PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • yp2 psl. 32 hlm. 263-272
  • Bagaimana Aku Bisa Menikmati Kesenangan?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Aku Bisa Menikmati Kesenangan?
  • Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Harus Selalu Waspada?
  • Bagaimana dengan Kelab Malam Remaja?
    Sedarlah!—2004
  • Bagaimana Saya Dapat Memilih Film yang Baik?
    Sedarlah!—1990 (No. 37)
  • Film Mana yang Akan Anda Tonton?
    Sedarlah!—2005
  • Kenapa Aku Tidak Boleh Bersenang-senang?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 1
Lihat Lebih Banyak
Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 2
yp2 psl. 32 hlm. 263-272

PASAL 32

Bagaimana Aku Bisa Menikmati Kesenangan?

Tandai pernyataan berikut benar atau salah.

Menurut Alkitab . . .

Selalu salah untuk berolahraga.

□ Benar □ Salah

Semua film dan acara TV berpengaruh buruk.

□ Benar □ Salah

Segala jenis tarian tercela.

□ Benar □ Salah

KAMU sudah bekerja keras sepanjang minggu. Akhir pekan pun tiba. Tugas-tugasmu sudah beres. Dan, kamu masih punya tenaga, salah satu kelebihan orang muda. (Amsal 20:29) Sekarang, yang ingin kamu lakukan hanyalah bersenang-senang.

Teman-temanmu mungkin menganggap Alkitab itu antikesenangan, bahwa Alkitab melarang kamu bersenang-senang. Tetapi, benarkah? Mari kita bahas satu per satu pernyataan benar-salah di halaman sebelumnya dan melihat apa yang sebenarnya Alkitab katakan tentang menikmati kesenangan.

● Selalu salah untuk berolahraga.

Salah. Alkitab mengatakan bahwa ”pelatihan bagi tubuh jasmani” ada manfaatnya. (1 Timotius 4:8) Istilah Yunani asli untuk ”pelatihan” yang Paulus gunakan di sini berarti ’pelatihan sebagai pesenam’ dan mengandung makna gerak badan. Sekarang ini ada banyak jenis olahraga​—bulu tangkis, bersepeda, joging, tenis, basket, sepak bola, voli, dan lain-lain​—yang bisa menyehatkan sekaligus menyenangkan.

Apakah ini berarti kamu tidak perlu waspada? Nah, perhatikan konteks ayat yang dikutip di atas. Ketika menulis kepada Timotius muda, rasul Paulus berkata, ”Pelatihan bagi tubuh jasmani sedikit manfaatnya; tetapi pengabdian yang saleh bermanfaat untuk segala hal, karena mengandung janji untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang.” Kata-kata Paulus mengingatkan kita bahwa yang hendaknya selalu kita utamakan adalah menyenangkan Allah. Kamu bisa memastikan bahwa pengabdian yang saleh adalah prioritas utamamu​—bahkan sewaktu memilih jenis olahraga​—dengan mengajukan tiga pertanyaan berikut ini kepada diri sendiri:

1. Seberapa besar risikonya? Jangan langsung percaya apa kata orang atau cerita yang menggebu-gebu dari remaja lain. Cari faktanya. Misalnya, cari tahu: Seberapa besar tingkat kecelakaan dalam olahraga ini? Langkah pengamanan apa yang harus diambil? Pelatihan dan alat apa yang dibutuhkan untuk memainkan olahraga ini dengan aman? Walaupun hampir setiap kegiatan ada risikonya, apakah tujuan utama olahraga ini adalah menyerempet bahaya atau menantang maut?

Kehidupan adalah karunia Allah, dan dalam Hukum yang Allah berikan kepada orang Israel terdapat sanksi yang serius jika ada yang tanpa sengaja menghilangkan nyawa. (Keluaran 21:29; Bilangan 35:22-25) Karena itu, umat Allah dianjurkan untuk mengutamakan keselamatan. (Ulangan 22:8) Dewasa ini, orang Kristen pun wajib merespek kehidupan.

2. Apakah olahraga itu bisa menjadi sumber pergaulan yang baik? Jika kamu punya bakat atletik, teman-teman dan gurumu mungkin mendesak kamu untuk bergabung dengan tim sekolah. Kamu mungkin ingin sekali menerima tawaran itu. Remaja Kristen bernama Mark mengatakan, ”Aku merasa orang tuaku tidak adil karena tidak membolehkan aku bergabung dengan tim sekolah.” Tetapi, ketimbang berupaya membujuk orang tuamu untuk menerima sudut pandanganmu, pikirkan fakta-fakta ini: Acara latihan dan pertandingan biasanya dijadwalkan di luar jam sekolah. Jika prestasimu cukup bagus, kamu akan dipacu untuk membaktikan lebih banyak waktu untuk olahraga itu. Jika prestasimu kurang bagus, kamu merasa harus menggunakan lebih banyak waktu untuk berlatih. Selain itu, rekan-rekan satu tim sering kali punya ikatan persahabatan yang kuat seraya berbagi suka dan duka dalam pertandingan.

Sekarang, tanyai dirimu: ’Apakah pengaruhnya baik untukku jika aku menghabiskan waktu pribadiku untuk kegiatan yang bisa membuatku akrab dengan remaja lain yang berbeda standar rohaninya?’ (1 Korintus 15:33) ’Apa yang harus aku korbankan untuk bergabung dalam sebuah tim?’

3. Berapa banyak waktu dan uang yang diperlukan untuk olahraga itu? Alkitab memerintahkan kita untuk ”memastikan perkara-perkara yang lebih penting”. (Filipi 1:10) Untuk membantumu menerapkan nasihat ini, tanyai dirimu: ’Apakah mengikuti olahraga ini akan menyita waktu yang sudah aku sisihkan untuk tugas sekolah atau kegiatan rohani? Berapa biaya yang dibutuhkan untuk olahraga ini? Apakah uangku cukup?’ Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantumu tetap mendahulukan hal-hal yang lebih penting.

● Semua film dan acara TV berpengaruh buruk.

Salah. Alkitab memerintahkan orang Kristen untuk ’berpegang erat pada apa yang baik’ dan ’menjauhkan diri dari setiap bentuk kefasikan’. (1 Tesalonika 5:21, 22) Tidak semua film dan acara TV bertentangan dengan standar itu.a

Tentu, pergi ke bioskop bisa menjadi acara yang menyenangkan bersama teman-teman. Gadis Afrika Selatan bernama Leigh berkata, ”Jika ada film yang ingin kutonton, aku menelepon teman-temanku, dan kami memberi tahu teman-teman kami yang lain.” Biasanya, mereka memilih jam tayang yang awal. Setelah itu, mereka dijemput oleh orang tua mereka, lalu makan bersama di restoran.

Film dan TV mungkin saja temuan modern, tetapi sebenarnya keduanya hanya sarana baru untuk melakukan suatu tradisi kuno​—bercerita. Yesus mahir mencapai hati orang melalui kisah-kisahnya. Misalnya, parabelnya tentang orang Samaria yang baik hati menggugah empati dan mengajarkan pelajaran moral yang dalam.​—Lukas 10:29-37.

Dewasa ini, para pembuat film juga memberikan pelajaran yang membentuk persepsi moral. Mereka mencoba membuat para penonton menyatu dengan tokoh-tokoh yang diperankan​—bahkan jika jagoannya penjahat atau orang sadis yang haus kekuasaan. Jika tidak berhati-hati, kamu bisa tahu-tahu menjagokan seorang penjahat, secara mental menyetujui tindakannya yang amoral atau kejam! Bagaimana kamu bisa menghindari jerat ini?

Sewaktu memilih film atau acara TV, pikirkan: ’Apakah acara ini akan menganjurkan aku untuk memiliki keibaan hati yang lembut?’ (Efesus 4:32) ’Atau, apakah acara ini akan mempengaruhiku untuk bersukacita atas bencana orang lain?’ (Amsal 17:5) ’Apakah aku menjadi lebih sulit untuk ’membenci apa yang jahat’?’ (Mazmur 97:10) ’Apakah aku malah jadi memihak ”pelaku kejahatan”?’​—Mazmur 26:4, 5.

Resensi dan iklan film bisa memberimu gambaran tentang isi sebuah film. Tetapi, jangan dengan naif ”percaya pada setiap perkataan”. (Amsal 14:15) Mengapa? Resensi film hanya mencerminkan pandangan seseorang. Dan, iklan mungkin sengaja menyembunyikan fakta bahwa film itu berisi adegan-adegan yang tidak senonoh. Remaja bernama Connie mengatakan, ”Aku perhatikan, kalau kita tahu siapa saja pemeran utamanya, kita sering bisa mendapat gambaran tentang isi film itu.”

Teman-teman Kristen yang memiliki nilai-nilai Alkitab yang sama denganmu mungkin tahu apakah sebuah film berterima. Tetapi, ingatlah, orang cenderung menceritakan apa yang sangat mereka sukai tentang sebuah film. Maka, coba tanyakan apa yang buruk dalam film itu. Tanyakan dengan spesifik. Misalnya, tanyalah apakah ada adegan kekerasan, seks, atau kerasukan hantu. Orang tuamu juga adalah sumber nasihat yang baik. Vanessa muda berkata, ”Aku bertanya kepada orang tuaku. Kalau menurut mereka tidak apa-apa, aku akan menontonnya.”

Jangan anggap enteng soal memilih film atau acara TV. Mengapa? Karena hiburan yang kamu pilih menyingkapkan apa yang ada di dalam hatimu, menyingkapkan nilai-nilai yang kamu anggap berharga. (Lukas 6:45) Apa yang kamu pilih menyingkapkan jenis pergaulan yang kamu sukai, jenis bahasa yang kamu terima, moralitas seksual yang kamu toleransi. Jadi, bersikaplah selektif!

● Segala jenis tarian tercela.

Salah. Ketika orang Israel menyeberangi Laut Merah dan lolos dari kejaran pasukan Mesir, Miriam memimpin para wanita untuk merayakannya dengan menari. (Keluaran 15:20) Selain itu, dalam parabel Yesus tentang anak yang hilang, sukacita atas kembalinya dia diungkapkan dengan ”konser musik dan tari-tarian”.​—Lukas 15:25.

Halnya sama dewasa ini. Dalam banyak kebudayaan, tari-tarian dinikmati oleh tua maupun muda ketika sahabat dan kerabat berkumpul. Namun, kamu perlu berhati-hati. Walaupun tidak mengutuk acara ramah-tamah yang bersahaja, Alkitab memperingatkan terhadap ”pesta pora”, atau ”pesta-pesta liar”. (Galatia 5:19-21; Byington) Nabi Yesaya menulis, ”Celaka bagi mereka yang bangun pagi-pagi sekali agar mereka dapat mencari minuman yang memabukkan, yang duduk-duduk hingga larut malam sampai anggur mengobarkan mereka! Harpa dan alat musik bersenar, rebana dan seruling, dan anggur ada di pesta-pesta mereka; tetapi kegiatan Yehuwa tidak mereka pandang dan pekerjaan tangannya tidak mereka lihat.”​—Yesaya 5:11, 12.

Dalam acara-acara tersebut, yang menonjol adalah penggunaan ”minuman yang memabukkan” dan musik liar. Acaranya dimulai pagi-pagi dan terus berlangsung sampai larut malam. Perhatikan, juga, sikap orang-orangnya​—mereka bersikap seolah-olah Allah tidak ada! Maka, tidak heran bahwa Allah mengutuk acara-acara seperti itu.

Jika kamu diundang ke pesta yang akan ada acara dansa atau tariannya, tanyai dirimu: ’Siapa yang akan hadir? Bagaimana reputasi mereka? Siapa yang bertanggung jawab di acara itu? Bagaimana pengawasannya? Apakah orang tuaku membolehkan aku datang ke pesta itu? Apa jenis tariannya?’ Banyak gaya tarian dirancang semata-mata untuk membangkitkan hasrat seksual. Apakah dengan mengikuti atau sekadar menonton tarian semacam itu kamu dibantu untuk ’lari dari percabulan’?​—1 Korintus 6:18.

Bagaimana jika kamu diundang untuk menari di kelab malam? Perhatikan komentar seorang anak muda bernama Sonny yang sebelum menjadi seorang Kristen sering pergi ke kelab malam. Dia mengingat, ”Musiknya biasanya bejat, tariannya biasanya sangat amoral, dan sebagian besar orang yang pergi ke sana punya niat tertentu.” Niat mereka, kata Sonny, adalah pulang dari kelab dengan orang yang mau diajak berhubungan seks. Setelah belajar Alkitab dengan Saksi-Saksi Yehuwa, Sonny berubah. Apa pendapatnya? ”Kelab-kelab seperti itu tidak cocok untuk orang Kristen.”

Mengapa Harus Selalu Waspada?

Menurutmu, kapan seorang prajurit paling rentan terhadap serangan​—sewaktu di medan tempur atau ketika bersantai dengan teman-temannya? Justru pada waktu bersantai itulah ia kurang siaga sehingga menjadi sangat rentan. Demikian pula, sewaktu kamu di sekolah atau di tempat kerja, kamu siaga secara rohani. Kamu waspada terhadap ancaman bahaya. Tetapi, belakangan ketika bersantai dengan teman-temanlah kamu paling rentan terhadap serangan atas standar moralmu.

Beberapa teman mungkin mengejekmu karena berpaut pada standar moral Alkitab yang tinggi dalam soal menikmati kesenangan. Tekanan mungkin bahkan datang dari anak-anak muda yang dibesarkan oleh orang tua Kristen. Tetapi, hati nurani anak-anak muda itu telah terselar. (1 Timotius 4:2) Mereka mungkin menuduh kamu tidak seimbang atau sok adil-benar. Namun, ketimbang menyerah kepada tekanan teman, ”pertahankanlah hati nurani yang baik”.​—1 Petrus 3:16.

Yang benar-benar penting bukanlah pendapat teman-temanmu tentang kamu, melainkan pendapat Yehuwa! Dan, jika teman-temanmu mempersulit kamu mengikuti hati nuranimu, berarti sudah waktunya kamu mencari teman-teman baru. (Amsal 13:20) Ingat, kamulah penjaga utama standar moralmu​—bahkan ketika kamu sedang menikmati kesenangan.​—Amsal 4:23.

BACA JUGA JILID 1, PASAL 37

DI PASAL BERIKUTNYA

Pornografi sekarang semakin marak dan semakin mudah diakses. Bagaimana kamu bisa menghindari jerat ini?

[Catatan Kaki]

a Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Jilid 1, pasal 36.

AYAT-AYAT KUNCI

”Bersukacitalah, hai, pemuda, pada masa mudamu, . . . dan berjalanlah menurut jalan-jalan hatimu dan hal-hal yang dilihat matamu. Tetapi ketahuilah bahwa oleh karena semua ini Allah yang benar akan membawamu kepada penghakiman.”​—Pengkhotbah 11:9.

TIPS

Tanyakan kepada orang tuamu apakah mereka mau menjadwalkan waktu-waktu yang tetap setiap bulan untuk mematikan TV dan bersenang-senang sekeluarga.

TAHUKAH KAMU . . . ?

Tarian dan musik adalah bagian penting dari ibadat sejati orang Israel zaman dahulu.​—Mazmur 150:4.

RENCANAKU!

Jika aku diajak untuk ikut dalam tim olahraga di luar jam sekolah, aku akan mengatakan ․․․․․

Jika film yang aku tonton dengan teman-temanku tidak berterima, aku akan ․․․․․

Yang ingin kutanyakan kepada orang tuaku tentang pokok ini ialah ․․․․․

MENURUTMU . . .

● Mengapa orang Kristen hendaknya menghindari olahraga berisiko tinggi?

● Bagaimana kamu bisa menentukan apakah sebuah film layak ditonton?

● Jenis tarian seperti apa yang berterima?

[Blurb di hlm. 269]

”Aku suka menari, tetapi aku telah merasakan manfaatnya mendengarkan nasihat orang tuaku. Aku tidak membiarkan tarian menjadi hal terpenting dalam hidupku.”​—Tina

[Gambar di hlm. 268]

Seorang prajurit rentan terhadap serangan ketika kurang siaga​—dan kamu rentan terhadap serangan moral ketika sedang bersantai

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan