PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • jy bab 104 hlm. 242-hlm. 243 par. 2
  • Apakah Orang Yahudi Akan Beriman Setelah Mendengar Suara Allah?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah Orang Yahudi Akan Beriman Setelah Mendengar Suara Allah?
  • Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
  • Bahan Terkait
  • Suara Allah Terdengar Ketiga Kalinya
    Tokoh Terbesar Sepanjang Masa
  • Suara Allah Terdengar untuk Ketiga Kali
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Buku Alkitab Nomor 43​—Yohanes
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • Kristus​—Pusat Nubuat Alkitab
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
Lihat Lebih Banyak
Yesus—Jalan, Kebenaran, Kehidupan
jy bab 104 hlm. 242-hlm. 243 par. 2
Yesus berkata, ”Bapak, muliakanlah nama-Mu,” dan orang-orang Yahudi di sana mendengar suara Allah

BAB 104

Apakah Orang Yahudi Akan Beriman Setelah Mendengar Suara Allah?

YOHANES 12:28-50

  • BANYAK ORANG MENDENGAR SUARA ALLAH

  • DASAR YANG DIPAKAI UNTUK PENGHAKIMAN

Di bait pada hari Senin, 10 Nisan, Yesus sedang berbicara tentang kematiannya yang semakin dekat. Yesus tahu bahwa itu bisa memengaruhi nama baik Bapaknya, jadi dia mengatakan, ”Bapak, muliakanlah nama-Mu.” Tiba-tiba, sebuah suara yang menggelegar dari langit berkata, ”Aku sudah memuliakannya dan akan memuliakannya lagi.”​—Yohanes 12:27, 28.

Mendengar itu, orang-orang di sana merasa takut dan heran. Ada yang berpikir bahwa itu suara guntur. Yang lain berkata, ”Ada malaikat yang berbicara kepadanya.” (Yohanes 12:29) Sebenarnya, itu suara Yehuwa! Dan ini bukan pertama kalinya manusia mendengar suara Allah sejak awal pelayanan Yesus di bumi.

Tiga setengah tahun sebelumnya, persis setelah Yesus dibaptis, Yohanes Pembaptis mendengar Allah berkata tentang Yesus, ”Inilah Putra-Ku, yang Kukasihi. Aku berkenan kepadanya.” Lalu setelah Paskah tahun 32 M, Yesus mengalami transfigurasi di depan Yakobus, Yohanes, dan Petrus. Ketiga pria ini mendengar Allah berkata, ”Inilah Putra-Ku, yang Kukasihi. Aku berkenan kepadanya. Dengarkan dia.” (Matius 3:17; 17:5) Tapi sekarang, pada kali yang ketiga, kata-kata Yehuwa didengar banyak orang!

Yesus berkata, ”Suara itu terdengar, bukan untuk saya, tapi untuk kalian.” (Yohanes 12:30) Kata-kata Allah itu membuktikan bahwa Yesus memang Putra Allah, Mesias yang dinubuatkan.

Sepanjang hidupnya, Yesus selalu setia dan menjadi teladan bagi manusia. Kesetiaan Yesus membuktikan bahwa Setan si Iblis, penguasa dunia ini, layak dimusnahkan. Yesus mengatakan, ”Sekarang, dunia ini sedang dihakimi, dan penguasa dunia ini akan disingkirkan.” Dia lalu berkata, ”Tapi saya, kalau saya diangkat dari bumi, saya akan menarik segala macam orang kepada saya.” (Yohanes 12:31, 32) Dengan ”diangkat”, atau mati pada sebuah tiang, Yesus menarik orang-orang kepada dirinya sehingga mereka bisa hidup abadi. Jadi, kematian Yesus bukan kekalahan, tapi justru kemenangan.

Karena Yesus mengatakan bahwa dia akan ”diangkat”, kumpulan orang itu berkata, ”Kami dengar dari Taurat bahwa Kristus tetap ada selamanya. Kenapa kamu bilang Putra manusia harus diangkat? Siapa Putra manusia itu?” (Yohanes 12:34) Meski sudah ada banyak bukti, termasuk suara Allah sendiri, kebanyakan orang tidak mengakui bahwa Yesus memang Putra manusia, Mesias yang dijanjikan.

Yesus lalu menyebut dirinya sebagai ”terang”, seperti yang dia lakukan sebelumnya. (Yohanes 8:12; 9:5) Dia mengatakan, ”Terang hanya akan ada di antara kalian sebentar lagi. Berjalanlah selama kalian masih memiliki terang itu, supaya kegelapan tidak menguasai kalian. . . . Selagi kalian memiliki terang itu, berimanlah kepada terang itu, supaya kalian menjadi anak-anak terang.” (Yohanes 12:35, 36) Yesus kemudian pergi, karena pada tanggal 10 Nisan itu belum waktunya dia mati. Dia baru akan ”diangkat”, atau dipakukan pada sebuah tiang, pada tanggal 14 Nisan.​—Galatia 3:13.

Selama pelayanan Yesus, nubuat Yesaya menjadi kenyataan karena banyak orang Yahudi tidak beriman kepada Yesus. Yesaya menubuatkan bahwa mata bangsa itu akan dibutakan, hati mereka akan tertutup, dan mereka tidak akan kembali kepada Yehuwa dan disembuhkan. (Yesaya 6:10; Yohanes 12:40) Kebanyakan orang Yahudi keras kepala dan tidak mau menerima bukti bahwa Yesus adalah Penyelamat yang dijanjikan dan jalan menuju kehidupan abadi.

Sebenarnya, Nikodemus, Yusuf dari Arimatea, dan banyak pemimpin lainnya ”beriman kepada Yesus”. Tapi, apakah mereka akan memihak pada Yesus? Atau, apakah mereka akan menahan diri, mungkin karena takut diusir dari sinagoga atau karena ”menyukai kemuliaan dari manusia”?​—Yohanes 12:42, 43.

Yesus menjelaskan apa yang harus dilakukan orang yang beriman kepadanya. Dia berkata, ”Siapa pun yang beriman kepada saya tidak hanya beriman kepada saya, tapi juga kepada Dia yang mengutus saya. Siapa pun yang melihat saya melihat juga Dia yang mengutus saya.” Kebenaran dari Allah yang Yesus ajarkan begitu penting sampai-sampai Yesus berkata, ”Ada yang akan menghakimi siapa pun yang mengabaikan saya dan tidak menerima kata-kata saya. Perkataan yang sudah saya sampaikan itulah yang akan menghukum dia pada hari terakhir.”​—Yohanes 12:44, 45, 48.

Yesus kemudian berkata, ”Saya tidak berbicara atas kemauan saya sendiri. Sebaliknya, Bapak yang mengutus sayalah yang memberi saya perintah tentang apa yang harus dikatakan dan dibicarakan. Saya tahu bahwa perintah-Nya menghasilkan kehidupan abadi.” (Yohanes 12:49, 50) Yesus tahu bahwa sebentar lagi, dia akan mengorbankan nyawanya agar manusia yang beriman bisa hidup abadi.​—Roma 5:8, 9.

  • Sejak awal pelayanan Yesus, dalam tiga peristiwa apa saja suara Allah terdengar?

  • Siapa saja pemimpin yang beriman kepada Yesus, tapi mengapa mereka tidak mau mengakui iman mereka?

  • ”Pada hari terakhir”, orang-orang akan dihakimi berdasarkan apa?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan