ia tidak akan berkeberatan menunggu jawaban yang tepat. Bahkan, bisa jadi ia terkesan melihat kerendahan hati Saudara.

Bekerja sama dalam dinas pengabaran dengan penyiar-penyiar berpengalaman dapat membantu Saudara mengembangkan keterampilan menggunakan Firman Allah dengan tepat. Perhatikanlah ayat-ayat mana yang mereka gunakan dan bagaimana mereka bertukar pikiran dengan menggunakan ayat-ayat itu. Dengan rendah hati, terimalah saran atau koreksi yang mereka berikan. Sang murid yang bergairah, Apolos, mendapat manfaat dari bantuan orang lain. Lukas menggambarkan Apolos sebagai seorang yang ”fasih lidah”, ”ahli”, ”berkobar dengan roh”, pria yang ”berbicara dan mengajarkan dengan tepat hal-hal tentang Yesus”. Namun, masih ada hal-hal yang belum ia pahami. Ketika Priskila dan Akuila memperhatikan kekurangannya itu, mereka ”mengajaknya dan menjelaskan secara terperinci jalan Allah dengan lebih tepat kepadanya”.​—Kis. 18:24-28.

”Berpegang Teguh pada Firman yang Setia”. Persembahan kita di perhimpunan hendaknya mencerminkan hormat yang tinggi terhadap peranan sidang sebagai ”pilar dan penopang kebenaran”. (1 Tim. 3:15) Untuk menjunjung kebenaran, penting bagi kita untuk memahami ayat-ayat yang hendak kita gunakan dalam khotbah kita. Pertimbangkanlah konteks dan maksudnya.

Apa yang Saudara katakan di perhimpunan mungkin akan disadur oleh orang lain. Tentu saja, ”kita semua sering kali tersandung”. (Yak. 3:2) Tetapi, Saudara akan mendapat manfaat dengan mengembangkan kebiasaan yang turut menghasilkan ucapan-ucapan yang akurat. Banyak siswa Sekolah Pelayanan Teokratis, pada waktunya, akan menjadi penatua. Yang dituntut dari para pengemban tanggung jawab itu memang ”lebih daripada biasa”. (Luk. 12:48) Jika seorang penatua dengan sembrono memberikan nasihat yang keliru sehingga menimbulkan problem serius bagi anggota sidang, penatua itu dapat mendatangkan ketidaksenangan Allah. (Mat. 12:36, 37) Oleh karena itu, seorang saudara yang memenuhi syarat sebagai penatua haruslah dikenal sebagai pribadi yang ”berpegang teguh pada firman yang setia sehubungan dengan seni mengajarnya”.—Tit. 1:9.

Berhati-hatilah agar kesimpulan-kesimpulan yang Saudara kemukakan selalu selaras dengan ”pola perkataan yang sehat” yang nyata dalam seluruh kebenaran Alkitab. (2 Tim. 1:13) Hal ini hendaknya tidak membuat Saudara ciut. Mungkin, Saudara belum tamat membaca seluruh Alkitab. Teruskanlah pembacaan Saudara. Tetapi, sementara itu, perhatikan bagaimana saran-saran berikut ini dapat membantu Saudara menganalisis bahan yang hendak Saudara gunakan untuk mengajar.

Pertama-tama, tanyakan kepada diri sendiri, ’Apakah bahan ini selaras dengan apa yang telah saya pelajari dari Alkitab? Apakah bahan itu mengarahkan perhatian pendengar saya kepada Yehuwa, atau apakah bahan itu meninggikan hikmat duniawi, menganjurkan orang-orang untuk dibimbing olehnya?’ Yesus berkata, ”Firmanmu adalah kebenaran.” (Yoh. 17:17; Ul. 13:1-5; 1 Kor. 1:19-21) Kemudian, manfaatkanlah alat-alat bantu pengajaran yang disediakan oleh golongan budak yang setia dan bijaksana. Alat-alat itu tidak hanya akan membantu Saudara memahami ayat-ayat dengan tepat, tetapi juga menerapkannya secara seimbang dan masuk akal. Jika Saudara mendasarkan khotbah Saudara atas ”pola perkataan yang sehat” dan bersandar pada saluran yang Yehuwa gunakan sewaktu menjelaskan dan menerapkan ayat, pernyataan Saudara akan akurat.

Memeriksa Keakuratan Informasi. Peristiwa-peristiwa terkini, kutipan, dan pengalaman dapat berguna sewaktu Saudara mengilustrasikan dan menerapkan pokok-pokok tertentu. Bagaimana Saudara dapat yakin bahwa hal-hal itu akurat? Salah satunya adalah dengan mengambilnya dari sumber-sumber yang tepercaya. Pastikan selalu bahwa informasi yang Saudara gunakan adalah yang terkini. Statistik bisa kedaluwarsa; penemuan ilmiah dapat cepat sekali ketinggalan zaman; dan seraya manusia semakin memahami sejarah dan bahasa-bahasa kuno, kesimpulan berdasarkan pengetahuan terdahulu perlu direvisi. Hendaknya Saudara ekstra hati-hati apabila hendak menggunakan informasi dari surat kabar, televisi, radio, surat elektronik, atau Internet. Amsal 14:15 menasihati, ”Orang yang kurang berpengalaman percaya pada setiap perkataan, tetapi orang yang cerdik mempertimbangkan langkah-langkahnya.” Tanyakan kepada diri sendiri, ’Apakah sumber informasi Saudara terkenal akurat? Dapatkah kebenaran informasi itu diteguhkan oleh sumber-sumber lain?’ Jika Saudara meragukan kebenaran informasi tertentu, jangan menggunakannya.

Selain memeriksa keterandalan sumber informasi Saudara, pertimbangkan dengan cermat bagaimana Saudara akan menggunakan informasi itu. Pastikan bahwa kutipan dan statistik digunakan selaras dengan konteks sumbernya. Sewaktu hendak menandaskan gagasan, berhati-hatilah sehingga kata ”beberapa orang” tidak terucap menjadi ”kebanyakan orang”, atau kata ”banyak orang” menjadi ”setiap orang”, atau kata ”kadang-kadang” menjadi ”selalu”. Informasi yang dinyatakan secara berlebihan atau laporan yang dibesar-besarkan berkenaan dengan angka, ruang lingkup, atau taraf keseriusan dapat membuat kredibilitasnya diragukan.

Apabila setiap pernyataan yang keluar dari mulut Saudara akurat, Saudara akan dikenal sebagai orang yang merespek kebenaran. Hal itu pun memperlihatkan citra baik Saksi-Saksi Yehuwa secara keseluruhan. Terlebih lagi, hal itu memuliakan ”Yehuwa, Allah kebenaran”.—Mz. 31:5.

CARA MELAKUKANNYA

  • Tolaklah desakan untuk menjawab apabila Saudara tidak yakin.

  • Dasarkan komentar Saudara pada ”pola perkataan yang sehat” dari Alkitab.

  • Lakukan riset tentang pokok bahasan Saudara.

  • Pastikan keakuratan statistik, kutipan, dan pengalaman, dan gunakanlah itu tanpa dibesar-besarkan. Jangan mereka-reka perincian yang Saudara tidak ingat jelas.

LATIHAN: Mintalah seorang Saksi yang matang untuk mendengarkan dan memeriksa keakuratan pernyataan Saudara seraya Saudara menjawab pertanyaan di bawah ini dengan kata-kata sendiri: (1) Pribadi macam apakah Yehuwa, dan bagaimana Saudara mengetahui hal itu? (2) Mengapa Yesus menyerahkan kehidupannya sebagai korban, dan bagaimana kita dapat memperoleh manfaat dari korban tebusannya? (3) Sejak ditakhtakan sebagai Raja, apa yang telah Yesus Kristus lakukan?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan